Anda di halaman 1dari 17

POLISITEMIA

Apa itu “Polisitemia adalah peningkatan sel darah merah (jumlah


sel darah merah melebihi 6 jt/mm3 atau hemoglobin

polisitemia? melebihi 18 g/dl), dapat primer atau sekunder”


JENIS POLISITEMIA.

kelainan proliferative dimana semua sel sumsung tulang seolah telah


terlepas dari mekanisme kendali normal. Sumsung tulang memiliki banyak
sekali jumlah sel, volume sel darah merah belum diketahui penyebabnya
e m ia
li t
si r
o
P ime
Pr
eritropoetin

Sekund ia
er
m
meningkat secara fisiologis (sebagai kompensasi atas kebutuhan oksigen yang
Polisite meningkat), atau eritopoetin meningkat secara non fisiologis
Po
li s
r e l i t em
at i i a
f. Peningkatan hemoglobin dan hematokrit dapat disebabkan karena
penurunan volume plasma tanpa peningkatan sel darah merah
Kesempatan ini akan dibahas
polisitemia primer atau polisitemia
vera
Muka kemerah-merahan (plethora)
dan konjungtiva hiperemi sebagai
Manifestasi thrombosis
akibat peningkatan massa eritrosit TANDA arteri dan vena

Hiperviskositas yang menyebabkan


penurunan aliran darah sehingga Splenomegaly
terjadi hipoksia jaringan DAN
Manifestasi perdarahan Hepatomegaly
(10-20% penderita):
epitaksisi, perdarahan
traktus gastrointestinal
GEJALA Gout
.
Etiologi
Belum diketahui penyebabnya

Faktor predisposisi
1. Umur
2. Sejarah keluarga
Pemeriksaan diagnostik

1. Apusan darah tepi


4. Peningkatan hematokrik > 60%
• Eritrosit: normositer normokrom
5. Peningkatan eritrosit: 7-10 juta/mm3,
• Leukosit: leukositosis terkadang mencapai 12-15 jt/mm3
• Trombisit: trombositosisSumsung tulang 6.Viskositas darah meningkat 5-8 kali normal.
2. Hyperplasia semua elemen sumsusng tulang 7. Leukositosis: 12k-20k/mm3 basofil
Pada myelogram didapatkan 8. Trombositosis: 450. 000-800. 000/mm3

presentasi normoblas agak meningkat, 9. Skor NAP/ neutrophil alakaline phosphatase


meningkat
myeloblast dan mielosit dapat meningkat,
10. Serum B12 meningkat
eosinophil dan basophil juga meningkat.
Hiperurikemia
3. Peningkatan Hb berkisar 18-24 gr/dl
Penelatalaksanaan medis

a. umum
• Pencegahan hiperurikemia: alopurinol 300mg/hari
• Pruritus; siproheptadin, simetidin
• Pencegahan tromboemboli: aspirin
b. Khusus
• Flebotimi
• Fosopor radioaktif
• Kemoterapi
Diagnosa Keperawatan
Diagnose Outcome Intervensi

Kelebihan volume cairan Kriteria hasil: 1. Batasi masukan cairan


b.d kelebihan sel darah 1. Berpartisipasi dalam bila gejal-gejala
merah dan volume darah aktivitas tampa mengalai kelebihan terjadi
takipnea, takikardi dan 2. Atur terhadap flebotomi
kelelahan. sesui ketentuan,
2. Hasil laboratorium darah konsultasi dengan dokter
lengkap dan natrium apabila hb, ht, nacl tetap
serum dalam jumlah tinggi telah dikeluarkan
normal 3. Pantau hasil dari
3. Bunyi nafas bersih flebotomi
4. Penurunan berat badan 4. Berikan obat-obatan
5. Tanda-tanda vital dalam yang diberikan untuk
Batasan normal. mengontrol proliferasi
dari sel-sel darah
Perubahan perfusi Kriteria hasi: 1. Anjurkan pasien
jaringan perifer b.d Perfusi jaringan melakukan latihan
pembentukan perifer dalam gerak aktif
trombus keadaan normal 2. Pantau
pemeriksaan
labortaorium
darah lengkap
khususnya
hematokrik dan
status vascular
perifer setiap 8 jam
3. Beritahu dokter
ika terjadi
pembentukan
Nyeri b.d penyakit kronis Kriteria hasil 1. Kaji lokasi durasi dan
dibuktikan dengan nyeri 1. Pasien tidak lagi merasa beratnya nyeri
persendia nyeri dan sakit kepala menggunakan skala nyeri
2. Mengatur aktivitas tanpa 2. Pertahankan lingkungan
ketidak nyaman: postur yang tenang dan berikan
tubuh dan wajh rileks waktu istirahat tanpa
ganggua
3. Berikan kompres dingin
atau hangat
4. Kaji ulang tingkat
intervensi kenyamanan
pasien
Patofisiologi i
FISIOLOGISNYA

Anda mungkin juga menyukai