MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
TERMINOLOGI
1. Pendekatan:
- Pendekatan: cara umum untuk memandang suatu obyek tertentu.
- Suatu tinjauan (awal) terhadap komponen mahasiswa/peserta didik, materi, media,
metode, lingkungan.
2. Model pembelajaran
Suatu kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan belajar-mengajar
(pembelajaran), mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan/kompetensi,
sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang melukiskan prosedur sistematis dalam
suatu model pembelajaran yang memuat strategi, metode/teknik.
3. Strategi
Spesifikasi untuk memilih dan mengatur urutan kejadian/peristiwa dan aktivitas selama
belajar-mengajar (pembelajaran) berlangsung.
4. Metode
Cara-cara yang digunakan dalam belajar-mengajar (pembelajaran) dalam kondisi tertentu
untuk mencapai hasil tertentu (cara yang digunakan utk menyampaikan isi/materi ajar).
5. Teknik
Prosedur/langkah khusus yang tepat untuk menerapkan metode/strategi tertentu
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH MODEL
1. Materi
2. Karakteristik Peserta Didik/Siswa
3. Jumlah Peserta Didik/Siswa
4. Waktu
5. Sarana dan Prasarana
DISKUSI
1. CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL).
2. COLLABORATIVE LEARNING
3. PEMBELAJARAN TEMATIK/TERPADU
4. PROBLEM BASED LEARNING
5. QUANTUM LEARNING
KELOMPOK:
1. Presiden
2. Propinsi
3. Planet
4. Bunga
5. Buah
Latar Belakang
Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik
jika lingkungan diciptakan alamiah.
Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami”
apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”nya.
Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetensi
“mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang
3 PILAR SYSTEM CTL
1. Mencerminkan prinsip kesalingtergantungan
2. Mencerminkan prinsip deferensiasi
3. Mencerminkan prinsip pengorganisasian diri
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN CTL
- konstruktivisme (Contructivism)
- bertanya (Questioning)
- menemukan (inquiry)
- masyarakat belajar (learning
community )
- pemodelan (modeling)
- refleksi (reflection)
- penilaian sebenarnya (authentic
assessment)
1. Konstruktivisme
(constructivism)
Manusia mampu mengkonstruksikan
pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata
Ditswestyvir.2004
Langkah-langkah kegiatan menemukan
(Inkuiri)
Merumuskan masalah
Mengamati atau melakuka observasi
Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,
gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya
Mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada
pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain
3. Bertanya (Questioning)
Kegiatan bertanya berguna untuk
Menggali informasi
Mengecek pemahaman siswa
Membangkitkan respon kepada siswa
Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
Memfokuskan perhatian siswa
Membangkitkan lebih banyak pertanyaan
Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Masyarakat Belajar
(Learning Community)
Hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan orang
lain
Hasil belajar diperoleh dari “sharing” antar
teman/kelompok
Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok, yang
pandai membantu yang lemah
Kolaborasi dengan mendatangkan “ahli”
Masyarakat belajar dapat terjadi jika ada proses
komunikasi dua arah
Setiap orang dapat menjadi sumber belajar
5. Pemodelan (Modeling)
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau
pengetahuan tertentu , ada model yang bisa ditiru, sebagai
model bisa guru, siswa atau orang lain/luar
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa
yang sudah dilakukan di masa lalu
Realisasinya:
pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari
itu
catatan atau jurnal di buku siswa
kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu
diskusi
hasil karya
7. Penilaian yang sebenarnya
(Authentic Assessment )
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data
yang dapat memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa yang akan dipakai oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang dialami
benar
Autehentic Assessment
Menekankan ”apakah anak-anak belajar”, bukan “apa
yang sudah diketahui”
Sasaran penilaian sebagai dasar menilai prestasi siswa
CTL Tradisional
7. Kesadaran tidak melakukan
yang jelak tumbuh dari dalam 7. Tidak melakukan yang
8. Bahasa diajarkan dengan jelek karena takut
pendekatan komunikatif, hukuman
digunakan dalam kontek nyata 8. Bahasa diajarkan dengan
9. Pemahaman rumus pendekatan Struktural,
dikembangkan atas dasar
skemata yang sudah ada dalam kemudian dilatihkan
diri siswa 9. Rumus ada di luar diri
10.Pemahaman rumus relatif siswa, yang harus
berbeda
diterangkan, diterima,
dihafalkan, dan dilatihkan
10.Rumus adalah kebenaran
absolut
lanjutan
CTL Tradisional
11. Siswa aktif, kritis bergelut 11. Siswa pasif hanya menerima
dengan ide tanpa kontribusi ide
12. Pengetahuan ditangkap dari
12. Pengetahuan dibangun dari fakta, konsep, atau hukum
kebermaknaan 13. Kebenaran bersifat absolut dan
13. Pengetahuan selalu pengetahuan bersifat final
berkembang sejalan dengan 14. Guru adalah penentu jalannya
fenomena baru proses pembelajaran
14. Siswa bertanggungjawab
memonitor dan 15. Pembelajaran tidak
mengembangkan memperhatikan pengalaman
pembelajaran siswa
15. Penghargaan terhadap
pengalaman siswa sangat
diutamakan
CTL Tradisional
16. Hasil belajar diukur dengan 16. Hasil belajar diukur dengan
prinsip Alternative Assessment tes
Memadukan materi
Identifikasi Masalah
Mengumpulkan Data
Analisis Data
Menghasilkan Pemecahan
PROSES BELAJAR PADA PBL
TAHAP LANJUTAN
Kelompok kecil
Integration teaching
BLOK ATAU MODUL
TRAINING
PRAKTIKUM
KONSULTASI
TUTORIAL PBL
Skenario -- Masalah -- objektif
Masalah dipakai sebagai landasan belajar
Faktual
Relevan
Terkait kompetensi
Model-model Pembelajaran
Inovatif
PEMBELAJARAN
TERPADU
TIGA MODEL PENGORGANISASIAN KURIKULUM
SUBJECT CURRICULUM
Pengetahuan tersusun secara logis dan sistematis dlm bentuk disiplin
ilmu
CORRELATED CURRICULUM
Modifikasi kurikulum subject matter yg terpisah dengan
menggabungkan dua mata pelajaran yg mpy hubunungan erat
INTEGRATED CURRICULUM
Terbentuk dengan mengusahakan integrasi dr berbagai bahan
pelajaran dr berbagai mata pelajaran
HAKEKAT PEMBELAJARAN TERPADU
3. PRINSIP EVALUASI
4. PRINSIP REAKSI
Memperkuat kemampuan yg
diperoleh
Efisiensi waktu
PRINSIP PENGGALIAN TEMA
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas
2. Tema harus bermakna
3. Tema disesuaikan perkembangan psikologis
4. Tema sesuai minat anak
5. Tema sesuai peristiwa otentik
6. Tema sesuai kurikulum serta harapan masyarakat
7. Tema disesuaikan ketersediaan sumber belajar
PRINSIP PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
1. Guru jangan mendominasi pembicaraan dalam
pelajaran
2. Pembagian tanggung jawab siswa/kelompok harus
jelas, tuntut adanya kerjasama
3. Guru dapat mengakomodir masukan yang tidak
direncanakan
PRINSIP EVALUASI
1. Memberi kesempatan pada Siswa untuk evaluasi diri
di samping Evaluasi lain
2. Guru Mengajak Siswa untuk Mengevaluasi Perolehan
Belajar
PRINSIP REAKSI
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Evaluasi
Langkah Pembelajaran Terpadu
a. Tahap Perencanaan:
Menentukan kompetensi Dasar
Menentukan Indikator dan Hasil Belajar
Menentukan langkah-langkah pembelajaran
b. Langkah yang ditempuh guru:
Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
siswa.
Menyampaikan konsep-konsep pokok yang akan
dikuasai oleh siswa.
Menyampaikan keterampilan proses yang akan
dikembangkan.
Menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Menyampaikan pertanyaan kunci
c. Tahap Pelaksanaan
Pengelolaan kelas, di mana kelas dibagi dalam
beberapa kelompok.
Kegiatan proses pembelajaran
Kegiatan pencatatan data
Diskusi
d. Evaluasi:
1) Evaluasi proses
(a) Ketepatan hasil pengamatan
(b) Ketepatan penyusunan alat dan bahan
(c) Ketepatan menganalisa data
2) Evaluasi hasil
- Penguasaan konsep-konsep sesuai indikator yang
telah ditetapkan
3) Evaluasi psikomotorik
- Penguasaan penggunaan alat ukur
TEKNIK INTEGRASI BERDASARKAN TOPIK
SOSIOLOGI GEOGRAFI
Partisipasi Masyarakat Peta Sebaran Wisata
PENGEMBANGAN
PARIWISATA
POLITIK
EKONOMI
Perkemb. Masy Sekitar
Obyek Wisata Perkemb. Pusat Oleh-oleh
TEKNIK INTEGRASI BERDASARKAN POTENSI UTAMA
POLITIK
EKONOMI
Keamanan Daerah
Kesejahteraan Penduduk
dlm Budaya
TEKNIK INTEGRASI BERDASARKAN PERMASALAHAN
PERILAKU
Terjadi Trauma
Quantum Teaching and Learning
(QTL)
Model Pembelajaran 85
Quantum Teaching and Learning (QTL)
Model Pembelajaran 86
Filosofi Pendekatan Pembelajaran Quantum
(TANDUR)
T = Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan menunjukkan
“Apakah manfaatnya bagiku, dan bagi kehidupanku”
Model Pembelajaran 88
Landasan Yang Kukuh dalam pembelajaran
Tujuan
Yakinkan Kemampuan
Peserta didik Dalam
Belajar, dan Kemampuan
Anda dalam Mengajar
Jagalah Agar Komunitas
Kelas Tepat Berjalan
Model Pembelajaran 89
Lingkungan Yang Mendukung
beberapa gagasan/ide untuk
menciptakan lingkungan yang
mendukung
Poster Ikon, poster afirmatif
tujuan pembelajaran
Pengaturan bangku
memudahkan interaksi
Tumbuhan, aroma & unsur
organik lainnya memperkaya
kesegaran ruangan kelas
Musik menata suasana hati
meningkatkan hasil belajar
Quantum Teaching and Learning (QTL) Lanjut
Model Pembelajaran 90
Lembar Pengembangan Model Pembelajaran
1. Indikator :
a. Mata Kul.(Pel)./Klas/Sm: .....
b. Standar Kompetensi : .....
c. Kompetensi Dasar : 1 / 2 / 3 .... (pilih satu KD)
d. Indikator : 1. .....
2. dst.
e. Materi Pokok: 1. .....
2. .....
2. a. Model/Strategi Pembelajaran yang dipilih:
b. Tujuan : .....
c. Alasan : .....
d. Manfaat : .....
e. Asumsi : .....
f. Prosedur/Langkah : .....
g. Lingkungan belajar (spesifik): .....
h. Hasil belajar yang diharapkan, berupa : .....
- Dampak instruksional : .....
- Dampak pengiring : .....
i. Kriteria keberhasilan (unjuk kerja siswa setelah belajar dengan model tsb) : .....
j. Sistem sosial dan kondisi yang mendukung tercapainya tujuan/kompetensi: .....
k.Strategi dan metode pembelajaran: .....
3. Pengembangan model pembelajaran pada mata mata kuliah:
91