Anda di halaman 1dari 14

Mustika Dwi Susilowati

1102009193

Pembimbing :
dr. Diantinia,Sp.M
Obat sikloplegia adalah obat yang digunakan untuk
melemahkan otot siliari sehingga memungkinkan mata
untuk fokus pada obyek yang dekat. Obat Sikloplegia
hanya obat dari golongan antimuskarinik.

Obat midriatikum adalah obat yang digunakan untuk


membesarkan pupil mata. Obat midriatikum bisa dari
golongan obat simpatomimetik dan antimuskarinik

Obat ini menggunakan tekanan pada efeknya dengan


memblokade inervasi dari pupil spingter dan otot siliari
Obat golongan ini bekerja menyekat reseptor muskarinik
yang menyebabkan hambatan semua fungsi muskarinik.
Selain itu, obat ini menyekat sedikit neuron simpatis
seperti saraf simpatis yang menuju ke kelenjar keringat.

Karena obat ini tidak menyekat reseptor nikotinik, maka


obat antimuskarinik ini tidak mempengaruhi sambungan
saraf otot rangka atau ganglion otonom

Obat ini menggunakan tekanan pada efeknya dengan


memblokade inervasi dari pupil spingter dan otot siliari.
Atropin menyekat semua aktivitas kolinergik pada
mata, sehingga menimbulkan midriasis (dilatasi
pupil), mata menjadi tidak bereaksi terhadap cahaya
dan siklopegia
Alkaloid semisintetik yang dibuat dari kombinasi
asam mandelat dengan tropine yang kerjanya 10 kali
lebih lema dari atropin. Kerja midriasisnya lebih cepat
dan singkat (maksimal 24 jam), efek sikloplegiknya
lebih ringan. Homatropin digunakan sebagai tetes
mata (larutan HBr 2%) untuk diagnosa
Derivat-propionamida sebagai antikolinergis kuat dan
terutama digunakan sebagai midriatikum untuk
diagnosa. Pelebaran pupil terjadi lebih cepat tetapi
waktunya lebih singkat dari pada atropin dan
skopolamin. Pada dosis lebih besar (larutan 1%)
berefek sikloplegik, artinya melumpuhkan akomodasi
Derivat-epoksi dari atripin bekerja lebih kuat. Efek
sentralnya kira-kira 3 kali lebih kuat dapat
menimbulkan efek tepi yang sama dengan efek atropin
Tetapi efek skopolamin lebih nyata pada SSP dan masa
kerjanya lebih lama dibandingkan atropin
Efek Mekanisme
Gol. Obat Indikasi KI Dosis Sediaan
Samping Kerja
Atropin Sulfat Sebagai midriatikum Pasien glaukoma Iritasi lokal, Untuk Atropin sulfat Cendotropin
dan sikloplegikum, atau cenderung konjungtivitis memecahkan posteri menghambat M. (Cendo) tetes mata
pengobatan uveitis menjadi glaukoma, foliculas, or synechiae 1 tts constrictor pupillae dan 0.5%, 1% (K)
anterior terutama hipersensitif penyumbatan bergantian dengan 1 M. ciliaris lensa mata, Isotic
mencegah sinekia vaskular, edema, tts larutan Fenilefrin sehingga menyebabkan Cycloma(Fahrenheit)
posterior, glaukoma eksudat, dermatitis 2.5% atau 10% setiap midriasis dan siklopegia tetes mata 0.1% (K)
malignant,midriatik kontak, penglihatan 5 menit, masing- (paralisis mekanisme
pra operasi,midriatik kabur dan masing 3 kali. akomodasi)
pasca operasi. bertambahnya Medriatik
sensitivitas mata praoperasi:1 tts + 1 tts
terhadap cahaya larutan Fenilefrin
2.5% atau 10%
sebelum
pembedahan.
Midriatik pasca
operasi: 1-3kali 1 tts
Glaukoma
malignant: awal 1 tts
bersamaan dengan
pemberian 1 tts
larutan Fenilefrin
2.5% atau 10%, 3 atau
4 kali sehari.

Tropikamida Opthalmoscopy, Hipersensitif Peningkatan TIO, Dewasa: 2 tetes Menghambat respon Cendo
funduskopi, operasi terhadap komponen reaksi psikotik, interval 5 menit jika otot sfinger iris dan Mydriatil(Cendo)
katarak, obat khususnya pedih sementara, perlu berikan 1-2 otot akomodasi Tetes mata 0.5%, 1%
melumpuhkan golongan pandangan kabur, tetes setelah 30 badan ciliar terhadap (K)
akomodasi/ tropikamida. fotofobia, takikardia, menit. perangsangan Midric(Sanbe
siklopegik dan Penderita glaukoma sakit kepala, atau kolinergik, Farma) tetes mata
midriatik untuk primer atau reaksi alergi menghasilkan 0.5%
perosedur diagnosa. cenderung dilatasi
glaukoma. Penderita pupil (midriasis)
pemakai lensa dan paralisis
kontak akomodasi
(sikoplegia).
Homatropin Midriasis Glaukoma mulut kering, Larutan 2- menghasilka Hematropin
dan obstipasi, 5%, 1-2 n dilatasi (isopto
siklopegia retensi urin, tetes pupil (midri hematropin)
untuk tachycardia, asis) dan
pemeriksaa palpitasi dan paralisis
n mata, aritmia, akomodasi
uveitis gangguan (sikoplegia),
anterior, akomodasi, mencegah
midriasis dan pembentuka
berkeringat. n sinekia

Sikolopentolat Midriasis Larutan 0,5- menghasilkan Siklopentolat


dan 2%, 1-2 tetes dilatasi (cyclogyl)
siklopegia pupil (midria
untuk sis) dan
pemeriksaan paralisis
mata akomodasi
(sikoplegia).

Skopolamin Obat Pada dosis D: PO: 0,5-1 Skopolamin


preanestesi, tinggi timbul mg, t.i.d (hyoscine)
irritable efek sentral, atau q.i.d;
bowel seperti gelisah, IM: 0,3-0,6
syndrome da bingung, dan mg
n mabuk halusinasi.
perjalanan.
Waktu Kerja & Lama Kerja (lk) obat
Bentuk sediaan dan
Obat
kandungan

Mydriasis Cycloplegia

Multi-dosis tetes mata 1 30-40 menit 1 hari


Atropine
% LK : 7-10 hari LK : 2 minggu

Multi-dosis tetes mata 30-60 menit 30-60 menit


Homatropine
2% Lk:1-2 hari Lk:1-2 hari

Multi-dosis tetes mata 15-30 menit 25 menit


Tropicamide
0,5% & 1% Lk:4-6 jam Lk:6 jam
Obat golongan ini menghambat kerja asetilkolin dan
agonis yang sama pada reseptor nikotinik baik pada
ganglia otonom parasimpatis atau simpatis secara
kompetitif. Beberapa obat golongan ini bahkan juga
memblok kanal ion yang diperantarai oleh
kolinoreseptor nikotinik.

Contoh obat penyekat ganglionik :


Mekamilamin
Trimetafan
Mata
Akan menimbulkan sikloplegi dengan hilangnya daya
akomodasi, karena otot siliaris terutama dipersarafi oleh
saraf parasimpatis.
Efek terhadap pupil sulit diperkirakan, karena iris
dipersarafi oleh simpatis dan parasimpatis. Obat
penyekat ganglion sering menyebabkan dilatasi sedang
karena tonus parasimpatis mendominasi jaringan ini.
Mulut kering
Gangguan penglihatan (terutama penglihatan kabur
akibat midriasis)
Konstipasi sekunder
Retensi urine
Takikardia (akibat dosis tinggi)
Sedasi
Tremor
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007.
farmakologi dan terapi edisi5. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI
Katzung, Bertram G. 2010. Farmakologi Dasar dan
Klinik. Edisi 10. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai