Anda di halaman 1dari 12

Ikterus Neonatorum

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Lyrama Agustien Sinurat
Martha Maria C. Barus
Rima Ayunitara Tarigan

Ikterus Neonatorum
Menguningnya sklera, kulit, atau jaringan lain akibat
penimbunan bilirubin dalam tubuh. Terlihat pada kulit bila
kadar bilirubin >2 mg/dl.

Jenis-Jenis Ikterus
1. Ikterus Fisiologi
Timbul pada hari kedua sampai ketiga.
Kadar bilirubin indirek sesudah 2 - 24 jam tidak
melewati 15 mg % pada neonatus cukup bulan dan 10
mg % pada neonatus kurang bulan.
Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi
5 mg % perhari.
Ikterus menghilang pada 10 hari pertama
Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.

Next. . .
2. Ikterus Patologis
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus
cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pada neonatus
kurang bulan.
Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari.
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.
Kadar bilirubin direct melebihi 1 mg%.
Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik.

Etiologi Ikterus
Etiologi ikterus pada neonatus dapat berdiri sendiri
atau disebabkan oleh beberapa faktor menurut
(Ngastiyah, 2005) :
Produksi yang berlebihan, misalnya pada
pemecahan darah (hemolisis) yang berlebihan pada
incompatibilitas, (ketidaksesuaian) darah bayi
dengan ibunya.
Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat
dari gangguan fungsi liver.
Gangguan transportasi karena kurangnya albumin
yang mengikat bilirubin.
Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan
dalam liver (karena infeksi atau kerusakan sel liver).

Tanda dan Gejala Ikterus


1. Tanda Ikterus
Tanda dan gejala yang timbul dari ikterus menurut Surasmi (2003) yaitu :
Pada permulaan tidak jelas, yang tampak mata berputar-putar
Letargis (lemas)
Kejang
Tidak mau menghisap
Bila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat disertai spasme otot,
episiototonus, kejang, stenosis yang disertai ketegangan otot.
Perut membuncit
Pembesaran pada hati
Feses berwarna seperti dempul
Tampak ikterus: sclera, kuku, kulit dan membrane mukosa.
Muntah, anoreksia, fatigue, warna urin gelap, warna tinja gelap.

Next. . .

2. Gejala Ikterus
Gejala ikterus menurut Surasmi (2003) dikelompokkan
menjadi :
Gejala akut : gejala yang dianggap sebagai fase
pertama kernicterus pada neonatus adalah letargi,
tidak mau minum dan hipotoni.
Gejala kronik : tangisan yang melenking (high pitch
cry) meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang
selamat biasanya menderita gejala sisa berupa
paralysis serebral dengan atetosis, gangguan
pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan
dysplasia dentalis).

Penilaian Ikterus
Derajat Ikterus

Luas Ikterus

Kadar bilirubin (mg%)

Derajat 1

Kepala dan leher

5 mg %

Derajat 2

Daerah 1 dan badan bagian

9 mg %

atas
Derajat 3

Daerah 1,2 + badan bagian

11 mg %

bawah dan tungkai


Derajat 4

Daerah 1,2,3 dan lengan

12 mg %

dan kaki di bawah dengkul


Derajat 5

Daerah 1,2,3,4 + tangan dan


kaki

16 mg %

Pencegahan Penanganan
Hiperbilirubinemia
Peningkatan kadar bilirubin tidak langsung didalam darah dapat. Menyebabkan
kerusakan sel tubuh, terutama sel otak Kadar bilirubin yang berbahaya itu sangat
tergantung pada saat timbulnya ikterus dan kecepatan meningktanya kadar bilirubin
tidak langsung. Kadar bilirubin 15mg% pada hari ke 4 kurang berbahaya dibandingkan
dengan kadar yang sama pada bayi baru lahir atau hari pertama.Karena itu setiap bayi
yang menderita ikterus perlu diamati apakah ikterus itu suatu ikterus fisiologik atau
akan berkembang menjadi ikterus patologik. Anamnesis kehamilan dan kelahiran
sangat membantu pengamatn klinik ini dan dapat menuntun kita untuk melakukan
pemeriksaan yang tepat. Dalam penanganan ikterus ada 3 cara untuk mencegah dan
mengobati,yaitu :
Mempercepat metabolisme dan pengeluran bilirubin
Mengubah bilirubin menjadi bentuk yang tidak toksik dan yang dapat dikeluarkan
melalui ginjal dan usus,misalnya dengan terapi sinar (photo terapi).
Mengeluarkan bilirubin dari peredaran darah , yaitu denga tranfusi tukar darah.

Kasus
Bayi Ny. S umur 4 hari, lahir di bidan pada

tada tanggal 10 Juni 2015 dengan kehamilan


32 minggu (preterm) lahir dengan jenis
kelamin perempuan, BB 2.500 gram, dan lahir
normal tetapi tampak kuning sampai perut.
Bayi menyusu ASI, tetapi ketika menyusu
tidak pernah lama dan bayinya lebih banyak
tidur. Apakah bayi tersebut perlu dirujuk atau
tidak ? Apa pertolongan pertama yang
dilakukan sebelum melakukan rujukan?

E
T

A
M
I
R

U
A
M

T
H HA
I
S
N
A
K

E
T
A
I
L

YO
U

BU
JU
R

Anda mungkin juga menyukai