SEL
By :
Bintang Manurung
Elmida Hasibuan
Elfredo Napitu
Kholijah Hasibuan
Putri Ayu Aprilia
Yolanda
Biologi 2014 A
Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan
OUT LINE
Defenisi Kalus
Sel- sel penyusun Kalus
Zat Pengatur Tumbuh Induksi Kalus
Inisiasi Pembentukan Kalus
Tehnik Dasar Induksi Kalus
Faktor Penyebab Pertumbuhan Kalus
Eksplan yang Baik untuk Induksi Kalus
Pentingnya Subkutur pada Kalus
Proses Differensiasi Pada Tanaman Bersifat Refersiblle
Defenisi Suspensi Sel
Pembuatan Kultur Suspensi Sel dan Sel Plating
Keuntungan Medium Cair
Pertumbuhan Sel pada Kultur Sel
Tipe Pertumbuhan Sel pada setiap Fase Penghambatan Siklus
Manfaat Kultur Sel
Pengertian
Menurut harahap (2017) kalus merupakan kumpulan massa
sel yang amorphus yang terdiri dari sel atau jaringan yang
membelah diri terus menerus.kalus tersusun oleh sel-sel
parenkim yang mana ikatannya dengan sel lainnya yang
sangat renggang.Jaringan ini belum mengalami diferensiasi
lanjut.Kalus adalah sekumpulan sel yang aktif membelah
secara terus menerus ( Nulfitriani, 2017 ).
Kalus dapat diperoleh dari bagian tanaman berupa akar, batang dan
daun.
Sel-sel penyusun kalus berupa sel parenkim yang mempunyai ikatan
yang renggang dengan sel-sel lain.
Dalam kultur in-vitro, kalus dapat dihasilkan dari potongan organ steril
di dalam medium yang mengandung ZPT auxin dan juga sitokinin.
Zat Pengatur Tumbuh
Penggunaan zat pengatur tumbuh dalam kultur jaringan
tanaman sangat penting, yaitu untuk mengontrol
organogenesis dan morfogenesis dalam pembentukan dan
perkem- bangan tunas dan akar serta pembentukan kalus.
Kalus
Gambar 3: Kalus pada eksplan
jagung jarak pagar
INDUKSI KALUS
Kalus dapat diinduksi dengan pemberiat ZPT auksin dan sitokinin, namun
kebutuhannya berbeda-beda tergantung jaringan tanaman
Kalus dapat diinisiasi dari hampir semua bagian tanaman, tetapi dari organ
yang berbeda kecepatan pembelahan selnya berbeda pula
Pengambilan
Bunga Eksplan
Ujung Akar
Buah
1. Kuncup bunga dipanen pada pagi
hari yaitu kuncup bunga yang
mempunyai rasio panjang
braktea{pelindung bunga} terhadap
panjang kuncup 2/2.5 - 2/3 yang
mengandung mikrospora
Bunga 2. Kemudian kuncup bunga diinkubasi
pada suhu 4-9 C selama 5 hari
sebagai pra perlakuan sebelum
isolasi antera
3. Selanjutnya antera{bagian dari
benang sari yng berisi kantung sari }
dari setiap kuncup bunga secara
acak dimasukkan dalam petri sesuai
perlakuan hingga tiap
4. Ditumbuhkan pada media media MS
(Murashige dan Skoog 1962)
Selanjutnya proses penginduksian
explan menggunakan hormon
dengan cara
Dengan
menambahkan
Hanya dengan
hormon auksin +
menambahkan
hormon sitokinin
hormon Auksin
dengan taraf
konsentrasi yg
dibutuhkan
sterilisasi terang gelapnya
saat inkubasi.
kandungan
unsur kimia substansi
dalam media Faktor Penyebab organik yang
Pertumbuhan Kalus ditambahkan
hormon yang
digunakan Media
PENTINGNYA SUB KULTUR PADA KALUS
Tujuan dilakukannya subkultur adalah
untuk menjaga kehidupan dengan
mempertahankan laju pertumbuhan sel tetap
konstan sehingga dapat diperoleh kalus dengan
sel-sel yang homogen,
untuk memperbanyak kalus dan untuk
diferensiasi kalus.
Tujuan diferensiasi biasanya digunakan medium
yang mengandung kombinasi zat pengatur
tumbuh dari auksin dan sitokinin yang berbeda.
Pembentukan organ umumnya membutuhkan
zat pengatur tumbuh yang lebih tinggi dari pada
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kalus.
Hal yang perlu diperhatikan pada subkultur
adalah
massa sel yang dipindah harus cukup banyak.
Hal ini dapat dilakukan dengan membiarkan
kalus tumbuh hingga mencapai diameter 2-3 cm
sebelum dipisahkan dari eksplan dan
membaginya menjadi 4-8 inokula untuk
disubkulturkan pada medium baru.
Bila kalus menunjukkan rupa yang hetcrogen,
yang harus dipilih sebagai inokulum adalah
kalus yang menunjukan pertumbuhan tercepat,
biasanya yang berwarna agak pucat dan lunak.
PROSES DIFERENSIASI PADA TANAMAN
BERSIFAT REVERSIBLE