MSDM 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

ETIKA, HUKUM dan

PERLAKUAN ADIL dalam


MANAJEMEN SDM

SASARAN BELAJAR
1.
2.
3.
4.
5.

Mampu menjelaskan apa yang dimaksud perilaku etis saat


bekerja.
Mendiskusikan faktor-faktor penting pembentuk perilaku etis saat
bekerja.
Mampu menjelaskan beberapa cara spesifik manajemen sdm
dalam mempengaruhi perilaku etis saat bekerja.
Menerapkan praktik-praktik pendisiplinan yang adil.
Menjelaskan beberapa faktor penting dalam melaksanakan
pemberhentian secara efektif.

ETIKA dan PERILAKU ADIL SAAT BEKERJA


Berikut ini contoh angket tentang etika saat bekerja dari Wall Street Journal:
1.
Salahkan menggunakan e-mail perusahaan untuk keperluan pribadi? (Ya/tidak).
2.
Salahkah menggunakan peralatan kantor untuk membantu anak atau pasangan
anda memenuhi kebutuhan studinya? (Ya/tidak)
3.
Salahkan memainkan game komputer dengan perangkat kantor dalam jam kerja?
(Ya/tidak).
4.
Salahkan menggunkan peralatan kantor untuk berbelanja lewat internet?
(Ya/tidak).
5.
Etiskan mengunjungi situs porno menggunakan peralatan kantor? (Ya/tidak).
6.
Salahkan menerima sejumlah uang terima kasih dari supplier yang mengirimkan
barang keperusahaan anda? (Ya/tidak).
7.
Salahkan bila karena tekanan pekerjaan anda melakukan pelanggaran disiplin
tidak masuk bekerja dengan alasan sakit? (Ya/tidak).
8.
Salahkan bila karena tekanan pekerjaan anda mengambil nilai atau ide orang
lain? (Ya/tidak)

ARTI ETIKA

Etika mengacu pada prinsip-prinsip melaksanakan pengaturan


terhadap individu atau suatu kelompok
Keputusan yang berkaitan dengan etika selalu memiliki dua
karakteristik, yaitu: nilai normatif dan moralitas.
Nilai normatif mengimplikasikan bahwa sesuatu salah atau benar,
melanggar hukum atau mematuhi kukum.
Moralitas adalah standar perilaku yang berlaku di masyarakat,
tetang sesuatu yang dianggap baik atau buruk, diterima atau
ditolak.
Pelanggran normatif dapat menyebabkan seseorang mendapat
sanksi hukum atau dipenjara.
Pelanggaran standar moral dapat membuat seseorang merasa
malu atau bersalah.

ETIKA dan HUKUM

Hukum bukanlah pedoman terbaik dalam hal etika.


Sesuatu bisa saja sah atau benar tetapi belum tentu diterima oleh
masyarakat, sebaliknya sesuatu diterima oleh masyarakat belum
tentu sah menurut hukum.

ETIKA, PERLAKUAN ADIL dan HUKUM

Mengelola sdm sering mensyaratkan pembuatan keputusan berlaku


adil terhadap semua pihak.
Keadilan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hukum.
Hukum organisasional terdiri dari tiga komponen, yaitu: hukum
distributif, hukum prosedural, dan hukum
interaksional/interpersonal.
Hukum distributif mengacu pada suatu keputusan yang adil (mis:
kesataraan dalam penggajian)
Hukum prosedural mengacu pada proses (mis: apakah keputusan
kenaikan gaji telah berdasarkan proses penilaian objektif)
Hukum interaksional mengacu pada perilaku (mis: apakah seorang
penyelia memperlakukan bawahannya dengan rasa hormat)

Apa yang paling menggambarkan organisasi anda saat ini? Jawab ya


jika pernyataan ini sesuai dengan organisasi anda, jawab tidak jika
tidak sesuai atau anda tidak berpendapat!
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Para karyawan diberi penghargaan untuk pekerjaan yang baik. Ya/tidak


Penyelia berteriak pada para karyawannya (R). Ya/tidak
Penyelia memiliki favorite (R). Ya/tidak
Karyawan dipercaya. Ya/tidak
Keluhan karyawan ditangani dengan efektif. Ya/tidak
Karyawan diperlakukan seperti anak-anak (R). Ya/tidak
Karyawan diperlakukan dengan rasa hormat. Ya/tidak
Masalah dan pertanyaan karyawan ditanggapi dengan cepat. Ya/tidak
Karyawan dibohongi (R). Ya/tidak
Saran karyawan diabaikan (R). Ya/tidak
Penyelia menyumpah pada karyawan (R). Ya/tidak
Kerja keras karyawan dihargai. Ya/tidak
Penyelia mengancam untuk memberhentikan atau merumahkan karyawan (R) Ya/tidak
Karyawan diperlakukan dengan adil. Ya/tidak
Rekan kerja saling membantu. Ya/tidak
Rekan kerja berdepat satu sama lain (R). Ya/tidak
Rekan kerja saling mengecewakan (R). Ya/tidak
Rekan kerja memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat.

APA YANG MEMBENTUK PERILAKU ETIS


SAAT BEKERJA?

Faktor-faktor individu
Faktor-faktor keorganisasian
Pengaruh atasan
Aturan hukum dan kebijakan etika
Budaya organisasi

FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU

Setiap individu membawa nilai-nilai (baik-buruk) ke dalam


organisasi tempat mereka bekerja, oleh sebab itu setiap individu
menanggung beban (konsekwensi) untuk pilihan etika yang
dibuatnya.
Satu survey pada CEO perusahaan manufaktur mengeksplorasikan
pemikiran pada terikat/tidak terikatnya mereka pada dua praktik
bisnis yang dipertanyakan, yaitu: mencuri rahasia teknologi
perusahaan pesaing dan memberikan pembayaran pada
pemerintah asing untuk mengamankan bisnis mereka.
Para peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor personel lebih kuat
mempengaruhi keputusan daripada tekanan lingkungan atau
karakteristik organisasi.

Berikan persetujuan anda terhadap 15 pernyataan berikut: 1=sangat


tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, 5=sangat setuju
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Satu-satunya semangat bisnis adalah mengasilkan uang. 12345


Seseorang yang berhasil dalam bisnis tidak harus terikat pada moral. 12345
Bertindak sesuai hukum, dan anda tidak akan salah secara moral. 12345
Etika dalam bisnis pada dasarnya adalah suatu penyesuaian antara sikap dan cara orang berperilaku. 12345
Keputusan bisnis melibatkan orientasi ekonomi yang realistis dan bukan filosofi moral. 12345
Etka bisnis adalah konsep untuk hubungan masyarakat saja. 12345
Persaingan dan keuantungan adalah nilai-nilai yang penting. 12345
Kondisi ekonomi bebaslah yang paling baik melayani kebutuhan masyarakat. Pembatasan kompetisi akan
merusak masyarakat dan melanggar hukum alam yang mendasar. 12345
Sebagai pelanggan, saat mengajukan klaim asuransi otomotif, saya mencoba untuk mendapatkan sebesarbesarnya tanpa memandang kerusakan yang dialami. 12345
Saat berbelanja di supermarket boleh saja menukar label harga barang. 12345
Sebagai seorang karyawan, saya boleh mebawa peralatan kantor ke rumah, itu tidak merugikan siapapun.
12345.
Saya memandang waktu sakit adalah liburan yang layak saya dapatkan. 12345
Gaji karyawan harus ditentukan sesuai dengan hukum sediaan-kebutuhan. 12345
Dunia bisnis memiliki hukumnya sendiri. 12345
Seorang pelaku bisnis yang baik adalah pelaku bisnis yang sukses. 12345

Survey terhadap 243 mahasiswa, menyimpulkan jawaban sbb: 1=3,09, 2=1,88, 3=2,54, 4=3,41, 5=3,88, 6=2,88,
7=3,62, 8=3,79, 9=3,44, 10=1,33, 11=1,58, 12=2,31, 13=3,36, 14=3,79, 15=3,38.

FAKTOR-FAKTOR KEORGANISASIAN

Michael Sulivan, CFO WordCom dinyatakan bersalah karena


membantu pimpinan perusahaan menutupi buruknya kondisi
keuangan perusahaan dengan menginstruksikan kepada bawahan
untuk membuat laporan secara tidak jujur.
Tiga eksekutif International CUC dinyatakan bersalah dengan
memanipulasi laporan pembukuan untuk menjaga harga saham
tetap tinggi.
Pengacara negara bagian New York mengajukan tuntutan terhadap
Merryl Lynch, dengan tuduhan mengeluarkan analisis palsu
terhadap nilai beberapa saham pada bursa saham New York.
Dari beberapa kasus perilaku tidak etis saat bekerja dilakukan
bukan atas keinginan pribadi

Berikut ini adalah hasil survey terhadap sebab-sebab utama


pelanggaran prosedural yang berkaitan dengan etika oleh para
manajer level atas hingga bawah.(Gary Dessler, 2007)
Manajer
Senior

Manajer
Menengah

Manajer
Lini

Staf
Profsional

Staf
Adm

Pekerja
kontrak

Tekanan mencapai jadwal

Mencapai terget keuangan dan


bisnis yang agresif

Membantu perusahaan untuk


bertahan

Mendahulukan karier atasan saya

Merasakan tekanan rekan kerja

Menghindari ancaman kompetitif

Mengamankan pekerjaan

Mendahulukan karier atau


keuntungan pribadi

Lainnya

PENGARUH ATASAN
Atasan menetapkan karakter umum, tindakannya
merupakan sinyal-sinyal tentang apa yang benar dan
apa yang salah.
Hasil suatu survey melaporkan, tingkat perilaku yang
tidak dapat diterima menurun secara dramatis, saat
karyawan mengetahui penyelia mereka menunjukkan
perilaku etis.
Survey yang lain melaporkan: 56% karyawan merasakan
tekanan dari atasan untuk bertindak secara tidak etis
atau ilegal.

Berikut ini adalah contoh bagaimana para penyelia secara sadar (atau
tidak sadar) mengarahkan bawahan untuk melaksanakan hal-hal yang
tidak benar.

Menginstruksikan para staf untuk melaksanakan apapun


demi mencapai hasil/tujuan.
Membebani secara berlebihan para karyawan dengan
target/kinerja maksimum untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Mencari jalan lain meskipun elegal untuk mencapai
tujuan.
Mengambil hasil kerja orang lain atau menghindar dari
tanggung jawab.

ATURAN HUKUM dan KEBIJAKAN ETIKA

Penetapan aturan dan kebijakan etika adalah satu tanda bahwa


perusahaan serius dalam masalah etika. Kadang kala aturan etika
berjalan dengan baik, kadang kala tidak berjalan sama sekali.
Salah satu contoh adalah: Enron, perusahaan energi terbesar di
Amerika yang kolaps karena pemalsuan laporan pembukuan.
Padahal, dalam situs Web, mereka menyatakan secara tegas
prinsip-prinsip etika yang mereka jalankan.
Sebagian perusahaan sangat mendorong karyawannya untuk
mengikuti tes etika untuk memastikan apa yang akan mereka
lakukan dikemudian hari sesuai aturan dan perilaku yang berlaku di
perusahaan tersebut

Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang diajukan oleh


suatu perusahaan kepada para karyawannya.

Legalkah tindakan yang sedang anda lakukan saat ini?


Apakah pekerjaan yang sedang anda lakukan sudah benar?
Siapa yang akan menerima dampak langsung dari hasil kerja anda?
Apakah hasl itu sudah sesuai dengan nilai-nilai perusahaan?
Bagaimana perasaan anda setelah mengejakan hal tersebut?
Bagaimana hal itu, jika muncul pada pemberitaan media esok hari?
Apakah hal itu akan tampak baik bagi perusahaan anda?

BUDAYA ORGANISASI

Adanya aturan etika di suatu perusahaan tidak menjamin perilaku etis tidak dilanggar
di perusahaan tersebut.
Orang tua dapat berbicara tentang etika, tetapi bila anak-anak melihat mereka tidak
mengupayakan dengan maksimal pelaksanaan etika, misalnya membawa
perlengkapan kantor ke rumah anak-anak akan mengasumsikan bahwa bersikap
tidak etis adalah hal yang dapat diterima.
Perusahaan penerbangan Southwest Airlines mengembangkan kultur organisasi
sendiri, tapi karyawan baru sering kali menjadi sasaran canda, CEO perusahaan
dengan bebas mengenaikan pakaian rumah/santai menghadapi karyawan atau tamu.
Sebaliknya perusahaan penerbangan JetBlue membangun budaya yang unik. Untuk
memastikan seluruh karyawan menangkap pesan perlunya kebersamaan CEO
biasa turun langsung kebawah membantu pekerjaan atau mengawasi pemindahan
barang-barang ke dan dari pesawat.
Dengan sinyal yang mereka kirimkan, dan contoh yang mereka berikan, para
manajer menetapkan nilai-nilai dan menciptakan budaya apa yang mereka katakan
dan lakukan.
Para karyawan memahami sinyal tersebut, dan ini mempengaruhi bagaimana mereka
berperilaku.

APA YANG DIMAKSUD BUDAYA


ORGANISASI?

Budaya organisasi adalah karakteristik nilai, tradisi, dan perilaku


perusahaan yang dimiliki oleh para karyawannya.
Nilai adalah keyakinan dasar tentang apa yang benar atau salah,
atau tentang apa yang harus anda lakukan dan apa yang tidak.
Nilai penting karena nilai-nilai itu memberikan pedoman dan
menghubungkannya dengan perilaku.
Mengelola orang dan membentuk perilaku mereka tergantung pada
pembentukan nilai-nilai yang mereka gunakan sebagai pedoman
perilaku.
Oleh karena itu, budaya perusahaan harus mengirimkan sinyal yang
jelas tentang apa perilaku yang bisa dan tidak bisa diterima.

PERAN MANAJER

Saat harus menciptakan budaya perusahaan, para manajer harus memikirkan cara
untuk mengirimkan sinyal yang tepat pada para bawahan mereka,
Berikut adalah contoh bagaimana mereka melakukan:
Mengklarifikasikan harapan. Satu cara untuk melakukannya adalah
mempublikasikan aturan etika perusahaan, contoh, pernyataan J&J: kami memiliki
tanggung jawab utama kepada para dokter, perawat, dan pasien, juga pada para ibu
dan ayah, dan semua yang menggunkan produk dan jasa kami.
Gunakan sinyal dan simbol, contoh: perusahaan penerbangan SouthWest
menetapkan: karyawan baru, pilot sekalipun wajib pempelajari lagu atau yell
perusahaan selama masa orientasi.
Menyediakan dukungan pisik, misalnya: rencana insentif, sistem penilaian, dan
prosedur pendisiplinan.
Menggunkan sejarah, sejarah dapat menggambarkan nilai-nilai penting perusahaan.
IBM memiliki sejarah bagaimana para penjual berkendara sepanjang malam
menempuh badai untuk menyampaikan pesanan pelanggan.
Melakukan ritual dan upacara. Di JCPenny, karyawan baru diberikan Penney
Partnership semacam buku suci yang berisi aturan tertulis tentang kehormatan,
kepercayaan diri, pelayanan, dan kerjasama, dalam suatu upacara resmi.

PERAN MANAJEMEN SDM DALAM


MENINGKATKAN ETIKA dan
PERLAKUAN YANG ADIL

Mengapa perlu memperlakukan karyawan


dengan adil?

Karyawan juga manusia.


Meningkatnya kesadaran karyawan terhadap hukum.
Antisipasi tuntutan hukum, jika terjadi permasalahan.
Meningkatkan kepuasan, komitmen, dan kinerja.
Menarik caon tenaga kerja bergabung.

AKTIVITAS ETIS SDM

Penyusunan staf dan seleksi. Cara paling sederhana menjamin


organisasi menjalankan praktik etika adalah dengan
mempekerjakan karyawan yang lebih etis.
Pelatihan. Pelatihan etika umumnya berperan penting dalam
membantu perusahaan untuk mengembangkan budaya etika dan
keadilan.
Penilaian kinerja. Penilaian kinerja menunjukkan bahwa perusahaan
bukan hanya menetapkan standar etika yang tinggi, tetapi juga
benar-benar mengukur dan menghargai para karyawan yang
memenuhi standar tersebut.

AKTIVITAS ETIS SDM (lanjutan)

Sistem penghargaan dan Pendisiplinan. Hasil P\penelitian


menyarankan: karyawan mengharapkan organisasi menerapkan
hukuman terhadap pelanggaran etika, jika tidak justru karyawan
yang berperilaku etislah yang merasa terhukum.
Agresi dan Pelaggaran di tempat kerja. Karyawan yang merasa
diperlakukan tidak adil dapat melakukan tindakan negatif seperti
perusakan atau pencurian. Banyak tindakan SDM yang menjadi
pemicunya, antara lain: pemberhentian dengan semena-mena,
mutasi, menundaan promosi, dsb.
Aktivitas etika SDM lainnya. Seperti melaksanakan survey dengan
melibatkan lembaga profesional untuk memasitikan praktik etika
telah berjalan sebagaimana mestinya.

MEMBANGUN KOMUNIKASI DUA ARAH

Keterkaitan. Yaitu melibatkan karyawan dalam keputusankeputusan yang menyangkut nasib mereka.
Penjelasan. Memastikan semua orang terlibat dan terkena pada
aturan disiplin dengan segala konsekwensinya.
Kejelasan. Memastikan setiap orang tahu sebelumnya dengan
standar apa mereka dinilai dan konsekwensi apa yang harus
diterima bila terjadi pelanggaran.

Anda mungkin juga menyukai