Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Luka Bakar

Akibat Sengatan Listrik


KELOMPOK E & F
Novianto Adi, Cindy Purnama, Atya Shabrina Monika
Mesiwisani, Gammarida Magfirah, Reymond Pranata

Kasu
s
tahun, pekerja PLN,

Laki laki, 36
terkena aliran listrik
tegangan tinggi ketika sedang memperbaiki TRAVO yang
rusak kemudian meledak. KU : sadar, masih bisa diajak bicara,
respirasi 28x/menit, TD : 90/60 mmHg, akral hangat. Luka
bakar berbentuk bula yang sudah pecah pada dada bagian
atas. Luka bakar berwarna pucat, kering pada seluruh tangan
kanan, tampak luka masuk di sekitar telapak tangan. Luka
keluar tampak di telapak kaki kanan berwarna pucat, kering.
Data lain : BB, 60 kg
Pasien mengeluh baal dan kesemutan di ujung jari tangan
kanan yang sudah mulai bengkak, dingin dan tegang.

Primary Survey
Airway : Bebas (Pasien masih dapat berbicara)
Breathing
: 28x / menit, simetris kanan-kiri, perkusi sonor, auskultasi
vesikuler kanan-kiri clearr
Circulation
: TD 90/60 mmHg, Nadi 100x/menit irreguler, akral hangat
EKG monitor, Fluid Resuscitation IV line RL 4 cc x 60 kgBB x 11 = 2640
ml /24 jam ( 8 jam pertama 1320 mL, 16 jam 1320 mL) drip cepat +
monitoring urin foley catheter
Disability
: CM, GCS 15, Skor nyeri 4
Environment/Exposure: Luka grade IIa (9%) + Grade IIb (1% +1%)
total 11%
defisit sensoris digiti manus dextra (compartment syndrome ) fasciotomy

Total
Burn
Area: 11%

Surface

= 9% pada dada atas grade


IIA/B
= 1% pada tangan kanan
grade IIB
= 1% pada kaki kanan
grade IIB

Secondary Survey
Kepala

: tidak tampak kelainan

THT : tidak tampak kelainan


Thorax

Inspeksi: gerak dada simetris, terlihat luka bakar dengan bula pecah pada dada
atas
Palpasi: vocal fremitus simetris, chest expansion simetris, ictus cordis pada ICS V
midclav sinistra
Perkusi: sonor pada kedua lapang paru, batas jantung dbn
Auskultasi: SN vesikuler (+/+), rhonki dan wheezing (-), BJ I/II reguler, gallop dan
murmur (-)

Abdomen:

Inspeksi: datar, venektasi (-), scar (-)

Auskultasi: BU (+) 7x/menit

Perkusi: timpani pada keempat kuadran abdomen

Palpasi: NT (-), massa (-)

Ekstremitas atas:

Look: luka masuk pada telapak tangan luka bakar berwarna pucat kering pada seluruh tangan kanan

Feel: akral dingin dan bengkak

Move: ROM tidak ditemukan kelainan

Ekstremitas bawah:

Look: luka keluar pada telapak kaki kanan luka bakar berwarna pucat kering pada telapak kaki
kanan

Feel: akral hangat

Move: ROM tidak ditemukan kelainan

Tatalaksana
Monitor:
- EKG
- Urine output target : 0.5-1 cc/kgBB/jam
- Urine, apabila myoglobinuria tingkatkan cairan
TARGET 1CC/KGbb/JAM hingga urine jernih, alkalinisasi
urin bicarbonat 1-2 mEqkgBB, dapat diberikan mannitol
1g/kgBB target urin 2-3 ml/kgbb/jam target urin > pH
6.5

Tatalaksana
Penghentian proses luka bakar
Debridemen
Analgesik: ketorolac inj 3 x 30 mg IV.
Cegah stress ulcer: Omeprazole 2 x 40 mg
Wound care: buang bula yang telah mati / pecah,
berikan antibiotik topical, ointment moisturize 2x/ hari,
tutup dengan kassa diganti 3 hari sekali

6 Jenis Kelompok Luka


Bakar
Berdasarkan mekanisme terjadinya luka tersebut :
1.Luka
2.Luka
3.Luka
4.Luka
5.Luka
6.Luka

lepuh (scalds)
kontak (contact burns)
api (fire) flash / flame ?
kimiawi (chemical burns)
listrik (electrical)
radiasi (radiation)

Mekanisme menjadi penentu tatalaksana pada pasien pasien


luka bakar. Sebagai contoh pada pasien akibat flame atau listrik
sering membutuhkan rawat inap tapi pada pasien akibat luka
kontak atau sunburn dapat dikategorikan sebagai outpatient.

Sumber : http://emedicine.medscape.com/article/1278244-ov

Luka Listrik (Electrical Injury)


Semua kerusakan atau trauma akibat paparan terhadap
arus litsrik, termasuk di dalamnya sambaran petir
electrical shock of 1,000 volts classified as high
voltage
electrical shock < 1,000 volts classified as low voltage

Source: http://web.a.ebscohost.com/dynamed/detail?vid=2&sid=b886b5b3c270-41db-a427-37d02c489b4d
%40sessionmgr4001&hid=4204&bdata=JnNpdGU9ZHluYW1lZC1saXZlJnNjb3
BlPXNpdGU%3d#AN=116526&db=dme

Low voltage : dapat menyebabkan luka kecil namun dalam,


dapat menganggu siklus jantung dan menyebabka aritmia.
High voltage : dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang
luas hingga menyebabkan kehilangan ekstremitas. Kerusakan
otot dapat menyebabkan rabdomiolisis gagal ginjal akut.
Kontak dengan tegangan >70.000 volt berakibat fatal

Efek Arus Listrik


Efek arus listrik pada tubuh manusia tergantung pada 7
faktor yaitu :
1.Tipe arus
2.Jumlah arus
3.Alur arus
4.Durasi kontak
5.Luas area kontak
6.Resistensi tubuh
7.Besarnnya volt arus

Komplikasi Neurologi
Merupakan yang tersering terjadi pada kasus luka listrik
Dapat terjadi secara akut atau pun delayed pada sistem syaraf
perifer
Gejala khas baal (anesthesia) & kesemutan (pin & needle
sensation)
Biasanya gejala ini berlangsung secara transien dan akan
sembuh secara total jika tidak mengenai jaringan sekitar
N. Median, N. Ulnar, N. Radial insidensi tertinggi terkena
cedera
HATI HATI! Sindrom kompartmen lakukan pembedahan
eksplorasi

Komplikasi Kardiovaskular &


Pulmonal
Luka listrik dengan arus tinggi menimbulkan banyak
gangguan pada jantung terutama pada ritme dan sistem
konduksi
HATI HATI! Cardiac arrest, atrial fibriliasi
Gambaran EKG : sinus takikardi dan kelainan non
spesifik pada segmen ST T
Luka vaskular ketika arus listrik melewati lumen
pembuluh darah dapat memicu reaksi inflamasi ruptur
Komplikasi paru akut efusi & pneumonitis

Anda mungkin juga menyukai