Anda di halaman 1dari 11

KEBUTUHAN RASA AMAN

DAN NYAMAN

Disusun Oleh:
Kelompok: 2
Nama : 1. Nurmawati
2. Puspita Yusuf
3.Asniatin
4.Desi Ratna Sari
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanya layak tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunian-ya kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah mengenai
“ MAKALAH KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT” ini pada tepat pada waktunya.
Ada beberapa kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas ini tapi dengan
semangat dan kegigihannya serta arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,Guru Mapel,serta Teman-teman
sekalian.

Unaaha,21 Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….2

BAB 1PENDAHULUAN……………………………………………………………………………3

A. Latar belakang……………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….3
C. Tujuan……………………………………………………………………………………3

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….4

A. Kebutuhan aman dan nyaman……………………………………………….4


B. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa aman……………………….4,5
C. Klasifikasi kebutuhan keselamatan atau keamanan………………..6
D. Cara meningkatkan keamanan……………………………………………….6
E. Jenis resiko dalam lingkungan pelayanan kesehatan……………….7

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………………….8

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….8
B. Saran……………………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….9

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia.Oleh karena
itu hal tersebut harus dipenuhi agar kehidupan sebagai individu dapat berjalan dengan
seimbang.Terutama pada usia remaja dan lansia.Usia secara alami akan mempengaruhi
kesanggupan individu untuk mempertahakan dirinya tetap dalam kondisi cairan dan elektrolitnya
tetap seimbang, kenapa hal itu bias terjadi? karena saat cairan dan elektolitnya terganggu, maka
akan ada dampak yang nyata kepada tubuh manusia yang menjurus kepada penurunan kualitas
cairan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kebutuhan rasa aman dan nyaman?
2. Bagaimana konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman?
3. Bagaimana melakukan proses asuhan keperawatan yang benar dalam memenuhi rasa
aman dan nyaman?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kebutuhan rasa aman dan nyaman
2. Mendalami konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman
3. Memahami proses asuhan keperawatan dalam memenuhi rasa aman dan nyaman

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman

Keamanan(keselamatan) atau rasa aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis
atau bias juga keadaan aman dan tentram (Potter & Perry, 2006). Perubahan kenyamanan atau
rasa nyaman adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan
berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000). Kebutuhan
keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik.

Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman


mekanis,kimiawi,retnal dan bakteriologis. Kehidupan dan keamanan terkait dengan konteks
fisiologi dan hubungan interpersonal. keamanan fisiologi berkaitan dengan sesuatu yang
mengancam tubuh dan kehudupan seseorang. Ancaman itu bias nyata atau hanya imajinasi (mis:
penyakit,nyeri,cemas dan sebagainya).

Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor seperti kemampuan
berkomunikasi,kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan
memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta memahmi kemampuan
memahami orang-orang disekitarnya dan lingkungannya. ketidaktahuan akan suatu kadang
membuat perasaan cemas dan tidak aman. (Asmadi,2005).

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa aman

Rasa aman seseorang dapat dipengaruhi oleh kebutuhan dasar manusia dan pengontrolan
bahaya fisik manusia lingkungan tempat tinggal lansa. kebutuhan dasar manusia yang
berpengaruh antara lain keadaan oksigen, kelembaban, nutrisi dan suhu.

1. Oksigen

Oksigen tersedia dialam bebas dalam jumlah yang tidak t

Gas ini tidak memiliki baud an warGas ini berikatan kuat dengan oksigen sehingga
mencegah terbentuknya oksihemogloblin. sebagian telah diketahui bahwa oksihmogloblin
berfungsih untuk membawa oksigen keseluruh jaringan tubuh. jika kadarnya berkurang maka
jumlah oksigen yang akan diterima oleh setiap jaringan juga akan berkurang sehingga seseorang
beresiko untuk mengalami gangguan pernafasan dan keracunan gas ini.
2. Kelembaban

Kondisi lingkungan yang terlalu lembab dapat meningkatkan resiko lansia untuk mengalami
gangguan kebutuhan keamanan. Keamanan ini dikaitkan dengan resiko mengalami cedera baik
karena jatuh maupun akibat terlalu baring lama. Kondisi lingkungan yang lembab misalnya
keadaan lantai yang lembab meningkatkan resiko lansia untuk terjatuh/terpeleset.

3. Nutrisi

Makanan dan persediaan air menjadi suatu hal yang wajib dikontrol hal ini terkait dengan
penularan suatu penyakit melalui makanan. Makanan yang tidak ditempatkan pada tempat yang
tertutup mudah tercermar oleh bakteri atau virus, sehingga tidak aman untuk kesehatan lansia.
selain itu proses transmisi bakteri dan penyakit melalui bahan makanan dan alat-alat memasak
dapat terjadi jika air bersih yang tersedia tidak adekuat.

4. Suhu

Suhu lingkungan bukan hanya dapat mempengaruhi kenyamanan tetapi juga keamanan.
Pemaparan terhadap suhu rendah sangat berisiko menyebabkan lansia mengalami hipotermi.
Hipotermi terjadi pada suhu tubuh inti kurang dari 35C. Suhu yang terlalu rendah/ekstrem dapat
menyebabkan denyut jantung lemah dan tidak teratur, pernapasan dangkal dan lambat, muka
pucat, dan menggigil. Pernapasan suhu rendah yang tidak teratasi dapat menyebabkan kematian.

5. Cahaya

Pengontrolan bahaya fisik lingkungan tempat tinggal lansia dapat meningkatkan keamanan
lansia. pengontrolan ini dilakukan dengan memberikan pencahayaan yang adekuat, pengurangan
penghalang fisik dan pengontrolan bahaya yang mungkin ada dikamar mandi.

Pencahayaan yang adekuat dapat meningkatkan keamanan dalam melalukan aktivitasnya.


Lansia dengan penurunan fungsi penglihatan sangat rentan mengalami cedera berhubungan
dengan pencahayaan yang kurang. Akan tetapi pencahayaan yang terlalu berlebihan tidak
dianjurkan karena dapat menyilaukan mata dan menyebabkan pandangan lansia semakin kabur.

C. Klasifikasi kebutuhan keselamatan atau keamanan.

1. Keselamatan fisik
Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan
ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan, bahaya,
atau pemajanan pada lingkungan. Pada saat sakit, seorang klien mungkin rentan terhadap
komplikasi seperti infeksi, oleh karena itu bergantung pada profesional dalam sistem pelayanan
kesehatan untuk perlindungan.

2. Keselamatan psikologis

Orang dewasa yang sehat secara umum mampu memenuhi kebutuhan keselamatan fisik dan
psikologis merekat tanpa bantuan dari professional pemberi perawatan kesehatan.
Bagaimanapun, orang yang sakit atau cacat lebih rentan untuk terancam kesejahteraan fisik dan
emosinya, sehingga intervensi yang dilakukan perawat adalah untuk membantu melindungi
mereka dari bahaya.

D. Cara meningkatkan keamanan


1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri.
2. Menjaga keselamatan pasien yang gelisah.
3. Menggunci roda kereta dorong saat berhenti.
4. Menghalang sisi tempat tidur.
5. Bel yang mudah dijangkau.
6. Meja yang mudah dijangkau
7. Kereta dorong ada penghalangnya.
8. Kebersihan lantai.
9. Prosedur tindakan.

E. Jenis resiko dalam lingkungan pelayanan kesehatan.


1. Jatuh.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuh:

a. Orientasikan klien terhadap lingkungan fisik sekitarnya.


b. Jelaskan penggunaan system bel pemanggil
c. Kaji resiko klien untuk jatuh
d. Tempatkan klien yang berisiko jatuh dekat dengan ruangan perawat
e. Ingatkan seluruh petugas terhadap resiko klien jatuh
f. Instruksikan klien dan keluarga untuk mencari bantuan bila klien bangun dari tempat
tidur
g. Jawablah panggilan bel klien dengan cepat
h. Jaga agar tempat tidur klien tetap berada pada posisi rendah dengan sisi pembatas tempat
tidur yang terpasang jika diperlukan
i. Jaga barang-barang pribadi tetap berada dalam jangkauan klien
j. Kurangi keributan
k. Kunci seluruh tempat tidur,kursi roda atau brankas
l. Observasi klien secara teratur
m. Anjurkan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan klien

1. Kecelakaan yang disebabkan oleh prosedur

Kecelakaan yang disebabkan oleh prosedur terjadi selama terapi. Hal ini meliputi kesalahan
pemberian medikasi dan cairan. Ada 6 cara pemberian obat, antara lain:

a. Tepat obat
b. Tepat dosis
c. Tepat waktu
d. Tepat pasien
e. Tepat cara pemberian
f. Tepat cara dokumentasi

2. Kecelakaan yang disebabkan peralatan.

Kecelakaan yang disebabkan peralatan terjadi karena alat yang digunakan tidak berfungsi,
rusak atau salah digunakan.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keamanan atau rasa aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bias
juga keadaan aman dan tentram.Kenyamanan/rasa aman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman, kelegaan dan transenden.
Klasifikasi kebutuhan aman dan nyaman ada 2 yaitu keselamatan fisikdan keselamatan
psikologis,terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kebutuhan aman dan nyaman, jika
kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka akan mengalami gangguan.

B. Saran

Sebaiknya lebih memahami dan menerapkan konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman dalam
kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-2-43234247?next_slideshow=1.

Anda mungkin juga menyukai