Anda di halaman 1dari 19

KESEHATAN REPRODUKSI & KELUARGA

BERENCANA

PENCEGAHAN INFEKSI

Dosen Pengampu :
EKA SANTY, M.Si

KELOMPOK 21 :
REZA ANDRINA PUTRI
&
ROSITA

Poltekkes Kemenkes Pontianak, Prodi d3 Kebidanan


Kelas 2 A
2015 / 2016
MATERI

DEFINISI PENCEGAHAN INFEKSI

PRASYARAT PELAYANAN KB BERMUTU

PENCEGAHAN RESIKO PENULARAN HEPATITIS B


DAN HIV/AIDS

PENCEGAHAN INFEKSI SILANG DARI KLIEN,


PETUGAS KESEHATAN DAN MASYARAKAT

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DAN IMS PADA


SITUASI KRISIS
DEFINSI PENCEGAHAN INFEKSI

Pencegahan infeksi adalah suatu upaya untuk

menurunkan resiko terjangkit atau terinfeksi

mikroorganisme yang menimbulkan penyakit-

penyakit bahaya yang kini belum ditemukan cara

pengobatannya seperti : HIV/AIDS ( JNPK

KR/POGI, 2007 )
PRASYARAT PELAYANAN KB BERMUTU

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah

pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap

pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan

tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta

penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan

kode etik profesi yang telah ditetapkan.


Lanjutan M.2

Pelayanan Keluarga Berencana yang bermutu meliputi

hal-hal antara lain :

Pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Klien dilayani secara professional dan memenuhi

standar pelayanan.

Menjaga kerahasiaan dan privasi.

Waktu tunggu yang singkat.


Lanjutan M.2

Petugas memberikan informasi tentang berbagai metode

kontrasepsi yang tersedia.

Petugas menjelaskan kemampuan fasilitas kesehatan

kepada klien dalam melayani berbagai pilihan kontrasepsi.

Fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan yang

ditentukan.

Pelayanan tersedia pada waktu yang telah ditentukan dan

nyaman bagi klien.


Lanjutan M.2

Bahan dan alat kontrasepsi tersedia dalam

jumlah yang cukup.

Memiliki sistem supervise yang dinamis dalam

rangka membantu menyelesaikan masalah

yang mungkin timbul dalam pelayanan.

Ada mekanisme umpan balik yang efektif dari

klien.
PENCEGAHAN RESIKO PENULARAN
HEPATITIS B DAN HIV/AIDS

A. HEPATITIS B

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus

Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat

menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada

sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker

hati. Virus ini tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa,

tetapi dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari

penderita yang terinfeksi.


Lanjutan M.3

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus


Hepatitis B ini menular.

Secara Vertikal

dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik


Secara Horizontal telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan
sikat gigi secara bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki
penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll), lendir (berciuman)
atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan seksual dengan
penderita.
Lanjutan M.3

Resiko dari seseorang yang menderita penyakit hepatitis B


akut adalah pada golongan :

Orang yang melakukan hubungan seksual pada mereka

yang sudah terinfeksi.

Penggunaan dari narkoba jenis suntik

Bayi yang terlahir dari ibu yang mengalami infeksi

Orang yang bergonta ganti pasangan seksual

Pria yang homoseksual


Lanjutan M.3

Petugas kesehatan

Orang yang terlahir di negara dengan kasus hepatitis

B yang sangat tinggi

Terjadinya kontak langsung dirumah dengan mereka

yang sudah mengalami infeksi penyakit hepatitis B.


Lanjutan M.3

PENCEGAHAN

Imunisasi

Tidak menggunakan barang orang lain

Lakukan hubungan seks yang aman

Jangan menjadi donor darah bila terinfeksi hepatitis B

Bersihkan ceceran darah


Lanjutan M.3

B. HIV / AIDS

HIV Virus (Human Immunodeficiency Virus)

AIDS Sekumpulan gejala & infeksi yang timbul

karena rusaknya sistem kekebalan tubuh oleh virus

HIV
Lanjutan M.3

PENULARAN :

Hubungan seks tanpa kondom

Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap

HIV, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik.

Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa

kehamilan, persalinan dan/atau waktu menyusui.

Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar

HIV
Lanjutan M.3

PENCEGAHAN

Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan

melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak

pernah berbagi jarum atau peralatan menyuntik apa

pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa

kondom dan berbagi jarum atau suntikan, berisiko

untuk terinfeksi HIV.


Pencegahan Infeksi Silang dari Klien, Petugas
Kesehatan dan Masyarakat

Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang


Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari kontak
dengan darah atau cairan tubuh lain.
Manajemen alat tajam secara benar untuk menghindari
resiko penularan penyakit melalui benda-benda tajam yang
tercemar oleh produk darah pasien.
Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi
instrumen dengan prinsip yang benar.
Menjaga sanitasi lingkungan secara benar.
Pencegahan Penularan HIV dan IMS
pada Situasi Krisis

Prioritas intervensi HIV dalam respon bencana adalah pencegahan

penularan HIV yang termasuk di dalam Paket Pelayanan Awal

Minimum (PPAM), yaitu:

Memfasilitasi dan menekankan penerapan pencegahan standar

Menyediakan pencegahan pasca paparan (post exposure

prophylaxis) untuk mencegah penularan HIV (sebagai bagian

dari perawatan klinis untuk korban perkosaan dan paparan

kerja).
Lanjutan M.5

Memastikan praktek transfusi darah yang aman.

Menjaga ketersediaankondom gratis

Memastikan ketersediaan antiretroviral (ARV) untuk

melanjutkan pengobatan pada orang-orang yang sudah

menjalani ARV sebelum bencana, termasuk pencegahan

penularan dari ibu ke anak (PMTCT).


THANKS 4 ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai