Anda di halaman 1dari 18

DERY YULIAN PRAKOSO 3334150006

GADING IBNU SABIL 3334150012


MHD YASIN SIREGAR 3334150082
sejarah

Proses die casting menggunakan


tekanan telah lebih dari 100 tahun
dan selama waktu itu melewati
banyak tahap perkembangan. Ini
dimulai sebagai cabang percetakan
industri; Maka ruang lingkupnya
melebar, dengan titik leleh yang
meningkat, dari timbal Untuk seng,
tekanan injeksi yang rendah
2 sampai dengan 15 psi atau
0,00001 sampai dengan 0,000118
atm
ciri-ciri khas tekanan rendah

Penuangan terjadi secara berangsur-angsur dimana


logam cair yang pertama dituangkan paksa
didorong keatas oleh logam yang dituangkan
kemudian, jadi mengalir maju sehingga terbentuk
pembekuan searah dan logam mulai membeku dari
bagian depan logam. Akibatnya sukar terjadi
rongga-rongga udara dan lain sebagainya sehingga
didapat hasil coran yang baik.
Permukaan coran sangat halus
dengan ketelitian ukuran yang
sangat baik. Selain itu dapat dibuat
coran yang bentuknya lebih rumit.
gerakan-gerakan mekanik dapat
diatur secara otomatik. Oleh karena
itu satu orang dapat melayani
beberapa mesin, maka produktivitas
akan cukup meningkat.
casting dengan
menggunakan tekanan
tinggi
beberapa tahapan pada proses casting di high pressure
die casting mesin
Spraying

Adalah proses pengkabutan larutan lubricant


pada permukaan cavity / cetakan agar
mendingingkan, melumasi sekaligus
memberikan lapisan silikon tipis pada
permukaan cavity / cetakan sehingga
memungkinkan hasil produk lepas dari
cetakan (mold) tanpa ada bagian yang
menempel, tertinggal pada cavity / cetakan.
Die Close

Proses perapatan / penutupan Dies (


Move Die dan Fix Die )
Injection

Proses masuknya alumunium cair


kedalam cavity / rongga cetak,
melalui plunger sleeve dengan
proses 2 tahapan kecepatan.
Slow speed

Plunger Tip maju untuk melakukan penekanan


dengan kecepatan rendah.
Hal ini di maksudkan untuk menghindari turbulansi
alumunium cair di dalam plunger sleeve akibat
gaya dorong yang tiba- tiba. Pergerakan slow
speed sendiri berakhir pada saat sampainya
alumunium cair pada daerah sekitar gate di cavity
dan dilanjutkan pada tahapan fast speed.
Fast Speed

Pada akhir slow speed Plunger Tip maju


dengan kecepatan penuh untuk mengalirkan
molten atau alumunium cair kedalam cavity
sehingga seluruh rongga cetak terisi penuh.
Efek dari High Speed akan menghasilkan
tekanan yang di butuhkan dalam proses
pembentukan part pada cetakan.
Dalam proses injection plunger rod akan
terus bergesekan dengan plunger
sleeve, untuk mengurangi dampak
gesekan yang dapat menyebabkan ke
ausan pada kedua bagian tersebut,
maka dibutuhkan pelumasan
Untuk itu dipakai Tip Lubricant sebagai pelumas agar
Plunger Tip dapat bergerak lancar ( smooth ) pada saat
proses injection. Tetapi bila pelumas Tip lubricant terlalu
banyak kadang kala akan berpengaruh buruk pada
qualitas part karena dapat memungkinkan Tip lubricant
masuk kedalam cavity sehingga menghasilkan produk
yang cacat ( NG ) begitu juga jika terlalu sedikit injection
akan seret / tertahan dan produk pun akan cacat selain
itu juga akan mempengaruhi life time Plunger Tip dan
Plunger Sleeve.
Intensifikasi

Pada akhir proses fast speed akan timbul gaya balik


akibat benturan pada akhir prosesnya. Untuk
mengantisipasi hal tersebut di butuhkan kembali tekanan
yang lebih besar untuk menjaga kestabilan presure pada
cavity dan mencegah gaya balik tersebut, sehingga part
dapat terbentuk sempurna. Proses tersebut dinamakan
proses intensifikasi yaitu proses penekanan oleh piston
intensifikasi yang terhubung dengan Tangki
Accumulator . Untuk menjaga kestabilan tekanan pada
tangki accumulator menggunakan N2(Nitrogen gas) yang
mempunyai sifat stabil pada tekanan.
referensi
- Surdia, Tata, Kenji Chiwa. 1991. Teknik Pengecoran
Logam. Jakarta : Pradnya
- Kaye, Alan, Arthur Street . 1982. Die Casting . London :
Butterworth Scientific
- Kurt Ersa Magazine 42th Edition. July 2016 . Low
Pressure Die Casting Vs High Pressure Die Casting

Anda mungkin juga menyukai