Aisyatur Robia
Taufik Aji Fahruli
Ciri Umum
Jagung memiliki bunga jantan dan
bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious).
Tiap kuntum bunga memiliki struktur
khas bunga dari suku Poaceae, yang
disebut floret
Bunga Jantan
Tumbuh di bagian puncak tanaman,
berupa karangan bunga (inflorescence)
Bunga jantan cenderung siap untuk
penyerbukan 2 5 hari lebih dini dari
bunga betinanya (Protandri)
Tipe Bunga
Bunga majemuk tak terbatas
(inflorescentia racemosa)
Bulir majemuk, yaitu ibu tangkai
bunga yang bercabang dan
masing-masing cabang
mendukung bunga dengan
susunan seperti bulir.
Bunga Betina
Bunga majemuk tak terbatas
Tongkol (spadix), yaitu seperti
bulir, tetapi ibu tangkai lebih besar,
tebal dan berdaging.
Dibungkus oleh
daun pelindung
yang jumlahnya
sekitar
6-14
helai
Bunga jantan
Aspek
Bunga betina
Identifikasi bunga
Kelengkapan bunga
Keadaan bunga
Flos incompletus
Flos unisexual
Flos masculus
Planta monoecius
Flos incompletus
Flos unisexualis
Flos feminius
Planta monoecius
Siklis
Aktinomorphus
Politepalus
Siklis
Alternatio
Asimetricus
Politepalus
Andresium
Diadelphus
Ginesium
Tidak memiliki
gensium
Tidak
andresium
Simplex
Superus
Apokap
memiliki
Aspek
Bunga jantan
Bunga betina
Plasenta
Tidak memiliki
plasenta
Marjinalis
Rumus bunga
, *, P4, A3+3, G0
, P3, G1
Penyerbukan
Penyerbukan pada jagung terjadi bila
serbuk sari dari bunga jantan jatuh dan
menempel pada rambut tongkol (bunga
betina). Pada jagung umumnya terjadi
penyerbukan silang (Cross pollinated crop).
Penyerbukan
terjadi
dari
serbuk
sari
tanaman lain dengan bantuan angin. Sangat
jarang penyerbukn yang serbuk sarinya dari
tanaman sendiri (Purwono dan Hartono,
2006).
Kemungkinan untuk melakukan penyerbukan
sendiri 5%