Anda di halaman 1dari 30

NOP SUSPEK MALIGNA

PEMBIMBING
Dr. Djalil Situmonang, Sp. An

Dea Novianda Geovanni


161 0221 122
BAB I
PENDAHULUAN

BAB III
BAB II
TINJAUAN
ANESTESIA
PUSTAKA
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny sopiah

Tanggal lahir : 15 Juni 1977


BAB I
Umur : 39 tahun
PENDAHULUAN
Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status : belum menikah

No rekam medis : 2270772


RPD: Pasien memiliki RPS: pasien
asma, waktu KU: Perut membesar mengeluh nyeri di
kambuhan tidak perut kiri bawah
menentu. setiap malam

Alloanamnesis dengan ibu pasien pada tanggal


ANAMNESIS
15 Februari 2017, pukul 17.00 diruang
perawatan kebidanan 3
R. Lain: pasien
R. Obat: napasin, R. Operasi: pasien R. Kebiasaan:
memiliki alergi
jika asma belum pernah tidak merokok,
makanan ikan
kambuh operasi minum alkohol
laut
Keadaan Umum: Tampak sakit
sedang

Kesadaran: Compos mentis

BB/TB : 45 KG/ 144


cm
BMI : 21,7
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah:
120/70 mmHg

Nadi : 84x/menit

RR :20X/menit
Suhu : afebris
Bentuk: Normochephale
Rambut: warna hitam, distribusi
merata, rambut tidak mudah
tercabut
Mata: Palpebra tidak cekung
dan tidak edema, konjungtiva
anemis (+/+), sklera ikterik (-/-),

Inspeksi : proporsi leher pupil mata isokor


Telinga: normotia, tidak ada
dalam batas normal, tidak
cairan keluar dari telinga
terlihat adanya benjolan, Hidung: bentuk normal, tidak
Abdomen: tampak THORAK: DBN
pergerakan leher baikdistesi
adanya Jantung:adaDBN
deviasi septum, tidak ada

abdomen, setinggi cairan yang keluar dari hidung


Palpasi : trakea terletak
umbilikus sedikit ke Mulut: warna bibir gelap,
ditengah, tidak teraba
arah proksimal. lembab
Ukuran
pembesaran tiroid danmassa
intraabdomen kurang
KGB lebih lebar 16 cm KULIT DAN
tinggi 17 cm EKSTREMITAS: DBN
KESULITAN AIRWAY
Gigi : gigi palsu (-), goyang (-), hilang (-)
Mallampati : 1 (pilar faring, palatum
molle,uvula)
3-3-2 rules : 3 (bukaan mulut), 3 (mentum-
hyoid), 2 (tiroid-hyoid)
Mobilisasi leher : baik
Trauma cervical : Tidak ada
Leher pendek : Tidak ada
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
DARAH PERIFER LENGKAP
Hb 14,3 12,0-14,0 g/dL
Ht 44,7 37,0-43,0 %
Eritrosit 5,79 4,00-5,00 juta/uL
Leukosit 8760 5000-10000 /uL
Trombosit 437000 150.000-400.000 /uL
MCV 77,2 82-92 fL
MCH 24,7 27-31 g/dL
MCHC 33 32-36 g/dL

HITUNG JENIS
Basofil 1 0-1 %
Eosinofil 4,1 1-3 %
Neutrophil 53 52,0-76,0 %
Limfosit 36,7 20-40 %
Monosit 7 2-8 %
RDW-CV 16,9 11,5-14,5 %
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

PT + INR 10,0 9,8-11,2 detik


PT pasien 11,5
PT control 0,85
INR
APTT 44,2 31,0-47,0 detik
APTT pasien 32,5
APTT control
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Warna Kuning muda Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Leukosit 3-5 0-5 /LPB
Eritrosit 0-1 0-2 /LBP
Silinder Negative
Sel epitel 1+
Kristal Negative Negative
Bakteria Negative
Berat jenis 1.030 1.005-1.030
pH 5,5 4,5-8,0
Albumin Negatif Negative
Glukosa Negatif Negative
Keton Negative Negative
Darah/ Hb Negatif Negative
Bilirubin Negatif Negative
Urobilinogen 34 34-170 umol/L
Nitrit Negatif Negative
Leukosit ekstrase Negative Negative
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
SGOT (AST) 20 5-34 U/L
SGPT (ALT) 11 0-55 U/L
Albumin 4,40 3,5-5,2 g/dL
Ureum darah 15 21-43 mg/dL
Kreatinin darah 0,8 0,6-1,2 mg/dL
Glukosa sewaktu 243 70-200 mg/dL
Pemeriksaan USG Kandungan

suspek neoplasma kistik multilokuler, suspek tipe musinosum,


suspek dari ovarium kanan dengan hidronefrosis kanan

CT Scan Abdomen (06-12-2016)

Massa kistik, kemungkinan berasal dari ovarium dan hidronefrosis


KESIMPULAN :
ASA 2 dengan asma

Diagnosis
Tindakan Hasil Konsul
Klinis
Penyakit Dalam :
Tol op sedang.
Jantung : Tol op
NOP Laparotomi + ringan.
Paru : Tol op risiko
Musinosum vc ringan-sedang.
Multilokuler. Anestesi : Puasa 6
jam sebelum
operasi
dilaksanakan.
Midazolam 2 mg (2 ml)
Premedikasi Fentanil 200 mcg (4ml)

Obat-Obatan Lain :
Induksi BAB
Propofol II mg (12 ml)
120
Dexamethasone 10 mg.
ANESTESI
Ondansetron 4 mg.
Tranxamine 1 gr.
Ketorolac
Relaksasi 30 mg. 40 mg
Rocuronium
Tramadol
Atropine 0,25 mg.
Inhalasi O2 : Udara = 1 : 1 & Sevofluran 2
Maintenance volum % (hipnotik)
rocuronium 10 mg/30 menit
A. Intubasi
Intubasi menggunakan ETT king-king ukuran
7,5 dengan fiksasi sedalam 19 cm.
Intubasi dilakukan setelah pasien tidur.
ETT disambungkan ke ventilator dengan Tidal
volume 350, RR 14, PEEP 5 cmH2O.
B. Epidural
Epidural dipasang di lokasi setinggi L2 L3, dengan
fiksasi kateter sedalam 10 cm.
C. NGT
D. Pemasangan I.V line
E. Pemasangan CVC
1) Pemantauan adekuatnya jalan nafas dan
ventilasi selama anestesi
tanda klinis
2) Pemantauan oksigenasi selama anestesi
saturasi oksigen
3) Pemantauan adekuat atau tidaknya fungsi
sirkulasi pasien
TD, HR, EKG rutin, pemantauan cairan
Jam TD (mmHg) Nadi (x/menit) RR (x/menit) SpO2 (%)
09.15 137/80 90 16 100
09.30 111/79 80 14 100
09.45 90/79 70 14 100
10.00 90/75 70 14 100
10.15 92/75 70 14 100
10.30 89/64 70 14 100
10.45 90/69 70 14 100
11.00 115/70 84 12 100
11.15 115/73 100 12 100
11.30 115/70 89 12 100
11.45 90/50 80 12 100
12.00 90/50 70 12 100
12.15 90/50 70 12 100
12.30 100/70 73 12 100
12.45 100/60 75 12 100
13.00 100/60 73 12 100
13.15 100/60 70 12 100
13.30 100/60 70 12 100
Kebutuhan cairan :
Maintenance : 2 ml/ kgbb 2 ml x 55 = 110 ml.
Pengganti puasa : lama puasa x maintenance 6 jam x 110 ml = 660 ml.
Stress operasi : skala berat x BB 8 x 55 kg = 440 ml

Pemberian cairan jam ke- :


Jam ke I : maintenance + pengganti puasa + stress operasi
110 ml + (660) + 440 ml = 820 ml
Jam ke II : maintenance + pengganti puasa + stress operasi
110 ml + (660) + 440 ml = 715 ml
Jam ke III : maintenance + pengganti puasa + stress operasi
110 ml + (660) + 440 ml = 715 ml
Jam ke IV : maintenance + stress operasi
110 ml + 440 ml = 550 ml
Perdarahan : 2050 cc
Urin output : 1700 cc
Total kebutuhan cairan :
820+715+715+550 = 2800
Jumlah pemberian cairan :^
Total pemberian cairan adalah 7861 cc, dengan rincian :
Ringer laktat : 3500 cc
Asering : 500 cc
Gelofusin : 2000 cc
Nacl : 500 cc
PRC : 800 cc
FFP : 561 cc
EBV 65 x 55 kg = 3575 cc
Umur Total cairan tubuh (%)
terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
FUNGSI CAIRAN TUBUH

Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel


Mengeluarkan buangan-buangan sel
Membantu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP,
SDM)
Intake (Range) Output (range)
AIR (ml) 1.Urine = 1400 1.800
Air minum = 1400 1800 2.Faeces = 100
Airdalam makanan= 700 1000
3.Kulit = 300 - 500
Air hasil oksidasi = 300 - 400
4.Paru-paru = 600 - 800

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 3200


PROSES PERGERAKAN / TRANSPOR CAIRAN TUBUH

1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel yang
terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
3. Penurunan ukuran atau berat molekul
dari partikel
4.Peningkatan area permukaan yang
tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana massa
partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif

1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari


konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3) diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport
secara aktif melewati membran sel meliputi:
natrium, kalium, hidrogen, glukosa dan
asam amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)

1) Filtrasi adalah adalah


merembesnya suatu cairan
melalui selaput permeable.
2) Arah perembesan adalah dari
daerah dengan tekanan yang
lebih tinggi ke daerah dengan
tekanan yang yang lebih
rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya pelarut
bersih seperti air, melalui membran
semipermeabel dari larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah ke
konsentrasi yang lebih tinggi
yang sifatnya menarik.

Anda mungkin juga menyukai