Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS BEDAH

ELECTRICAL BURN

Oleh : KUSNADI, S.Ked


Preseptor
Dr. Syafruddin, Sp. B
Identitas Pasien
Nama : Tuan. S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Wira swasta
Alamat : Samudera
Agama : Islam
Nomor Rekam Medik : 061828
Masuk Rumah Sakit : 3 November 2014
Anamnesis
Keluahan utama : Luka bakar
Keluhan tambahan : Tidak ada

Riwayat penyakit sekarang : pasien datang ke RSU Cut


Meutia dengan keluhan adanya luka bakar di tangan
kanan, kiri,bokong,selangkangan kiri,kana, dan tungkai
kiri, setelah terkena sengatan listrik akibat terpegang
kawat telanjang listrik ketika memasang tenda pesta
perkawinan 15 menit yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri
(+), sesak (-), pingsan (-), mual (-), muntah (-), pusing (-)
Riwayat penyakit dahulu : Disangkal
Riwayat penyakit keluarga : Disangkal
Pemeriksaan fisik
Mata : pupil isokor, conjungtiva palpebra anemis(-/-)
Kulit :
Pada lengan kanan dan kiri tampak luka bakar berwarna
merah atau pucat, disekitarnya tampak hiperemis dan
bula (+)
Pada tungkai kanan tampak luka bakar berwarna
merah, oedem dan dan di sekitarnya tampak hiperemis
dan bula (+)
Pada selangkangan kiri dan kanan tampak luka bakar
berwarna merah, sekitarnya tampak hiperemis dan bula
(+)
Leher : pembesaran KGB (-)
Hidung : fungsi hidung baik, secret (-/-)
Mulut : mukosa bibir kering
Thoraks
Inspeksi : simetris, datar, tidak ada pergerakan
nafas yang tertinggal
Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru

Auskultasi : vesikuler (+/+). Wheezing (-/-), ronkhi

(-/-)
Jantung

Auskultasi : BJ I > BJ II

Ekstremitas atas : Kulit terkelupas (+)

Tungkai bawah : kulit terkelupas (+)


Status lokalis

Lengan ; 18 %
Tungkai : 25 %
Total : 43 %

Diagnosis

Electrical Burn
Hasil pemeriksaan penunjang
Laboratorium ( 3 november 2014 )
Hemoglobin : 14,2 g %

Eritrosit: 5,9 x 105 / mm2

Leukosit : 14,1 x 103 / mm2


Hematrokit : 45,9 %
MCV : 77 f

MCH : 23,9 pg

MCHC : 30,9 %

RDW : 13,9 %

Trombosit : 185x 103/ mm3

CT: 8

BT :3
Golongan darah :O
Terapi
Non medikamentosa :
Rawat inap

Guyur RL 1 fls 30 gtt/ i

Luka kompres NaCL

Medikamentosa
Inj. Cefotaxime 1 gr/ 12 jam

Inj. Ketorolac 3% / 8 jam

Inj ATS 1500 IU

Operatif :
Debridement

Prognosis
Quo ad bonam : dubia ad bonam

Quo at fungtionam : dubia ad bonam


Quo ad sanationam : dubia ad bonam
LAPORAN OPERASI
Operasi di lakukan pada tanggal 3-11-2014
Pukul 11.00 WIB
Pasien di siapkan
Pasien dalam posisis supine dan dalam anastesi
Daerah operasi disinfeksi dengan provide iodine dan alkohol
70%
Pemasangan doek steril pada area operasi
Jaringan nekrotik dibuang sedikit demi sedikit
Perdarahan dikontrol denagan menggunakan couter
Luka dicuci dengan menggunakan NaCl 9%
Luka di balut dengan kassa steril lapis berlapis
Follow up
Tanggal S O A P

3 november Nyeri di KU : lemah Electrical Inf . RL xxx


2014 daerah luka CM burn grade gtt/ i
bakar (+) TD : 140/ 80 III Inj.
, luka basah mmhg cefotaxim 1
(+) HR : 86 x/ i gr / 12 jam
Bula ( +) RR : 18x /i Inj.
Temp : ranitidine
38,50C amp/ 12 jam
Inj.
ketorolac
amp/ 8 jam
Luka
kompres
Nacl
4 Nyeri di KU : lemah Post Puasa 4
november daerah CM debrideme jam
2014 luka bakar TD ; 150/ nt (H+1) IVFD / 8
(+), mual 90 mmhg jam
(-), muntah HR ; 80x/i Gelafusal 1
(-), BAK RR ; 20x/i flas/hari
(N ), BAB Temp ; 36,7 Inj.
(N). 0
C fosmisin
amp/ 8 jam
Inj.chrome
1 amp/ 8
jam
Inj. torasic
1 amp/ 12
jam
Inj.
ranitidin1
amp/ 12
jam
5 Nyeri pada KU : lemah Post Inf . RL
november daerah CM debrideme xxgtt/i
2014 luka bakar TD ; 110/ nt (H+2) Ivfd
( + ), mual 70 mmhg gelafusal 1
(-), muntah HR ; 80x/i fls /hari
(-), BAB ( + RR ; 18x/i Inj.
), BAK (+ ). Temp ; fosmicin 1
37,2 0C gr / 12 jam
Inj.
ranitidine
amp/ 12
jam
Inj. torasic
1
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 12
jam
Duoderm
solf
6 Nyeri pada KU : lemah Post Inf . RL
november daerah CM debrideme xxgtt/i
2014 luka bakar TD ; 110/ nt (H+3) Ivfd
menurun, 70 mmhg gelafusal 1
mual (-), HR ; 82x/i fls /hari
muntah (-), RR ; 18x/i Inj.
BAB ( + ), Temp ; fosmicin 1
BAK (+ ). 37,2 0C gr / 12 jam
Inj.
ranitidine
amp/ 12
jam
Inj. torasic
1
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 12
jam
Duoderm
solf
7 Nyeri pada KU : lemah Post Inf . RL
november daerah CM debrideme xxgtt/i
2014 luka bakar TD ; 120/ nt (H+4) Ivfd
menurun, 70 mmhg gelafusal 1
mual (-), HR ; 86x/i fls /hari
muntah (-), RR ; 18x/i Inj.
BAB ( + ), Temp ; fosmicin 1
BAK (+ ). 36,7 0C gr / 12 jam
Inj.
ranitidine
amp/ 12
jam
Inj. torasic
1
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 12
jam
Duoderm
solf


8 november Nyeri pada KU : lemah Post gelafusal 1
2014 daerah luka CM debrideme fls /hari
bakar TD ; 130/ nt (H+5) Inj. fosmicin
menurun,li 90 mmhg 1 gr / 12
ka mulai HR ; 90x/i jam
berdarah RR ; 18x/i Inj.
,demam Temp ; 37,7 ranitidine
(+). mual 0
C amp/ 12 jam
(-), muntah Inj. torasic 1
(-), BAB
( + ), BAK Inf . RL
(+ ). xxgtt/i
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 12
jam
PCT 3 dd 1
Selasa
debridemen
t ulang.
9 Nyeri pada KU : lemah Post Inf . RL
november daerah CM debridem xxgtt/i
2014 luka bakar TD ; 130/ ent (H+6) gelafusal 1
menurun,l 90 mmhg fls /hari
uka basah HR ; 90x/i Inj. fosmicin
(+) RR ; 18x/i 1 gr / 12 jam
,demam Temp ; Inj.
(+). mual 37,7 0C ranitidine
(-), muntah amp/ 12 jam
(-), BAB ( + Inj. torasic 1
), BAK (+ ). amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 12
jam
PCT 3 dd 1

10 Nyeri pada KU : lemah Post Inf . RL
november daerah CM debridem xxgtt/i
2014 luka bakar TD ; 150/ ent (H+7) gelafusal 1
menurun, 100 mmhg fls /hari
tangan HR ; 90x/i Inj. fosmicin
kanan RR ; 22x/i 1 gr / 12 jam
terasa Temp ; Inj.
kebas (+), 37,7 0C ranitidine
hiperemis amp/ 12 jam
(+) , Inj. torasic 1
oedem (+). amp/ 8 jam
mual (-), Chrome
muntah (-), 1amp / 12
BAB ( + ), jam
BAK (+ ).

11 Nyeri pada KU : lemah Post op Puasa 4
november daerah CM ulang jam
2014 luka bakar TD ; 150/ (H+8) Asering 1
(+), 100 mmhg fls / hari
tangan HR ; 90x/i Aminofluid
kanan RR ; 22x/i 1 fls / hari
terasa Temp ; Inj.
kebas (+), 37,7 0C fosmicin 1
hiperemis gr / 12 jam
(+) , Inj.
oedem (+). ranitidine
mual (-), amp/ 12
muntah (-), jam
BAB ( + ), Inj. torasic
BAK (+ ). 1
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 8
jam
Avamed 2
dd 1
12 Nyeri pada KU : lemah Post op IVFD
november daerah CM ulang Asering
2014 luka bakar TD ; 150/ (H+9) 1fls / hari .
( + ), mual 100 mmhg Aminofluid
(-), muntah HR ; 90x/i 1 fls / hari
(-), BAB ( + RR ; 22x/i Inj. fosmicin
), BAK (+ ). Temp ; 1 gr / 12 jam
37,7 0C Inj.
ranitidine
amp/ 12 jam
Inj. torasic 1
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 8
jam
Avamed 2
dd 1

13 Nyeri pada KU : lemah Post op IVFD
november daerah CM ulang Asering
2014 luka bakar TD ; 150/ (H+10) 1fls / hari .
( + ), mual 100 mmhg
(-), muntah HR ; 90x/i Aminofluid
(-), BAB ( + RR ; 22x/i 1 fls / hari
), BAK (+ ). Temp ; Inj.
37,7 0C fosmicin 1
gr / 12 jam
Inj.
ranitidine
amp/ 12
jam
Inj. torasic
1
amp/ 8 jam
Chrome
1amp / 8
jam
PDR
Tinjauan pustaka
Anatomi
Definisi
Luka bakar listrik adalah suatu bentuk,
kerusakan atau kehilangan jaringan yang di
sebabkan kontak dengan sumber listrik.
Epidemiologi

Dewasa : 20-29 tahun


Anak- anak : 9 tahun / atau lebih muda
Jarang terjadi di atas umur 80 tahun
Berat dan Luas luka bakar
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah rutin
Urinalisis
Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
Radiologi
Penatalaksanaan
1. Resusitasi jalan nafas
2. Resusitasi cairan
Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan cairan
ini :
Cara baxter

Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 ml


Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam
pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Pemberian cairan berupa ringer laktat.
Cara evans
luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi ml

NaCl per 24 jam


luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi ml

plasma per 24 jam


2.000 cc glukosa 5 % per 24 jam

Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan


dalam 8 jam pertama, sisanya di berikan
dalam 16 jam berikutnya.
Terapi pembedahan

Eksisi dini
Eksisi dini adalah tindakan pembuangan

jaringan nekrosis dan debris yang di


lakukan dalam waktu kurang dari 7 hari
( biasanya hari ke 5-7) pasca cedera termis
Skin grafting adalah metode penutupan

luka sederhana
Harus dilakukan secepatnya setelah
dilakukan eksisi pada luka bakar
PROGNOSIS
Prognosis luka bakar listrik terutama tergantung pada dalam

dan luasnya permukaan luka bakar, dan penanganan sejak awal


hingga penyembuhan. Selain itu faktor letak daerah yang
terbakar dan usia.

KOMPLIKASI
Infeksi

Gangguan jalan nafas

Kontraktur

Gangguan kosmetik.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai