Anda di halaman 1dari 90

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN
TERMINOLOGI
1. Pendekatan:
- Pendekatan: cara umum untuk memandang suatu obyek tertentu.
- Suatu tinjauan (awal) terhadap komponen mahasiswa/peserta didik, materi, media,
metode, lingkungan.

2. Model pembelajaran
Suatu kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan belajar-mengajar
(pembelajaran), mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan/kompetensi,
sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang melukiskan prosedur sistematis dalam
suatu model pembelajaran yang memuat strategi, metode/teknik.

3. Strategi
Spesifikasi untuk memilih dan mengatur urutan kejadian/peristiwa dan aktivitas selama
belajar-mengajar (pembelajaran) berlangsung.

4. Metode
Cara-cara yang digunakan dalam belajar-mengajar (pembelajaran) dalam kondisi tertentu
untuk mencapai hasil tertentu (cara yang digunakan utk menyampaikan isi/materi ajar).

5. Teknik
Prosedur/langkah khusus yang tepat untuk menerapkan metode/strategi tertentu
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH MODEL
1. Materi
2. Karakteristik Peserta Didik/Siswa
3. Jumlah Peserta Didik/Siswa
4. Waktu
5. Sarana dan Prasarana
DISKUSI
1. CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL).
2. COLLABORATIVE LEARNING
3. PEMBELAJARAN TEMATIK/TERPADU
4. PROBLEM BASED LEARNING
5. QUANTUM LEARNING
KELOMPOK:
1. Presiden
2. Propinsi
3. Planet
4. Bunga
5. Buah
Latar Belakang
 Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik
jika lingkungan diciptakan alamiah.
 Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami”
apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”nya.
 Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan
materi terbukti berhasil dalam kompetensi
“mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang
3 PILAR SYSTEM CTL
1. Mencerminkan prinsip kesalingtergantungan
2. Mencerminkan prinsip deferensiasi
3. Mencerminkan prinsip pengorganisasian diri
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN CTL

1. Kembangkan pemikiran tentang belajar bermakna


2. Lakukan kegiatan inquiri
3. Kembangkan sifat ingin tahu dengan jalan bertanya
4. Ciptakan masyrakat belajar
5. Hadirkan model sebagai contohnya
6. Lakukan refleksi di akhir penemuan
7. Tuliskan nilai sebenarnya
CIRI-CIRI YG MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL
1. Pengalaman nyata
2. Kerjasama, saling menunjang
3. Gembira, belajar bergairah
4. Pembelajaran terintegrasi
5. Menggunakan berbagai sumber
6. Siswa aktif dan kritis
7. Menyenangkan dan tidak membosankan
8. Sharing dengan teman
9. Guru kreatif
Hakikat Pembelajaran Kontekstual
 Konsep belajar yang melibatkan tujuh komponen
utama belajar efektif

- konstruktivisme (Contructivism)
- bertanya (Questioning)
- menemukan (inquiry)
- masyarakat belajar (learning
community )
- pemodelan (modeling)
- refleksi (reflection)
- penilaian sebenarnya (authentic
assessment)
1. Konstruktivisme
(constructivism)
Manusia mampu mengkonstruksikan
pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata

Struktur pengetahuan dikembangkan


dalam otak manusia melalui dua cara,
yaitu asimilasi atau akomodasi
Dalam pandangan konstruktivisme, “Strategi
memperoleh” lebih diutamakan dibandingkan
“seberapa banyak” siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan

Tugas Guru adalah memfasilitasi dengan:


1. Menjadikan pengetahuan bermakna dan
relevan bagi siswa
2. Memberi kesempatan siswa menemukan dan
menerapkan idenya sendiri
3. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi
mereka sendiri dalam belajar

Ditswestyvir.2004
Langkah-langkah kegiatan menemukan
(Inkuiri)
 Merumuskan masalah
 Mengamati atau melakuka observasi
 Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan,
gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya
 Mengomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada
pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain
3. Bertanya (Questioning)
Kegiatan bertanya berguna untuk
 Menggali informasi
 Mengecek pemahaman siswa
 Membangkitkan respon kepada siswa
 Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
 Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
 Memfokuskan perhatian siswa
 Membangkitkan lebih banyak pertanyaan
 Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Masyarakat Belajar
(Learning Community)
 Hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan orang
lain
 Hasil belajar diperoleh dari “sharing” antar
teman/kelompok
 Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok, yang
pandai membantu yang lemah
 Kolaborasi dengan mendatangkan “ahli”
 Masyarakat belajar dapat terjadi jika ada proses
komunikasi dua arah
 Setiap orang dapat menjadi sumber belajar
5. Pemodelan (Modeling)
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau
pengetahuan tertentu , ada model yang bisa ditiru, sebagai
model bisa guru, siswa atau orang lain/luar
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru
dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa
yang sudah dilakukan di masa lalu
Realisasinya:
 pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari
itu
 catatan atau jurnal di buku siswa
 kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu
 diskusi
 hasil karya
7. Penilaian yang sebenarnya
(Authentic Assessment )
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data
yang dapat memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa yang akan dipakai oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang dialami
benar
Autehentic Assessment
Menekankan ”apakah anak-anak belajar”, bukan “apa
yang sudah diketahui”
Sasaran penilaian sebagai dasar menilai prestasi siswa

1. Proyek/kegiatan dan laporannya


2. Pekerjaan Rumah
3. Kuis
4. Karya siswa
5. Presentasi atau penampilan siswa
6. Demonstrasi
7. Laporan
8. Jurnal
9. Hasil Tes tertulis
10. Karya Tulis
Kata-kata Kunci Pembelajaran CTL
 Real-World Learning
 Mengutamakan pengalaman nyata
 Berpikir tingkat tinggi
 Berpusat pada siswa
 Siswa aktif, kritis, dan kreatif
 Pengetahuan bermakna dalam kehidupan
 Dekat dengan kehidupan nyata
 Perubahan perilaku
Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan
Pendekatan Tradisional
 Pendekatan CTL  Pendekatan Tradisional
1. Siswa aktif terlibat 1. Siswa penerima informasi
2. Belajar dengan kerja sama 2. Belajar individual

3. Berkait dengan kehidupan nyata 3. Abstrak dan teoritis


4. Perilaku dibangun atas
kesadaran diri 4. Perilaku dibangun atas
kebiasaan
5. Keterampilan dikembangkan
atas dasar pemahaman 5. Keterampilan dikembangkan
atas dasar latihan
6. Memperoleh kepuasan diri
6. Memperoleh pujian dan nilai
saja
lanjutan

 CTL  Tradisional
7. Kesadaran tidak melakukan
yang jelak tumbuh dari dalam 7. Tidak melakukan yang
8. Bahasa diajarkan dengan jelek karena takut
pendekatan komunikatif, hukuman
digunakan dalam kontek nyata 8. Bahasa diajarkan dengan
9. Pemahaman rumus pendekatan Struktural,
dikembangkan atas dasar
skemata yang sudah ada dalam kemudian dilatihkan
diri siswa 9. Rumus ada di luar diri
10.Pemahaman rumus relatif siswa, yang harus
berbeda
diterangkan, diterima,
dihafalkan, dan dilatihkan
10.Rumus adalah kebenaran
absolut
lanjutan
 CTL  Tradisional
11. Siswa aktif, kritis bergelut 11. Siswa pasif hanya menerima
dengan ide tanpa kontribusi ide
12. Pengetahuan ditangkap dari
12. Pengetahuan dibangun dari fakta, konsep, atau hukum
kebermaknaan 13. Kebenaran bersifat absolut dan
13. Pengetahuan selalu pengetahuan bersifat final
berkembang sejalan dengan 14. Guru adalah penentu jalannya
fenomena baru proses pembelajaran
14. Siswa bertanggungjawab
memonitor dan 15. Pembelajaran tidak
mengembangkan memperhatikan pengalaman
pembelajaran siswa
15. Penghargaan terhadap
pengalaman siswa sangat
diutamakan

LPMP Jawa Tengah


lanjutan

 CTL  Tradisional
16. Hasil belajar diukur dengan 16. Hasil belajar diukur dengan
prinsip Alternative Assessment tes

17. Pembelajaran terjadi di


berbagai tempat, konteks, dan 17. Pembelajaran hanya terjadi di
setting dalam kelas
18. Penyesalan adalah hukuman
dari perilaku jelek 18.Sanksi adalah hukuman dari
19. Perilaku baik berdasar perilaku jelek
motivasi instrinsik 19. Perilaku baik berdasar
20. Berperilaku baik karena dia motivasi akstrinsik
yakin itulah yang terbaik dan 20. Berperilaku baik karena
bermanfaat terbiasa melakukan begitu, dan
karena mendapat hadiah
COOPERATIVE/
COLLABORATIVE LEARNING
PENGERTIAN
Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
CIRI-CIRI PEMBL
KOOPERATIF/COLLABORATIVE
1. Saling ketergantungan positif
2. Interaksi tatap muka dan dialog
3. Akuntabilitas individual (Penilaian kelompok yang
didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota
kelompok secara individual)
4. Keterampilan menjalin hubungan baik
Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
1) meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
2) memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,
keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-
pandangan
3) memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial
4) memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai
sosial dan komitmen
5) menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois
6) membangun persahabatan yang dapat berlanjut hinggga
masa dewasa
lanjutan
7) Mengembangkan keterampilan sosial untuk memelihara
hubungan saling membutuhkan
8) meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia
9) meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi
dari berbagai perspektif
10) meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang
dirasakan lebih baik
11) meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang
perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat,
etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas
Teknik-teknik Pembelajaran Collaborative
1. Teknik STAD
(Student Teams Achievement Divisions)
2. Teknik Jigsaw
3. Teknik Group Investigation
4. Teknik Struktural
Teknik STAD dan langkah-langkahnya:
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kel/tim yang
heterogen (masing-masing 4/5 orang)
2. Presentasi dari guru
3. Tiap anggota menggunakan lembar kerja akademik
utk menguasai bahan ajar dengan cara tanya jawab
dan diskusi
4. Secara individu/tim, guru evaluasi penguasaan
materi
5. Siswa/tim yg terbaik diberi penghargaan
Teknik Jigsaw dan Langkah-langkahnya:

1) Kelas dibagi dalam kelompok/tim jumlah 4 atau 5 dengan


karakteristik heterogen
2) Bahan diberikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap
siswa bertanggungjawab mempelajari suatu bagian tertentu
3) Siswa yang mempunyai bahan sama berkumpul untuk
mendiskusikan bahan tersebut (kelompok pakar dan
homogen)
4) Setelah diskusi kelompok pakar, siswa kembali ke kelompok
semula untuk menyampaikan hasil kelompok pakar
5) Setelah diskusi, secara individu/tim siswa dievaluasi skor
tertinggi diberi penghargaan
Teknik GI dan langkah-langkahnya
1) Seleksi Topik. Para siswa memilih berbagai subtopik dalam
suatu masalah umum yang biasanya digambarkan lebih
dahulu oleh guru. Siswa dikelompokkan 2 atau 6 orang dan
heterogen
2) Merencanakan Kerja sama. Siswa dan guru merencanakan
berbagai prosedur belajar khusus tugas + tujuan umum
3) Implementasi. Para siswa melaksanaakn rencana yang telah
dirumuskan pada langkah sebelumnya,guru terus
mengevaluasi
4) Analisis dan Sintesis. Para siswa menganalisis dan
mensistensikan berbagai informasi yang diperoleh.
Menyiapkan presentasi
5) Penyajian hasil akhir. Semua kelompok menyajikan
presentasi yang menarik dari berbagai topik
6) Evaluasi oleh guru maupun siswa terhadap kegiatan yang
dilakukan
Metode Struktural
1. Mencari Pasangan
2. Bertukar Pasangan
3. Berkirim Salam dan Soal
4. Bercerita Berpasanan
5. Dua Tinggal Dua Tamu
6. Keliling Kelompok
7. Kancing Gemrincing
8. Tebak pelajaran
9. Team Quiz (TQ)
Langkah-langkah
Teknik Mencari Pasangan

1. Guru menyiapkan kartu topik materi pelajaran


2. Kartu dibagi kepada setiap siswa
3. Siswa mencari pasangan berdasarkan kartu
4. Setiap pasangan mendiskusikan tugas secara
bersama-sama
5. Siswa menyampaikan hasil kerja kelompok
Langkah-langkah Teknik
Bertukar Pasangan
1. Guru membagi siswa dalam pasangan kerja
2. Guru memberikan tugas untuk setiap pasangan
3. Setelah waktu habis, setiap pasangan bergabung
dengan pasangan lainnya
4. Setiap pasangan baru harus saling menanyakan dan
mencocokkan
5. Hasil diskusi pasangan kedua dibawa ke pasangan
awal
Langkah-langkah
Teknik Berkirim Salam dan Soal
1. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat.
Setiap siswa ditugaskan untuk membuat soal untuk
dikirimkan ke kelompok lain
2. Setiap kelompok mengirimkan seorang utusan untuk
menyampaikan salam dan soal ke kelompok lain
3. Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari
kelompok lain
4. Setiap jawaban dicocokkan dengan jawaban
kelompok pengirim
BERCERITA BERPASANGAN

1. Pengajar membagi bahan pelajaran menjadi dua


bagian
2. Guru memberikan pengarahan
3. Siswa dipasangkan
4. Bagian I untuk siswa 1 bagian II untuk siswa 2
5. Siswa diminta membaca/mendengarkan bagian
masing-masing
6. Siswa mencatat kata kunci
7. Setelah selesai, siswa menukar kata kunci yang sudah
ditulis
8. Siswa diminta membuat karangan sesuai kata kunci
9. Siswa diminta membacakan karangan tersebut
10. Guru membaca cerita yang belum terbaca siswa
11. Diskusikan materi yg belum terbaca
DUA TINGGAL DUA TAMU
1. Siswa dibagi dalam kelompok berempat
2. Dua orang bertamu ke kelompok lain
3. Dua orang yang tinggal berikan info pada tamu
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka
sendiri dan melaporkan temuan dari kelompok lain
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja
KELILING KELOMPOK

1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok


memberikan pandangan tentang pemikirannya
2. Siswa berikutnya juga memberi kontribusinya.
3. Siswa dapat giliran bicara semua
Kancing Gemerincing
1. Guru menyiapkan satu kotak kancing atau benda
kecil lainnya.
2. Setiap siswa mendapat 2 atau 3 kancing (tergantung
tugasnya).
3. Setiap kali ada siswa berbicara, dia harus
menyerahkan kancing di tengah.
4. Jika kancing habis dia tak boleh bicara lagi sampai
teman yg lain kancingnya jg habis.
TEKNIK TEBAK PELAJARAN
1. Tulis atau tayangan materi
2. Siswa diminta menuliskan kata-kata kunci apa saja yg
diprediksikan akan muncul
3. Sampaikan materi secara interaktif
4. Selama proses pembelajaran siswa menandai kata-
kata prediksi yg muncul
5. Di akhir tanyakan jumlah tebakan yg benar
TEKNIK TEAM QUIZ
1. Pilih topik yang dapat dibagi mjd 3 bagian
2. Bagilah siswa dalam 3 kelompok A,B,C
3. Siswa diminta menyampaikan materi.
4. Setelah menyampaikan materi, kelompok
menyiapkan pertanyaan
5. Pertanyakan disampaikan untuk A atau B
6. Kelompok yang ditanya menjawab (seterusnya)
7. Simpulkan materi
PROBLEM BASED LEARNING
(PBL)
PROBLEM-BASED LEARNING
 Menekankan student-centered
 Mahasiswa menentukan masalah
 Mahasiswa mencari informasi
 Proses belajar mandiri
 Degree of Structure
DASAR-DASAR PROSES
PEMBELAJARAN PBL
MENGAPA PROBLEM-BASED LEARNING?

 Perkembangan ilmu & teknologi sangat cepat

 Mahasiswa Harus disiapkan menjadi life-long learner

 Perlu pemilihan bahan pembelajaran yg relevan

 Perlu melatih belajar mandiri & kemampuan kerjasama


KEUNTUNGAN PBL
 Membantu mahasiswa belajar

 Memadukan materi

 Memberikan perspektif yang berbeda

 Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah


KONSTRUKTIVISME DALAM PBL
 Pengetahuan dikembangkan sendiri oleh mahasiswa

 Mengutamakan proses belajar

 Dosen sebagai pemandu belajar

 Peran utama dosen sebagai fasilitator & mediator

 Kurikulum disusun dengan melibatkan mahasiswa


PROSES BELAJAR PADA PBL
Tahap Pertama

 Identifikasi Masalah
 Mengumpulkan Data
 Analisis Data
 Menghasilkan Pemecahan
PROSES BELAJAR PADA PBL
TAHAP LANJUTAN

 MEMILIH CARA PEMECAHAN MASALAH


 MERENCANAKAN PENERAPAN PEMECAHAN
MASALAH
 UJI COBA
 MELAKUKAN KEGIATAN
PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM
PBL

 Unit satuan belajar mengajar dalam bentuk blok

 Self directed learning

 Kelompok kecil

 Integration teaching
BLOK ATAU MODUL

 Unit fungsional pendidikan terkecil dalam kurikulum

 Mempunyai tujuan pembelajaran

 Membutuhkan waktu & proses pendidikan tertentu

 Satuan bahasan yg merupakan bag.ian dari struktur keseluruhan

 Merupakan bagian yg menunjang program scr. sistematis


SELF DIRECTED LEARNING
 Learning to learn

 Mendidik tenaga profesional

* kebebasan dan tanggung jawab


* mampu engikuti perkembangan dan
memanfaatkan IPTEK

 Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan


SMALL GROUP LEARNING
 TUTORIAL

 TRAINING

 PRAKTIKUM

 BELAJAR KELOMPOK / MANDIRI

 KONSULTASI
TUTORIAL PBL
 Skenario -- Masalah -- objektif
 Masalah dipakai sebagai landasan belajar

* menetapkan waktu belajar


* menetapkan domain yang dikembangkan
* menetapkan strategi belajar
- kesadaran kebutuhan materi belajar
- menentukan prioritas
- aktif mencari
- siap menerima
INTEGRASI
 Berbagai bidang ilmu/pengetahuan dalam setiap modul/blok

 Belajar pada tingkat domain yang lebih tinggi

 Belajar dengan lebih efisien

 Meningkatkan motivasi belajar

 Komunikasi staf edukatif


PROBLEM
 Dirumuskan dalam bentuk skenario

 Faktual

 Relevan

 Sarana penyadaran akan kebutuhan belajar

 Terkait kompetensi
Model-model Pembelajaran
Inovatif

PEMBELAJARAN
TERPADU
TIGA MODEL PENGORGANISASIAN KURIKULUM

SUBJECT CURRICULUM
Pengetahuan tersusun secara logis dan sistematis dlm bentuk disiplin
ilmu

CORRELATED CURRICULUM
Modifikasi kurikulum subject matter yg terpisah dengan
menggabungkan dua mata pelajaran yg mpy hubunungan erat

INTEGRATED CURRICULUM
Terbentuk dengan mengusahakan integrasi dr berbagai bahan
pelajaran dr berbagai mata pelajaran
HAKEKAT PEMBELAJARAN TERPADU

Suatu pendekatan pembelajaran yg memungkinkan siswa baik


secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali,
dan menemukan konsep serta prinsip holistik dan memadukan
beberapa pokok bahasan

Pengalaman belajar lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur


konseptual menjadi proses pembelajaran yang lebih efektif
PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU

1. PRINSIP PENGGALIAN TEMA

Tema-tema yg saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi


target utama dalam pembelajaran

2. PRINSIP PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

Guru harus menempatkan diri sbg fasilitator dan mediator


dlm proses pembelajaran

3. PRINSIP EVALUASI

Untuk mengetahui hasil suatu kerja

4. PRINSIP REAKSI

Guru mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajran sehingga


tujuan pembelajaran tercapai dengan tuntas
Dunia anak adl dunia nyata

Proses pemahaman anak terorganisir

Pembelajaran akan lebih bermakna


PENTINGNYA
PEMBELAJARAN
TERPADU Memberi peluang siswa utk
mengembangkan kemampuan diri

Memperkuat kemampuan yg
diperoleh

Efisiensi waktu
PRINSIP PENGGALIAN TEMA
1. Tema hendaknya tidak terlalu luas
2. Tema harus bermakna
3. Tema disesuaikan perkembangan psikologis
4. Tema sesuai minat anak
5. Tema sesuai peristiwa otentik
6. Tema sesuai kurikulum serta harapan masyarakat
7. Tema disesuaikan ketersediaan sumber belajar
PRINSIP PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
1. Guru jangan mendominasi pembicaraan dalam
pelajaran
2. Pembagian tanggung jawab siswa/kelompok harus
jelas, tuntut adanya kerjasama
3. Guru dapat mengakomodir masukan yang tidak
direncanakan
PRINSIP EVALUASI
1. Memberi kesempatan pada Siswa untuk evaluasi diri
di samping Evaluasi lain
2. Guru Mengajak Siswa untuk Mengevaluasi Perolehan
Belajar
PRINSIP REAKSI

Guru Harus Reaksi terhadap Aksi Siswa dalam Semua


Peristiwa
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
TERPADU
1. Holistik
2. Bermakna
3. Otentik
4. Aktif
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
1. Tentukan satu disiplin ilmu utama dan disiplin ilmu
lain sebagai pendukung
2. Mencari pokok bahasan atau konsep yang sama
dalam disiplin ilmu tadi
3. Merumuskan pokok bahasan yang dikembangkan
berkaitan dengan konsep materi dari berbagai
sumber
4. Melakukan fusi dari konsep materi tersebut
TEKNIK MENYUSUN TEMA
1. Teknik Integrasi Berdasarkan Topik
2. Teknik Integrasi Berdasarkan Potensi Utama
3. Teknik Integrasi Berdasarkan Permasalahan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
TERPADU (HADISUHRONO)
1. Menentukan Tujuan
2. Menentukan Materi/Media
3. Menyusun Skenario
4. Menentukan Evaluasi
Langkah-langkah
1. Tahap Perencanaan
a. Menentukan Jenis Mata Pelajaran dan Jenis
Keterampilan yang dipadukan
b. Memilih Kajian Materi, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Indikator
c. Menentukan Sub Keterampilan yang dipadukan
Lanjutan langkah pembelajaran terpadu
d. Merumuskan Indikator Hasil Belajar
e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran

2. Tahap Pelaksanaan

3. Tahap Evaluasi
Langkah Pembelajaran Terpadu
 a. Tahap Perencanaan:
 Menentukan kompetensi Dasar
 Menentukan Indikator dan Hasil Belajar
 Menentukan langkah-langkah pembelajaran
b. Langkah yang ditempuh guru:
 Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
siswa.
 Menyampaikan konsep-konsep pokok yang akan
dikuasai oleh siswa.
 Menyampaikan keterampilan proses yang akan
dikembangkan.
 Menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan.
 Menyampaikan pertanyaan kunci
c. Tahap Pelaksanaan
 Pengelolaan kelas, di mana kelas dibagi dalam
beberapa kelompok.
 Kegiatan proses pembelajaran
 Kegiatan pencatatan data
 Diskusi
d. Evaluasi:

 1) Evaluasi proses
 (a) Ketepatan hasil pengamatan
 (b) Ketepatan penyusunan alat dan bahan
 (c) Ketepatan menganalisa data
 2) Evaluasi hasil
 - Penguasaan konsep-konsep sesuai indikator yang
telah ditetapkan
 3) Evaluasi psikomotorik
 - Penguasaan penggunaan alat ukur
TEKNIK INTEGRASI BERDASARKAN TOPIK

SOSIOLOGI GEOGRAFI
Partisipasi Masyarakat Peta Sebaran Wisata
PENGEMBANGAN
PARIWISATA

POLITIK
EKONOMI
Perkemb. Masy Sekitar
Obyek Wisata Perkemb. Pusat Oleh-oleh
TEKNIK INTEGRASI BERDASARKAN POTENSI UTAMA

KEADAAN ALAM SOSIO-ANTRO


Potensi Obyek Wisata Aspirasi Thd Seni
BALI SBG DAERAH
WISATA

POLITIK
EKONOMI
Keamanan Daerah
Kesejahteraan Penduduk
dlm Budaya
TEKNIK INTEGRASI BERDASARKAN PERMASALAHAN

SOSIAL BUDAYA HISTORIS


Gotong royong Proses Terjadinya
memperbaiki rumah GEMPA BUMI Gempabumi

PERILAKU
Terjadi Trauma
Quantum Teaching and Learning
(QTL)

Model Pembelajaran 85
Quantum Teaching and Learning (QTL)

Merupakan salah satu model


pembelajaran yang digunakan untuk
menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi peserta didik.

Model Pembelajaran 86
Filosofi Pendekatan Pembelajaran Quantum
(TANDUR)
T = Tumbuhkan, tumbuhkan minat dengan menunjukkan
“Apakah manfaatnya bagiku, dan bagi kehidupanku”

A = Alami, ciptakan dan datangkan pengalaman umum yang


dapat dimengerti semua peserta didik
N = Namai, sediakan kata-kata kunci, konsep, model, rumus,
strategi, sebagai sebuah masukan
D = Demonstrasikan, sediakan waktu dan kesempatan bagi
peserta didik untuk menunjukkan bahwa mereka tahu
U = Ulangi, tunjukkan pada peserta didik cara mengulangi
materi dan tegaskan bahwa “ Aku tahu bahwa aku memang
tahu ini”
R = Rayakan, untuk mengakui hasil belajar peserta didik, baik
dalam bentuk penyelesaian, partisipasi, perolehan
keterampilan ataupun ilmu pengetahuan lainnya, maka
akuilah dan rayakan
Quantum Teaching and Learning (QTL) Lanju
Model Pembelajaran 87
Suasana Yang Memberdayakan,
Bagaimana caranya ?

 Bangun Ikatan Emosional


 Jalinlah Rasa Simpati & Saling
Pengertian
 Ciptakan Keriangan &
Ketakjuban
 Pengambilan Resiko
 Rasa Saling Memiliki
 Keteladanan

Quantum Teaching and Learning (QTL) Lanjut

Model Pembelajaran 88
Landasan Yang Kukuh dalam pembelajaran

 Tujuan
 Yakinkan Kemampuan
Peserta didik Dalam
Belajar, dan Kemampuan
Anda dalam Mengajar
 Jagalah Agar Komunitas
Kelas Tepat Berjalan

Model Pembelajaran 89
Lingkungan Yang Mendukung
 beberapa gagasan/ide untuk
menciptakan lingkungan yang
mendukung
 Poster Ikon, poster afirmatif
tujuan pembelajaran
 Pengaturan bangku
memudahkan interaksi
 Tumbuhan, aroma & unsur
organik lainnya memperkaya
kesegaran ruangan kelas
 Musik menata suasana hati
meningkatkan hasil belajar
Quantum Teaching and Learning (QTL) Lanjut

Model Pembelajaran 90
Lembar Pengembangan Model Pembelajaran
1. Indikator :
a. Mata Kul.(Pel)./Klas/Sm: .....
b. Standar Kompetensi : .....
c. Kompetensi Dasar : 1 / 2 / 3 .... (pilih satu KD)
d. Indikator : 1. .....
2. dst.
e. Materi Pokok: 1. .....
2. .....
2. a. Model/Strategi Pembelajaran yang dipilih:
b. Tujuan : .....
c. Alasan : .....
d. Manfaat : .....
e. Asumsi : .....
f. Prosedur/Langkah : .....
g. Lingkungan belajar (spesifik): .....
h. Hasil belajar yang diharapkan, berupa : .....
- Dampak instruksional : .....
- Dampak pengiring : .....
i. Kriteria keberhasilan (unjuk kerja siswa setelah belajar dengan model tsb) : .....
j. Sistem sosial dan kondisi yang mendukung tercapainya tujuan/kompetensi: .....
k.Strategi dan metode pembelajaran: .....
3. Pengembangan model pembelajaran pada mata mata kuliah:
91

Anda mungkin juga menyukai