2016 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH 21 DAN / ATAU PPH 26 SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA DAN KEGIATAN ORANG PRIBADI DPP
DPP PPh 21:
Pegawai Tetap Penerima Pensiun Berkala Pegawai Tidak Tetap yang menerima penghasilan sebulan lebih dari Rp 4.500.000 Penghasilan berupa Pesangon, JHT yang dibayarkan sekaligus 50% Bukan Pegawai yang diatur dalam Pasal 3 huruf C Natura DPP PPh 26 Jumlah Penghasilan Bruto Tidak Termasuk Perhitungan PPh 21 Pembayaran manfaat asuransi Natura Iuran Pensiun Zakat Beasiswa Pengurang
Biaya Jabatan 5% dari penghasilan bruto maks
Rp 500.000 sebulan Iuran Pensiun 5% dari penghasilan bruto maks Rp. 200.000 sebulan Iurana Jaminan Hari Tua PTKP PTKP
PTKP Per Tahun
54.000.000 bagi pribadi sendiri 4.500.000 tambahan WP Kawin 4.500.000 Tambahan tanggunan (max 3) PTKP Per Bulan 4.500.000 bagi pribadi sendiri 375.000 tambahan WP Kawin 375.000 tambahan tanggungan (max 3) Tarif
Tarif Pasal 17 (1) huruf a KUP
Pegawai Tetap Penerima Pensiun berkala Pegawai tidak tetap atau pegawai lepas yang dibayarkan secara bulanan Non NPWP
Dipotong lebih tinggi 20%
Saat Terutang
Pada saat dilakukan pembayaran atau pada
saat terutangnya penghasilan Perhitungan Penghasilan Teratur Penghasilan Bruto = Semua penghasilan yang diterima pegawai secara teratur sebulan Penghasilan Netto = Penghasilan Bruto Biaya Jabatan Iuran Pensiun JHT Penghasilan Netto Setahun = Penghasilan Netto x 12 Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Netto PTKP PPh Terutang = PKP x Tarif Contoh Soal
Khariz pada tahun 2016 bekerja pada
Perusahaan Sekuritas dengan gaji sebulan Rp 5.750.000 dan membayar iuran pension sebesar Rp 200.000 Khariz menikah tapi belum memiliki anak Jawaban