Anda di halaman 1dari 17

Genetika dan Evolusi

Oleh :

Kelompok 4
Biologi NK A 2014

Pendahuluan
Genetika dan Evolusi merupakan unsur dasar dalam Biologi
yang tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur genetik pada makhluk
hidup pada struktur terkecil yaitu urutan basa-basa nitrogen pada
setiap nukleotida DNA pada gen-gen yang terdapat dalam
kromosom menentukan tingkat kelangsungan hidup setiap
organisme.
Pada dasarnya evolusi muncul akibat perubahan frekuensi
alela dalam suatu populasi makhluk hidup oleh beberapa faktor
pemicu. Setiap perubahan pada frekuensi alela akan menyebabkan
terjadinya proses mikroevolusi dan berlanjut pada kejadian yang
lebih besar yaitu makroevolusi.

Beberapa faktor yang Berperan dalam


Aktivitas Genetik dan Evolusi
GENETIKA
Hukum Mendel
Hukum Mendel I
Hukum Mendel I

Mutasi
Mutasi Gen
Mutasi alami dan mutasi
buatan
Mutasi sebagai Suatu
Mekanisme Evolusi

EVOLUSI
Mekanisme Evolusi
Random genetic drift
(aliran genetik acak)
Mutasi
Gene flow (aliran gen)

Teori Evolusi Modern


Teori Evolusi Darwin dan
Seleksi Alam

GENETIKA

Hukum Mendel

Hukum Mendel I (Segregation of allelic genes)


Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana pasangan-pasangan kromosom
homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi pemisahan alel-alel suatu gen
secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya Fenomena
ini dapat diamati pada persilangan monohibrid, yaitu persilangan satu karakter dengan dua sifat
beda.

Contoh Persilangan Monohibrid :

P1

UU
(Ungu)

uu
(Putih)

G1

F1

Uu

Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes)


Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap
gen / sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum ini
berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.

Contoh Persilangan Dihibrid


P1

G1
F1

:
:

P2
G2

:
:

BBKK
(Biji bulat berwarna kuning)
BK
BbKk

x
;

BbKk
x
BK, Bk, bK,bk BK, Bk, bK,bk

bbkk
(Biji keriput Hijau)
bk

BbKk

Pada waktu pembentukan gamet dari parental ke-2, terjadi penggabungan bebas
(lebih tepatnya kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas ini
menghasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses pembentukan
gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel II.

Mutasi

Mutasi Gen
Mutasi ini juga disebut mutasi titik (point mutation) mutasi ini terjadi
proses penggantian pasangan basa atau pengurangan/penyisipan basa
pada molekul DNA.
Dikenal dengan istilah mutasi titik karena apabila terjadi pergantian
ataupun pengurangan / penyisipan basa jika asam amino yang dikode oleh
triplet-triplet mRNA/RNAd tidak menyebabkan pergantian jenis asam amino
maka tidak terjadi perubahan fenotip yang signifikan dan hanya merubah
struktur genotip saja. Istilah ini dikenal dengan polimorfisme.

Mutasi Alami dan Mutasi Buatan


Secara alami replikasi DNA berlangsung sangat teliti dan berdasarkan penelitian
dijelaskan bahwa kemungkinan kesalahan kira-kira < 1 untuk tiap 5 juta basa
DNA baru dan satu mutan untuk tiap 108 109 pasangan DNA. Radiasi sinar
kosmik, sinar UV matahari, sinar radioaktif alam, dan unsur radioaktif alam (Th,
Ra, dan U) diduga menjadi penyebab mutasi alami.
Sedangkan pada kasus mutasi buatan pertama kali J. H. Muller memberikan
perlakuan sinar X pada D. melanogaster yang menimbulkan kelabilan genetik.
Mutagen (bahan yang dapat menimbulkan mutasi)
Mutasi secara umum terjadi akibat kesalahan pada proses transkripsi
(pembacaan mRNA terhadap DNA template) atau translasi (perakitan protein di
ribosom kesalahan ini jarang terjadi). Mutasi juga akibat kesalahan replikasi DNA
atau perbaikan DNA (laju mutasi dapat dihitung dan diestimasi).

Mutasi sebagai Suatu Mekanisme Evolusi


Perubahan dalam DNA akan mengawali perubahan dalam individu atau spesies.
Mutasi akan mengubah sekuen nukleotida dari material genetik organisme yang umumnya
banyak terjadi akibat gangguan replikasi dan perbaikan DNA.
Mutasi juga disebabkan oleh paparan radiasi UV, mutagen kimia, virus ataupun
akibat diinduksi oleh organisme itu sendiri oleh proses seluler seperti hipermutasi. Mutasi
merupakan kejadian acak yang terjadi secara spontan pada level molekul dalam beberapa
bentuk atau mungkin diinduksi oleh mutagen. Mutasi akan membentuk variasi di dalam gen
pool.
Mutasi yang tidak baik (delesi) akan menurunkan frekuensi dalam gen pool oleh
kondisi seleksi alam, sedangkan mutasi yang menguntungkan akan memungkinkan
akumulasi gen pool dan menghasilkan perubahan adaptif evolusioner. Mutasi adalah
sumber dari variasi genetik.
Lebih lanjut mutasi umumnya disebutkan sebagai mekanisme utama aksi dari seleksi
alam yang menjadi kejadian penting selama proses evolusi organisme.

EVOLUSI

Mekanisme Evolusi
1. Random genetic drift (aliran genetik acak)
Adalah hilangnya alel dari gen pool populasi melalui suatu peluang/kesempatan (chance). Terjadi
perubahan frekuensi genotip akibat perubahan peluang suatu gen yang akan diturunkan pada
generasi selanjutnya.

2. Mutasi
Akan menghasilkan variasi genetik di dalam breeding/perkawinan dalam populasi.

3. Gene flow (aliran gen)


Terjadi melalui interbreeding: transmisi material genetik dari satu populasi pada populasi lain.
Gene flow menurunkan perbedaan dalam populasi dan menghambat spesiasi (pembentukan
spesies baru). Pada genetika populasi, sepanjang waktu perubahan gene pool sebagai hasil dari
seleksi alam (mutasi dan reproduksi seksual) akan menghasilkan nilai survival (survival value)
pada suatu gen spesifik dan pada akhirnya akan membentuk spesies baru (terjadi spesiasi).

Teori Evolusi Modern


Teori Darwin dikembangkan sebelum ditemukannya peran gen dalam pewarisan sifat.
Gen merupakan substansi yang dijumpai di kromosom inti dan di organel lain seperti mitokondria
dari semua benda hidup dan membentuk 4 varietas nukleotida DNA atau di RNA yang akan
ditranskripsikan dalam triplet (kodon) dengan kode-kode genetik untuk 20 macam asam amino
berbeda; banyak gen memiliki bentuk alternatif dua atau lebih yang dikenal dengan alela. Alela
gen bersifat diwariskan (ditransmisikan melalui proses reproduksi seksual dari parental pada
filialnya).
Jika suatu alela lebih sering diwariskan pada filial maka alela tersebut akan menjadi alela
umum yang terdapat dalam suatu populasi; tekanan selektif akan mengarahkan alela untuk
proses survival dan penyebaran alela yang sama ini dalam populasi.
Kita tahu bahwa evolusi terjadi oleh seleksi alam yang merespon/bertindak sebagai aksi
terhadap peluang mutasi (chance mutations) gen dan rekombinasi yang masing-masing
menghasilkan alela baru dan kombinasi dengan keuntungan seperti adaptive for survival and
reproductive success. Seleksi alam hanyalah komplemen/pelengkap mutasi dan rekombinasi
yang menjadi faktor primer dari proses evolusi.

Teori Evolusi Darwin dan Seleksi Alam


Seleksi alam merupakan mekanisme untuk mengubah populasi yang terjadi ketika
organisme dengan berbagai variasi mencoba bertahan terhadap perubahan lingkungan,
melakukan reproduksi dan akan meneruskan hasil variasi ini pada generasi selanjutnya bagi
organisme yang mampu bertahan terhadap perubahan dinamis di lingkungannya.
Proses seleksi alam muncul akibat beberapa hal :

Individu tidak ada yang sama satu sama lain walaupun dalam satu spesies/tidak ada yang identik (muncul
varian-varian genetik intraspesies).

Lingkungan memberikan banyak tantangan berbeda pada kemampuan individu untuk bertahan hidup dan
bereproduksi.

Organisme merawat diri untuk menghasilkan banyak keturunan selama lingkungannya mendukung karena
individu dalam satu spesies sering mengalami proses persaingan/kompetisi internal untuk dapat bertahan
hidup.

Individu dalam suatu populasi yang memiliki kemampuan lebih baik dalam melindungi diri terhadap
tantangan / challenges dari lingkungannya akan memiliki kemampuan lebih besar untuk meninggalkan
sejumlah besar keturunan di lingkungan mereka.

Ciri dari individu yang cocok pada lingkungan tertentu dan akan meningkat.

Perubahan secara genetik pada suatu populasi


terjadi akibat beberapa hal, yaitu :
Perkawinan yang tidak acak
Mutasi
Jumlah Populasi Kecil
Migrasi
Seleksi Alam

Hubungan Evolusi dengan Genetika


Genetika sebuah ilmu tentang penurunan sifat yang
diperkenalkan pertama kali oleh Gregory Mendel membantu para
para ilmuwan untuk mengidentifikasi tentang kebenaran terjadinya
evolusi.
Dalam genetika dibahas variasi genetik sebagai salah
satu faktor penyebab evolusi. Variasi genetik dalam populasi yang
merupakan gambaran dari adanya perbedaan respon individuindividu terhadap lingkungan adalah bahan dasar dari perubahan
adaptif.

Hubungan evolusi diantara spesies dicerminkan dalam


DNA dan proteinnya (pembahasan dalam genetika). Jika dua
spesies memiliki pustaka gen dan protein dengan urutan monomer
yang sangat bersesuaian, urutan itu pasti disalin dari nenek moyang
yang sama.
Fenotipe suatu individu organisme dihasilkan dari
genotipe dan pengaruh lingkungan organisme tersebut. Variasi
fenotipe yang substansial pada sebuah populasi diakibatkan oleh
perbedaan

genotipenya.

Sintesis

evolusioner

modern

mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dari waktu ke waktu


pada variasi genetika ini.

Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa genetika (gen) menjadi sumber
utama dalam mekanisme evolusi makhluk hidup melalui proses
mutasi

dan

rekombinasi

genetik.

Seleksi

alam

merupakan

komplemen dalam proses evolusi makhluk hidup yang menjadi


faktor penentu akhir pada pembentukan organisme baru yang lebih
adaptif (spesiasi).

Anda mungkin juga menyukai