Anda di halaman 1dari 51

SU RFAKTAN

Kimia Koloid Permukaan


FMIPA - Kimia
Universitas Nusa Bangsa Bogor
2017
N am a Anggota Kelom pok 3:

1. Ana Selfi Maria Ulfa (412 047 201 150 07)


2. Eva Rizki Ananda (412 047 201 120 23)
3. Siti Nurjayanti (412 047 201 150 62)
4. M. Naufal Andzar (412 047 201 160 58)
5. Novva Novita Ayu Putri Rukmana (412 047 201 150 47)
6. Ayu Harmiza (412 047 201 161 07)
7. Nindy Wibawati (412 047 201 140 39)
8. Andri Yulman (412 047 201 160 12)
SU RFAKTAN
Surfaktan / surfactant (surface active
agent)

suatu zat yang ditambahkan pada


cairan untuk meningkatkan sifat
penyebaran atau pembasahan dengan
menurunkan tegangan permukaan
cairan khususnya air.
SU RFAKTAN
Surfaktan memiliki gugus hidrofilik dan gugus hidrofobik
sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri
dari air dan minyak.
Umumnya bagian non polar (lipofilik) adalah merupakan
rantai alkil yang panjang, yang polar (hidrofilik)
mengandung gugus hidroksil
Surfaktan :
1. Surfaktan yang larut dalam minyak
2. Surfaktan yang larut dalam pelarut air
SU RFAKTAN

Surfaktan juga disebut sebagai


bahan pembasah (wetting
agent) dan foamers.
BerasaldariAlam atau Sintetiskah
Surfaktan itu??

Dari alam = oleokimia (misal


berasal dari minyak kelapa
sawit atau lemak)

Disintetis = petrokimia (berasal


dari minyak bumi)
Sifat Sifat Surfaktan

1. Surfaktan suatu zat yang mempunyai


kemampuan untuk menurunkan tegangan
permukaan (surface tension)
Sifat Sifat Surfaktan

Daya Emulsi

Pembentuk Busa

Pelarut
Jenis-Jenis Surfaktan

1. Anionik
2. Kationik
3. Non anionik
4. Ampoterik
1. Surfaktan Anion
Surfaktan anion adalah surfaktan yang
memiliki muatan negatif
Surfaktan anion paling banyak digunakan.
Sangat efektif sebagai pengilang partikulat
tanah.
Mudah sekali mengering dan baik digunakan
sebagai detergen
Gugus fungsi pada surfaktan anion Sulfonat,
Sulfat, Phospate, dan karboksilat
2. Surfaktan Kationik

Surfaktan kationik adalah surfaktan


yang memiliki muatan positif.
Surfaktan kationik banyak
digunakan sebagai penghambat
korosi, agen antimikroba, dll.
Gugus fungsi : Amina, ammonium,
heterosiklik
3. Surfaktan Nonionik

- Surfaktan yang tidak mengandung ion


- Nonionic merupakan 40% dari
penggunaaan surfactant
- Nonionic lebih umum dijumpai pada
industry dibandingkan anionic.
- Gugus noionic dari surfaktan antara lain
ester, eter, amina, alkil ester, alkanol
amina, alkil poli glikosida
- Nonionic secara umum lebih tolerant
dibanding anionic di air keras
- nonionic lebih efektif dibanding
surfaktan lain untuk menghilangkan
minyak tanak dari kain sintetik
hampir semuan non ionic menghasilkan
rendah busa,
dan dapat digunakan dan larut pada air
dingin.

Surfaktan mempunyai daya pembentukkan


busa yang tinggi, terutama surfaktan anionik
yang mempunyai rantai alkyl C12-C14.
- Sedangkan produk-produk dari surfaktan
nonionic mempunyai daya busa yang
relatife rendah. Pada surfaktan
nonionik, efek suhu ternyata
menurunkan foaming,

- hal ini kemungkinan disebabkan


menurunnya konsentrasi surfaktan
di permukaan karena
Contoh- Contoh Surfaktan
Nonionik
Ethoxilate alcohol

etoksilat alkil fenol

PEGS ester (etoksilate acid)

Contoh Contoh Surfaktan Nonionik

Alkylamino Acids

lecitin
Alkylamidobet
aines
4. Surfaktan Amfoterik

Dapat bersifat sebagai anion dan kation


Sifatnya tergantung dari kadar pH (ion
zwitter)
Apabila pH<7 maka surfaktan bersifat
anion. Apabila pH>7 maka surfaktan
bersifat kation.
Gugus fungsional Amina oksida, alkil
betain, dan
Imidazolinium betain.
STRU KTU R SU RFAKTAN
S u rfaktan an ion ik.

Surfaktan
anionik yang
banyak
digunakan
adalah
senyaw alkil
sulfat, alkil
etoksilat dan
sabun.
S u rfaktan kation ik

Surfaktan kationik
(muatan positif)
meningkatkan
packing molekul
surfaktan anionik
(muatan negatif)
pada antarmuka air.
Contoh surfaktan ini
adalah surfaktan dari
sistem mono alkil
kuartener
contoh surfaktan
kationik juga yaitu
esterquat
S u rfaktan n on ion ik

Surfaktan ini
tidak memiliki
muatan
Kebanyakan
surfaktan
nonionik berasal
dari ester
alkohol lemak.
Contoh
surfaktan ini
adalah ester
gliserin asam
lemak dan ester
S u rfaktan am foter/zw iterion ik

Surfaktan ini memiliki


muatan positif dan
negatif. Ia dapat
berupa anionik,
kationik atau ninionik
dalam suatu larutan
tergantung pada pH
air yang digunakan
Contoh dari surfaktan
amfoter adalah alkil
betain
M ekanism e Kerja Surfaktan
Roll up
Pada mekanisme ini, surfaktan bekerja dengan menurunkan tegangan antarmuka
antara minyak dengan kain atau material lain yang terjadi dalam larutan berair.

Emulsifikasi
Pada mekanisme ini surfaktan menurunkan tegangan antarmuka minyak-larutan
dan menyebabkan proses emulsifikasi terjadi.

Solubilisasi
Melalui interaksi dengan misel dari surfaktan dalam air (pelarut), senyawa secara
simultan terlarut dan membentuk larutan yang stabil dan jernih.
M ekanism e Kerja Surfaktan
M ekanism e Kerja Surfaktan
ANALISIS SURFAKTAN
Cara Biasa Mengetahui Keberadaan
Surfaktan
Terbentuknya busa
Kebasahan (lapisan tipis) pada dinding dari
suatu wadah
Terjadi emulsi

Bagaimana cara mengetahui jenis surfaktan yang dipakai


dan berapa kadarnya?
Cara Mengetahui Senyawa Surfaktan Secara Spesifik

Parameter Metode Analisa

Panjang rantai Alkil GC

Distribusi rantai Alkil GC, HPLC

Gugus-gugus fungsional Spektroskopi IR, NMR, UV, Vis, UV-Vis

Senyawa-senyawa yang terlibat Potensiometri, ELSD, Spektroskopi UV

Berat Molekul Gravimetri, GC

Kesimpulan Kromatografi dan Spektroskopi adalah


analisa yang paling umum digunakan karena
Prosedur Umum Analisa Surfaktan
Sampel
Surfaktan

HPLC
[Separasi, Identifikasi, dan Estimasi]

Anion Kation Nonion Amfoter

Spektroskopi IR dan MS

(Untuk mengetahui struktur


dari surfaktan)
ANALISA SURFAKTAN
ANION
Metode Analisa Surfaktan
Anion
Parameter Metode Analisa

Pengujian Kadar Logam Titrasi Potensiometri

Berat Molekul Liquid Chromatography

Gugus Alkil Spektroskopi UV, Vis, UV-Vis,


IR, NMR

Gugus fungsi (sulfonat, HPLC dan spektroskopi


sulfat)
ANALISA SURFAKTAN
NONIONIK
METODE ANALISIS SURFAKTAN NON IONIK
Parameter Metode test
Oxyethylene content titration; infrared spectroscopy; NMR
spectrometry
Berat molekul HPLC, GC, or SFC; GPC
Unethoxylated alcohol Gas chromatography; column
chromatography
Rantai hidrofob NMr spektofotometry
Residual alkylphenol and HPLC
phenol
Ester Gas chromatography; TLC
Free fatty acid Titration in isopropanol
Isomer content TLC, HPLC
Glukosa NMR
Degree of polymerisasi NMR dan GC
ANALISA SURFAKTAN
AMFOTERIK
Metode Analisis Surfaktan
Amfoterik
Parameter Metode Analisis

Kadar logam Potensiometri

Asam Basa Titrasi potensiometri

Gugus Alkil Spektroskopi UV, Vis, UV-


Vis, IR, NMR
Gugus Fungsional Spektroskopi, GC
ANALISA
SURFAKTAN
KATIONIK
Metode Analisa Surfaktan
Kationik
PARAMETER METODE
ANALISIS
Alkil GC atau HPLC
Residual solvent Gas
Chromatography
Parameter lain Warna, bau, pH,
ikatan rangkap
(ketidakjenuhan),
Contoh Analisis
Surfaktan
Kationik dengan
Metode Laser
Thermal Lens
Spectrometry
(LTLS)
LASER THERMAL LENS SPECTROMETRY

LTLS dikembangkan berdasarkan reaksi antara 1-


hidroksi-2-(5-nitro-2-piridizalo)-8-aminonaftalena-3,6-
asam disulfonik (5-NO-PAH) dengan
surfaktan kationik seperti setilpiridinium bromida (CPB)
dan setiltrimetilamonium bromida
(CTAMB) yang memiliki ikatan ion yang lemah
dalam larutan medium dasar (pH 9,44).
C on toh A n alisis S u rfaktan
K ation ik d en g an M etod e H ig h
P erform an ce Liq u id
C h rom atog rap h y (H P LC )
C on toh A n alisis

1. Larutan sampel
difiltrasi
2. Dilewatkan pada kolom
ekstraksi fase padat
3. Analisis menggunakan
HPLC
A p likasi d an M an faat S u rfaktan
Polimerisasi Emulsi (Emulsion Polymerization)

> Surfaktan merupakan bahan yang diperlukan pada proses polimerisasi


emulsi, yaitu sebagai :
- monomer emulsifier dan penstabil lateks.
- sebagai media transfer panas
- menjaga stabilitas dispersi partikel polimer yang mengembang.
> Utamanya digunakan surfaktan anionik.
> Surfaktan nonionik umumnya digunakan sebagai emulsifier sekunder.
> Grup ionik pada molekul surfaktan menjaga stabilitas emulsi monomer/air
dan mengontrol distribusi ukuran partikel dengan cara menstabilkan dispersi
partikel.
Pulp and Paper
A. Deresination
- Merupakan proses pemisahan resin dari pulp kayu.
- Surfaktan digunakan untuk mencapai efek pembasahan oleh larutan basa dan membentuk
emulsi resin dengan air.
- Jenis surfaktan yang digunakan : ethoxylated nonionik, ethoxylated phosphate ester
(anionik).
- Anionik lainnya seperti sulfate dan sulfonate tidak digunakan karena kelarutan dan
kemampuan emulsinya rendah dalam media basa.

B. Paper Deinking
- Digunakan pada proses daur ulang kertas bekas.
- Kinerja surfaktan yang diperlukan : memberi efek pembasahan (wetting) dan sifat dispersi yang
sangat baik pada partikel tinta yang akan dipisahkan dari serat kertas, serta stabil terhadap
hidrolisis.
- Jenis surfaktan yang digunakan : surfaktan nonionik
Konstruksi
Beton
- Surfaktan sebagai plastisizer, digunakan untuk meningkatkan daya kerja
semen dengan cara mengurangi air sehingga viskositas berkurang.
- Surfaktan sebagai pengontrol jumlah udara di dalam beton,
meningkatkan resistansi freeze-thaw, menurunkan densitas dan
meningkatkan daya kerja.
- Surfaktan harus kompatibel dan stabil dalam lingkungan basa serta
toleran dan tetap efektif terhadap berbagai ion logam (Al, Fe, Ca, Si).
- Digunakan surfaktan anionik dengan densitas muatan yang tinggi
(sulfate dan sulfonat) dan memiliki rantai alkyl pendek.
Lapangan Minyak
Proses rekoveri minyak bumi dari formasi bawah tanah, umumnya
dilakukan peretakan atau pemecahan batuan yang mengandung minyak
bumi untuk menciptakan arus saluran.
Surfaktan diperlukan untuk memecah water-bearing zone yang terbentuk
akibat tingginya viskositas, dan mencegah formasi air agar tidak merembes
ke sumur bor saat sumur diproduksi.
Jenis surfaktan yang digunakan : surfaktan kationik, dengan rantai
panjang C18-C22 dan linear.
Surfaktan digunakan pada konsentrasi yang rendah (<5%)
Makin panjang rantai hidrokarbon (C20-C22), makin tinggi viskositas dan
makin rendah sensitifitas viskositas terhadap suhu di lapangan minyak (>
93 oC atau 200 oF)
TERIM A KASIH

Anda mungkin juga menyukai