ANEMIA HEMOLITIK
AUTOIMUN
Aktivasi sistem
komplemen
Hemolisis intravaskular
Aktivasi selular
Hemolisis
ekstravaskular
Limpa
pernicious anemia
Anemia defisiensi vitamin B12 merupakan
salah satu jenis dari anemia megaloblastik.
Anemia megaloblastik ditandai dengan
adanya sel megaloblast (prekursor eritrosit)
di dalam sumsum tulang akibat dari
kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
Transfusion
reactions
tiroiditis Hashimoto
Peradangan dan infiltrasi pada kelenjar tiroid ini
sendiri dapat terjadi oleh karena adanya
rangsangan dari lingkungan seperti tercukupi
tidaknya kebutuhan yodium sebgai bahan baku
pembentukan tiroid, adanya infeksi bakteri yang
membentuk toksin dan mendorong terbentuknya
antibodi, infeksi virus dan lain-lain yang memaksa
tirosit untuk menghasilkan tiroid-spesifik protein.
Protein ini bertindak sebagai sumber antigenik
spesifik terhadap diri sendiri yang kemudian
menjadi menjadi antigen-presenting cells (APC)
pada permukaan. Sel ini kemudian yang menangkap
antigen spesifik dan berjalan ke organ atau kelenjar
limfatik yang kemudian bertemu dengan autoreaktif
T-sel (sel yang bertahan akibat disregulasi atau
kegagalan toleransi sistem imun) dan B-sel
merangsang dihasilkannya autoantibodi pada tiroid.
Pada langkah selanjutnya antigen memproduksi
limfosit B, sitotoksik sel T dan makrofag yang
meninvasi dan terakumulasi dalam kelenjar tiroid
Penyakit
Graves
Myastheni
a gravis
Defek yang mendasar adalah pengurangan dalamjumlah
reseptor asetil kolin yang tersedia pada membrane otot
pasca sinaps.perubahan inimenyebabkan berkurangnya
efisiensi transmisi neuromuscular.karena itu, walaupun
Achdibebaskansecaranormal,akan
menghasilkanpotensial lempenganakhir
kecilyangmungkin gagal mencetuskan potensial aksi
otot.Jumlah ACH yang dilepaskan setiap impuls secara
normal menurun padaaktivitas yang berulang.pada
pasien miastenik transmisi neuromuscular yang
berkurangefisiensinyadigabungdenganrundownnormal
menghasilkanaktivasiyanglebihsedikitdan lebih sedikit
serabut otot dengan impuls saraf yang berturut-turut dan
olehkarena itu kelemahan bertambah
Farmers Lung
disease
Pada awalnya proses yang terjadi adalah dengan
ditemukannya antibody yang melawan antigen.
Pada fase akut, ditemukan adanya proses cellmediated, dimana terdapat peningkatan pada
polymorpfonullear leukosit pada alveoli dan
saluran pernafasan kecil. Hal ini kemudian diikuti
dengan masuknya sel mononuklear ke dalam
paru dan pembentukan granuloma yang menjadi
ciri khas dari hipersensitivitas tipe lambat
terutama pada T-cell mediated terhadap inhalasi
berulang terhadap antigen. Hal ini kemudian juga
dapat dibuktikan dengan peningkatan limfosit T
pada cairan Broncoalveolar Lavage disertai
dengan peningkatan dari leukosit PMN. Pada
suatu penelitian, ditemukan bahwa terdapat
reaksi daripada TH1, interferon , interleukin-12
dan IL-18 dalam patofisiologi penyakit tersebut
disertai dengan interaksi antar sitokin seperti IL1, TGF-, dan TNF-
PERMUKAAN
LISIS
JENIS OBAT :
SEDORMID: MENGIKAT TROMBOSIT DESTRUKSI
PURPURA
CHLORAMPENIKOL: MENGIKAT LEUKOSIT
FENASETIN DAN CPZ: MENGIKAT ERI
PENYAKIT
HIPERSENSITIVITAS TIPE III
Rheumatoid Arthritis
Serum Sickness
Symptoms of malaria
Arthus Reaction
Penyakit
Hipersensitivitas Tipe
IV
Dermatitis Kontak
Manifestasi reaksi Tipe IV yang berhubungan dengan kulit
yaitu dermatitis kontak. Dermatitis kontak adalah
penyakit CD4+ yang dapat terjadi akibat kontak dengan
bahan tidak berbahaya dan merupakan contoh reaksi
DTH. Kontak dengan bahan seperti formaldelhid, nikel,
dan berbagai bahan aktif lain seperti dalam cat rambut
akan menimbulkan dermatitis kontak melalui sel Th1.
Tuberkulosis
Limfosit CD4+ mengenali antigen peptida dari basil tuberkel dan juga
antigen kelas II pada permukaan monosit atau sel dendrit yang telah
memproses antigen mikobakterium tersebut. Proses ini membentuk sel
CD4+ tipe TH1 tersensitisasi yang tetap berada di dalam sirkulasi selama
bertahun-tahun. Masih belum jelas mengapa antigen tersebut mempunyai
kecendurungan untuk menginduksi respons T H1, meskipun lingkungan
sitokin yang mengaktivasi sel T naf tersebut tampaknya sesuai. Saat
dilakukan injeksi kutan tuberkulin berikutnya pada orang tersebut, sel
memori memberikan respons kepada antigen yang telah diproses pada
APC dan akan diaktivasi (mengalami transformasi dan proliferasi yang luar
biasa), disertai dengan sekresi sitokin T H1. Sitokin TH1 inilah yang akhirnya
bertanggungjawab untuk mengendalikan perkembangan respons DHT.
Transplant Rejection
Penolakan transplantasi adalah respon sitotoksik yang
diperantarai oleh antibodi untuk memfiksasi antibodi
pada antigen kelas I dalam endotelium vaskular, yang
akan menginisiasi respom inflamasi, diikuti dengan
tertahannya komponen-komponen darah dan faktor
penggumpalan yang terbentuk dalam organ cangkokkan,
yang mengakibatkan komplemen aktivasi, koagulasi
intravaskular, penghambat perfusi jaringan, serta
nekrosis organ. Antibodi yang berperan dalam penolakan
organ ini meliputi antibodi golongan darah ABO dan
antigennya.