Anda di halaman 1dari 5

Sintesa zat mematikan

Dalam hal ini xenobiotika mempunyai struktur ruang yang hampir mirip
dengan substrat, sehingga dapat berikatan dengan enzim dalam satu
tahap atau lebih dalam siklus reaksi biokimia, dan kemudian diubah
menjadi produk yang tidak normal, tidak berfungsi, yaitu produk toksik.

Salah satu contoh yang bekerja dengan cara ini yaitu asam fluoroasetat
dan turunannya.
Asam fluoroasetat menempati tempat asam asetat pada siklus asam sitrat
dan dengan demikian bukan asam sitrat yang terbentuk melainkan asam
fluorositrat, yang merupakan inhibitor enzim akonitase, yaitu suatu enzim
yang mengkatalisis pembentukan asam sitrat menjadi asam isositrat

Siklus asam sitrat penting untuk produksi energi. Dengan terbentuknya asam
fluorositrat akan menginhibisi siklus ini.
Pengambilan ion logam yang penting
untuk kerja enzim
Ion logam tertentu bekerja sebagai kofaktor dan merupakan bagian penting
dari enzim. Suatu efek toksik dapat timbul akibat pengambilan ion logam
penting untuk aktivitas pada suatu substrat biologi melalui pembentukan
khelat tertentu, seperti ditiokarbamat.

Ditiokarbamat digunakan sebagai aktivator pada vulkanisasi dan sebagai


antioksidan pada industri karet. Pada pekerja yang terpapar ditiokarbamat
akan mengalami efek toksik apabila mereka mengkonsumsi alkohol.
Inhibisi penghantaran elektron dalam
rantai pernafasan
Ion besi sebagai inti dari sitokrom, yang merupakan enzim yang berperan
penting dalam rantai pernafasan. Transpor elektron dalam siklus pernafasan
terjadi melalui perubahan muatan dari ion besi. Inhibisi oleh asam sianida
(HCN) pada enzim akan menghilangkan fungsi redoksnya. Dengan demikian,
racun HCN menghambat pernafasan aerob, dan pada organisme lebih tinggi
keracunan seperti ini dapat membahayakan jiwa.
b. Inhibisi pada reseptor oksigen
karena gangguan hemoglobin
Gangguan pada hemoglobin dan sel darah merah akan mengganggu transpor
oksigen bagi suatu organisme, yang pada akhirnya akan menimbulkan efek
yang tidak diinginkan. Gangguan-gangguan ini mungkin melalui:

- Keracunan karbon monoksida (CO)


karbon monoksida mempunyai tempat ikatan yang sama dengan oksigen
pada heme. Kompleks hemoglobin dengan karbon monoksida disebut karboksi
hemoglobin. Kompleks ini menunjukkan keenderungan ikatan yang lebih kuat
daripada ikatan oksigen pada heme. Kedudukan CO pada heme berarti dapat
menurunkan atau bahkan meniadakan kemampuan eritrosit untuk
mentranspor oksigen. Keracunan CO dapat mengakibatkan efek pusing,
gelisah, hingga kematian.

Anda mungkin juga menyukai