Anda di halaman 1dari 16

* ANGGOTA

KELOMPOK 2:

* Sri Yuni Wulanda (162310101183)


* Fidella Ucca Fairuz (162310101167)
* Dimas Galuh Saputro (162310101156)
* Choirul Anam (162310101250)
* Maviratul Husniyeh (162310101246)
* Fatimatul Munawwaroh (162310101200)
* Sindi Arieska P (162310101124)
* Firda Romadhonia P.V (162310101227)
* Yurin Ainul Azifa (162310101220)
* Muhammad Musyafa F.S (162310101242)
* Erwindyah Nur Widiyanti (162310101163)
* Nisrina Nailah Rahmatika (162310101263)
* RASA AMAN DAN
NYAMAN
PETA
PETA KONSEP
KONSEP
Pengertian
Pengertian

Rasa
Asuhan
Asuhan Aman Konsep
Konsep
keperawatan
keperawatan Dan
Nyaman

Cara
Cara
meningkatkan
meningkatkan
Keamanan (Keselamatan) atau rasa aman adalah
keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis
atau bisa juga keadaanaman dan tentram
(Potter& Perry, 2006).

* Pengertian Kebutuhan Aman


Kenyamanan merupakan sebuah penilaian
individu terhadap suatu kondisi yang
membuat individu merasa nyaman.

*Pengertian Rasa
Nyaman
*
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Rasa
Aman & Nyaman

1. Oksigen (O2).
2. Kelembaban.
3. Nutrisi.
4. Suhu.
5. Cahaya.
Keselamatan Fisik
*Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi
atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman
tersebut mungkinpenyakit, kecelakaan,bahaya,atau pemajanan
pada lingkungan. Pada saat sakit, seorang klien mungkin rentan
terhadap komplikasi seperti infiksi, oleh karena itu bergantung pada
profesional dalam sistem pelayann kesehatan untuk perlindungan.

*Memenuhi kebutuhan keselamatan fisik kadang mengambil prioritas


lebih dahulu di atas pemenuhan kebutuhan fisiologis..
Misalnya,seorang perawat mungkin perlu melindungi klien disointasi
dari kemungkinan jatuh dari tempat tidur sebelum memberikan
perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. (Potter&Perry,
2005).

*Konsep Aman &


Nyaman
Keselamatan Psikologis
* Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia
harus memahami apa yang diharapkan dari orang lain,
termasuk anggota keluarga dan profesionl pemberi perawatan
kesehatan. Seseorang harus mengethuai apa yang diharapkan
dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang
dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa
ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru
dan yang tidak dikenal.(Potter&Perry,2005).
* Orang dewasa yang sehat secara umum mampu
memenuhikebutuhankeselamatanfisikdan psikologis
merekat tanpa bantuan dari profsional pemberi perawatan
kesehatan.Bagaimanapun,orang yang sakit atau acat lebih
renta untukterncam kesejahteraan fisik dan emosinya,sehingga
intervensiyang dilakukan perawat adalah untuk membantu
melindungi mereka dari bahaya. (Potter&Perry, 2005).
1.Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk
melindungi diri
2.Menjaga keselamatan pasien yang gelisah
3.Mengunci roda kereta dorong saat berhenti
4.Penghalang sisi tempat tidur
5.Bel yg mudah dijangkau
6.Meja yang mudah dijangkau
7.Kereta dorong ada penghalangnya
8.Kebersihan lantau
9.Prosedur tindakan

*Cara Meningkatkan
Aman & Nyaman
* Jenis dasar resiko terhadap keamanan klien di
dalam lingkungan pelayanan kesehatan adalah
jatuh , kecelakaaan yang disebabkan oleh
klien, kecelakaan yang disebabkan oleh
prosedur,dan kecelakaan yang di sebabkan oleh
penggunaan alat.(potter & perry,2005)

* Asuhan Keperawatan Terhadap


Kebutuhan Rasa Aman & Nyaman
*Jatuh

1. Orientasikan klien terhadap lingkungan fisik sekitarnya


2. Jelaskan penggunaan system bel pemanggil
3. Kaji resiko klien untuk jatuh
4. Tempatkan klien yang beresiko jatuh dekat dengan ruangan perawat
5. Ingatkan seluruh petugas terhadap resiko klien jatuh
6. Instruksikan klien dan keluarga untuk mencari bantuan bila klien bangun
dari tempat tidur
7. Jawablah panggilan bel klien dengan cepat
8. Jaga agar tempat tidur klien tetap berada pada posisi rendah dengan sisi
pembatas tempat tidur yang terpasang jika diperlukan
9. Jaga barang-barang pribasi tetap berada dalam jangkuan klien
10.Kurangi keributan
11.Kunci seluruh temapt tidur, kursi roda atau brankar
12.Observasi klien secara teratur
13.Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan klien
(Potter&Perry, 2005).
*Oksigen
1. gas medik disimpan dengan benar dan dipasang dalam area
berventilasi cukup area penyimpanan dengan kompartemen.
2. lokasi yang benar dan aman untuk penyimpanan gas medik.
3. untuk penggunaan di rumah sakit gas medik harus dalam
pipa, minimum penyimpanan selama minimum 7 (tujuh)
hari.
4. untuk rumah sakit yang menggunakan silinder individual,
penyimpanan minimum untuk 3 (tiga) hari.
5. tangki mempunyai segel (seal) utuh dan aman dari pemasok.
6. pipa gas medik yang dipasang di dinding dilengkapi dengan
penyangga pipa.
7. angkur dilengkapi untuk tangki, silinder, dan peralatan
terkait.
8. keselamatan sistem distribusi gas medik (katup, pipa dan
sambungan) terjamin.
* Pencahayaan

1. untuk ruang pasien saat tidak tidur sebesar


100-200 lux dengan warna cahaya sedang,
2. pada saat tidur maksimum 50 lux,
3. koridor minimal 60 lux,
4. tangga minimal 100 lux, dan
5. toilet minimal 100 lux.
* Kecelakaan yang disebabkan oleh prosedur

* Kecelakaan yang disebabkan oleh prodesur terjadi selama


terapi. Hal ini meliputi kesalahan pemberian medikasi dan
cairan. Perawat dapat melaksanakan sesuai prosedur agar
tidak terjadi kecelakaan. Menurut jurnalPENGEMBANGAN
BUDAYA PATIENT SAFETY DALAM PRAKTIK
KEPERAWATANolehLia Mulyati dan Asep Sufyanada enam
cara pemberian obat, antara lain :
1. Tepat obat
2. Tepat dosis
3. Tepat waktu
4. Tepat pasien
5. Tepat cara pemberian
6. Tepat cara dokumentasi
* Kecelakaan yang disebabkan peralatan

1. Kecelakaan yang disebabkan peralatan terjadi karena alat yang


digunakan tidak berfungsi, rusak atau salah digunakan. Hal-hal yang
dapat terjadi antara lain kebakaran.
2. klien yang terjebak dalam kebakaran, berapapun besarnya kebakaran
tersebut, berada dalam resiko dan haruus dipindahkan ke area lain.
I. Jika klien menggunakan oksigen tetapi tidak menjadi pendukung
kehidupannya, maka perawat dapat melepaskan oksigen tersebut
II. Jika klien menggunakan oksigen sebagai pendukung kehidupannya maka
perawat harus mempertahannkan status pernapasan klien secara manual
dengan menggunakan ambubag sampai klien terlepas dari ancaman
kebakaran.
III. Klien yang bisa berjalan dapat diarahakan untuk berjalan sendiri kearah
yang aman dan pada beberapa kasus mungkin dapat dibantu dengakursi
roda
IV. Klien yang berbaring di tempat tidur umunya dipindahkan dengan
menggunakan brankar, temapat tidur atau kursi roda
V. Jika tidak ada satupun metode yang dapat digunakan, maka klien harus
diangkat dari ares tersebut.
*SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai