Anda di halaman 1dari 23

FORMULASI SHAMPO ANTIDANDRUFF

DI SUSUN OLEH :
Ajeng ismi damayanti
Leylan natasya
Meita sari mandiri
Niswatul aziza
Susi ernawati
LATAR BELAKANG

Iklim Tropis Polusi Penggunaan penutup


kepala

Malazessia
Kulit kepala berminyak
KETOMBE ATAU DANDRUF

Ketombe terbentuk ketika sel-sel kulit kepala terlalu cepat menua dan mati,
yang berakibat munculnya lapisan keratin yang keras dan berminyak. Sel-sel
rambut akan tumbuh dengan fase teratur, yaitu setiap 24 hari sekali. Ketika
sel-sel itu mencapai kulit kepala dan telah kering kemudian menjadi sel mati
yang berbentuk bintik-bintik putih, maka sel tersebut akan luruh. Sel-sel mati
yang luruh inilah yang biasa dikenal sebagai ketombe.
Sel-sel kulit yang mati dan terkelupas
merupakan kejadian alami yang
normal apabila pengelupasan itu
jumlahnya sedikit

Namun pada beberapa orang


mengalami secara terus menerus
dalam jumlah yang besar diikiuti
dengan kemerahan dan iritasi.
PENYEBAB KETOMBE
1. Rasa Gatal pada kulit
Menyebabkan kepala
2. Kerontokan rambut
3. Kebotakan

Sehingga
menimbulkan rasa
tidak nyaman dan
mengurangi rasa
kepercayaan diiri
seseorang
ANTIDANDRUFF

Untuk mengurangi ketombe pada kulit kepala,


maka dibutuhkan pemakaian kosmetik rambut
yang dapat mengurangi pembentukan ketombe
pada kulit kepala. Salah satu contohnya yaitu
shampoo antidandruff.
Untuk mengatasi ketombe dapat
dilakukan dengan menggunakan
beberapa zat aktif yang terkandung
dalam shampoo anti ketombe.

ANTID
ANDR
UF
Zat Aktif AntiKetombe

Zinc pyrithione (ZPT, seng bis(2-pyridylthio)-N-oksida) merupakan


bahan aktif dalam sebagian besar produk perawatan rambut sehari-hari
yang memiliki manfaat sebagai anti ketombe.
ZPT menormalkan keratinisasi, mengurangi produksi sebum karena
dengan pemakaian shampo akan menurunkan kadar lipid permukaan
kulit kepala yang merupakan habitat atau tempat bersarang jamur
sehingga dapat mengurangi jumlah organisme Pityrosporum ovale
(Schwartz et al., 2011).
TINJAUAN BAHAN TAMBAHAN
1. Natrium Lauril Sulfat

. Pemerian : serbuk hablur putih atau kuning muda dan berbau


khas
. Kelarutan : mudah larut dalam air. Membentuk larutan opaque
. Khasiat : Foaming agent
. Inkompatibelitas : garam2 polivalen seperti zing, garam
potasium dan aluminium
. Alasan pemilihan : pHnya netral, memiliki antimicrobial
activity, efektif pada suasana asam dan basa
2. Karagen

Pemerian : berwarna kuning kecoklatan sampai putih. Serbuk kasar


sampai halus yang tidak berwarna dan berbau
Kelarutan ; larut dalam air dengan suhu 80 0
Khasiat : stabilizer, tickhening agent, condisioner
Alasan Pemilihan : memiliki efek sebagai stabilizer dan condisioner
juga thickening agent serta menunjang pertumbuhan rambut dan kulit
sehat
3. Asam Stearat

Pemerian : serbuk keras, putih sampai putih kekuningan dan


sedikit berbau.
Kelarutan : sangat larut dalam benzene, carbon tetraclorida,
kloroform dan eter. Larut dalam etanol 95%, hexane dan
propilene glycol dan tidak larut dalama air
Khasiat : emulgator
Inkompatibelitas : sebagian besar metal hidrosida dan basa
4. Metil Paraben

Pemerian : serbut kristal berwarna atau putih , tidak berbau


dan berasa hambar
Kelarutam : larutan etanol 1 : 2, etanol 95% 1: 3, ether 1:
10, gliserin 1 : 60 dan air 1 : 600
Khasiat : pengawet
Inkompatibilitas : surfaktan nonionik dan dapat bereaksi
dengan berbagai gula alkohol
Alasan Pemilihan : karena sampo mengandung banyak air
maka dibutuhkam banyak pengawet.
5. Propil Paraben

Pemerian : berwarna putih, berbantuk kristal, tidak berbau dan


tidak berasa
Kelarutan : larut dalam aseton dan ether, pada air 1 : 2500
Khasiat : anti bakteri
Inkompatibilitas : surfaktan nonionik
Alasan pemilihan : sebagai kombinasi untuk metil paraben agar
lebih efektif
6. TEA ( Trietanol Amin)

Pemerian : Larutan bening kental sampai kuning pucat dan


memiliki sedikit bau amoniak.
Kelarutan : larut dalam aseton, karbon tetraklorida, metanol
dan air.
Khasiat : emulgator
Inkompatibelitas : bereaksi denga reagen seperti tionil
klorida menghasilkan produk yang beracun.
7. Oleum Rosae
Pemerian : larutan berwarna kuning pucat, bau
menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25 C kental,
jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa
hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan : sangat tidak larut air, sedikit larut dalam
alkohol, larut dalam minyak lemak dan kloroform.
Kegunaan : pewangi.
Stabilitas : memadat pada suhu 18-22 C menjadi
masa kristal.
Penyimpanan : pada tempat sejuk, dalam ruang kedap
udara dan terlindung dari cahaya.
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

1. Zinc pyrithione sukar larut dalam air, sehingga dalam pembuatan


lebih dahulu dibuat korpus emulsi dan zinc pyrithione dicampurkan
ke dalam korpus emulsi lalu ditambahkan sisa air pembawa
2. Natrium Lauril Sulfat sebaiknya pengadukan dilakukan secara
perlahan untuk mencegah terbentuknya busa yang terlalu banyak.
3. Konsentrasi NLS sebaiknya digunakan dalam batas konsentrasinya,
jika konsentrasi berlebih sediaan shampo menjadi kurang baik dan
membuat kulit kepala kering sehingga dapat mengiritasi kulit kepala
Formulasi

R/ Zinc pyrithione 1%
Natrium Lauril Sulfat 10%
Karagen 1,5%
Asam Stearat 20%
Trietanolamin 4 %
Metil Paraben 0,27 %
Propil Paraben 0,03%
Parfum qs
Aquades ad 1000 g

Dari formula ini menghasilkan 5 botol masing-masing 200 g


Perhitungan Bahan Per Batch

1. Zinc pyrithione 1% x 1000 gram = 10 gram


2. Natrium Lauril Sulfat 10 % x 1000 gram = 100
gram
3. Karagen 1,5 % x 1000 gram = 15 gram
4. Asam Stearat 20% x 1000 gram = 200 gram
5. Trietanolamin 4 % x 1000 gram = 40 gram
6. Metil paraben 0,27% x 1000 gram = 2,7
gram
7. Propil paraben 0,03% x 1000 = 0,3 gram
8. Parfum (ol.Rose) 0,3% x 1000 = 3 g
9. Aquades 629 g
Penimbangan Bahan
No Nama Bahan Fungsi Presentase yg Jumlah penimbangan
digunakan (g)

1 Zinc pyrithione antifungi 1% 10

2 Na lauril sulfat Foaming agent 10% 100

3 Karagen condisioner 1,5% 15

4 As.stearat emulgator 20% 200

5 TEA emulgator 4% 40

6 Metal paraben pengawet 0,27% 2,7

7 Propel paraben anti bakteri 0,03% 0,3

8 Ol.rose parfum 0,3% 3

9 Aqua dest pembawa 629


Cara Kerja
WADAH

Botol plastik 200 ml


PENUTUP
KESIMPULAN

1. Formula sampo setidaknya mengadung bahan yang berfungsi sebagai detergent

(surfaktan), thickeners dan foaming agent, dan conditioning agent. Selain itu

kadang juga ditambahkan bahan yang berfungsi sebagai pengawet, parfum,

pengatur pH, pengatur viskositas dan antimikroba.

2. Evaluasi sampo meliputi evaluasi penampilan fisik, pH, viskositas, kemampuan

dan stabilitas busa, tegangan permukaan, aktivitas sediaan shampoo, dan uji

keamanan shampoo.

. SARAN

1. Jika dalam formula pembuatan shampo digunakan Natrium Lauril Sulfat

sebaiknya pengadukan dilakukan secara perlahan untuk mencegah terbentuknya

busa yang terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai