Anda di halaman 1dari 22

Latar Belakang

Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih


baik jika lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya.
Pembelajaran yang berorientasi target
penguasaan materi terbukti berhasil dalam
kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi
gagal dalam membekali anak memecahkan
persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Contextual Teaching and Learning
( Pendekatan Kontekstual )
Merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan
situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat.
Hakikat Pembelajaran Kontekstual
Konsep belajar yang melibatkan tujuh komponen utama
belajar efekttif

- konstruktivisme ( Contructivism )
- bertanya ( Questioning )
- menemukan ( inquiry )
- masyarakat belajar ( learning community )
- pemodelan ( modeling )
- refleksi ( reflection )
- penilaian sebenarnya ( authentic assessment )
1. Konstruktivisme
( constructivism )
Manusia mampu mengkonstruksikan
pengetahuan itu dan memberi
makna melalui pengalaman nyata

Struktur pengetahuan
dikembangkan dalam otak manusia
melalui dua cara, yaitu asimilasi atau
akomodasi
Proses Asimilasi dan Akomodasi

Hal Baru
( benda, peristiwa, gagasan Penguatan

Cocok sekali
Pada mulanya mengingat konsep
yang telah dimiliki Asimilasi Mengerti

Tidak cocok

Cocok Keseimbangan
Ketidak seimbangan

Adaptasi ( belajar )

transformasi
Jalan buntu
(tidak mengerti)
Akomodasi
Dalam pandangan konstruktivisme, Strategi
memperoleh lebih diutamakan
dibandingkan seberapa banyak siswa
memperoleh dan mengingat pengetahuan
Tugas Guru adalah memfasilitasi dengan :
1. Menjadikan pengetahuan bermakna dan
relevan bagi siswa
2. Memberi kesempatan siswa menemukan
dan menerapkan idenya sendiri
3. Menyadarkan siswa agar menerapkan
strategi mereka sendiri dalam belajar

Ditswestyvir.2004
Mengapa Konstruktivisme ?
Lebih bermakna
Pembelajaran tidak sia-sia
Interaksi sosial ( social interaction )
Membuat masuk akal ( sense making )
Pengetahuan dikonstruksikan dari
pengalaman
Menekankan aktivitas hand-on dan
minds-on
2. Menemukan ( Inquiry )
Sikklus Inkuiri
Observasi
( Observation )

Bertanya
( Questioning )

Mengajukan dugaan
( Hiphotesis )

Pengumpulan Data
( Data gathering )

Penyimpulan
( Conclussion )
Langkah-langkah kegiatan
menemukan ( Inkuiri )
Merumuskan masalah
Mengamati atau melakukan observasi
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam
tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel,
dan karya lainnya
Mengkomunikasikan atau menyajikan
hasil karya pada pembaca, teman sekelas,
guru, atau audien yang lain
3. Bertanya ( Questioning )
Kegiatan bertanya berguna untuk
Menggali informasi
Mengecek pemahaman siswa
Membangkitkan respon kepada siswa
Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
Memfokuskan perhatian siswa
Membangkitkan lebih banyak pertanyaan
Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Masyarakat Belajar
( Learning Community )
Hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan
orang lain
Hasil belajar diperoleh dari sharing antar
teman/kelompok
Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok,
yang pandai membantu yang lemah
Kolaborasi dengan mendatangkan ahli
Masyarakat belajar dapat terjadi jika ada proses
komunikasi dua arah
Setiap orang dapat menjadi sumber belajar
5. Pemodelan ( Modeling )

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan


atau pengetahuan tertentu , ada model yang
bisa ditiru, sebagai model bisa guru, siswa
atau orang lain/luar
6. Refleksi ( Reflection )
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang
baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang
apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu
Realisasinya :
pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh
hari itu
catatan atau jurnal di buku siswa
kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran
hari itu
diskusi
hasil karya
7. Penilaian yang sebenarnya
( Authentic Assessment )
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai
data yang dapat memberikan gambaran
perkembangan belajar siswa yang akan dipakai
oleh guru untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran yang dialami benar
Autehentic Assessment
Menekankan apakah anak-anak belajar, bukan
apa yang sudah diketahui
Karakteristik Authentic
Assessment
Dilaksanakan selama dan sesudah proses
pembelajaran berlangsung
Bisa digunakan untuk formatif maupun
sumatif
Yang diukur keterampilan dan performan,
bukan mengingat fakta
Berkesinambungan
Terintegrasi
Dapat digunakan sebagai feed back
Sasaran penilaian sebagai dasar
menilai prestasi siswa
1. Proyek / kegiatan dan laporannya
2. Pekerjaan Rumah
3. Kuis
4. Karya siswa
5. Presentasi atau penampilan siswa
6. Demonstrasi
7. Laporan
8. Jurnal
9. Hasil Tes tertulis
10. Karya Tulis
Kata-kata Kunci Pembelajaran CTL

Real-World Learning
Mengutamakan pengalaman nyata
Berpikir tingkat tinggi
Berpusat pada siswa
Siswa aktif, kritis, dan kreatif
Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
Dekat dengan kehidupan nyata
Perubahan perilaku
lanjutan

Siswa praktik, bukan menghafal


Learning bukan Teaching
Pendidikan ( Education ), bukan
pengajaran ( Instruction )
Pembentukan manusia
Memecahkan masalah
Siswa akting, guru mengarahkan
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara
bukan hanya dengan tes
Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan
Pendekatan Tradisional
Pendekatan CTL Pendekatan Tradisional
1. Siswa aktif terlibat 1. Siswa penerima informasi
2. Belajar dengan kerja sama 2. Belajar individual

3. Berkait dengan kehidupan 3. Abstrak dan teoritis


nyata
4. Perilaku dibangun atas 4. Perilaku dibangun atas
kesadaran diri kebiasaan
5. Keterampilan dikembangkan 5. Keterampilan dikembangkan
atas dasar pemahaman atas dasar latihan
6. Memperoleh kepuasan diri 6. Memperoleh pujian dan nilai
saja
lanjutan

CTL Tradisional
7. Kesadaran tidak melakukan
yang jelak tumbuh dari 7. Tidak melakukan yang jelek
dalam karena takut hukuman
8. Bahasa diajarkan dengan
pendekatan komunikatif,
8. Bahasa diajarkan dengan
digunakan dalam kontek pendekatan Struktural,
nyata kemudian dilatihkan
9. Pemahaman rumus
dikembangkan atas dasar
9. Rumus ada di luar diri siswa,
skemata yang sudah ada yang harus diterangkan,
dalam diri siswa diterima, dihafalkan, dan
10.Pemahaman rumus relatif dilatihkan
berbeda
10.Rumus adalah kebenaran
absolut
lanjutan
CTL Tradisional
11. Siswa aktif, kritis bergelut 11. Siswa pasif hanya
dengan ide menerima tanpa kontribusi
ide
12. Pengetahuan dibangun dari 12. Pengetahuan ditangkap dari
kebermaknaan fakta, konsep, atau hukum
13. Pengetahuan selalu 13. Kebenaran bersifat absolut
berkembang sejalan dan pengetahuan bersifat
dengan fenomena baru final
14. Siswa bertanggungjawab 14. Guru adalah penentu
memonitor dan jalannya proses
mengembangkan pembelajaran
pembelajaran
15. Penghargaan terhadap 15. Pembelajaran tidak
pengalaman siswa sangat memperhatikan
diutamakan pengalaman siswa

LPMP Jawa Tengah


lanjutan

CTL Tradisional
16. Hasil belajar diukur dengan 16. Hasil belajar diukur dengan
prinsip Alternative tes
Assessment

17. Pembelajaran terjadi di 17. Pembelajaran hanya terjadi


berbagai tempat, konteks, di dalam kelas
dan setting
18. Penyesalan adalah 18.Sanksi adalah hukuman dari
hukuman dari perilaku jelek perilaku jelek
19. Perilaku baik berdasar 19. Perilaku baik berdasar
motivasi instrinsik motivasi akstrinsik
20. Berperilaku baik karena dia 20. Berperilaku baik karena
yakin itulah yang terbaik dan terbiasa melakukan begitu,
bermanfaat dan karena mendapat hadiah

Anda mungkin juga menyukai