JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL 2
PROSEDUR
PELAYANAN
Peserta hrs memperoleh Yankes pada
Faskes tingkat pertama
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL 3
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
PELAYANAN KESEHATAN
JKN
PELAYANAN KESEHATAN
LANJUTAN / RUJUKAN :
Penyuluhan Keluarga
Imunisasi Skrining
Kes Berencana
Dasar Kesehatan
perorangan (KB) Diberikan
Penyuluha secara
n selektif
BCG
mengenai Konseling yang
DPT dan
pengelola Kontrasep bertujuan
Hepatitis-
an faktor si dasar untuk
B (DPT-HB)
risiko Vasektomi mendeteksi
Polio
penyakit Tubektomi risiko
Campak
Perilaku penyakit
hidup Vaksin & Alat KB dan
bersih Pemerintah & atau mencegah
dan sehat Pemerintah Daerah dampak
lanjutan
JAMINAN
KESEHATAN
*) Perpres No. 12 Pasal 21
NASIONAL
PAKET MANFAAT JKN
YANKES
a. Tidak sesuai prosedur
DIJAMIN TIDAK DIJAMIN
b. Di Faskes yg tidak bekerjasama dengan BPJS
(kecuali utk kasus gawat darurat)
1.Yankes Tk c. Yankes yang telah dijamin oleh program
Pertama jaminan kecelakaan kerja terhadap penyakit
atau cedera akibat kecelakaan kerja atau
2.Yankes Rujukan hubungan kerja
Tk Lanjutan d. Yankes yang dilakukan di Luar Negeri
e. Yankes untuk tujuan estetik
a.Rawat Jalan f. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
g. Meratakan gigi (ortodonsi)
b.Rawat Inap h. Ganggauan kes/penyakit akibat
ketergantungan obat dan/atau alkohol
i. Gangguan kes akibat sengaja menyakiti diri
sendiri
j. Pengobatan komplementer, alternatif dan
tradisional
k. Pengobatan yang dikatagorikan sebagai
percobaan
l. Alat kontrasepsi, kosmetik, makan bayi dan
susu
m.Perbekalan rumah tangga
n. Yankes akibat bencana pd masa tanggap
JAMINAN darurat, KLB
KESEHATAN
NASIONAL o. Biaya pelayanan lainnya yg tidak ada hub
dengan manfaat Jaminan kes yg diberikan
PENGERTIAN
Pelayanan
Pelayanan penunjang
penunjang diagnostik
diagnostik lanjutan
lanjutan sesuai
sesuai
dengan
dengan indikasi
indikasi medis
medis
9
Rehabilitasi medis
Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan
medis
10
PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN
Tidak sesuai prosedur
Pasien
Pasien bunuh
bunuh diri
diri /penyakit
/penyakit yg
yg timbul
timbul akibat
akibat
kesengajaan
kesengajaan utk
utk menyiksa
menyiksa diri
diri sendiri/
sendiri/ bunuh
bunuh
diri/narkoba
diri/narkoba
11
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
h. Sistem
g. Paru i. Hepar
Kardiovaskuler
j. Sistem Endokrin, Metabolik &
k.Sistem Ginjal & Sal Kemih
Nutrisi
m. Sistem Reproduksi
n. Penyakit Kulit
o. Gizi & Metabolisme p. Sistem Hematologi & Imunologi
r. Sistem
q. Penyakit Autoimun s. Forensik
Muskuloskeletal
SISTIM RUJUKAN MEDIK DI
LAYANAN PRIMER
Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit
dengan kondisi:
T Time (lama penyakit)
A Age (umur pasien)
C Complication (komplikasi penyakit, tingkat
kesulitan)
C Comorbidity (ada tidaknya penyakit
penyerta)
C Condition (melihat kondisi fasilitas
pelayanan)
TIME
Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan
kepada kondisi kronis atau melewati
golden time standard
Contoh: pada kasus DEMAM TIFOID
Pasien dirujuk bila setelah mendapat terapi
selama 5 hari belum tampak perbaikan
AGE
Jika usia pasien masuk dalam kategori
yang dikhawatirkan meningkatkan risiko
komplikasi serta kondisi penyakit lebih
berat
Contoh: pada PNEUMONIA ASPIRASI
Pasien anak berumur kurang dari 6 bulan,
indikasi dirujuk ke layanan sekunder
COMPLICATION
Jika komplikasi yang ditemukan dapat
memperberat kondisi pasien
Contoh: pada INFLUENZA dengan tanda-
tanda PNEUMONIA
Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda
pneumonia (panas tidak turun 5 hari disertai
batuk purulen dan sesak napas)
COMORBIDITY
Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit
lain yang memperberat kondisi pasien
Contoh: penyakit TB pada orang dengan
HIV, atau TB dengan penyakit metabolik
Keduanya perlu dirujuk ke layanan sekunder.
Setelah mendapat advis di layanan sekunder
dapat melanjutkan pengobatan kembali di
fasyankes primer
CONDITION
Apabila fasilitas pelayanan tidak dapat
memenuhi keberlangsungan
penatalaksanaan
Rujukan bisa bersifat horizontal maupun
vertikal pada fasilitas yang mempunyai
peralatan untuk keberlangsungan
penatalaksanaan
MUTU YANKES
ungkapan ketidakpuasan
Keluhan dari pemangku
kepentingan thdp
penyelenggaraan JKN