0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan6 halaman
Penyakit flu burung atau H5N1 adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan virus influenza tipe A dan dapat menular ke manusia. Gejalanya bervariasi antara demam tinggi hingga pneumonia pada manusia, serta kematian mendadak pada unggas. Penularannya melalui kontak langsung dengan unggas atau udara tercemar oleh virusnya. Pencegahannya meliputi pemusnahan unggas sakit, vaksinasi, dan menjaga ke
Penyakit flu burung atau H5N1 adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan virus influenza tipe A dan dapat menular ke manusia. Gejalanya bervariasi antara demam tinggi hingga pneumonia pada manusia, serta kematian mendadak pada unggas. Penularannya melalui kontak langsung dengan unggas atau udara tercemar oleh virusnya. Pencegahannya meliputi pemusnahan unggas sakit, vaksinasi, dan menjaga ke
Penyakit flu burung atau H5N1 adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan virus influenza tipe A dan dapat menular ke manusia. Gejalanya bervariasi antara demam tinggi hingga pneumonia pada manusia, serta kematian mendadak pada unggas. Penularannya melalui kontak langsung dengan unggas atau udara tercemar oleh virusnya. Pencegahannya meliputi pemusnahan unggas sakit, vaksinasi, dan menjaga ke
Avian Influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza jenis H5N1 pada unggas dikonfirmasikan telah terjadi di Republik Korea, Vietnam, Jepang, Thailand, Kamboja, Taiwan, Laos, China, Indonesia dan Pakistan. virus influenza tipe A . Virus influenza termasuk Gejala famili Orthomyxoviridae. - Pada Unggas : 1 minggu Virus influenza tipe A dapat - Pada Manusia : 1-3 hari , berubah-ubah bentuk (Drift, Gejala flu burung dapat dibedakan Masa infeksi 1 hari sebelum Shift), dan dapat pada unggas dan manusia. sampai 3-5 hari sesudah menyebabkan epidemi dan a. Gejala pada unggas timbul gejala. Pada anak pandemi. - Jengger berwarna biru sampai 21 hari . Berdasarkan sub tipenya - Borok di kaki terdiri dari Hemaglutinin (H) - Kematian mendadak dan Neuramidase (N) . b. Gejala pada manusia - Demam (suhu badan diatas 38 C) Masa Inkubasi - Batuk dan nyeri tenggorokan - Radang saluran pernapasan atas Penyebab - Pneumonia - Infeksi mata - Nyeri otot Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia antara lain: • Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut Penularan Pada tahun 1997 Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah dirawat di rumah Flu burung menular dari unggas ke sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. unggas, dan dari unggas • Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus kemanusia, melalui air liur, lendir Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa dari hidung dan feces. Penyakit ini menimbulkan kematian. dapat menular melalui udara yang • Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus tercemar virus H5N1 yang berasal Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal. dari kotoran atau sekreta • Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian burung/unggas yang menderita flu Influenza A (H7N7) dan satu diantaranya meninggal. burung. • Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam)
Penyebaran Pencegahan a. Pada Unggas:
01 Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
02 Vaksinasi pada unggas yang sehat
b. Pada Manusia :
01 Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja.
Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian
02 kerja).
03 Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja
04 Imunisasi dan Membersihkan kotoran unggas setiap hari.
Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi
05 & istirahat cukup. Pengobatan
Pengobatan bagi penderita flu burung adalah.
1. Oksigenasi bila terdapat sesak napas. 2. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus). 3. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari. 4. Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.