Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN

PUSAT DATA
09
Modul ke:

Manajemen Keselamatan

Fakultas
FASILKOM Juanda Wijaya, ST, MT.

Program Studi
Sistem
Informatika
PENDAHULUAN
Manajemen Pusat Data
Manajemen dan kerangka persoalan pusat data
Keselamatan Kerja
Menurut Simanjuntak (1994), adalah
kondisi keselamatan yang bebas dari
resiko kecelakaan dan kerusakan
dimana kita bekerja yang mencakup
tentang kondisi bangunan, kondisi
mesin, peralatan keselamatan, dan
kondisi pekerja.

Menurut Mangkunegara (2002, p.163)


Keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah
maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada
MANAJEMEN
KESELAMATAN
Manajemen Pusat Data
Manajemen dan kerangka persoalan pusat data
Undang-undang Keselamatan
kerja
1. Undang-undang UAP tahun
1930 (Stoom Ordonnantie)
2. Undang-undang No.1 tahun
1970 tentang Keselamatan
Kerja
3. Undang-undang Republik
Indonesia No.13 tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
Keselamatan & Kesehatan
Kerja (K3)
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, bertujuan untuk :

1. Melindungi dan menjamin


keselamatan setiap tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman dan
efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas Nasional.
Model Penerapan Sistem
Manajemen K3

read more~
http://learnmine.blogspot.co.id/2
013/01/model-penerapan-
sistem-manajemen-k3.html
Model Penerapan Sistem
A. Manajemen
Penetapan kebijakanK3
K3 :

1. Penyusunan Kebijakan K3:


2. Penetapan Kebijakan:
3. Pelaksanaan No.2 diatas secara
keseluruhan
4. Peninjauan ulang no.3
5. Komitmen tingkatan pimpinan
6. Peran serta pekerja & orang lain di
tempat
Model Penerapan Sistem
B. Manajemen
Perencanaan K3 : K3

1. Rencana K3 berdasarkan: penelahaan awal,


HIRA (Hazard Identification and Risk Asesment),
peraturan & sumber daya
2. Rencana K3 memuat: tujuan & sasaran, skala
prioritas, upaya pengendalian bahaya,
penetapan sumber daya, jangka waktu
pelaksanaan, indikator pencapaian, sistem
pertanggung jawaban
Model Penerapan Sistem
C. Manajemen
Pelaksanaan rencanaK3
K3
1. Penyediaan SDM
2. Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit K3,
Anggaran, Prosedur kerja, informasi, pelaporan,
pendokumentasian, Instruksi kerja
o Kegiatan pelaksanaan meliputi:
1. Tindakan pengendalian risiko kecelakaaan dan
Penyakit Akibat Kerja
2. Perancangan dan rekayasa
3. Prosedur dan instruksi kerja
4. Penyerahan sebagai Pelaksana Pekerjaan
5. Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
6. Produk Akhir
7. Keadaan Darurat Kecelakaan dan Bencana
Industri
Model Penerapan Sistem
D. Manajemen K3 kinerja K3 :
Pemantauan dan evaluasi

1. Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran


2. Audit Internal SMK3
Model Penerapan Sistem
Manajemen
E. Peninjauan K3 kinerja SMK3:
dan peningkatan

1. Tinjauan ulang secara berkala dengan


melakukan Rapat Tinjauan Manajemen
2. Dapat mengatasi implikasi K3
Keadaan Darurat
Manajemen Pusat Data
Manajemen dan kerangka persoalan pusat data
Keadaan Darurat
Pengertian :

Keadaan sulit yang tidak diduga yang


memerlukan penanggulangan segera
supaya tidak terjadi kecelakaan.
Ruang lingkup
1. Kebakaran yang gagal dipadamkan regu pemadam
kebakaran Perusahaan.
2. Peledakan.
3. Kebocoran gas/cairan/material berbahaya yang tidak
dapat diatasi dalam waktu singkat.
4. Keracunan.
5. Bencana Alam.
6. Perampokan.
7. Ancaman Bom.
8. Demonstrasi / Unjuk Rasa.
9. Huru-hara.
Pelaksanaan Tanggap Darurat Secara
Umum
1. Matikan/hentikan seluruh proses/mesin/aktivitas
produksi/kerja.
2. Segera menuju titik evakuasi dengan mengikuti jalur
evakuasi darurat.
3. Selamatkan aset yang memungkinkan untuk
diselamatkan.
4. Tetap tenang dan cepat bertindak.
5. Informasikan kepada petugas Tanggap Darurat apabila
ada rekan yang masih tertinggal/terperangkap/terluka.
6. Tetap di area aman hingga ada instruksi lanjutan dari
petugas berwenang.
Ruang Kerja Ergonomik
Manajemen Pusat Data
Manajemen dan kerangka persoalan pusat data
Pengertian Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang
artinya
kerja dan nomos yang artinya hukum dan dapat
didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan
desain/perancangan
(Eko Nurmianto, 2008 : 1).

Ergonomi adalah ilmu dan seni dan penerapan teknologi


untuk
menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas
yang digunakan
baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan
Ruang Lingkup Bidang Ergonomi
1. Ergonomi Fisik :
Berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, anthropometri,
karakteristik fisiolgi dan biomekanika yang berhubungan
dengan aktifitas fisik.
2. Ergonomi Kognitif:
Berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di
dalamnya; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari
interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem.
3. Ergonomi Organisasi:
Berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik, termasuk
sturktur organisasi, kebijakan dan proses.
4. Ergonomi Lingkungan:
Berkaitan dengan pencahayaan, temperatur, kebisingan, dan
getaran.
Aspek Ergonomis
Aspek ergonomis dalam stasiun kerja, antara lain:
1. Sikap dan posisi kerja
2. Antropometri dalam dimensi ruang kerja
3. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja
SOP Berhenti Daya
Manajemen Pusat Data
Manajemen dan kerangka persoalan pusat data
Komponen Daya Utama Pusat Data

Substation (PLN) UPS

ATS

Power Generator UPS


System

Power System Data center minimal terdiri dari 3


komponen :

1. PLN : Catuan utama power


2. Genset : Back up
3. UPS : Redundancy
SOP SOP kehilangan sumber daya
SOP SOP yang terkait dengan kehilangan sumber daya
pada pusat data, antara lain:
1. SOP Pengaktifan genset secara manual.
2. SOP Pengaturan sistem kelistrikan utama.
3. SOP Pemeriksaan kondisi UPS secara berkala saat
kehilangan daya listrik utama.
4. SOP Pengontrolan status ATS selama kehilangan daya
utama
Kebakaran
Manajemen Pusat Data
Manajemen dan kerangka persoalan pusat data
Kebakaran
Yang dimaksud dengan Kebakaran adalah api yang tidak
terkontrol dan tidak dikehendaki karena dapat menimbukan
kerugian baik harta benda maupun korban jiwa.

Unsur terbentuknya Api


Undang undang kebakaran
No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 3 ayat 1
yang berisi tentang syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran ;
mencegah dan megurangi peledakan ; memberikan
kesempatan/jalan menyelamatkan diri dalam bahaya
kebakaran ; pengendalian penyebaran asap, gas, dan suhu..
Sistem Pemadam Kebakaran Pusat
Data

Fire
System

Fire System Data Center minimal terdiri dari 2 bagian,


yaitu : Fire Sensor dan FM 200. Fire sensor beruapa
Heat & Smoke Sensor sedangkan FM 200 adalah jenis
gas yang fungsinya mengikat O2, sehingga dapat
memadamkan api.
Terima Kasih
Juanda Wijaya, ST, MT.

Anda mungkin juga menyukai