Formula Awal :
Coconut Oil 3g
Polawax 4g
Castor Oil 3g
Asam Stearat 1g
Dimethicone 5g
D-Panthenol 3g
Black Oxide 5g
Vitamin E 1g
Optiphen Preservative 0.5
Black Oxide 5g
Spring Water 25g
Formula Akhir :
Coconut Oil 3g
Polawax 4g
Castor Oil 3g
Asam Stearat 1g
Dimethicone 5g
D-Panthenol 3g
Black Oxide 5g
Vitamin E 1g
Optiphen Preservative 0.5
Black Oxide 5g
Spring Water 25g
Prosedur Pembuatan :
1. Ditambahkan minyak-minyak, dilanjutkan dengan menambahkan lilin
2. Ditaruh didalam panci yang berisi air hangat
3. Didalam wadah baru tambahkan Gliserin. Dilanjutkan dengan menambahkan
Cyclomethicone dan ditambahkan air
4. Kemudian ditaruh campuran didalam panci yang berisi air hangat ad homogeny
5. Dicampurkan kedua campuran, diaduk ad homogeny. Lalu ditambahkan D-Panthenol
6. Ditambahkan black oxide , diaduk dan ditambahkan pengawet.
7. Ditambahkan gum , diaduk ad mengental
8. Diambil mascara dengan suntikan dan dimasukkan kedalam tube mascara ad penuh
9. Diberikan kuas dan penutup kemasan mascara.
Data Pengamatan
Evaluasi Hasil
Organoleptik Hitam, kental
Identifikasi Logam Berat -
Uji Iritasi mata -
pH 6.5
Viskositas 4.750
Alat : Bahan :
Pemerian : Praktis tidak berbau dan tidak berasa bentuk alfa tokoferol dan
alfa tokoferol asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau kuning
kehijauan. d-Alfa tokoferol asetat dapat berbentuk padat pada suhu dingin. Alfa
tokoferol asam suksinat berupa serbuk warna putih; bentuk d-isomer melebur pada
suhu lebih kurang 75° dan bentuk dl-melebur pada suhu lebih kurang 70°. Golongan
alfa tokoferoltidak stabil terhadap udara dan cahaya. Bentuk ester stabil terhadap
udara dan cahaya. Golongan alfa tokoferol dan esternya tidak stabil dalam suasana
alkalis. Senyawa dengan asam suksinat juga tidak stabil bila dalam bentuk leburan.
Kelarutan : Alfa tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air; sukar larut
dalam larutan alkali; larut dalam etanol, dalam eter, dalam aseton dan dalam minyak
nabati. Sangat mudah larut dalam kloroform. Bentuk vitamin E lain tidak larut dalam
air; larut dalam etanol; dapat bercampur dengan eter dengan aseton dengan minyak
nabati dan dengan kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Bentuk d-atau dl-
alfa tokoferol dilindungi dengan gas inert.
Penandaan : Pada etiket tertera bentuk kimia d- atau dl-. Aktivitas vitamin E
dapat dinyatakan sebagai jumlah eqivalen d-alfa tokoferol dalam mg per g
berdasarkan hubungan unit dan bobot.
Asam pantothenat adalah komponen senyawa mayor dalam Co enzyme A. CoA digunakan
dalam oksidasi asam lemak dan banyak reaksi biokimia lain dalam sel.
Pemerian : Serbuk putih/White crystalline powder
Kelarutan : Larut dalam air & alkohol, tidak dalam minyak.
Kegunaan : Silikon dan Waterproof agent
Penyimpanan : Dalam wadah terututup baik
8. Emulsifying wax NF
Emulsifying wax adalah bahan penting untuk membuat lotion , krim dan produk
kecantikan lainnya. Digunakan untuk menggeratkan bahan yang kelarutannya berbeda seperti air
dan minyak. Emulsfying bekerja pada tinkat molekuler dengan menarik baik air dan minyak
pada satu waktu. Karakteristik emulsying wax NF ;
9. Opthiphen
Terbuat dari phenoxyethanol, caprylyl glycol dan asam sorbat dan merupakan pengawet.
Bebas dari paraben dan formaldehyde. Tambahkan ini ke fase air panas saat membuat lotion,
tetapi membutuhkan tingkat penggunaan yang sedikit lebih tinggi (0.75 persen hingga 1.5
persen dari formula Anda) dan kadang-kadang dapat menyebabkan emulsi yang tidak stabil.
Optiphen dapat digunakan pada produk water-based ataupun oil based. Jika dicampur dengan
air, campur kedua bahan pada temperatur antara 43 C sampai 48 C. Pada temperatur rendah
atau temperatur ruang 25 C, Optiphen tidak dapat tercampur sempurna dengan air.