Anda di halaman 1dari 44

FARMAKOTERAPI

DIARE

Definisi
Diare :
buang air besar lebih dari 3 kali perhari,
disertai perubahan konsistensi tinja menjadi

cair
dengan atau tanpa lendir dan darah
Diare akut : kurang dari 1 minggu
Diare kronik atau persisten: lebih dari 2

minggu

Saluran
pencernaan

Fisiologi
9 L air -> masuk dlm usus halus/hari. 2 L cairan ini

berasal dari makanan & minum, dan sisanye berasal


dari sekresi internal
Ketika chyme mencapai ileum, osmolalitas
menyesuaikan dengan plasma, dengan sebagian besar
diet lemak, karbohidrat, dan protein diserap.
Volume chyme ileum menurun sekitar 1 L / hari ->
memasuki usus besar -> penyerapan dikolon dikurangi
100 ml/ hari.
Jika kapasitas penyerapan air di usus kecil -> chyme
kolon overloads -> diare.
Pada manusia, kapasitas penyerapan usus besar adalah
sekitar 5 L/hari. Transportasi cairan kolon sangat penting
untuk air dan keseimbangan elektrolit.

Etiologi
DIARE
5

1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral infeksi pada GIT (penyebab utama)
Bakteri : Vibrio cholerae, Salmonella spp, E. coli dll
Virus
: Rotavirus (40-60%), Coronavirus,
Calcivirus
Parasit : Cacing (Ascaris, Oxyuris,dll), Protozoa
(Entamoba histolica,Giardia Lambia, dll) Jamur
(Candida Albicans)

b. Infeksi parenteral infeksi di luar


GIT (mis : Ensefalitis)
2. Faktor malabsorbsi : KH, Lemak, Protein
3. Faktor makanan

: basi/ beracun, alergi

4. Faktor psikologis

: takut dan cemas


6

Patofisiologi
Diare terjadi bila terdapat gangguan transpor

terhadap air dan elektrolit pada saluran cerna.


1. Perubahan transport ion aktif yang
disebabkan oleh absorbsi natrium atau
sekresi klorida
2. Perubahan motilitas usus
3. Peningkatan osmolaritas luminal
4. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan

Klasifikasi
DIARE
8

Berdasarkan lamanya :
1.
Diare akut : Berlangsung < 14 hari, disebabkan oleh
agen infeksi, obat-obatan, atau toksin makanan.
2.
Diare kronik : Berlangsung > 14 hari. Diare kronik
sering kali mengindikasikan proses inflamasi.

Berdasarkan mekanisme terjadinya:


1.
Diare Sekretorik
2.
Diare Osmotik
3.
Diare Eksudatif
4.
Diare karena Gangguan Motilitas Usus

klasifikasi
Diare osmotik : diare akibat adanya bahan yang tidak

dapat diabsorbsi oleh lumen usus hiperosmoler


hiperperistalsis
Diare exudatif : disebabkan oleh penyakit infeksi saluran
pencernaan yang mengeluarkan mukus, protein atu darah
kedalam saluran pencernaan
diare sekretorik terjadi ketika zat yang merangsang
(misalnya, vasoaktif peptida usus [VIP], obat pencahar,
atau toksin bakteri) meningkatkan sekresi atau mengurangi
absorbsi air dan elektrolit dalam jumlah besar.
Diare akibat gangguan motilitas usus : gangguan pada
kontrol otonomik
hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya

kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul


diare
bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
timbul berlebihan diare

Diare berdasarkan penyebabnya ::


1.
Diare Osmotik
2.
Diare Sekretori
3.
Diare karena pengaruh makanan
4.
Diare akibat malabsorbsi asam empedu, lemak
5.
Diare Inflamatorik
6.
Diare karena infeksi
a. Infeksi yang disebabkan bakteri
b. Infeksi yang disebabkan virus
c. Infeksi parasit/protozoa
(Spruill and Wade, 2002)

11

Diagnosa

Didasarkan pada keadaan

Diare cair akut

Diare lebih dari 3 kali sehari berlangsung


kurang dari 14 hari
Tidak mengandung darah

Kolera

Diare air cucian beras yang sering dan banyak


dan cepat menimbulkan dehidrasi berat, atau
Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB
kolera, atau
Diare dengan hasil kultur tinja positif untuk
Vibrio cholerae

Disenteri

Diare berdarah (terlihat atau dilaporkan)

Diare persisten

Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih

Diare dengan gizi


buruk

Diare jenis apapun yang disertai tanda gizi buruk

Diare terkait
antibiotik

Mendapat pengobatan antibiotik oral spektrum


luas

Invaginasi

Dominan darah dan lendir dalam tinja


Massa intra abdominal (abdominal mass)
Tangisan keras dan kepucatan pada bayi

Manifestasi klinik
Presentasi klinis Diare
Umum
Bisanya diare akut mereda dalam waktu 72 jam setelah onset, sedangkan
pada diare kronis serangan sering terjadi selama dua sampai tiga periode
tambahan.
Tanda dan gejala
Onset yang mendadak, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, demam,
menggigil, dan malaise.
Gerakan usus sering dan tidak pernah berdarah dan diare berlangsung
selama 12-60 jam.
Nyeri dengan interval pada periumbikal atau kuadran kanan disertai dengan
kram dan suara intestinal bisa terdengar merupakan karakteristik dari
penyakit intestinal kecil.
Ketika nyeri terjadi pada diare intestinal besar, nyerinya bertahan dengan
tenesmus (kesulitan buang air dan terasa nyeri). Nyerinya terjadi di
hipogastrikus, kuadran kanan atau kiri. Pada diare kronis,riwayat serangan
sebelumnya , penurunan berat badan, anoreksia, dan kelemahan yang kronik
merupakan temuan penting.

Pemeriksaan Fisik
Biasanya menunjukkan hyperperistalsis dengan borborygmi.
Tes Laboratorium
Analisis feses meliputi pemeriksaan untu mikroorganisme, darah, lendir, lemak,
osmolalitas, pH, elektrolit dan konsentrasi mineral.
Tes feses yang berguna untuk mendeteksi virus gastrointestinal terutama rotavirus.
Pengujian serologi antibody menunjukkan peningkatan titer selama 3-6 periode per
hari tapi tes ini tidak spesifik dan tidak praktis.
Kadang-kadang total volume tinja harian juga ditentukan.
Visualisasi endoskopik dan biopsi usus besar dapat dilakukan untuk menilai adanya
kondisi seperti kolitis atau kanker.
Studi radiografi sangat membantu dalam kondisi neoplastik dan inflamasi.

Obat
pemicu
diare

TERAPI

1. Pencegahan
Menghindari hal hal yang dapat

menyebarkan penyakit akibat virus, infeksi


bakteri, parasit, dan protozoa
Penanganan makanan yang baik, sanitasi, air,
dan kebersihan lingkungan dapat mencegah
penularan.
Hati-hati dengan konsumsi sayuran segar
Jika diare adalah efek dari penyakit lain, maka
segera tangani penyakit utamanya
Sediakan antibiotik dan bismut subsalisilat
tiap melakukan perjalanan

Jika pencegahan tidak berhasil dan


diare terjadi :
1. mengelola dan mengatur diet/makanan

dengan benar
2. mencegah hilangnya air yang berlebihan,
elektrolit, dan ketidakseimbangan asambasa
3. Menghilangkan gejala
4. mengelola gangguan sekunder penyebab
diare.

TERAPI
FARMAKOLOGI
Kemoterapeutika;
untuk terapi kausal yakni memberantas bakteri penyebab
diare.contoh: antibiotika, sulfonamida, dan senyawa kinolon
Obstipansia; untuk terapi simtomatis yang menghentikan
diare dengan beberapa cara yaitu:
1. zat-zat penekan perilstatik; akan memperlambat gerakan
perilstatik pada usus sehingga memberikan lebih banyak
waktu untuk resorpsi air & elektrolit pada mukosa usus.
contoh: Loperamida (derivat petidin), Atropin,ekstrak
belladon.

2. Adstrigensia; akan menciutkan selaput lendir usus,


contoh: tanin, garam-garam bismut, aluminium
3. Adsorbensia; akan menyerap zat-zat beracun yang
dihasilkan bakteri ataupun dari makanan (cont:
karbo adsorben) , dan menutupi selaput lendir
usus dan luka-luka dengan suatu lapisan pelindung
(contoh: kaolin, pektin, garam bismut, aluminium)
Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan
kejang-kejang otot yang mengakibatkan nyeri
perut pada diare. Contoh: Papaverin.
(Obat-Obat Penting, 2002).

Dosis

Dosis dewasa

Difenoxilat

2,5 mg/tablet
2,5 mg/5 ml

5 mg 4 kali sehari, jangan


melebihi 20 mg/hari

Loperamid

2 mg/kapsul

Paregorig
Opium tincture
Difenoxin

1 mg/5ml, 2 mg/5ml
5 mg/ml
1 mg/tablet

Mula-mula 4 mg, kemudian 2 mg setelah diare,


jangan melebihi 16 mg/hari
5-10 ml, 1-4 kali sehari
0,6 ml 4 kali sehari
2 tablet, kemudian 1 tablet
setelah diare, sampai 3 tablet per hari

Antimotilitas

Adsorben
Kaolin-pektin

5,7 g kaolin+130,2 mg/30ml

30-120 ml setelah diare


2 tablet 4 kali sehari atau

Polycarbophy

500 mg/tablet

setelah diare, jangan


melebihi 12 tablet per hari.

Attapulgit

750 mg/15ml,
300 mg/7,5mL

1200-1500 mg setelah BAB


atau setiap 2 jam sampai 9000

750mg/tablet,

mg per hari

600 mg/tablet,
300 mg/tablet
Antisekretori
Bismuth subsalisilat

Enzymes(laktase)

2 tablet or30 ml setiap 30


1050 mg/30 ml,
262 mg/15 ml, 524mg/15ml,

menit sampai 1 jam


jikadiperlukan sampai 8 dosis

262 mg/tablet

per hari

1250 neutral laktase unit 4


drops 3300 laktase units per

3-4 drops diberikan dengan


susu atau produk dairy 1or 2

Antibiotika yang digunakan pada kasus diare akut:


Obat

Dosis (per hari)

Jangka waktu

Tetrasiklin
Kotrimoksazol

4x500 mg
2x3 tab (awal)

3 hari

2x2 tab

6 hari

4x500 mg

7 hari

Ampisillin
Kotrimoksazol

4x1 g
4x500 mg

10-14 hari
10-14 hari

Siprofloksasin

2x500 mg

3-5 hari

Shigelosis

Ampisillin
Kloramfenikol

4x1 g
4x500 mg

5 hari
5 hari

Amebiasis

Metronidazol
Tinidazol

4x500 mg
1x2 g

3 hari
3 hari

Secnidazol

1x2 g

3 hari

Tetrasiklin

4x500 mg

10 hari

Kuinakrin
Klorokuin

3x100 mg
3x100 mg

7 hari
5 hari

Metronidazol

3x250 mg

7 hari

3x500.000unit

10 hari

Kolera eltor

Kloramfenikol
E.coli

Tidak memerlukan
terapi

Salmonelosis

Giardiasis

Kandidosis

Mikostatin

Antibiotika yang digunakan pada kasus diare


kronik:
Etiologi
Shigella sp

Obat
Ampisillin
Kotrimoksazol

Dosis (per hari)


2x1 g
2x2 tab

Jangka waktu
5-7 hari
5-7 hari

Siprofloksasin

2x500 mg

5-7 hari

Tetrasiklin

4x500 mg

5-7 hari

H. Jejuni

Eritromisin
Siprofloksasin

4x250-500 mg
2x500 mg

5-7 hari
5 hari

Salmonelosis

Kloramfenikol
Peflasin

4x500 mg
1x400 mg

14 hari
7hari

Siprofloksasin

2x500 mg

7 hari

C.difficile

Vancomisin
Metronidazol

4x125 mg
3-4x1, 5-2 g

7-10 hari
7-10 hari

ETEC
(Enterotoxigenic
E.coli)
Tuberkulosis

Trimetoprim
Siprofloksasin
Kotrimoksazol
Rifampisin Pirazinamid Etambutol
Streptomisin

3x200 mg
1x500mg
2x2 tab
10 mg/kg BB 20-40 g/kgBB 15-25
mg/kgBB 15 mg/kgBB

3 hari
3 hari
3 hari
Min. 9 bulan

3x500.000 U

2-3 minggu

3x100 mg 1x2 g 3x400 mg 3x800 mg

7 hari 3-5 hari 7 hari


7 hari

Jamur
Kandidosis

Nistatin

Protozoa
Giardiasis E.histolytica
Cacing Ascaris Cacing tambang
Tricuris trichiura

Kuinakrin Metronidazol
Metronidazol
Pirantel pamoat Pirantel pamoat
Mebendazol

10-22 mg/kgBB (dosis tunggal max 1g)


10-22 mg/kgBB (dosis tunggal max 1g)
2x100 mg

3 hari 3 hari 3 hari

diagnosa

Non farmakologi
Pilih makanan yang membangun konsistensi
kotoran dan yang rendah serat
dan
mengandung pektin, misalnya, pisang, saus
apel, beras
Makan makanan tinggi kalium: nektar peach
dan aprikot, direbus atau pure kentang tanpa
kulit, susu bebas laktosa, pisang
Makan makanan pada suhu kamar untuk
meminimalkan gerak peristaltik
Mempertahankan diet bebas laktosa jika
diindikasikan: menghindari susu dan susu
produk; dapat menggunakan produk susu
bebas laktosa atau susu kedelai produk

lanjut

Meningkatkan asupan cairan minimal 3

liter per hari dan menghindari alkohol.


Hindari tinggi serat, tinggi lemak,
berminyak, atau makanan pedas atau
makanan tinggi caffeine
Roti gandum atau sereal, sayuran mentah,

kacang-kacangan, biji-bijian, popcorn


relishes atau acar, roti tinggi lemak atau saus,
coklat, kopi / teh, minuman cola

TATA LAKSANA
TERAPI DIARE
PADA ANAK

DERAJAT DEHIDRASI

Gejala/Derajat Dehidrasi

Terapi Diare Tanpa


Dehidrasi
Terapi di rumah untuk mencegah dehidrasi

dan malnutrisi
Anak tanpa gejala dehidrasi membutuhkan
asupan cairan dan garam untk mengganti
cairan dan elektrolit yang hilang karena diare.
Jika cairan dan garam tidak diberikan maka
anak bisa mengalami dehidrasi.

Terapi Diare Dengan Dehidrasi


Ringan/Sedang

Terapi Diare Dengan Dehidrasi Berat


Anak dengan dehidrasi berat memerlukan rehidrasi

intravena cepat dan dilanjutkan dengan rehidrasi


oral segera setelah anak membaik.
Pemberian cairan IV pada anak dengan dehidrasi
berat

Catt : Beri 100 mL/kg larutan yang dipilih

Cont
Larutan IV terbaik adalah RL, jika RL tidak

tersedia, larutan NaCl 0,9% dapat digunakan.


Larutan glukosa 5% tunggal tidak efektif dan
jangan digunakan.

TERIMA KASIH
Atas perhatiannya

Studi kasus
1. Ibu x (43 tahun) menderita diare.Selama seharian
buang air besar (BAB) sebanyak 4 kali, mencret dan
berlendir. Dia juga mengeluhkan mules diperutnya.
Hasil pemeriksaan fisik :
TD: 119/80(normal 120/80)
Nadi: 75x/menit(normal 60100x/menit)
Tugor kulit: normal,ekstrimitas : hangat
Suhu badan: 38 C(normal 37 C)
Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan adanya
leukosit dalam tinjanya.
Riwayat alergi : golongan betalaktam dan turunannya.

2. Seorang ibu mengeluh perutnya kembung


dan sudah 4 kali buang air besar cair karena
makan kolak yang sudah diinapkan. Ibu
tersebut sedang hamil.
TD: 123/80
Nadi: 77x/menit
Tugor kulit: normal,
Suhu badan: 37 C

3. Seorang anak umur 7 tahun dibawa ke RS dengan


keluhan sejak 4 hari yang lalu BAB dengan tinja lembek
diserai lendir dan darah lebih dari 5x/hari. Keluhan
disertai panas, sakit perut, dan mual muntah. Tidak ada
batuk pilek atau nyeri telan. Sudah 2 hari ini penderita
tidak mau makan dan minum sehingga kondisinya
lemah. Sudah makan obat diapet tetapi masih belum
sembuh.
Dari anamnesa didapatkan: TD 107/70, N=120x/menit,
suhu: 39,2C. Pemeriksaan abdomen: inspeksi normal,
auskultasi hiperperistaltik, palpasi: nyeri tekan region
kanan bawah. Perkusi: hipertimpani. Hasil pemeriksaan
laboratorium feces terdapat entamoeba histolitica

Anda mungkin juga menyukai