Disusun oleh:
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021
Resep no 1
A. Resep
R/ Amoxicillin 100 mg
Tiamfenikol 100 mg
Dextamine ⅕ tab
Ambroxol ¼ tab
m.f.pulv dtd No X
S 3 dd 1 pulv
R/ Sirplus syr I
S 3 dd ⅓ cth
B. Aspek administratif
1. Pasien
Pada resep tersebut sudah terdapat identitas pasien berupa nama, usia dan alamat.
Informasi tentang berat badan dan jenis kelamin pasien belum tercantum.
- Nama pasien : Mikael
- Usia : 6 bulan
- Alamat : Jl. Apel No 12 Yogyakarta
- BB : Tidak tercantum
- Jenis kelamin : Tidak tercantum
2. Dokter
Identitas dokter sudah lengkap, karena memuat nama dokter, nomor surat izin
praktek dokter, alamat praktek, nomor telepon, dan paraf dokter.
- Nama dokter : dr. Jimin, Sp.A.
- SIP dokter : 503/001/XII/2021
- Alamat : Jl. Kesehatan no 01, Yogyakarta
- Nomor telepon: (0274) 111 1111
- Paraf dokter : Tercantum
3. Tanggal penulisan resep sudah tertera, yaitu 13 September 2021
C. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
- Pada invocatio pertama:
a. Amoxicillin (bentuk sediaan dan kekuatan obat belum dituliskan)
a. Tiamfenikol (bentuk sediaan dan kekuatan obat belum dituliskan)
b. Dextamin tablet (kekuatan obat belum dituliskan)
c. Ambroxol tablet (kekuatan obat belum dituliskan)
- Pada invocatio kedua sudah tercantum nama dan bentuk sediaan, namun
kekuatan obat tidak tercantum.
a. Sirplus sirup (kekuatan obat belum dituliskan)
2. Kompatibilitas (interaksi fisika dan kimia (gugus fungsi)) bisa cari di jurnal-jurnal
- Pada invocatio pertama dilakukan peracikan terhadap obat amoxicillin tablet,
tiamfenikol tablet, dextamine dan ambroxol tablet.
Amoxicillin (Pubchem, 2021)
- Potensi ketidakcampuran ada pada sifat bahan aktif, yaitu apabila obat
dextamine yang mengandung dexamethasone dan ambroxol diracik, maka akan
ada potensi interaksi antara kedua zat aktif tersebut sehingga akan
meningkatkan metabolisme ambroxol.
- Pada invocatio kedua terdapat sirplus sirup yang mengandung gula alami
(glukosa)
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, obat amoxicillin dan ambroxol mengandung gugus amin
primer-sekunder yang inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida serta
gugus fenol yang inkompatibel dengan logam, namun pada resep tidak terdapat
bahan yang mengandung monosakarida, disakarida dan logam sehingga tidak ada
masalah terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus amin
primer-sekunder dan gugus fenol. Kemudian obat tiamfenikol, dexametason dan
ambroxol mengandung gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen sehingga
untuk menjaga stabilitas racikan diperlukan optimasi terhadap waktu penggerusan
agar meminimalkan waktu kontak dengan udara pada saat peracikan. Lalu obat
amoxicillin juga mengandung gugus karboksil yang inkompatibel dengan basa,
namun pada resep tidak terdapat bahan yang mengandung basa sehingga tidak ada
masalah terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus karboksil.
D. Aspek klinis
1. Tepat indikasi
Invocatio Pertama
- Amoxicillin
Untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan pada telinga, hidung, tenggorokan,
saluran genitourinari, kulit, struktur kulit, dan saluran pernapasan bagian bawah
(Drugbank, 2021)
- Tiamfenikol
Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh Salmonella sp., Hemophilus
influenzae (terutama infeksi meningeal), Rickettsia, lyphogranuloma-
psittacosis, dan bakteri Gram negatif penyebab bakteremia meningitis; tidak
digunakan untuk hepatobilier dan gonore (PIONAS, 2021)
- Dextamine
Untuk mengobati alergi, asma bronkial kronik, rhinitis alergi, dan dermatitis
(K24Klik, 2021)
- Ambroxol
Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis khususnya
pada eksaserbasi bronkitis kronis, bronkitis asmatik dan asma bronkial
(PIONAS, 2021)
Invocatio Kedua
- Sirplus sirup
Pelarut obat atau pemanis obat (K24Klik, 2021)
Invocatio Kedua
Sirplus sirup : Campurkan 1 bagian obat dengan 3 bagian sirplus sirup
(K24Klik, 2021)
Invocatio Kedua
- Sirplus sirup : -
4. Efek samping
Invocatio Pertama
- Amoxicillin : Mual, muntah, diare; ruam (hentikan penggunaan), jarang
terjadi kolitis karena antibiotik (PIONAS, 2021)
- Tiamfenikol : diskrasia darah (anemia aplastik, anemia hipoplastik,
trombositopenia dan granulositopenia), gangguan saluran pencernaan (mual,
muntah, glositis, stomatitis dan diare), reaksi hipersensitif (demam, ruam
angioedema, dan urtikaria), sakit kepala, depresi mental, neuritis optik dan
sindrom grey (PIONAS, 2021)
- Dextamine : retensi garam dan cairan, gangguan gastrointestinal, meningkatkan
nafsu makan, pertumbuhan terhambat (K24Klik, 2021)
- Ambroxol : Reaksi intoleran setelah pemberian ambroksol pernah
dilaporkan tetapi jarang; efek samping yang ringan pada saluran saluran cerna
pernah dilaporkan pada beberapa pasien; reaksi alergi (jarang); reaksi alergi
yang ditemukan: reaksi pada kulit, pembengkakan wajah, dispnea, demam;
tidak diketahui efeknya terhadap kemampuan mengendarai atau menjalankan
mesin (PIONAS, 2021)
Invocatio Kedua
- Sirplus syr :-
5. Interaksi obat
Metabolisme Ambroxol dapat meningkat bila dikombinasikan dengan
Dexamethasone (Drugbank, 2021)
7. Kontraindikasi
- Amoxicillin : Hipersensitivitas terhadap penisilin (PIONAS, 2021)
- Tiamfenikol : Hipersensitif terhadap tiamfenikol; gangguan fungsi hati dan
ginjal yang berat; tindakan pencegahan infeksi bakteri dan pengobatan infeksi
trivial, infeksi tenggorokan dan influenza (PIONAS, 2021)
- Dextamine : tukak peptik, osteoporosis, psikosis, tbc, vaksin hidup, laktasi
(K24Klik, 2021)
- Ambroxol : Hipersensitif terhadap ambroksol (PIONAS, 2021)
- Sirplus sirup : -
E. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK ADMINISTRATIF
Pasien Sesuai ✔
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
R/ Lapicef syr I
S 2 dd ½ cth
R/ Erythromycin 500 mg 75 mg
Methylprednisolone 4 mg ⅙ tab
Ambroxol ⅙ tab
Lapifed ⅙ tab
Deksametason ¼ tab
m.f. pulv dtd No XII
S 3 dd 1 pulv
R/ Sanmol drop I
S 3 dd 0,5 cc
Gambar
B. Aspek administratif
1. Pasien
Pada resep tersebut sudah terdapat identitas pasien berupa nama, usia dan alamat.
Informasi tentang berat badan dan jenis kelamin pasien belum tercantum.
- Nama pasien : Laura
- Usia : 3 bulan
- Alamat : Jl. Jeruk No 24 Yogyakarta
- BB : Tidak tercantum
- Jenis kelamin : Tidak tercantum
2. Dokter
Identitas dokter sudah lengkap, karena memuat nama dokter, nomor surat izin
praktek dokter, alamat praktek, nomor telepon, dan paraf dokter.
- Nama dokter : dr. Jimin, Sp.A.
- SIP dokter : 503/002/XII/2021
- Alamat : Jl. Kesehatan no 02, Yogyakarta
- Nomor telepon: (0274) 111 1111
- Paraf dokter : Tercantum
G. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
- Pada invocatio pertama sudah tercantum nama dan bentuk sediaan, namun
kekuatan obat tidak tercantum.
a. Lapicef sirup (kekuatan obat belum dituliskan)
- Pada invocatio kedua:
a. Erythromycin 500 mg (bentuk sediaan obat belum dituliskan)
b. Methylprednisolon tablet 4 mg (Lengkap)
c. Ambroxol tablet (kekuatan obat belum dituliskan)
d. Lapifed tablet (kekuatan obat belum dituliskan)
e. Dexametason tablet (kekuatan obat belum dituliskan)
- Pada invocatio ketiga sudah tercantum nama dan bentuk sediaan, namun
kekuatan obat tidak tercantum.
a. Sanmol drop (kekuatan obat belum dituliskan)
2. Kompatibilitas
- Pada invocatio pertama terdapat lapicef sirup yang mengandung Cefadroxil
monohydrate
Pada struktur Cefadroxil monohydrate terdapat gugus:
- Amin primer-sekunder
Inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida karena dapat
membentuk reaksi Maillard
- Fenol
Inkompatibel dengan logam karena dapat membentuk reaksi
kompleksasi
- Alkohol
Inkompatibel dengan oksigen karena menyebabkan terjadinya oksidasi
menjadi aldehid dan keton
- Karboksil
Inkompatibel dengan basa karena dapat membentuk garam
Triprolidine-hydrochloride
Pada struktur Triprolidine-hydrochloride tidak terdapat gugus yang dapat
menyebabkan inkompatibilitas
Pseudoephedrine-hydrochloride
Pada struktur Pseudoephedrine-hydrochloride terdapat gugus:
- Amin primer
Inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida karena dapat
membentuk reaksi Maillard
- Alkohol
Inkompatibel dengan oksigen karena menyebabkan terjadinya oksidasi
menjadi aldehid dan keton
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, obat erythromycin, ambroxol dan pseudoephedrine-
hydrochloride mengandung gugus amin primer yang inkompatibel dengan
monosakarida dan disakarida, namun pada resep tidak terdapat bahan yang
mengandung monosakarida dan disakarida sehingga tidak ada masalah terkait
kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus amin primer. Obat
ambroxol mengandung gugus fenol yang inkompatibel dengan logam, namun pada
resep tidak terdapat bahan yang mengandung logam sehingga tidak ada masalah
terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus fenol. Kemudian
obat erythromycin, metilprednisolon, dexametason, ambroxol dan
pseudoephedrine-hydrochloride mengandung gugus alkohol yang inkompatibel
dengan oksigen sehingga untuk menjaga stabilitas racikan diperlukan optimasi
terhadap waktu penggerusan agar meminimalkan waktu kontak dengan udara pada
saat peracikan.
C. Aspek klinis
1. Tepat indikasi
Invocatio Pertama
- Lapicef sirup
Untuk mengatasi infeksi saluran nafas atas dan bawah, ISK, infeksi kulit dan
jaringan lunak karena mikroorganisme gram (+) dan gram (-) (MIMS, 2021)
Invocatio Kedua
- Erythromycin
Untuk mengatasi profilaksis infeksi bedah, infeksi saluran pernapasan, infeksi
kulit dan jaringan lunak, rentan infeksi gram-negatif, rentan infeksi gram-positif
(MIMS, 2021)
- Methylprednisolon
Untuk mengatasi kondisi alergi, anti-inflamasi atau imunosupresif (MIMS,
2021)
- Ambroxol tablet
Sebagai sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis khususnya
pada eksaserbasi bronkitis kronis dan bronkitis asmatis dan asma bronkial
(PIONAS, 2021)
- Lapifed tablet
Untuk meringankan gejala yang berhubungan dengan pilek, sinusitis dan
kondisi alergi (MIMS, 2021)
- Dexametason tablet
Sebagai anti-inflamasi atau imunosupresif dan mengatasi eksaserbasi akut pada
multiple sclerosis (MIMS, 2021)
Invocatio Ketiga
- Sanmol drop
Untuk meredakan nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam yang
menyertai flu dan setelah imunisasi (K24Klik, 2021)
3. Tepat durasi
Invocatio Pertama
- Lapicef : Berdasarkan literatur, durasi terapi lapicef pada anak adalah 10
hari (Drugs.com, 2021). Pada resep dituliskan aturan pakai lapicef, yaitu 2 kali
sehari ½ sendok takar 5 ml (2,5 ml) yang berarti durasi terapi adalah 12 hari,
sehingga durasi obat pada resep sudah tepat.
Invocatio Kedua
- Erythromycin : Tepat
- Metilprednisolon : Tepat
- Ambroxol : Kurang tepat
- Lapifed :-
- Dexametason : Tepat
Invocatio Ketiga
- Sanmol drop : Tepat
4. Efek samping
Invocatio Pertama
- Lapicef : mual, muntah, diare, dan reaksi alergi (K24Klik, 2021)
Invocatio Kedua
- Erythromycin : mual, muntah, nyeri perut, diare; urtikaria, ruam dan reaksi
alergi lainnya; gangguan pendengaran yang reversibel pernah dilaporkan
setelah pemberian dosis besar; ikterus kolestatik dan gangguan jantung (aritmia
dan nyeri dada) (PIONAS, 2021)
- Metilprednisolon : Penekanan adrenal, imunosupresi, gangguan psikiatri
(misalnya depresi, euforia, insomnia, perubahan suasana hati, perubahan
kepribadian), peningkatan kerentanan dan keparahan infeksi, dermatitis
perioral, perubahan warna kulit, dan reaksi alergi pada kulit (MIMS, 2021)
- Ambroxol : Reaksi intoleran setelah pemberian ambroksol pernah
dilaporkan tetapi jarang; efek samping yang ringan pada saluran saluran cerna
pernah dilaporkan pada beberapa pasien; reaksi alergi (jarang); reaksi alergi
yang ditemukan: reaksi pada kulit, pembengkakan wajah, dispnea, demam;
tidak diketahui efeknya terhadap kemampuan mengendarai atau menjalankan
mesin (PIONAS, 2021)
- Lapifed : Mengantuk, gangguan tidur, ruam kulit, kekeringan
pada hidung, mulut & tenggorokan dan kadang-kadang retensi urin (MIMS,
2021)
- Dexamethasone : lemah otot, osteoporosis, tukak peptik, gangguan
penyembuhan luka, keringat berlebih, sakit kepala, gangguan siklus haid,
hambat pertumbuhan pada anak, penurunan toleransi terhadap karbohidrat
(K24Klik, 2021)
Invocatio Ketiga
- Sanmol drop : hematological, alergi kulit, reaksi alergi lain dan
kerusakan hati untuk penggunaan jangka panjang (K24Klik, 2021)
5. Interaksi obat
Interaksi Serius
- eritromisin stearat + deksametason
eritromisin stearat akan meningkatkan kadar atau efek deksametason dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus. Hindari atau
Gunakan Obat Alternatif.
- eritromisin stearat + metilprednisolon
eritromisin stearat akan meningkatkan kadar atau efek metilprednisolon dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus. Hindari atau
Gunakan Obat Alternatif.
- deksametason + eritromisin stearat
deksametason akan menurunkan kadar atau efek eritromisin stearat dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus. Hindari atau
Gunakan Obat Alternatif.
- metilprednisolon + eritromisin stearat
metilprednisolon akan menurunkan kadar atau efek eritromisin stearat dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus. Hindari atau
Gunakan Obat Alternatif.
Monitor Closely
- deksametason + metilprednisolon
deksametason akan menurunkan kadar atau efek metilprednisolon dengan
mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus. Gunakan
Perhatian/Monitor.
- eritromisin stearat + deksametason
eritromisin stearat akan meningkatkan kadar atau efek deksametason oleh
transporter penghabisan P-glikoprotein (MDR1). Gunakan Perhatian/Monitor.
- eritromisin stearat + metilprednisolon
eritromisin stearat akan meningkatkan kadar atau efek metilprednisolon oleh
transporter penghabisan P-glikoprotein (MDR1). Gunakan Perhatian/Monitor.
Minor
- eritromisin stearat + metilprednisolon
eritromisin stearat meningkatkan kadar metilprednisolon dengan menurunkan
metabolisme. Kecil/ Signifikansi Tidak Diketahui.
7. Kontraindikasi
Invocatio Pertama
- Lapicef sirup : Hipersensitivitas (MIMS, 2021)
Invocatio Kedua
- Erythromycin : Gangguan fungsi hati (PIONAS, 2021)
- Methylprednisolon : Infeksi jamur sistemik kecuali terapi anti infeksi
spesifik digunakan; Admin IM pada purpura trombositopenik idiopatik. Admin
intratekal. Pemberian vaksin hidup atau hidup yang dilemahkan secara
bersamaan (pada pasien yang menerima dosis imunosupresif) (MIMS, 2021)
- Ambroxol tablet : Hipersensitif terhadap ambroksol (PIONAS, 2021)
- Lapifed tablet : MAOI, hipertensi berat (MIMS, 2021)
- Dexametason tablet : Infeksi jamur sistemik; infeksi sistemik kecuali diobati
dengan anti infeksi spesifik, perforasi membran gendang (otic), dan pemberian
vaksin virus hidup (MIMS, 2021)
Invocatio Ketiga
- Sanmol drop : Disfungsi hati dan ginjal (K24Klik, 2021)
D. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK ADMINISTRATIF
Pasien Sesuai ✔
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
ASPEK KLINIS
E. Daftar pustaka
K24Klik, 2021. Sanmol Sirup 60 ml, https://www.k24klik.com/p/sanmol-syr-60ml-
120mg-5ml-425. Diakses pada tanggal 12 September 2021.
K24Klik, 2021. Lapicef 125mg/5ml D Sirup, https://www.k24klik.com/p/lapicef-d.syr-
60ml-125mg-5ml-5043. Diakses pada tanggal 12 September 2021.
K24Klik, 2021. Dexamethasone KF 0,5 mg tab 100S Strip,
https://www.k24klik.com/p/dexamethasone-kf-0.5mg-tab-100s-strip-11149.
Diakses pada tanggal 12 September 2021.
Medscape, 2021. Drug Interaction Checker, https://reference.medscape.com/drug-
interactionchecker. Diakses pada tanggal 15 September 2021.
MIMS, 2021. Lapicef, https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lapicef. Diakses
pada tanggal 14 September 2021.
MIMS, 2021. Erythromycin,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erythromycin?mtype=generic.
Diakses pada tanggal 14 September 2021.
MIMS, 2021. Methylprednisolone,
hhttps://www.mims.com/indonesia/drug/info/methylprednisolone?mtype=gene
ric. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
MIMS, 2021. Dexamethasone,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexamethasone?mtype=generic.
Diakses pada tanggal 14 September 2021.
MIMS, 2021. Sanmol Forte, https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sanmol-
sanmol%20forte. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
MIMS, 2021. Lapifed, https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lapifed. Diakses
pada tanggal 14 September 2021.
PIONAS, 2021. Eritromisin, http://pionas.pom.go.id/monografi/eritromisin. Diakses
pada tanggal 14 September 2021.
PIONAS, 2021. Ambroksol, http://pionas.pom.go.id/monografi/ambroksol. Diakses
pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Cefadroxil monohydrate,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Cefadroxil-
monohydrate#section=Structures. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Erythromycin,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Erythromycin. Diakses pada
tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Methylprednisolone,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Methylprednisolone. Diakses
pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Amobroxol, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ambroxol.
Diakses pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Triprolidine Hydrochloride,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Triprolidine-
hydrochloride#section=Structures. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Pseudoephedrine Hydrochloride,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pseudoephedrine-
hydrochloride#section=Structures. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Dexamethasone,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexamethasone#section=Structu
res. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
Pubchem, 2021, Acetaminophen,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Acetaminophen#section=Structu
res. Diakses pada tanggal 14 September 2021.
Resep no 3
A. Resep
R/ Asam salisilat 3%
Desoksimetason krim 10 g
Vaselin album 5g
m.f. unguentum
S dd 1
B. Aspek administratif
1. Pasien
Pada resep tersebut sudah terdapat identitas pasien berupa nama, usia dan alamat.
Informasi tentang berat badan dan jenis kelamin pasien belum tercantum.
- Nama pasien : Sera
- Usia : 22 tahun
- Alamat : Jl. Manggis No 5, Yogyakarta
- BB : Tidak tercantum
- Jenis kelamin : Tidak tercantum
2. Dokter
Identitas dokter sudah lengkap, karena memuat nama dokter, nomor surat izin
praktek dokter, alamat praktek, nomor telepon, dan paraf dokter.
- Nama dokter : dr. Song Kang , Sp.KK
- SIP dokter : 503/001/XII/2021
- Alamat : Jl. Kesehatan no 01, Yogyakarta
- Nomor telepon: (0274) 111 1111
- Paraf dokter : Tercantum
C. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
Pada resep:
- Asam salisilat (bentuk sediaan dan kekuatan obat belum dituliskan)
- Desoksimetason krim (kekuatan obat belum dituliskan)
- Vaseline album (tidak memiliki kekuatan)
2. Kompatibilitas
Pada resep ini dilakukan peracikan terhadap asam salisilat, desoksimetason krim
dan vaselin album
Asam salisilat (Pubchem, 2021)
Pada struktur vaselin album tidak terdapat gugus yang dapat menyebabkan
inkompatibilitas
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, asam salisilat mengandung gugus fenol yang inkompatibel
dengan logam, namun pada resep tidak terdapat bahan yang mengandung logam
sehingga tidak ada masalah terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena
adanya gugus fenol. Kemudian obat desoksimetason dan asam salisilat
mengandung gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen sehingga untuk
menjaga stabilitas racikan diperlukan optimasi terhadap waktu penggerusan agar
meminimalkan waktu kontak dengan udara pada saat peracikan. Lalu asam salisilat
juga mengandung gugus karboksil yang inkompatibel dengan basa, namun pada
resep tidak terdapat bahan yang mengandung basa sehingga tidak ada masalah
terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus karboksil.
D. Aspek klinis
1. Tepat indikasi
- Asam salisilat
Untuk mengatasi infeksi kulit fungal, khususnya tinea, kutil dan kalus
(PIONAS, 2021)
- Desoksimetason
Radang akut yang berat, kelainan kulit alergis dan kronis serta psoriasis
(PIONAS, 2021)
- Vaseline album
Sebagai emolien dan basis salep
2. Tepat dosis
- Asam salisilat : Dosis literatur asam salisilat sebagai krim adalah 6% 1
kali sehari (MIMS, 2021). Pada resep dituliskan dosis 3% 1 kali sehari sehingga
dosis yang diberikan masih kurang dari dosis literatur.
- Desoksimetason : Dosis literatur dioleskan tipis 1-2 kali sehari (PIONAS,
2021). Pada resep dituliskan 1 kali sehari sehingga dosis yang diberikan sudah
tepat.
- Vaselin album :-
3. Tepat durasi
- Asam salisilat : Tepat
- Desoksimetason : Tepat
- Vaselin album :-
4. Efek samping
- Asam salisilat : Reaksi hipersensitivitas dan iritasi kulit (PIONAS,
2021)
- Desoksimetason : Folikulitis, hipertrikosis, acne, perubahan pigmentasi
kulit, telangiektasis, striae, dan atrofi kulit (K24Klik, 2021)
- Vaseline album :-
5. Interaksi obat
Tidak ada interaksi obat
7. Kontraindikasi
- Asam salisilat : Diabetes atau sirkulasi darah perifer terganggu
(PIONAS, 2021)
- Desoksimetason : Hamil dan laktasi, bayi dan anak (K24Klik, 2021)
- Vaseline album :-
E. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK ADMINISTRATIF
Pasien Sesuai ✔
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
Campuran obat stabil secara ✔ Perlu diperhatikan juga terkait
fisik, kimia dan terapeutik waktu peracikan karena dapat
mempengaruhi stabilitas resep
racikan karena adanya gugus
alkohol yang inkompatibel
dengan oksigen (mudah
mengalami oksidasi).
ASPEK KLINIS
dr. Aldebaran
Yogyakarta, 19 September 2021
R/ Lerzin X
S 1 dd 1 mlm
Gambar
B. Aspek administratif
1. Pasien
Pada resep tersebut sudah terdapat identitas pasien berupa nama, usia dan alamat.
Informasi tentang berat badan dan jenis kelamin pasien belum tercantum.
- Nama pasien : Lucinta
- Usia : 22 tahun
- Alamat : Jl. Semangka No 6, Yogyakarta
- BB : Tidak tercantum
- Jenis kelamin : Tidak tercantum
2. Dokter
Identitas dokter tidak lengkap, karena tidak memuat nama dokter, nomor surat izin
praktek dokter, alamat praktek, nomor telepon, dan hanya terdapat paraf dokter.
- Nama dokter : dr. Aldebaran
- SIP dokter : Tidak tercantum
- Alamat : Tidak tercantum
- Nomor telepon: Tidak tercantum
- Paraf dokter : Tercantum
C. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
Pada invocatio pertama:
- Asam salisilat (bentuk sediaan dan kekuatan obat belum dituliskan)
- Clobetasol propionat krim (kekuatan obat belum dituliskan) satu kekuatan
2. Kompatibilitas
- Pada invocatio pertama dilakukan peracikan terhadap asam salisilat dan
clobetasol propionat krim
Asam salisilat (Pubchem, 2021)
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, asam salisilat mengandung gugus fenol yang inkompatibel
dengan logam, namun pada resep tidak terdapat bahan yang mengandung logam
sehingga tidak ada masalah terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena
adanya gugus fenol. Kemudian obat clobetasol propionate dan asam salisilat
mengandung gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen sehingga untuk
menjaga stabilitas racikan diperlukan optimasi terhadap waktu penggerusan agar
meminimalkan waktu kontak dengan udara pada saat peracikan. Lalu asam salisilat
juga mengandung gugus karboksil yang inkompatibel dengan basa, namun pada
resep tidak terdapat bahan yang mengandung basa sehingga tidak ada masalah
terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus karboksil.
D. Aspek klinis
1. Tepat indikasi
Invocatio Pertama
- Asam salisilat : Untuk mengatasi infeksi kulit fungal, khususnya tinea,
kutil dan kalus (PIONAS, 2021)
- Clobetasol propionate : Pengobatan jangka pendek untuk penyakit kulit yang
lebih resisten misalnya psoriasis, eksim bandel, lichen planus, lupus
eritematosus diskoid & kondisi lain yang tidak memberikan respons yang
memuaskan terhadap steroid yang kurang aktif (MIMS, 2021)
Invocatio Kedua
- Lerzin : Rinitis perenial, rinitis alergi yang bersifat musiman,
dan urtikaria idiopatik kronis (MIMS, 2021)
2. Tepat dosis
Invocatio Pertama
- Asam salisilat : Dosis literatur asam salisilat adalah 6% 1 kali sehari
(MIMS, 2021). Pada resep dituliskan dosis 0,7 gram (7%) 2 kali sehari sehingga
dosis yang diberikan tidak tepat
- Clobetasol propionate : Dosis literatur, yaitu dioleskan 1-2 kali sehari (MIMS,
2021). Pada resep dituliskan dosis 2 kali sehari sehingga dosis yang diberikan
sudah sesuai atau sudah tepat
Invocatio Kedua
- Lerzin : Dosis literatur lerzin, yaitu 1 kali sehari 1 tablet (MIMS,
2021). Pada resep dituliskan dosis 1 kali sehari 1 tablet pada malam hari
sehingga dosis yang diberikan sudah tepat
3. Tepat durasi
Invocatio Pertama
- Asam salisilat : Tidak tepat
- Clobetasol propionate : Tepat
Invocatio Kedua
- Lerzin : Tepat
4. Efek samping
Invocatio Pertama
- Asam salisilat : Reaksi hipersensitivitas dan iritasi kulit (PIONAS,
2021)
- Clobetasol propionate : Reaksi hipersensitivitas, hipopigmentasi (MIMS, 2021)
Invocatio Kedua
- Lerzin : Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering,
ketidaknyamanan lambung, reaksi hipersensitivitas misalnya reaksi kulit &
angioedema (MIMS, 2021)
5. Interaksi obat
Tidak ada interaksi obat
7. Kontraindikasi
Invocatio Pertama
- Asam salisilat : Diabetes atau sirkulasi darah perifer terganggu
(PIONAS, 2021)
- Clobetasol propionate : Rosacea, acne vulgaris dan dermatitis perioral. Lesi
kulit yang terinfeksi primer (MIMS, 2021)
Invocatio Kedua
- Lerzin : Hipersensitivitas, penyakit ginjal yang parah,
kehamilan & laktasi, bayi & anak <2 thn (MIMS, 2021)
E. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK ADMINISTRATIF
Pasien Sesuai ✔
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
F. Daftar pustaka
MIMS, 2021. Salicylic acid,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/salicylic%20acid?mtype=generic.
Diakses pada tanggal 14 September 2021.
MIMS, 2021. Clobesan Dosage dan Drug Info,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clobesan. Diakses pada tanggal 15
Desember 2021.
MIMS, 2021. Lerzin, https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lerzin. Diakses pada
tanggal 15 September 2021.
PIONAS, 2021. Asam Salisilat, http://pionas.pom.go.id/monografi/asam-salisilat.
Diakses pada tanggal 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Salicylic Acid, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Salicylic-
acid#section=Structures. Diakses pada tanggal 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Clobetasol Propionate,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Clobetasol-propionate. Diakses
pada tanggal 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Cetirizine,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Cetirizine#section=Structures.
Diakses pada tanggal 15 September 2021.
Resep no 5
A. Resep
R/ Syr thymii 40 cc
Aqua 20 cc
Codein 240 mg
m.f. syr. fl. I
S 3 dd 1 ½ cth
R/ Pamol syr fl I
S 3-4 dd cth prn
R/ Imboost fl I
S 1-2 dd cth
Gambar
B. Aspek administratif
1. Pasien
Pada resep tersebut sudah tercantum nama pasien,usia, berat badan, alamat pasien
namun tidak terdapat jenis kelamin pasien.
- Nama pasien : Zainal
- Usia : 6 tahun
- Berat badan : 32 kg
- Alamat : Jl. Jeruk No 24 Yogyakarta
- Jenis kelamin : Tidak tercantum
2. Dokter
Identitas dokter sudah lengkap, karena memuat nama dokter, nomor surat izin
praktek dokter, alamat praktek, nomor telepon. paraf dokter belum tercantum.
nama dokter : dr. Lisa, Sp.A.
SIP : 503/031/XII/2021
Alamat : Jl. Kesehatan no 01, Yogyakarta
Nomor telepon : (0274) 111 1111
Paraf : Tercantum
C. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
Pada invocatio pertama:
- Sirup thymii (Kekuatan obat tidak dituliskan)
- Codein (Bentuk sediaan dan kekuatan obat tidak dituliskan)
Pada invocatio kedua
- Amoxicillin dry syrup (kekuatan obat tidak dituliskan)
Pada invocatio ketiga
- Pamol sirup (kekuatan obat tidak dituliskan)
Pada invocatio
- Imboost sirup (kekuatan obat tidak dituliskan)
2. Kompatibilitas
- Kodein
Campuran dengan alkali dapat menggelapkan warnanya karena reaksi dengan
jumlah sisa aldehid sehingga dapat mempengaruhi stabilitas fisika kimia
sediaan. Struktur codein mengandung gugus alkohol sehingga inkompatibel
dengan dengan oksigen karena menyebabkan terjadinya oksidasi menjadi
aldehid dan keton.
(Pubchem,2021)
- Amoxicillin
Pada struktur amoxicillin terdapat gugus:
- Amin primer dan sekunder
Inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida karena dapat
membentuk reaksi Maillard
- Fenol
Inkompatibel dengan logam karena dapat membentuk reaksi
kompleksasi
- Karboksil
Inkompatibel dengan basa karena dapat membentuk garam
Pubchem,2021)
- Pamol (mengandung parasetamol)
Struktur parasetamol mengandung gugus fenol yang inkompatibel dengan
logam sehingga berisiko terjadinya kompleksasi, sehingga hal tersebut dapat
mengganggu stabilitas sifat fisika kimia sediaan.
(Pubchem,2021)
3. Stabilitas
- Kodein
Mengandung gugus alkohol yang Dalam kondisi asam, larutan etanol dapat
bereaksi keras dengan bahan pengoksidasi.
- Amoxan
Terkait dengan stabilitas penyimpanannya, amoxan stabil atau dapat disimpan
pada suhu 20 derajat atau lebih rendah, terurai pada suhu 30-35 derajat celcius
dan tidak stabil terhadap paparan cahaya
- Pamol
Gugus fenol yang inkompatibel berisiko terjadinya kompleksasi, yang dapat
mengganggu stabilitas kimia fisika obat ini.
D. Aspek klinis
1. Tepat indikasi
Invocatio pertama
- Syrup thimmi
batuk berdahak, membantu melegakan pernafasan (K24Klik, 2021)
- Kodein : nyeri ringan sampai sedang (MIMS, 2021)
Invocatio kedua
- Amoxicillin Dry Sirup
untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif, khususnya
bakteri streptokokus penyebab infeksi saluran pernapasan atas (Drugbank,
2021)
Invocatio ketiga
- Pamol sirup
Nyeri ringan sampai sedang, nyeri sesudah operasi cabut gigi, pireksia
(PIONAS, 2021)
Invocatio keempat
- Imboost
Dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh (MIMS, 2021)
2. Tepat dosis
Invocatio pertama
- Sirup thymi : dosis literatur anak 5 mL. Diberikan 3-4 x/hr (MIMS, 2021). Pada
resep dituliskan 40 cc sehingga dosis obat tidak tepat
- Kodein : Anak: 12 tahun 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Maks: 240
mg setiap hari (MIMS,2021). Pada resep dituliskan 240 mg ½ sendok teh 5 ml,
3 kali sehari sudah tepat. Namun dosis ini tidak tepat karena tidak tersedia untuk
pasien usia 6 tahun.
Invocatio kedua
- Amoxicillin : Dosis literatur Sir Anak >8 kg 125-250 mg tiap 8 jam (MIMS,
2021). Pada resep dituliskan amoxan diminum 3 kali sehari sendok teh 5 ml
dengan berat badan 32 kg , sehingga obat ini sudah tepat.
Invocatio ketiga
- Pamol sirup : sirup Anak 6-12thn 10-20 mL, Diberikan 3 x/hari (MIMS,2021).
Pada resep dituliskan Pamol 3-4 kali sehari sendok teh 5 ml jika perlu, sehingga
dosis yang diberikan sudah tepat.
Invocatio keempat
- Imboost : dosis literatur Sir Imboost Force Kids Anak <6 thn ½ 1 sdt 3 x/hr, >6
thn 1 sdt 3 x/hr. Pada resep dituliskan Imboost diminum 1-2 kali sehari sendok
teh, sehingga dosis yang diberikan tidak tepat.
3. Tepat durasi
- Sirup thymii : Tepat
- Codein : Tepat
- Amoxicillin dry sirup : Tepat
- Pamol sirup : Tepat
- Imboost : Tidak tepat
4. Efek samping
Invocatio pertama
- Syrup thymii : -
- Kodein : Secara signifikan yaitu depresi SSP, hipotensi, konstipasi
(MIMS, 2021)
Invocatio Kedua
- Amoxicillin : Reaksi hipersensitif, ggn GI, reaksi anafilaktoid, reaksi
hematologik (MIMS, 2021)
Invocatio ketiga
- Pamol sirup : Mual, muntah, diare, diaforesis, wajah pucat, & nyeri perut. Ggn
fungsi hati (pada penggunaan jangka lama & dosis tinggi) (MIMS,2021).
Invocatio keempat
- Imboost : Jarang: gangguan GI ringan atau reaksi alergi pada dosis tinggi
(MIMS,2021)
5. Interaksi obat
Tidak terdapat interaksi obat
7. Kontraindikasi
Invocatio pertama
- Syrup thymii : tidak ada kontraindikasi
- Kodein : Anak-anak <12 tahun; <18 tahun yang menjalani tonsilektomi
dan/atau adenoidektomi (MIMS,2021)
Invocatio Kedua
- Amoxicillin : Hipersensitif terhadap penisilin (MIMS, 2021)
Invocatio ketiga
- Pamol sirup : Gangguan fungsi hati berat (MIMS, 2021)
Invocatio keempat
- Imboost : Sklerosis multipel, peny kolagen, leukosis, TBC, AIDS; peny
autoimun (MIMS, 2021)
E. Kesimpulan
ASPEK ADMINISTRATIF
Pasien Sesuai ✔
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
ASPEK KLINIS
F. Daftar pustaka
Drugbank, 2021. Amoxicillin, https://go.drugbank.com/drugs/DB01060. Diakses
tanggal 15 September 2021.
K24Klik, 2021. Silex Syr 100 ml, https://www.k24klik.com/p/silex-syr-100ml-1142.
Diakses tanggal 15 September 2021
MIMS, 2021. Codein,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/codeine?mtype=generic. Diakses
tanggal 15 September 2021
MIMS, 2021. Imboost Force,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/imboost%20force?type=brief&lan
g=id. Diakses tanggal 15 September 2021
MIMS, 2021. Pamol,
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pamol?type=brief&lang=id.
Diakses tanggal 15 September 2021
PIONAS, 2021. Parasetamol-Acetaminophen,
http://pionas.pom.go.id/monografi/parasetamol-asetaminofen. Diakses tanggal
15 September 2021.
Pubchem, 2021. Amoxicillin,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Amoxicillin. Diakses tanggal 15
September 2021
Pubchem, 2021. Codein, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Codeine.
Diakses tanggal 15 September 2021
Pubchem, 2021. Acetaminophen,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Acetaminophen#section=Structu
res. Diakses tanggal 15 September 2021
Resep no 6
A. Resep
R/ Sirplus fl I
Gitas plus V tab
Dometic V tab
m.f. syr. fl I
S 3 dd 1 a.c.
R/ L.bio XII
S 2 dd 1 sach
Gambar
B. Aspek administratif
1. Pasien
Pada resep tersebut sudah tercantum nama pasien,usia, berat badan, alamat pasien
namun tidak terdapat jenis kelamin pasien.
Nama pasien : Laura
Usia : 4 tahun
Berat badan : 17 kg
Alamat : Jl. Durian No 42 Yogyakarta
Jenis kelamin : Tidak tercantum
2. Dokter
Identitas dokter sudah lengkap, karena memuat nama dokter, nomor surat izin
praktek dokter, alamat praktek, nomor telepon. paraf dokter belum tercantum.
nama dokter : dr. Lisa, Sp.A.
SIP : 503/031/XII/2021
Alamat : Jl. Kesehatan no 01, Yogyakarta
Nomor telepon : (0274) 111 1111
Paraf : Tercantum
C. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
Pada invocatio pertama
- Sirplus sirup (kekuatan tidak dituliskan)
- Gitas plus tablet (kekuatan tidak dituliskan)
- Domperidone tablet (kekuatan tidak dituliskan)
Pada Invocatio kedua L.Bio sudah tercantum bentuk sediaan dan kekuatan obat
2. Kompatibilitas
- Gitas plus mengandung Hyoscine N-Butylbromide dan parasetamol
Hyoscine N-Butylbromide
Paracetamol
Pada struktur parasetamol terdapat gugus:
- Fenol
Inkompatibel dengan logam karena dapat membentuk reaksi
kompleksasi
- Alkohol
Inkompatibel dengan oksigen karena menyebabkan terjadinya oksidasi
menjadi aldehid dan keton
- Amin sekunder
Inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida karena dapat
membentuk reaksi Maillard
- Domperidon :
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, obat domperidone dan hyoscine N-Butylbromide
mengandung gugus amin sekunder yang inkompatibel dengan monosakarida dan
disakarida dan pada resep terdapat bahan yang mengandung monosakarida dan
disakarida, yaitu sirup thymii sehingga akan ada masalah terkait kompatibilitas dan
stabilitas racikan karena adanya gugus amin primer. Obat parasetamol juga
mengandung gugus fenol yang inkompatibel dengan logam, namun pada resep tidak
terdapat bahan yang mengandung logam sehingga tidak ada masalah terkait
kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus fenol. Kemudian obat
gitas plus yang terdiri dari Hyoscine N-Butylbromide dan parasetamol mengandung
gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen sehingga untuk menjaga stabilitas
racikan diperlukan optimasi terhadap waktu penggerusan agar meminimalkan
waktu kontak dengan udara pada saat peracikan.
D. Aspek klinis
1. Tepat indikasi
invocatio pertama
- Sirplus
untuk pencampur puyer agar tidak pahit (K24Klik, 2021)
- Gitas plus
Nyeri paroksismal pada penyakit lambung atau usus halus, nyeri spastik pada
saluran empedu, saluran kemih dan organ genital wanita (K24Klik, 2021)
- Domperidon
stimulan peristaltik dan agen antiemetik untuk dispepsia, gangguan pencernaan,
nyeri epigastrium, mual, dan muntah (Drugbank, 2021)
Invocatio kedua
- L.Bio
memperbaiki fungsi normal dari saluran pencernaan dan juga untuk
memperbaiki kondisi seperti diare, konstipasi, dispepsia, diare akibat laktosa,
penggunaan antibiotika jangka panjang (K24Klik, 2021).
2. Tepat dosis
invocatio pertama
- Gitas plus :
Dosis Gitas Plus pada resep adalah 5 tablet dengan kekuatan Hyoscine
butilbromida per tablet adalah 10 mg, sehingga dosisnya 50 mg. Pada resep
tidak dituliskan ukuran sendok sehingga tidak dapat dihitung ketepatan dosis.
Dosis Gitas Plus pada resep adalah 5 tablet dengan kekuatan Paracetamol per
tablet adalah 500 mg, sehingga dosisnya 2500 mg. Dosis paracetamol untuk
anak usia 4 hingga < 6 tahun adalah 240 mg/hari dan berikan setiap 4-6 jam jika
perlu (MIMS, 2021). Pada resep tidak dituliskan ukuran sendok sehingga tidak
dapat dihitung ketepatan dosis.
- Domperidon : Anak Mual & muntah akibat kemoterapi atau radioterapi 0,25
mL/kg 3-4 x/hr (MIMS, 2021)
Invocatio kedua
- L.Bio : Dosis literatur L. Bio untuk anak ≥ 2 tahun adalah 2-3 sachet/hari
(MIMS, 2021). Dosis yang tertulis pada resep adalah 1 sachet 2 kali sehari
sehingga dosis sudah tepat.
3. Tepat durasi
- Gitas plus : Tepat
- Domperidone : Tepat
- L.Bio : Tepat
4. Efek samping
invocatio pertama
- Gitas plus
- Hyoscine butylbromide
Takiaritmia, hipotensi, peningkatan tekanan intra-okular, kantuk, keadaan
bingung, halusinasi visual, penglihatan kabur, sakit mata, reaksi idiosinkratik
(misalnya agitasi, delusi, psikosis toksik akut), kejang epilepsi (MIMS,
2021).
- Paracetamol
Trombositopenia, leukopenia, neutropenia, pansitopenia,
methemoglobinemia, agranulositosis, angioedema (MIMS, 2021).
- Domperidon : kram perut ringan (K24KLIK, 2021)
Invocatio kedua
- L.Bio : -
5. Interaksi obat
Terjadi interaksi dengan kategori moderate antara hyoscine butylbromide dengan
domperidone. Efikasi terapi Domperidone dapat menurun apabila digunakan dalam
kombinasi dengan Butyl Scopolamine (Drugbank, 2021).
7. Kontraindikasi
invocatio pertama
- Domperidon : Hipersensitivitas. Tumor hipofisis pelepas prolaktin
(prolaktinoma). Perdarahan GI, obstruksi mekanis atau perforasi. Pemberian
bersama penghambat CYP3A4 poten, mis. anti jamur azol (itraconazole,
voriconazole, posaconazole), antibiotik makrolida (klaritromisin,
telithromycin), PI (ritonavir, saquinavir, telaprevir). (MIMS, 2021).
Invocatio kedua
- L.Bio : tidak ada
E. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK ADMINISTRATIF
Pasien Sesuai ✔
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
ASPEK KLINIS
F. Daftar pustaka
Drugbank, 2021. Domperidone, https://go.drugbank.com/drugs/DB01184. Diakses 15
September 2021
K24Klik, 2021, Sirplus Sirup, https://www.k24klik.com/p/sirplus-sirup-100ml-rasa-
anggur-3570. Diakses 15 September 2021
K24Klik, 2021. Gitas Plus, https://www.k24klik.com/p/gitas-plus-tab-1689. Diakses
15 September 2021
K24Klik, 2021. L-Bio, https://www.k24klik.com/p/l-bio-30-sach-26. Diakses 15
September 2021
K24Klik, 2021. Domperidone, https://www.k24klik.com/p/domperidone-if-10mg-tab-
5009. Diakses 15 September 2021
MIMS, 2021.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/motilium?type=brief&lang=id.
Diakses 15 September 2021.
Resep no 7
A. Resep
R/ Clindamycin 3g
Niacinamid 3g
Basis gel calipro 70 g
m.f. gel da in pot no XV
B. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
- Clindamycin (bentuk sediaan dan kekuatan obat tidak dituliskan)
- Niacinamide (bentuk sediaan dan kekuatan obat tidak dituliskan)
- Basis gel calipro (kekuatan obat tidak dituliskan)
2. Kompatibilitas
Dilakukan peracikan terhadap clindamycin, niacinamide dan basis gel calipro
Clindamycin
Niacinamide
Pada struktur niacinamide terdapat gugus:
- Amin primer
Inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida karena dapat
membentuk reaksi Maillard
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, obat clindamycin dan niacinamide mengandung gugus amin
primer-sekunder yang inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida, namun
pada resep tidak terdapat bahan yang mengandung monosakarida dan disakarida
sehingga tidak ada masalah terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena
adanya gugus amin primer-sekunder. Kemudian obat clindamycin juga
mengandung gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen sehingga untuk
menjaga stabilitas racikan diperlukan optimasi terhadap waktu penggerusan agar
meminimalkan waktu kontak dengan udara pada saat peracikan dan sediaan harus
disimpan di wadah tertutup rapat.
C. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
Resep ini belum memenuhi aspek farmasetis, karena pada resep ada dua obat yang tidak
dituliskan bentuk sediaan dan kekuatan obat, yaitu clindamycin dan niacinamide
sehingga perlu dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter penulis resep. Kemudian
perlu diperhatikan juga terkait waktu peracikan karena dapat mempengaruhi stabilitas
resep racikan karena ada obat yang mengandung gugus alkohol yang inkompatibel
dengan oksigen (mudah mengalami oksidasi).
D. Daftar pustaka
Pubchem, 2021. Clindamycin,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/clindamycin#section=Structures.
Diakses pada 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Nicotinamide,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Nicotinamide#section=2D-
Structure. Diakses pada
Resep no 8
A. Resep
R/ Ibuprofen 200 mg
Kalmetason ½ tab
Vit B Komplek 1 tab
m.f. caps no C
B. Aspek farmasetis
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
- Ibuprofen (bentuk sediaan dan kekuatan obat tidak dituliskan)
- Kalmetason tablet (kekuatan obat tidak dituliskan)
- Vitamin B komplek tablet (kekuatan obat tidak dituliskan)
2. Kompatibilitas
Dilakukan peracikan terhadap ibuprofen, kalmetason dan vitamin B komplek
Ibuprofen (Pubchem, 2021)
Vitamin B komplek mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, calcium
pentanoate, dan nicotinamide
Vitamin B1 (thiamine HCl)
Vitamin B2 (riboflavin)
Pada struktur vitamin B2 terdapat gugus:
- Amin sekunder
Inkompatibel dengan monosakarida dan disakarida karena dapat
membentuk reaksi Maillard
- Alkohol
Inkompatibel dengan oksigen karena menyebabkan terjadinya oksidasi
menjadi aldehid dan keton
Vitamin B6 (pyridoxin)
Calcium pantothenate
Nicotinamide
3. Stabilitas
Dalam resep racikan, obat vitamin B1, vitamin B2, calcium pantothenate, dan
nicotinamide mengandung gugus amin primer-sekunder yang inkompatibel dengan
monosakarida dan disakarida, namun pada resep tidak terdapat bahan yang
mengandung monosakarida dan disakarida sehingga tidak ada masalah terkait
kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus amin primer-sekunder.
Lalu obat ibuprofen mengandung gugus karboksil yang inkompatibel dengan basa,
namun pada resep tidak terdapat bahan yang mengandung basa sehingga tidak ada
masalah terkait kompatibilitas dan stabilitas racikan karena adanya gugus karboksil.
Kemudian obat dexametason, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan calcium
pantothenate mengandung gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen
sehingga untuk menjaga stabilitas racikan diperlukan optimasi terhadap waktu
penggerusan agar meminimalkan waktu kontak dengan udara pada saat peracikan
dan sediaan harus disimpan di wadah tertutup rapat.
C. Kesimpulan
Pengkajian Ya Tidak Keterangan/Tindak Lanjut
ASPEK FARMASETIK
Obat tepat ✔
Resep ini belum memenuhi aspek farmasetis, karena pada resep ada obat yang tidak
dituliskan bentuk sediaan dan kekuatan obatnya, yaitu ibuprofen, lalu untuk obat
kalmetason dan vitamin B komplek tidak dituliskan kekuatan obat sehingga perlu
dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter penulis resep. Kemudian perlu diperhatikan
juga terkait waktu peracikan karena dapat mempengaruhi stabilitas resep racikan karena
ada obat yang mengandung gugus alkohol yang inkompatibel dengan oksigen (mudah
mengalami oksidasi).
D. Daftar pustaka
Pubchem, 2021. Ibuprofen,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ibuprofen#section=Structures.
Diakses pada 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Calcium Pantotheante,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Calcium-
pantothenate#section=Structures. Diakses pada 15 September 2021.
Pubchem, 2021, Dexamethasone,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dexamethasone#section=Structu
res. Diakses pada tanggal 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Nicotinamide,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Nicotinamide#section=Structures
. Diakses pada 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Pyridoxine,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Pyridoxine#section=Structures.
Diakses pada 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Riboflavin,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Riboflavin#section=Structures.
Diakses pada 15 September 2021.
Pubchem, 2021. Thiamine Hydrochloride,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Thiamine-
hydrochloride#section=Structures. Diakses pada 15 September 2021.