Anda di halaman 1dari 18

1

BOTANI FARMASI

Rollando,M.Sc.,Apt

Program Studi Farmasi


Universitas Ma Chung
Malang
2
MUTASI
• Perubahan genetik yang terjadi pada gen
tunggal, sejumlah gen atau kromosom
• Mutasi somatis  perubahan pada bagian
tertentu dan dapat dilihat
• Mutasi sel generatif  perubahan
menyeluruh pada tanaman  perubahan
genetik
• Mutasi dapat secara alami maupun buatan

3
Macam Mutasi
• Mutasi kromosom  susunan dan letak gen
berubah, tanaman jadi steril, polen mati.
Macamnya : translokasi segmen kromosom, inversi
gen, dilesi bagian kromosom dan duplikasi ujung
kromosom
• Mutasi gen  dapat 2 arah, tapi lebih sering resesif,
(Aa  aa). Berkaitan dengan sifat kualitatif
• Mutasi genom  perubahan banyak gen  sifat
kuantitatif.
• Mutasi  menyebabkan keragaman genetik

4
Penyebab Mutasi
• Radiasi : sinar X, gamma, beta, neutron
• Non radiasi : ultra violet
• Kimia : Dichloro Diphenil Trichlorethan, Butadiene
diepoxide, Cyclamate dan Cyclohexylamine

5
POLIPLOIDI

• Organisme yg mempunyai lebih dari 2 set


kromosom
– Kelipatan n  euploid : monoplid (n), triploid
(2n+n), tetraploid (4n) pentaploid (5n) dst
– Bukan kelipatan n  uneuplid : nullisomik (2n-2),
monosomik (2n-1), doublesonik (2n-1-1), trisomik
(2n+1), double trisomis (2n+1+1), tetrasomik
(2n+2) dst
• Poliploidi  menyebabkan keragaman genetik

6
Terjadinya Poliploid
• Dapat terjadi alami dan buatan. Hasil alami
sulit dibedakan
• Autopoliploidi : penggandaan kromosom
secara langsung (buatan dgn cholcisine)
• Allopoliploidi: hasil persilangan antar tanaman
dengan genom berbeda  dapat steril atau
fertil

7
Ciri tanaman autopoliploid

• Inti dan isi sel, daun dan bunga lebih besar


• Perubahan senyawa kimia
• Laju pertumbuhan lebih lambat
• Meiosis sering tidak teratur
• Segregasi berubah  mis : tetraploid menjadi
tetrasomik
• Fertilitas menurun

8
Ciri tanaman allopoliploid
• Fertilitas menurun, bahkan steril  gangguan
fisiologis genom
• Genetiknya stabil dan mempertahankan
kombinasi sifat tetuanya pada
perkembangbiakan selanjutnya

Polyploidi menyebabkan keragaman genetik


9
Pengaruh mutasi terhadap biosintesis
• Mutasi yang sering terjadi adalah mutasi gen dan
mutasi DNA
• Mutasi DNA yang sering terjadi adalah jenis
missens mutation, yaitu perubahan suatu kode
genetik (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada
kodon) sehingga menyebabkan asam amino
terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan
pada asam amino dapat menghasilkan fenotip
mutan dan jalur biosintesis senyawa apabila asam
amino yang berubah merupakan asam amino
esensial bagi protein tersebut.

10
Deret asam amino

11
Biosintesis asam sinaptik

12
Biosintesis asam sinaptik
• Dalam pembentukan asam sinaptik, pada
tahap terakhir memerlukan o-metil
transferase untuk mentransferkan gugus
metil.
• Dalam enzim O-metil transferase terdapat tiga
asam amino penting untuk proses katalisis dan
transfer elektron yaitu leusin, serin dan
threonin.

13
Biosintesis asam sinaptik
• Mutasi yang terjadi adalah pergantian satu
basa pada kodon, yang seharusnya ACG
(Threonin) menjadi AAG (Lisin), sehingga
proses katalitik dan transfer elektron tidak
terjadi yang disebut efek antagonis.
• Enzim O-metil transferase gagal membentuk
asam sinaptik.

14
Biosintesis Taxol

15
Biosintesis Taxol

16
Biosintesis Taxol
• Dalam biosintesis taxol terjadi mutasi pada enzim
taxoid 5α -hidrolase yang merubah taxadien
menjadi taxadien-5α-acetoxy-10β-ol.
• Didalam enzim taxoid 5α – hidrolase terdapat 2
asam amino penting pada site catalytic, yaitu
alanin dan glisin.
• Terjadi perubahan basa pada kodon pengkode
asam amino glisin (GGG) menjadi valin (GUG).
• Proses transfer elektron cepat, taxadien-5α-
acetoxy-10β-ol terbentuk dalam jumlah banyak,
maka produksi taxol meningkat.(efek sinergis)
17
18

Anda mungkin juga menyukai