T I N G K AT I I B
D
O
K
LABIOPALATOSKISIS K
E
(Bibir Sumbing) P
DEFINISI
Genetik
Obat
Teratogenik
Insufisiensi
zat
selama Lingkungan
masa
embrional
GENETIK Obat penyebab kelainan
Radioaktif
Faktor dominan dan resesif kongenital Infeksi, virus
dalam gen merupakan a. Talidomid,diazepam (toxoplasma) dan
manifestasi genetik penyebab (obat penenang) klamidial
labio palatoschizis. b. Aspirin (analgetik)
c. Kosmetik bermerkuri & Faktor usia ibu
INSUFISIENSI ZAT timah hitam (cream Wanita umur 35 tahun
Asam folat, Vit C, Zn pemutih) sel-sel telurnya juga
berusia 35 tahun.
. LINGKUNGAN
OBAT TERATOGENIK
. Zat kimia (rokok dan
Jamu Stress Emosional
alkohol)
Kontrasepsi hormonal Hidrokortison yang
zat toksik mengganggu
hormon estrogen berlebihan meningkat
pertumbuhan organ
hipertensi - gangguan menyebabkan cleft lips
sirkulasi fotomaternal dan cleft palate.
. Gangguan metabolik
(DM)
Kadar gula darah yang tinggi Trauma
menyebabkan gangguan
sirkulasi fetomaternal.
Insufisiensi zat untuk Toksikosis selama
Infeksi Genetic
tumbuh kembang kehamilan
Pemeriksaan Fisik
Pada labio skisis
Distorsi pada hidung
Tampak sebagian atau keduanya
Adanya celah pada bibir
Pasca Bedah
Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan teknik pemberian
makan yang baru dan perubahan diet pascaoperasi.
Kurangnya pengetahuan keluarga berhubungan dengan tekhnik pemberian makan, dan
perawatan di rumah
Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan insisi pembedahan
Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan mengeluarkan
sekresi sekunder dari palato skisis, efek anestesi.
INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Perubahan nutrisi Nutrisi yang Adanya 1. Kaji kemampuan menelan
kurang dari adekuat dapat peningkatan dan menghisap
kebutuhan tubuh atau dipertahankan berat badan 2. Gunakan dot botol yang lunak
Adaptasi yang besar atau dot khusus
tidak efektif dalam
dengan metode denganlubang yang sesuai
meneteki ASI makan yang untuk pemberian minum
berhubungan dengan sesuai 3. Tempatkan dot pada samping
ketidakmampuan bibir mulut bayi dan usahakan
menelan / kesukaran lidah mendorong makan atau
dalam makan , minuman ke dalam
tachipnea, 4. Berikan posisi tegak lurus atu
pembedahan semi duduk selama makan
5. Tepuk punggung bayi setiap
(perubahan diit) 15 ml s/d 30 ml
6. Minuman yang diminum
7. Beriakan makan pada anak
sesuai dengan jadwal dan
kebutuhan
DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Risiko infeksi Tidak Luka tampak 1. Berikan posisi yang tepat
berhubungan menunjukkan
Tujuantanda bersih, kering setelah makan : miring ke
dengan tanda infeksi Tidak oedema kanan , kepala agak sedikit
kecacatan sebelum atau tinggi
(sebelum Kriteria
sesudah Evaluasi
infeksi 2. Kaji tanda-tanda infeksi :
operasi ) dan Intervensi termasuk drainage, bau dan
atau insisi demam
pembedahan 3. Lakukan perawatan luka
dengan hati-hati
4. Perhatikan posisi jahitan,
hindari jangan kontak dengan
alat- alat tidak steril
5. Monitor keutuhan jahitan
kulit
6. Perhatikan perdarahan,
edema dan drainage
7. Hindari gosok gigi pada anak
kira-kira 1-2 minggu
3. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
Tujuan
Rasa nyaman anak dapat di pertahankan
Kriteria Evaluasi
Anak tidak menangis
Tidak labil
Tidak gelisah
Intervensi
Kaji pola istirahat bayi / anak dan kegelisahan
Tenangkan bayi atau anak
Bila klien anak, berikan aktifitas bermain yang sesuai dengan usia dan
kondisinya
Support emosional bayi atau anak : belaian , sentuhan , dengan mainan
Berikan analgetika sesuai program
4. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan tampak kecacatan pada anak
Tujuan
Orang tua sering melakukan bonding dengan anak
Kriteria Evaluasi
Keinginan untuk merawat anak
Mampu menidentifikasi aspek positif pada anak
Intervensi
Kaji pemahaman orang tua tentang kecacatan dan keperluan setelah
pembedahan
Jelaskan tentang prosedur operasi : Lamanya, harapan yang diinginkan
setelah pembedahan
Demonstrasikan pada orang tua cara pemberian makan pada bayi atau anak
Ajarkan melakukan bonding pada anak
PELAKSANAAN
Ibu
a.Tgl/waktu pengkajian : 17 Juni 2013 pukul 09.10 WIB
Nama ibu : Ny. S
b. Pengumpulan data dengan observasi secara langsung,
Umur : 37 tahun
bertanya pada keluarganya dan medical report bayi. Alamat : RT 8/2, Manggis, Mojosongo,
Boyolali
c. Identitas Bayi Pendidikan : SD
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama : By Ny. S
Agama : Islam
Tanggal lahir/jam lahir : 16 Juni 2013/ 15.30 WIB
Jenis kelamin : Laki-Laki Ayah
No RM : 434371 Nama Ayah : Tn. H
Umur : 40 tahun
Diagnosa Medis : Labiopalatoskisis,
Alamat : RT 8/2, Manggis, Mojosongo,
Polidactili dan Micropenis
Boyolali
dengan Riwayat Asfiksia Ringan.
Pendidikan : SMA
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
e. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Prenatal Intranatal
Pemeriksaan ke bidan sebanyak Bayi Ny.S lahir tanggal 16 Juni 2013 pukul
3x(TM1=0,TM2=1x,TM3=2x). 15.30 WIB, masa gestasi 30 +1 minggu,
Melakukan imunisasi status gestasi G3P2A0,bayi dilahirkan
Kenaikan BB selama hamil 10kg, secara spontan dengan KPD 23 jam dan
atas indikasi PER tempat melahirkan di
Diberi obat oleh bidan seperti
RSUD Pandanarang Boyolali dibantu oleh
Setiap periksa, ibu pasien melakukan USG Dokter Spesialis dan Bidan.
ibu pasien mengetahui kalau janinnya
Post natal
memiliki kelainan bawaan.
APGAR score 5-7-8 jenis kelamin Laki-
Ibu pasien tidak mengetahui kehamilannya
laki, BB= 2800 gr, PB = 45cm, LK=32cm,
sampai trimester 2 dan sebelumnya ibu
LD=31cm air ketuban keruh berbau, tali
pasien sering mengonsumsi obat warung
pusat masih basah dan tampak layu.
jika merasa pusing, mual dan muntah.
f. Pola Kesehatan g. Pemeriksaan Fisik
Leher Genetalia
Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran Alat kelamin mengalami Micropenis, Testis belum turun,
JVP : Tidak ada peningkatan skrotum belum terlihat
Ekstremitas
a. Atas
Pergerakan : Baik
b. Bawah
Pergerakan : Baik
Jari kaki kanan/kiri : Terdapat polidactili pada kedua kaki
Integumen
Warna kulit
Merah muda, tidak terdapat cyanosis, tekstur kulit halus
Anus
Mempunyai lubang anus
Refleks primitive
Moro :
Ada respon, pada saat diberi respon reflek kejut pada kaki dan tangan bayi
menjadi kaget, bayi terkejut.
Grasping :
Adanya reflek, pada saat diberi benda pada tangan bayi jari-jari bayi
menggenggam ada reflak pada bayi namun masih lemah.
Analisa data
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
(A) Celah bibir unilateral tidak komplit, (B) Celah bibir unilateral (C) Celah bibir bilateral
dengan celah langit-langit dan tulang alveolar, (D) Celah langit-langit. (Stoll et al. BMC
Medical genetics. 2004, 154.)
TERIMA KASIH