Anda di halaman 1dari 9

DESAIN BANGUNAN FASILITAS

RADIOTERAPI
Desain ruangan/bangunan fasilitas
radioterapi
adalah pembuatan denah/rancangan
ruangan/bangunan yang akan digunakan untuk
pelayanan radioterapi.
Manfaat dari pembuatan desain
ruangan/bangunan fasilitas radioterapi
adalah sebagai salah satu syarat yang harus diajukan
ke BAPETEN untuk mendapatkan ijin kontruksi
terhadap bangunan fasilitas radioterapi yang akan
kita dirikan.
Perlengkapan & ruangan yang harus
ada pada bangunan fasilitas radioterapi.
Sistem interlok
Suatu sistem kunci yang tidak bisa dibuka oleh siapapun kecuali di
bawah kendali langsungTeknisi Elektromedis pada saat pengoperasian
selama pemeliharaan
Tanda Radiasi
Tanda radiasi harus tertempel pada pintu, panel kendali, head sumber
pada peralatan Teleterapi Co-60, mesin after-loading dan kontener
penampung Zat RadioaktifTerbungkus
Saluran kabel dosimetri
Saluran kabel dosimetri untuk kegiatan kalibrasi peralatan Radioterapi.
Saluran kabel dosimetri harus dipasang membentuk sudut 450 terhadap
lantai.
Fasilitas Radioterapi yang mempunyai Terapi Eksternal harus
memiliki :
Ruang pemeriksaan
Ruang simulator
Ruang cetak (mould room)
Ruang TPS
Ruang penyinaran
Ruang tunggu.
Radioterapi yang mempunyai Brakhiterapi harus memiliki :
Ruang pemeriksaan
Ruang persiapan
Ruang aplikasi
Ruang TPS
Ruang penyinaran
Tempat penyimpanan Zat Radioaktif Terbungkus
Ruang tunggu.
Persyaratan bahan bangunan yang harus dipenuhi
ketika akan membangun sebuah bunker radioterapi.
Khusus dinding & atap pada ruang Radioterapi eksternal,
memakai beton dengan mutu densitas 2,35 gr/cm3, densitas
disini bukanlah berat jenis (BD) perbandingan antara berat dan
volume, tapi merupakan kepadatan (homogeunitas) secara merata
pada seluruh lapisan dinding/ atap betonnya.
Beton yang digunakan untuk struktur bangunan ini menggunakan
produksi ready mix (batching plan), dengan mutu beton setara
dengan K.350-K.500, untuk memenuhi densitas yang disyaratkan,
hal tersebut harus dilakukan dengan uji laboraturium (mix
design), untuk mengetahui susunan aggregate nya yang secara
maksimal dapat memenuhi densitas dimaksud.
Bila dinding/ atap/ pintu penahan radiasi, memakai besi baja hitam
(Fe), harus memenuhi standar mutu densitas 7,84 gr/cm3, densitas
disini bukanlah berat jenis (BD) perbandingan berat dan volume,
tapi merupakan kepadatan (homogeunitas) secara merata pada
seluruh lapisan bahan penahan radiasi dimaksud.
Bila dinding/ atap/ pintu penahan radiasi, memakai timah hitam
(Pb), harus memenuhi standar mutu densitas 11,55 gr/cm3,
densitas disini bukanlah berat jenis (BD) perbandingan berat dan
volume, tapi merupakan kepadatan (homogeunitas) secara merata
pada seluruh lapisan bahan penahan paparan radiasi dimaksud.
DASAR PERHITUNGAN :
NCRP 151
SRS NO. 47
PERKA BAPETEN NO. 3 TH 2013
ASUMSI PERHITUNGAN
Energi terpasang
Jarak isocenter : 100 cm/sesuai alat
Luas lapangan maksimum
Beban kerja
Jenis penyinaran : 3DC/IMRT
Dosis yg diperlukan : Perka BAPETEN No.3 th 2013
control : 0,2 mSv/mg & uncontrol : 0,01 mSv/mg
Faktor U : 0,25 untuk dinding & atap (SRS 47)
FaktorT : 1, asumsi optimum agar tercapai proteksi yg
optimum (SRS 47)
Densitas beton : 2,35 gr/cm3

Anda mungkin juga menyukai