Anda di halaman 1dari 30

Teratologi

Berasal dari kata:


Teratos = monster = bayi yang lahir cacat hebat.
Logos = ilmu
Biasanya pada bayi yang lahir abnormal
disebut bayi monster (baby monster).
Kelainan bisa berupa kelainan struktur,
perilaku, faal dari metabolik yang terdapat
pada waktu lahir.
Sejarah
Pada zaman kuno kelahiran yang keliru sering
dipandang sebagai nubuatan atau makna
mistis.
Penduduk desa di distrik
Ramechhap di Himalaya
mengatakan Risab yang
berumur enam bulan, yang
memiliki "saudara kembar
parasitik" tanpa kepala yang
terikat di perut, mirip dengan
dewa gajah, Ganesha, yang
berbagai bentuknya memiliki
antara dua dan tangan.

The Telegraph, August 2009.


Penyebab teratogenisitas
Teratogen
Agen yang menyebabkan gangguan anatomi
tertentu atau kerugian fungsional saat berada
pada tahap tertentu pada skala waktu
perkembangan
Sifat:
1. Bekerja selama periode perkembangan kritis yang
sempit.
2. Seringkali, konsentrasi kecil cukup menyebabkan
kerusakan.
3. Efek bervariasi pada spesies yang berbeda.
Faktor-Faktor yang Menentukan Kemampuan
Suatu Agen Untuk Menimbulkan Cacat Lahir
(Menurut Wilson)
1. Kerentanan terhadap teratogenesis tergantung
pada genotip konseptus dan cara ibu yang
penting dalam hal metabolisme obat, ketahan
terhadap infeksi, dan proses-proses biokimiawi
serta molekuler lainnya yang akan
mempengaruhi perkembangan konseptus.
2. Kerentahan terhadap terogen berbeda-beda
menurut stadium perkembangan saat paparan,
masa yang paling sensitif untuk timbulkan cacat
lahir adalah masa embriogenesis.
Faktor-Faktor yang Menentukan Kemampuan
Suatu Agen Untuk Menimbulkan Cacat Lahir
(Menurut Wilson)
3. Manifestasi perkembangan abnormal
tergantung pada dosis dan lamanya paparan
terhadap suatu teratogen
4. Teratogen bekerja dengan cara (mekanisme)
yang spesifik pada sel-sel atau jaringan-jaringan
yang sedang berkembang untuk memulai proses
embriogenesis yang abnormal.
5. Manifestasi perkembangan abnormal adalah
kematian, malformasi, keterlambatan
pertumbuhan dan gangguan fungsi.
Sensitivitas terhadap Teratogen Sesuai
Tahap Perkembangannya
Sensitivitas terhadap Teratogen Sesuai
Tahap Perkembangannya
1. Tahap pra-implantasi: Dari fertilisasi hingga implantasi.
Selama tahap ini, embrio tidak rentan terhadap agen teratogenik, efeknya
yaitu membunuh embrio (embriolethality), atau tidak berpengaruh (dalam
kedua kasus tidak terjadi teratogenisitas)
2. Tahap Embrio: Tahap organogenesis dari minggu ke 3 sampai 8 minggu
kehamilan.
6-7 hari setelah kehamilan, implantasi terjadi diikuti oleh gastrulasi
(pembentukan ektoderm, mesoderm & endoderm). Hal ini ditandai dengan
diferensiasi dan organisasi. Selama tahap ini, embrio sangat rentan terhadap
teratogen, menghasilkan perubahan morfologi utama (terutama otak &
wajah).
3. Tahap Fetogenesis: Tahap histogenesis.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan dan pematangan fungsional. Selama
tahap ini, janin kurang sensitif terhadap perubahan morfologis; namun
penyimpangan struktur kecil dapat terjadi. Teratogen mempengaruhi terutama
aspek pertumbuhan atau fungsional (misalnya kecerdasan, reproduksi).
Sensitivitas terhadap Teratogen Sesuai
Tahap Perkembangannya
Mekanisme Kerja Teratogen
1. Interferensi dengan asam nukleat (replikasi, transkripsi atau translasi RNA)
Antimetabolit, methotrexate
Agen alkilasi, chlorambucil dan cyclophosphamide
Metabolit aktif thalidomide
2. Inhibisi enzim
Methotrexate (dihydrofoleate reductase inhibitor = DHFRI), mencegah pembentukan asam
folinat dari asam folat yang penting bagi embrio
6-aminonicotinamide (G6PD inhibitor), mengurangi produksi energy
3. Kekurangan pasokan energi yang dibutuhkan untuk membentuk organ
Defisiensi glukosa
Kekurangan glukosa dalam diet.
Inhibitor G6PD (6-aminonicotinamide).
Obat yang mempengaruhi siklus Kreb (fluroacetate).
Gangguan dengan respirasi internal
Toksisitas sianida (inhibitor sitokrom oksidase).
Hipoksia
Toksisitas CO (Penurunan pengiriman O2 + tekanan osmotik ke janin).
Disebabkan obat (phenytoin)
Mekanisme Kerja Teratogen
4. Kurangnya substrat
Kekurangan asupan vitamin atau mineral.
Kegagalan penyerapan dari GIT seperti pada infeksi GIT (misalnya diare atau
kekurangan asam empedu).
5. Mutasi genetik
Sinar X, ledakan atom, dan radiasi, menyebabkan kerusakan DNA yang
berakibat mutasi, yang selanjutnya menyebabkan abnormalitas bawaan.
Achondroplasia: dwarfisme, microcephaly, kyphosis, polydactyli
6. Penyimpangan kromosom.
7. Mengubah kecepatan proliferasi sel.
8. Mengubah permukaan sel sehingga terjadi agregasi secara tidak teratur.
9. Mengubah matrix yang mengganggu perpindahan sel-sel
10. Merusak organizer atau daya kompetisi yang berespon
Tipe Teratogen
Genetik
Lingkungan
Genetik
Mutasi

Aberasi
Lingkungan
1. Agen-agen infektif
Hewan
Bluetongue virus (BTV) (pada domba)
Bovine Viral Diarrhea (BVD)
Border Disease Virus (pada domba)
Feline panleukopenia virus (FPV)
Manusia
Rubella (campak jerman)
Sitomegalovirus
Virus herpes simpleks
Varisela (cacar air)
Toxoplasmosis
HIV
Sifilis
Infeksi virus lainnya dan hipertermia
Lingkungan
2. Agen-agen fisik
Radiasi pengionisasi
Limbah nuklir
Sinar X medis
Tekanan palpasi dubur
Lingkungan
3. Agen-agen kimiawi
Racun dari tanaman
Pestisida
Agen terapeutik
Merkuri organik dan timah hitam
Bahan makanan dan minuman
Obat
Aminopterin
Thalidomide
Anticonvulsant
Lingkungan
4. Hormon
Agen-agen androgenik
Dietilstilbestrol
Kortison
Defisiensi nutrisi
Emosi
Macam-macam Abnormalitas
Manusia
Agenesis
Hypoplasia
Retensi dari primitive condition
Failure menuju atrophy yang normal
Failure menuju consolidasi
Incomplete migration
Abnromal migration dan misplacement
Abnormal fusion (spliting)
Atypical differentiation
Atavism
Hewan
Crooked Calf Disease
Cyclopia
Abnormalitas Akibat Tanaman
Crooked Calf Disease
Spesies lupin mengandung alkaloid seperti anagrin
Periode kritis: 40-70 hari kehamilan
Menyebabkan kelainan sendi
Crooked Calf Disease

Sendi yang abnormal

Lupinus formosus, mengandung


anagrin
Cyclopia
Corn lily (Veratrum californicum) mengandung
alkaloid cyclopamine
Periode kritis: 14 hari (cyclopia), 30 hari (cacat
tungkai)
Mempengaruhi jalur pensinyalan sonic hedgehog.
Mutasi SHH juga bisa menghasilkan cyclopia.
Holoprosencephaly, otak depan tidak terbagi
menjadi dua lobus, di mana kondisi yang parah
berakibat cyclopia.
Cyclopia

Veratrum californicum,
mengandung cyclopamine
Abnormalitas Akibat Pestisida
Parbendazole
Digunakan untuk mengobati infeksi nematoda
pada hewan piaraan
Dapat menyebabkan cacat atau kerusakan
tulang, ginjal, dan pembuluh darah
Periode kritis: 14 hari
Abnormalitas Akibat Agen Teraupetik
Thalidomide
Paparan tunggal pada hari ke 28-49 pada
wanita hamil memberikan hampir 100%
kelahiran yang cacat.
Phocomelia, tulang panjang yang pendek atau
tidak ada pada tungkai.
Thalidomide
Abnormalitas Akibat Agen Infektif
Bluetongue,
perkembangan
otak abnormal
akibat infeksi ibu
atau vaksinasi
ibu dengan virus
yang dilemahkan
Border Disease
Perkembangan
otak, myelinasi
saraf dan
perkembangan
rambut yang
abnormal
Feline Panleucopenia
Hipoplasia
cerebellar,
keseimbangan
dan koordinasi
yang kurang baik
Congenital Rubella Syndrome
50% kelahiran
cacat saat infeksi
ibu terjadi pada
bulan pertama
yang
menyebabkan
tuli, kebutaan dan
cacat jantung

Anda mungkin juga menyukai