Anda di halaman 1dari 27

Flu Burung pada

Kehamilan
Wanty Meiliawati
2005730069

Latar Belakang
AVIAN INFLUENZA adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A tertentu
(H5N1,H9N2,H7N7 ) yang ditularkan
melalui unggas / hewan tertentu
Virus influenza terdiri dari tipe A, B, C
Virus tipe A Masalah Kesehatan
Masyarakat

Subtipe virus influenza A:


- H1N1 (menyebabkan flu Spanyol pada tahun
1918 dan flu babi pada tahun 2009)
- H2N2 (menyebabkan flu Asia pada tahun
1957)
- H3N2 (menyebabkan flu Hongkong)
- H5N1 (menjadi ancaman pandemi flu pada
tahun 2007-2008)
- H7N7
- H1N2
- H9N2
- H7N2
- H7N3
- H10N7

Virus A/ H5N1
Sangat ganas (highly pathogenic)
Cepat berkembang dan menular
Cepat merusak organ dalam terutama
paru
Pada suhu 800C akan mati dalam 1 menit
Pada suhu 00C dapat bertahan hidup >
30 hari
Dalam air dengan suhu 220C dapat
bertahan 4 hari

Virus flu burung ditularkan melalui getah


air liur dan feses unggas.
Kelompok yang rentan tertular flu burung :
- Peternak dan petugas yang berhubungan
dengan unggas
- Pekerja laboratorium yang memproses
sampel pasien atau hewan terjangkit
- Pengunjung peternakan/pemroses unggas
dalam kurun waktu 1 minggu terakhir
- Orang yang kontak langsusng dengan
pasien flu burung, termasuk petugas
kesehatan

Cara penularan flu burung

Masa inkubasi : 1-7 hari


Masa infeksius pada manusia :
1 hari sebelum sampai 3-5 hari
sesudah timbul gejala

Kasus Flu Burung


(WHO,2006)
negara

Kasus (orang)

Meninggal (orang)

Azerbaijan

Kamboja

Cina (Hongkong)

21

14

Djibouti

Mesir

15

Indonesia

74

56

Irak

Thailand

25

17

Turki

12

Vietnam

93

42

Jumlah Total

258

153

20 Agustus 2004 : WHO melaporkan


Avian Influenza juga terdapat pada
babi H5N1 (+)
Indonesia : di kota T H5N1 (+)
pada babi
Jerman : H5N1 (+) pada kucing
(Maret 2006)

Daerah Endemis AI Pada Unggas di Indonesia


Tahun 2003 - 2006

Diagnosis

Gejala klinis
Foto paru
Laboratorium
Serologi dan hapusan hidung

Gejala dan tanda

Demam > 380C


Nyeri kepala
Nyeri otot
Diare
Nyeri perut
Muntah

Batuk
Nyeri telan
Pilek
Sesak napas
Radang paru
(pneumonia)

Apabila sistem kekebalan tubuh tidak


mampu mengatasi virus, komplikasi
pada organ paru dapat terjadi, suatu
radang paru atau pneumonia
Kebanyakan kasus, pasien meninggal
karena kerusakan paru yang luas, yang
disebut sebagai severe respiratory
distress:
- sesak napas berat
- darah kekurangan oksigen
- meningkatnya kadar CO2 dalam tubuh

Pemeriksaan foto paru

Laboratorium
Positif kultur virus H5N1
Pemeriksaan PCR(polymerase chain
reaction) untuk influenza H5N1
Positif pemeriksaan
IFA(immunoflourescence antibody)
tes untuk H5 dengan menggunakan
antibodi monoklonal

Efek Flu burung pada


Kehamilan
Kehamilan merupakan salah satu faktor
risiko meningkatnya angka kesakitan
dan kematian pada pandemik flu burung
Hal ini berhubungan dengan perubahan
psikologik, perubahan pada sistem
respirasi, sistem kardiovaskular
(peningkatan denyut jantung, stroke
volume, konsumsi oksigen, dan
peningkatan kapasitas paru)

Imunologik perbuhan imunitas dari


imunitas seluler ke imunitas humoral,
menyebabkan wanita hamil lebih
rentan terhadap infeksi
Risiko yang paling besar pada wanita
hamil adalah risiko kardiopulmoner.

Efek pada janin


Suatu penelitian menyatakan bahwa
mungkin terjadi peningkatan abortus,
dan kelahiran preterm.

Penatalaksanaan
Intervensi nonfarmakologik
Pemberian antivirus pada ibu hamil
Penggunaan vaksin influenza

Intervensi nonfarmakologik
Mengisolasi orang yang tersangka
terinfeksi selama 14 hari sejak gejala
flu muncul
Menjaga higiene dan sanitasi
lingkungan
Melakukan identifikasi seawal mungkin
pada unggas yang terserang flu
burung dan membasmi unggas yang
terinfeksi

Pemberian antivirus pada ibu


hamil
4 jenis obat yang sering digunakan:
- Amatanse (amantadine dan
rimantadine)
- Golongan inhibitor neuraminidase
(zanamivir dan oseltamivir)
Khusus untuk flu burung, inhibitor
neuraminidase yang
direkomendasikan

Oseltamivir aman digunakan untuk ibu


hamil (penelitian Ward P, Small I, Smith J,
Suter P, Dutkowski R. Oseltamivir
(Tamiflu) and its potential for use in the
event of an influenza pandemic. J
Antimicrob Chemother. 2005;55(Suppl
1):i521) dari 61 kehamilan yang
diberikan oseltamivir, 40 orang
menunjukan outcome yang normal.

Wanita hamil juga dianjurkan


diberikan medikasi lain, seperti
antibiotik untuk pneumoni dan
antipiretik untuk mengontrol demam

Pemberian vaksinasi
Vaksin yang tersedia saat ini
inactivated trivalent human influenza
yang tidakmemberikan proteksi terhadap
virus H5N1
Manfaatnya bukan melindungi terhadap
H5N1 melainkan mencegah infeksi virus
influenza musiman, maka risiko kombinasi
virus influenza musiman dan virus flu
burung melalui proses antigen shift
menjadi berkurang

Kesimpulan
Karena risiko kematian, angka
kesakitan pada ibu hamil dan fetal
meningkat pada pasien flu burung,
maka ibu hamil harus dimasukan ke
dalam risiko tinggi dalam pandemik
flu burung.
Rencana pencegahan dan pengobatan
pada daerah pancemik flu burung
harus dilakukan sesegera mungkin

Anda mungkin juga menyukai