Fase ini merupakan fase permulaan. Pada fase ini di dapatkan peningkatan jumlah
eritrosit yang dapat berlangsung hingga 5-25 tahun. Pada fase ini dibutuhkan
flebotomi secara teratur untuk mengendalikan viskositas darah dalam batas normal
Fase burn out ( terbakar habis ) atau spent out ( terpakai habis ).
Dalam fase ini kebutuhan flebotomi menurun sangat jauh atau pasien memasuki
periode panjang yang tampaknya seperti remisi, kadang-kadang timbul anemia
tetapi trombositosis dan leukositosis biasanya menetap.
Fase mielofibrotik
Jika terjadi sitopenia dan splenomegali progresif, manifestasi klinis dan perjalanan
klinis menjadi serupa dengan mielofibrosis dan metaplasi mieloid. Kadang-kadang
terjadi metaplasia mieloid pada limpa, hati, kelenjar getah bening dan ginjal
Fase terminal
Perdarahan
Gagal Jantung
Leukemia mieloblastik
Mielfibrosis
1. Flebotomi
2. Kemoterapi sitostatika
3. Fosfor radioaktif
4. Kemoterapi biologi / sitokin
5. Pengobatan supportif
Pada umumnya cukup baik kecuali apabila sering terjadi
komplikasi trombosis, penderita tidak kooperatif
terhadap terapi yang diberian / apabila ada tanda-tanda
gagal jantung
Abdul Muthalib, Shufrie Effendy, (2001), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi III, Balai Penerbit
FJ UI, Jakarta.
Boyd, William, (1958), Pathology for the Physician, Sixth Edition, Lea and Febiger, USA.
Guyton, Arthur. C, (1996), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Bagian I, Edisi 7, EGC, Jakarta.
Isselbacher, et at, (1995), Harrison - Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 4, Edisi 13, EGC,
Jakarta.
Price, Silvia.A, Lorraine M.Wilson, (1994), Patofisiologi- Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Buku
1, edisi 4, EGC, Jakarta.
Supandiman, Iman, (1994), Hematologi Klinik, Alumni, Bandung.
Talley, Nicholas. J,Simon OConnor, (1994), Pemeriksaan Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta.
Widmann, Frances. K, (1989), Clinical Interpretation of Laboratory Test, Ninth Edition, EGC, Jakarta.