Anda di halaman 1dari 14

Jean Watsons Theory of Caring

Aprilia Kusumaningtyas 152310101043


Layinatul Qoriah 152310101051
Rifqoh Robihah 152310101117
Alfia Andriyani 152310101151
Dyan Ayu Pusparini 152310101258
Regita Prameswari 152310101289
Click to edit Master
Widya Ningtyassubtitle style152310101305
Annisa Nur Ghosyiyatul Aliyah 152310101317
Ananda Patuh Padaallah 152310101332
Latar Belakang

Dalam penilaian Watson, penyakit mungkin saja


teratasi dengan upaya pengobatan. Akan tetapi,
tanpa perawatan, penyakit itu akan tetap ada
dan kondisi sehat tidak akan tercapai . Watson
(1988) dalam George (1990) mendefinisikan
caring lebih dari sebuah exisestensial philosophy,
ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya
caring adalah ideal moral dari keperawatan.
Caring merupakan intisari keperawatan dan
mengandung arti responsif antara perawat dan
klien. Caring dapat membantu seseorang lebih
terkontrol, lebih berpengetahuan, dan dapat
meningkatkan kesehatan
Teori human caring yang dikembangkan
oleh Watson antara tahun 1975-1979,
hanya berkisar pada sepuluh carative
factors sebagai suatu kerangka untuk
memberikan suatu bentuk dan focus
terhadap fenomena keperawatan. Watson
menganggap istilah factors terlalu
stagnant terhadap sensibilitasnya di masa
kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu
konsep yang lebih sesuai dengan evolusi
teorinya dan arahnya di masa depan.
Konsep tersebut adalah clinical caritas
dan caritas processes, yang dianggapnya
lebih cocok dengan ide-ide dan arah
perkembangan teorinya (Watson, 2004).
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan
didukung oleh pengembangan teori-teori
keperawatan, salah satunya adalah teori Caring
menurut Jean Watson. Caring adalah sentral untuk
praktek keperawatan karena caring merupakan
suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana
perawat bekerja untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya kepada klien.
Banyak faktor yang mempengaruhi faktor caring,
seperti umur, gender, lingkungan kerja dan
kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang
mempengaruhi perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan yang didasari prinsip caring, kelompok
tertarik untuk melihat fenomena yang terjadi di
lahan praktek, apakah caring dapat dilaksanakan
oleh perawat tanpa dibatasi tempat, waktu dan
kondisi klien
Konsep-konsep utama Jean Watson

Konsep
utama teori Jean Watson adalah
Human Science and Human
Care , yang fokus utamanya dalam
keperawatan adalah carrative
factor, dimana dia berasal dari
humanistic perspective yang
dikombinasikan dengan dasar ilmu
pengetahuan ilmiah.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya :
Carrative factor

Grand Theory Transpersonal


Jean Watson Caring Relationship

Caring Occation
Moment
10 Faktor Karatif Jean Watson
1. Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik
2. Menanamkan keyakinan dan harapan / faith-hope
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif
dan negative
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang
sistemantis dalam pengambilankeputusan
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan
memeperbaiki mental,sosialkultural, dan spiritual
9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
10. Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.
Transpersonal Caring Relationship
Menurut Watson, 1999
transpersonal caring relationship
berkarakteristikkan hubungan
khusus manusia yang
tergantung pada moral perawat
yang berkomitmen, melindungi,
dan meningkatkan martabat
manusia seperti dirinya atau
lebih tinggi dari dirinya.
Tujuan dari transpersonal caring r
elationship
adalah berkaitan dengan melind
ungi, meningkat-
Caring Occation Moment

Caring occation menurut Watson adalah kesempatan mengenai tempat


dan waktu pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human
caring dilaksanakan dan terjadi interaksi human to human.
Watson menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver
juga perlu memahami kesadaan dan kehadiranya dalam moment
merawat dengan pasiennya.
Model Watson dibentuk melingkupi Proses Asuhan Keperawatan yaitu
Pemberian bantuan kepada Klien dalam mencapai atau
mempertahankan kesehatan dan atau mencapai kematian yang damai.
Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses perawatan manusia.
Proses perawatan manusia membutuhkan Perawat yang mampu
memahami perilaku dan respon manusia terhadap masalah kesehatan
yang aktual atau potensial, kebutuhan manusia, dan bagaimana manusia
merespon terhadap orang lain, dan kekurangan serta kelebihan klien dan
keluarganya, sekaligus pemahaman pada dirinya sendiri.
Asumsi- Asumsi Utama JEAN WATSON

1. Perawatan manusia dalam keperawatan bukan sekedar emosi, perhatian, sikap,


atau hasrat berbuat baik. Perawatan mengandung arti suatu respon personal
2. Perawatan merupakan proses intersubyektif manusia dan merupakan ideal moral
keperawatan
3. Perawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu atau
keluarga
4. Perawatan meningkatkan kesehatan lebih dari pengobatan
5. Respon- respon perawatan tidak hanya menerima seseorang bagaimana mereka
sekarang, namun juga bagaimana mereka menjadi
6. Suatu lingkungan perawatan memberikan perkembangan potensial bila
mengijinkan seseorang untuk memilih tindakan terbaik untuk dirinya sendiri pada
masa waktu tertentu
7. Peristiwa perawatan meliputi tindakan dan pilihan oleh perawatan dan klien.
Jika peristiwa perawatan adalah transpersonal, batas- batas keterbukaan
meluas sebatas kapasitas manusia
8. Karakteristik paling abstrak dari perawatan manusia adalah tentang
bagaimana responnya kepada manusia lain sebagai suatu individu yang unik,
menerima perasaan- perasaan manusia lain, dan menganggap seseorang
sebagai bagian dari orang lain
9. Perawatan manusia meliputi nilai- nilai, suatu kehendak dan komitmen atas
perawatan, pengetahuan, tindakan-tindakan perawatan, dan konsekuensi
10. Ideal dan nilai perawatan merupakan suatu titik pijak, pendirian, dan suatu
sikap yang harus menjadi kehendak, suatu intensi, suatu komitmen, dan
suatu penilaian sadar yang memaninfestasikan dirinya sendiri dalam
tindakan konkrit
Penegasan Teori penerimaan oleh
komunitas keperawatan
1. Praktek
Filsafat Jean Watson dan Ilmu Merawat dapat diterapkan pada
praktek
(a) sebagai sebuah organisasi atau
(b) sebagai seorang individu.
2. Pendidikan
mahasiswa keperawatan perlu dilatih pada: pertumbuhan pribadi,
keterampilan komunikasi, penggunaan diri yang terapeutik,
penilaian holistik dan peduli terhadap kesehatan dan
penyembuhan.
3. Penelitian
Ketika Watson menulis Perawatan: Filsafat dan Ilmu Peduli, ia
memperkenalkan ilmu kepedulian manusia dan ini dengan cepat
menjadi salah satu sumber yang paling banyak digunakan dan
dihormati model konseptual untuk keperawatan
Beberapa contoh penerapan model konseptual Jean Watson
dalam keperawatan

1. Pembuatan Asuhan keperawatan


2. Perawat di tuntut untuk mampu memberikan keperawatan kepada klien
3. Memandang pasien sebagai kerabat dekat,dengan kata lain dalam memberikan
perawatan dengan penuh kasih sayang,serta kesadaran.
4.Perawat harus mampu mengahagai privasi pasien.
5. Perawat merawat tidak hanya merawat pada sakit saja namun pada saat pasien
telah kembali pulih.
6. Jika mengacu kepada konsep keperawatan Jean Watson maka Perawat dituntut
mampu mempromosikan kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit
7. Perawat harus mampu memberikan rasa percaya dan harapan kepada pasien.
8. Perawat mampu menjalin kerjasama terhadap pasien agar dapat mempercepat
proses penyembuhan.
9. Perawat tetap harus memanusiakan pasien walaupun yang sudah meninggal.
10. Dalam memberikan pelayanan perawat tetap memperhatikan moment waktu
yang tepat dalam berinteraksi human to human.

Anda mungkin juga menyukai