Anda di halaman 1dari 13

Hukum adat tanah

1.
2.
3.
4.

Makna tnah menurut hukum adat


Makna hukum adat sebagai cocok tanam ;-sbg tumbuhan,nelayan
Sbg tempat menjalankan hidup abadi
Tempat kehidupan para arwah
Sebagai tmpt pemujaan/sembahyang

Objek hukum adat tentang tanah


. Daratan semua daratan bisa disumbuhi tumbuhan2 baik
tumbuhan langka maupun tumbuhan familiar
. Hutan itu tumbuhan yang tidak ditanam
. Rumputan
. Perairan ini termasuk sungai2 sbg objek hukum adat misal:
. Lautan , danau, sejauh yg dpt dijangka oleh nelayan
. Hewan2 yg hidup di alam lepas misal: musang , kijang

Kedewasaan
nilai2 luhur hukum adat dipakai dlm hukum nasional dengan kata
lain, dpt dikatakan bahwa hukum adat adalah sumber hukum
nasional.
Adapun manfaat hukum adat adalah:
a. sebagai pengembang ilmu pengetahuan bagi akademis hukum
b. menegaskan atau menggali nilai2 keadilan yg dirasakan oleh
masy. Dari hukum nasional.
Umur dewasa berbeda-beda:
>KUHPerdt: 21 thn
>UU No.1/1974/perkawinan: lk:18thn P:16thn.
>islam: setelah baligh.
>hukum adat: tdk ditentukan.Masalah hukum adat:
1. masalah kedewasaan dalm hukum adat itu berbeda-beda
antara satu
lingkungan dengan lingkungan lain.
2. bahwa hukum adat memiliki ukuran2 kedewasan yg
berbeda yg didasarkan pada suatu ukuran tertentu.
3.
bahwa dalam sistem hukum adat tidak ditentukan batas
usia minimal tegas mengenai batasan dewasa dan juga tidak
mengenal
pembagian batas ketentuan dewasa berdasarkan
perbuatan hukum tertentu.ex:usia utk KTP.

tentang perbuatan hukum yg dpt


dilakukan
Bercocok tanam

1. Mengambil asil alam


2. Menangkap jenis2 hewan tertnt yg trdpt dlm h. adat
3. Mengambil hasil di perairan dan lautan.
Azas2 hukum adat
Warisan
Dlam hkm .adt: sesuai dengan sifat masy. Adat kebersamaan
sehingga dalm pembagian warisan peralihan harta itu bersifat
suatu kesatuan
Hukum waris adt: seperangkat alat hukum yg mengatur cara
bagaimn penerusan dan peralihan hak kekayaan yg berwujud
maupun tidak berwujud dari generasi ke generasi lainnya.

Prin sip 2 d asa r p ew ar isa n

1. Pewarisan mrpkan satu proses pengoperan antar


seseorang yg meninggal kpda generasi yg
ditinggalkannya yg sbgaian besar dlm keadaan tidak
terbagi
2. Proses pengoperant atas kekayaan dilakukan dalam
3bentuk yaitu:1. secara menurun,menyamping,keatas
3. Harta warisan tdk hanya harta yg ditinggalkan saja
setelah ia meninggal dunia tetapi meliputi yg semua
harta yg pernah di miliki si pewaris yg sudah
diberikan kpd ahli waris.
4. Dalam hukum waris adat dikenal prinsip dengan
penggantian tempat.
5. Tidak mengenal adanya bagian mutlak (legetime
portie)

Macam2 sistem pewarisan

1.Sistem pewarisan individual yaitu sistem


warisan dmn setiap ahli waris mendapatkan
bagian atau dpt menguasai atau memiliki harta
warisan masing2
2. Sistem pewarisan kolektif yaitu harta
peninggalan diteruskan dan dialihkan dan
pewaris kepada ahli waris sbg kesatuan yg
terbagi-bagi untuk dikuasai dan dimilikinya.
3. Sistem pewarisan masy. Yaitu sistem penerus
peralihan hak atas penguasaan atas harta
warisan dalm hal tidak terbagi dari sipewaris kpd
salah seorang anak utk menggantikan posisi
pewaris sbg kpd keluarga (biasanya yg ditujukan
kpd anak yg tua.

Unsur-unsur pewarisan
1. Ada pewarisan (seseorang yg meninggal);
a. laki2:-kawin,tidak kawin
b. Permp.:kawin,tidk kwn
2. Ada harta warisan yg ditinggalkan
a. Hrt warisan/pusaka/asal/asli(jawa:gawan.
b. Harta yg diperoleh pribadi/harta pencaharian
pribadi: 1) sblm perkawinan(sumsel:harta
penantian.2)selama perkawinan.
c. Harta yg diperoleh bersama suami isteri(jawa:harta
gono gini,Aceh:Seuharekat.
3. Ada ahliwaris:
a. Janda,duda anak lk2,perempuan,anak angkat.
4. Ada hukum waris yg mengatur proses
peralihannya
a. Hukum adat,hukum islam, hkum
perdataKUHPdt,perkembangan hkm.

Pengertian hukum adt


ter haar: hukum waris adt adalah aturan2 hukum yg
mengenai cara bagaimana dari abad ke abad
penerusan dan peralihan dari harta kekayaan yg
berwujud dan tidak berwujud dari generasi pada
generasi
R.supomo : hukum adt waris memuat peraturan2 yg
mengatur proses meneruskan serta pengoperan
barang2 yg tidak berwujud benda (immateriele
goederen) dari suatu angkatan manusia (generatie)
kpd turunannya. Proses itu telah mulai dalm waktu
org tua masih hidup.
Wirjono Prodjodikoro: warisan itu adlh soal apakah
dan bagaimanakah berbagai hak2 dan kewajiban2
tentang kekayaan seseorang pada waktu ia
meninggal dunia beralih kepada org lain yg masih
hidup.

Di dlm hukum tnh,transaksi jual dapat


mengandung3
maksud:
A. menjual gadai.(INA,menggadai
(minangkabau),yaitu: menyerahkan tnh untuk menerima
pembayaran sejumlah uang secara tunai, dengan
ketentuan sipenjual tetap berhak atas pengembalian
tnhnya dengan jalan menebusnya kembali.
B. menjual lepas.(INA, adol plas, runtumurun, yaitu:
menyerahkan tnh untuk menerima pembayaran sejumlah
uang secara tunai, tanpa hak menebus kembali; jadi
penyerahan itu berlaku untuk seterusnya/selamanya.
C. menjual tahunan(INA,adol oyodan (jawa);yaitu:
menyerahkan tnh untuk menerima pembayaran sejumlah
uang secara tunai, dengan janji : tanpa suatu perbuatan
hukum lagi , tnh itu akan kembali dengan sendirinya
kepada pemiliknya, sesudah beberapa tahun/beberapa
kali panen (menurut perjanjian)

Fungsi panjer
1. pembicaraan yg mengandung janji (afspraak).saja
tdk mengakibatkan suatu kewajiban. tetapi ada kalanya
janji lisan yg ikut dengan pembayaran sesuatu (uang
atau benda lain)
dapat menimbulkan suatu kewajiban
untuk berbuat sesuatu misalnya untuk menjual atau untuk
membeli
2.
uang atau benda itu disebut panjer tanpa panjer
orang tidak
merasa terikat.
3. meskipun demikian perjanjian pokok (misalnya jualbeli) belum terlaksana hanya dengan pemberian panjer.
4.
bila sesudah demikian toh tidak terjadi perjanjian
jual-beli maka konsekuensinya ada kemungkinan:
a. bila yg ingkar si pemberi panjer maka uang/benda
tersebut
menetap pada si penerima panjer
b. jika keingkaran itu ada pada pihak penerima panjer
maka ia harus mengembalikannya ada kalanya bahkan 2
kali nilai panjer semula.

Jual Tahunan
1. hak2 yg diperoleh si pembeli tahunan :
a. mengolah tnh
b. menanami dan memetik hasilnya
c. berbuat dengan tnh itu seakan-akan miliknya itu
sendiri.
2. larangan bagi pembeli tahunan
menjual/menyewakan tnh itu, kecuali pemiliknya.
3. perjanjian pelunasan utang
baik jual gadai maupaun jual tahunan itu mungkin juga
dilakukan sebagai perjanjian pelunasan
utang(delgingsovereenkomst), artinya itu dibayar dengan
penyerahan tnh untuk sementara. Dengan penyerahan tnh
itu, si debitur merintia jalan untuk melunasi utangnya
dengan memperhitungkan hasil tnh itu dengan jumlah
utng tersebut.
Bedanya di dalam gadai yg dipenuhi
dengan hasil tnh itu ialah bunga dari harga jual gadai;
sedangkan pada jual tahunan yg dilunasi dengan hasil
tnh itu ialah harga jual tahunan itu sendiri.

1. Hak Membeli Gadai


dengan penerimaan tnh itu si pembeli gadai berhak
a. menikmati manfaat yg melekat pada hak milik, dengan
pembatasan:
1) tidak boleh menjual lepas tnh itu kepada orang lain
2) tidak boleh menyewakannya untuk lebih dari satu musim
lamanya (jual tahunan)
b. mengoperkan gadai (dooreve panden) ataupun
menggadaikan kembali/menggadaikan di bawah harga
(orderverpanden) tnh tersebut
kepada org lain, jika ia sangat
memerlukan uang, sebab ia tidak dapat memaksa sipenjual gadai
semula untuk menebus tnhnya;
c. mengadakan perjanjian bagi hasil/belah pinamg/paruh hasil
tanam/maro dan sejenis itu.
2. sifat hubungan Gadai
a. transaksi jual gadai tnh bukanlah perjanjian utang unag
dengan tanggungan/ jaminan tnh, sehingga pembeli gadai tidak
berhak
menagih uangnya dari penjual gadai;
b. penebusan gadai tergantung kepada kehendak penjual gadai
hak
menebus itu bahkan dapat beralih kepada ahli warisnya;
c. uang gadai hanya ditagih oleh pembeli gadai, dalam hal
transaksi jual
gadai itu disusul dengan peyewaan tnh tersebut oleh
sipenjual gadai sendiri.

3. Kemungkinan Mengoperkan Gadai dan menggadaikan


kembali
a.
si pembeli gadai dapat mengoperkan gadai itu kepada pihak ketiga.
Yaitu: menyerahkan tnh tersebut kepadanya dengan menerima sejumlah uang
tunai. Dengan demikian terjadilah pergantian subyek di dlm pandangan yg
sama: hubungan hukum antara penjual gadai dengan pembeli gadai semula
berubah hukum antara penjual gadai dengan pembeli gadai yg baru.
b.
tanpa setahu dan seizin penjual gadai. Si pembeli gadai
menggadaikan
kembali tnh itu kepada pihak ketiga. Dengan demikian
terdapatlah 2 perutangan:
1) antara penjual gadai semula dengan pembeli gadai semula(terangterangan);
2)
antara pembeli semula yg terjadi penjual baru dengan pihakke-3 yg
menjadi pembeli gadai baru ( sembunyi-sembunyi).

4. perbandingan dengan PAND menurut Burgerlijk Wetboek


1) persamaan:
a.
sama-sama merupakan perutangan yg timbul dari perjanjian timbal
balik di
lapangan hukum harta kekayaan;
b.
benda perjanjian harus diserahkan ke dalam kekuasaan si
pemegang
gadai/pand.
2) perbedaan:
a.
transaksi gadai merupakan transaksi jual yg mandiri, dengan tnh
selaku obyeknya.
b. Pembeli gadai tidak dapat memaksi penjual gadai untuk menebus
obyek transaksinya

Hak-hak adat mulai menipis: sejak datangnya


penjajah (Hindia Belanda), dengan adanya azaz domen
veklaring (semua harta milik raja apabila tidak ada
sesuatu yg dapat membuktikan bhwa tanh tsb adlh
miliknya)
Adat Tentang Warisan
beda kewarisan adat dengan sistem hukum waris
lainnya:
> dlm masy. adat , kepentingan bersama lebih
menonjol,maka
peralihan warisan secara utuh.
Dalam hukum waris BW dan islam, warisan itu
dibagikan kpd individu2.
> dlm waris adat tidak mengenal pembagian
(karena dia diteruskan dialihkan secara utuh).dlm waris
BW dan islam,
ada pembagian2 dalm bagian
tertntu.
>
dlm waris adat : peralihan/penerusan.
> BW dan islam : pembagian.

Anda mungkin juga menyukai