Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 6 :

MIRAWATI AHO(K1A1 12 087)


SITTI MARWAH SARA BITU (K1A1 13 057)
APRIANI SUMARTO RUMANSARA (K1A1 14 124)
MUHAMMAD ALBAR RABA (K1A1 15 133)
NUR AZIZAH ARIFIN (K1A1 16 091)
INDAH PERMATASARI (K1A1 16 092)
WA ODE SAFRILLAH ROSEELFA (K1A1 16 094)
QASHRI ULYA JANNA NADIR (K1A1 16 123)
FATHUR RAHMAN (K1A1 16 124)
SHALNI NURUL IZHA (K1A1 16 125)
MIRNAWATI HURI (K1A1 16 064)
AHMAD RUWAIM FATWA (K1A1 16 065)
ARIEF SAHRIZAL S (K1A1 16 066)
PUTU AYU SAWITRI (K1A1 16 015)

BB TURUN
SKENARIO : KATA KUNCI
Seorang wanita umur 35 1. Wanita umur 35 tahun
tahun berkunjung ke 2. Berat badan turun lebih dari 10 kg dalam 6 bulan
puskesmas dengan keluhan 3. Jantung berdebar dan gelisah
berat badan menurun lebih PERTANYAAN
dari 10 kg dalam 6 bulan 4. Jelaskan anatomi, fisiologi dan biokimia organ terkait!
terakhir. Ia juga mengeluh 5. Jelaskan patomekanisme dari setiap gejala pada
jantung berdebar dan gelisah. skenario !
6. Jelaskan hormone-hormon yang berperan dalam
penurunan berat badan!
7. Jelaskan penyakit apa saja yang menyebabkan
penurunan berat badan !
8. Jelaskan hubungan dari setiap gejala pada skenario
9. Apa saja faktor penyebab penurunan berat badan?
10. Apa DD dan DS pada skenario ?
11. Jelaskan langkah-langkah diagnosis !
12. Bagaimanakah penatalaksanaan pasien yang
mengalami penurunan berat badan ?
Patomekanisme
Palpitasi terjadi akibat adanya peningkatan curah jantung yang disebabkan
oleh peningkatan aliran darah. Curah jantung yang meningkat disebabkan oleh

palpitasi
penurunan tahanan perifer total kronik. Misalnya pada orang yang defisiensi
vitamin K, hipertoroid (hipermetabolik), dan anemia. Selain hal diatas palpitasi
pada penyakit graves diakibatkan oleh peningkatan kadar T3 dan T4 yang
akan merangsang reseptor adrenal. Korteks adrenal yang kurang mensekresi
hormone korteks adrenal, akan merangsang pelepasan ACTH ,bersifat
sensitive terhadap rangsangan simpatis yang berefek tekanan darah dan nadi
meningkat.

Patomekanisme Gelisah terjadi akibat adanya perangsangan pada system sarafpusat. System

gelisah saraf pusat ini akan mengalami peningkatan kepekaan jaringan saraf.
Kepekaan jaringan tersebut dapat dipengaruhi oleh, kalsitonin. Hormon
kalsitonin menyebabkan penurunan ion kalsium sehingga menyebabkan
gelisah, cemas akibat dari kepekaan jaringan saraf.

Patomekanisme
berat badan Pengaruh hormon insulin

menurun Pengaruh hormone tiroid

Pengaruh hormone kortisol


Hubungan
antara berat badan menurun dan jantung
berdebar tidak memiliki keterkaitan karena

setiap gejala
berat badan menurun dikarenkan
meningkatnya metabolisme basal sedangkan
jantung berdebar karena terjadi peningkatan
aktivitas saraf otonom.
1. Insulin

Hormon-
Berfungsi Meningkatkan ambitan glukosa di banyak sel,dan dengan cara ini juga
mengatur metabolismekarbohidrat. Di produksi di Pankreas

hormon yang
2. Somatostatin (Growth hormone inhibitory hormone (GRIH)

Berfungsi menghambat petepasan growth hormone. Di produksi di hipotalamus

mempengaruhi
3. Epinefrin

Memiliki efek yang sama seperti efek perangsangan simpatis. Di produksi di medulla

berat badan
adrenal.

4. Tiroid (T3 & T4)

menurun Meningkatkan kecepatan reaksi kimia di sebagian besar sel sehingga meningkatkan
laju metabolisme tubuh. Di produksi di kelenjar tiroid.

5. Growth Hormone (GH)

Merangsang sintesis protein dan pertumbuhan sebagian besar sel dan jaringan. Di
produksi di hipofisis posterior.

6. Kortisol

Memiliki berbagai fungsi metabolik untuk mengatur metabolisme protein,


karbohidrat, dan lemak; juga memiliki efek anti-inflamasi. Di produksi di korteks
adrenal.

7. Leptin

Menghambat nafsu makan, merangsang thermogenesis. Di lepaskan dari adiposit


(sel-sel lemak).

8. Grelin

Grelin adalah hormon pengatur na fsu makan. Grelin disekresikan dari lambung yang
berfungsi untuk mengatur keseimbangan energy dengan menstimulasi asupan
Penyakit
A. Endokrin Metabolik
1. Hipertiroid adalah keadaan dimana kadar hormon tiroid
secara berlebihan. Efek utama yaitu perangsangan

dengan
metabolisme sel.
2. Diabetes Melitus adalah penyakit metabolic yang di tandai

penurunan
dengan peningkatan kadar glukosa darah. Mekanisme
penurunan berat-badan di kaitkan dengan proses
glukoneonesis dan glikolisis yang berlebihan untuk

berat-badan
mencukupi kebutuhan sel dalam membentuk ATP sebagai
sumber energi.
3. Penyakit Addison adalah kelainan yang disebabkan oleh
ketidakmampuan kelenjar adrenal (korteks adrenal)
memproduksi glukokortikoid, mineralkortikoid. Defisiensi
glukokortikoid menimbulkan hipotensi dan menyebabkan
sensitivitas insulin berat, gangguan metabolism
karbohidrat, lemak dan protein.
4. Feokromasitoma adalah tumor medulla adrenal yang
melepaskan katekolamin dalam jumlah besar, terus-
menerus atau dengan jangka waktu. Manifestasi klinisnya
paling sering ialah hipertensi sekitar 60% dan beberapa
gambaran klinis lainnya seperti peningkatan laju metabolic
yang dapat menyebakan penurunan berat badan
Penyakit
B. Non Endokrin Metabolik

1. TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis. Merupakan penyakit kronik yang biasa bermanifestasi penurunan

dengan
berat badan di kaitkan dengan aktivasi respon imun selama infeksi akan
meningkatkan konsumsi energi.

2. Penyakit Crohn adalah inflamasi yang dapat mengenai sepanjang traktus


gastrointestinal, di mulai dari mulut hingga anus. Walaupun jarang, penyakit

penurunan
Crohn dapat melibatkan saluran pencernaan yang lebih proksimal seperti
duodenum. Biasanya muncul intermitten. Kehilangan berat badan
berhubungan dengan malabsorspi duodenum sehingga untuk mengurangi
gejala seperti nyeri perut berulang, demam, diare, pasien tidak mau makan.

berat-badan
3. Keganasan biasa dikaitkan dengan proses angiogenesis yaitu pembentukan
pembuluh darah baru dari pembuluh darah yang telah ada, yang merupakan
proses penting untuk kelangsungan pertumbuhan tumor dan metastasis.
Vascular endhotelial growth factor merupakan faktor proangiogenik yang di
perlukan untuk suplai oksigen, nutrisi, faktor pertumbuhan dan hormone,
enzim proteolitik dan penyebaran sel-sel tumor ketempat yang jauh.

4. HIV merupakan pathogen yang menyerang system imun manusia terutama


CD4 yang dapat terjadi kondisi imunosupresif (AIDS) berkaitan erat dengan
infeksi opportunistic, neoplasma sekunder serta manifestasi neurologic
tertentu akibat infeksi HIV. Manifestasi klisis terbagi atas empat stadium:
asimptomatis, ringan, sedang dan berat. Pada stadium ringan terjadi
penurunan berat badan kurang dari 10% sementara stadium berat lebih dari
10% tanpa di ketahui penyebabnya.

5. Depresi adalah suatu gangguan jiwa, ditandai dengan manifestasi penurunan


mood yang berhubungan dengan penurunan neurotransmitter serotonin.
Dengan berbagai manifestasi klinis di antaranya penurunan nafsu makan yang
dapat menyebabkan penurunan berat badan.

6. Anoreksia Nervosa adalah kesalahan memandang berat badan bentuk badan.


Inividu yang mengalami gangguan ini mengalami ketakutan yang amat sangat
terhadap kenaikan berat badan sehingga cenderung melakukaan penolakan
berat badan normal sesuai umur dan berat badan.
Faktor yang
A. Faktor External
a) Diet/pengurangan volume makan

dapat
b) Pola makan yang tidak seimbang
c) Depresi/stress

turunkan d) Defisiensi gizi


e) Aktifitas yang padat/meningkat

berat badan f) Penyakit seperti DM tipe 2, penyakit Graves,


penyakit Addison, dan Pheocromocitoma.
B. Faktor Internal
Penurunan berat badan secara internal dipengaruhi
oleh factor hormonal, yaitu:
g) Hormon insulin
h) Hormon Tiroid
i) Hormon Kortisol
j) Hormon pertumbuhan (GH)
k) Hormon epinefrin
DD Wanita 35 BB Palpita Gelisa
tahun turun si h

Graves + + + + +

DMT2 + + + - -

DD & DS Addiso
n
+ + + - -

PROGNOSIS:
Secara umum, perjalanan penyakit graves adalah ditandai oleh
remisi dan eksaserbasi untuk janhka waktu yang lama kecuali kalau
kelenjar dirusak dengan pembedahan atau iodine radio aktif.
Walaupun beberapa pasien bisa tetap eutiroid untuk jangka waktu
lama setelah terapi, banyak yang akhirnya mendapatkan
hipotiroidisme. Jadi follow up seumur hidup merupakan indikasi
untuk semua pasien dengan penyakit graves.
LANGKAH-
a. Diagnosis
Diagnosis penyakit Graves ditegakkan bila ditemukan trias berikut :
tirotoksikosis disertai struma difus dan oftalmopati.
b. Anamnesis

LANGKAH Pada anamnesis, ditanyakan gejala-gejala tirotoksikosis seperti pada


tabel yang dialami pasien seperti pada manifestasi klinis. Pada pasien
lanjut usia, gejala yang timbul mungkin hanya berupa kelelahan dan

DIAGNOSIS
penurunan berat badan. Keadaan ini disebut tirotoksikosis apatetik.
c. Pemeriksan Fisis
Gejala toksik pada pemeriksaan fisis dapat berupa : Retraksi atau lag
kelopak mata, eksoftalmos, takikardi, fibrilasi atrial, ginekomastia,
tremor, kulit yang hangat dan lembab, kelemahan otot, dan myopati
proksimal.
Pemeriksaan neurologi menunjukkan adanya peningkatan refleks,
wasting otot, dan myopati proksimal yang tidak disertai fasikulasi.
Pemeriksaan kelenjar tiroid ditemukan pembesaran difus yang disertai
bruit akibat peningkatan vaskularisasi kelenjar tiroid.
d. Pemeriksaan penunjang
1. Uji ACTH
2. Pemeriksaan Stimulasi CRH
3. Tes Insulin-Induced Hypoglycemia
4. Tes Darah
5. CT Scan
Penatalaksanaan Penatalaksanaan dari pasien yang mengalami
penurunan berat badan adalah
pasien yang 1. Mengevaluasi penyebab penurunan berat
badan pasien
mengalami 2. Riwayat kesehatan dan kebiasaan makan
penurunan berat 3. Melihat gejala yang tidak diperhatikan
badan pasien tp berhubungan dengan kondisi
pasien
4. Pemeriksaan fisik lengkp serta tes lab akan
dibutuhkan untuk menentukan penyebab
pastinya
5. Pemberian obat-obatan bergantung pada
penyebab penurunan berat badan
6. Melihatan status gizi dan riwayat diet

Anda mungkin juga menyukai