Anda di halaman 1dari 64

KEBIJAKAN

PROGRAM & KEGIATAN


SUBDIT MASALAH KESWA
ANAK & REMAJA
TAHUN ANGGARAN 2017

KA.SUBDIT MASALAH KESWA ANAK DAN REMAJA


DIREKTORAT P2MKJN DITJEN P2P
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG
I.

BESARAN MASALAH KESEHATAN JIWA ANAK DAN


II. REMAJA

KEBIJAKAN UPAYA PROGRAM KESEHATAN JIWA


III. ANAK DAN REMAJA

KEGIATAN SUBDIT ANAK DAN REMAJA TA 2016


IV. DAN 2017

TANTANGAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT


V.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

LATAR
BELAKANG
I.
POPULASI DAN KOMPOSISI PENDUDUK 2010

KLMPOK LAKI-
PEREMPUAN TOTAL
UMUR LAKI

0-4 11.662.369 11.016.333 22.678.702

5 -9 11.974.094 11.279.386 23.253.480

10 - 14 11.662.417 11.008.664 22.671.081

15 - 19 10.614.306 10.266.428 20.880.734

20 - 49 55.161.350 54.942.376 110.103.726

50 + 18.556.377 19.497.226 38.053.603

Jumlah 119.630.913 118.010.413 237.641.326


REMAJA
BALITA Jumlah Pend Anak & Remaja
& ANAK
89.483.997

4
4
PERIODE ANAK - REMAJA
Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung
perkembangan fisik, psikis, dan sosial sesuai tahapan.
Saat masa kanak dan remaja dapat terjadi hambatan/
kegagalan dalam menjalani proses perkembangan jiwanya.
Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari
konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun remaja
Ada faktor biologis, psikologis dan sosial seperti peristiwa
traumatik (perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari dan
terhadap lingkungannya, seperti kondisi ekonomi) yang
membuatnya merasa rendah diri dan masalah kesehatan jiwa
lainnya.
SOTK : PERMENKES NO 64 /2015
DIREKTORAT
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
MASALAH KESEHATAN JIWA DAN
NAPZA

SUBBAGIAN TATA USAHA

SUBDIREKTORAT MASALAH
SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT
KESEHATAN JIWA ANAK
MASALAH KESEHATAN JIWA MASALAH PENYALAH-
DAN REMAJA
DEWASA DAN LANJUT USIA GUNAAN NAPZA
dr.Lina R.Mangaweang, SpKJ

SEKSI
SEKSI
SEKSI MASALAH
KESEHATAN JIWA ANAK
KESEHATAN JIWA DEWASA PENYALAHGUNAAN NAPZA
Marleni Desnita, S Psi
DI MASYARAKAT

SEKSI
SEKSI
SEKSI MASALAH
KESEHATAN JIWA REMAJA
KESEHATAN JIWA LANJUT PENYALAHGUNAAN NAPZA
dr.Siti Chodidjah
USIA DI INSTITUSI
DASAR HUKUM
UU No. 36 thn 2009 tentang
KESEHATAN KONVENSI HAK
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi &
ANAK (KHA)
Pasal anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi yang akan Hak atas kelangsungan hidup (child
131 datang, yang sehat, cerdas dan survival);
ay.1 berkualitas serta untuk menurunkan
angka kematian bayi dan anak Hak untuk berkembang (child
development);
Upaya pemeliharaan kes. bayi &
Pasal anak menjadi tanggung jawab &
131 kewajiban bersama bg org tua, Hak atas perlindungan (child protection)
keluarga, masyarakat & pemerintah,
ay.3 & pemerintah daerah
Hak untuk berpartisipasi dlm
Setiap bayi & anak berhak kehidupan masyarakat (child
Pasal terlindung dan terhindar dari segala participation)
133 bentuk diskriminasi dan tindak
kekerasan yang dapat mengganggu
ay.1 kesehatannya

Upaya pemeliharaan kesehatan


Pasal penyandang cacat harus ditujukan UU No. 35 Tahun 2014 tentang
139 utk menjaga agar tetap hidup sehat Perubahan atas UU No. 23 Tahun
& produktif secara sosial,ekonomi
ay.1 & bermartabat
2002 tentang Perlindungan Anak
DASAR HUKUM
- UU No 39/1999: HAM
- UU No 35/2014 perub UU No 23/2002:
Perlindungan Anak
- UU No 23/2004: Kekerasan dalam RT
- UU No 13/2006: Perlindungan Saksi dan Korban
- UU No 36/2009: Kesehatan
- UU No 44/2009: RS
- UU No 18/2014: Kes Jiwa
Peraturan pemerintah, Perpres, Permenkes dll
2016
PERATURAN YANG TERKAIT Permenkes No.3 th 2016 ttg
pelatihan&penyelenggaraan
DENGAN PP Kt P/A pelayanan aborsi atas
indikasi kedaruratan medis
dan kehamilan akibat
perkosaan
2013 Perpu No.1 ttg perubahan
2006 2010 Permenkes No.68 ttg
kedua atas UU No.23 th
UU No.13 ttg Perlindungan Permen PPPA No.01 ttg Kewajiban Pemberi
2002 ttg Perlindungan anak
Saksi dan Korban. SPM Bidang layanan Layanan Kesehatan Untuk
1995 PP No. 4 ttg Penyelenggaraan Terpadu Bagi Perempuan Memberikan Informasi atas Menuju
Konferensi IV ttg dan Kerjasama Pemulihan & Anak Korban adanya Dugaan KtA terwujudnya
Perempuan, Korban Kekerasan dalam Kekerasan.
Beijing Platform
kesetaraan
Rumah Tangga. Permen PPPA No.02 ttg gender dan
for Action. RAN PP KtA
perlindungan
anak
1984
UU No.7 ttg 2000 2014
Pengesahan Konvensi Inpres No.9 ttg
PP No.61 ttg Kespro
mengenai PUG dalam Permenkes No.6 ttg Pencabutan
Penghapusan Segala Pembangunan Permenkes No.1636/2010 ttg Sunat
Bentuk Diskriminasi Perempuan
thd Perempuan 2012 Permenkes No. 25 ttg Upaya Kes. Anak
Keputusan Dirjen Permenkes No. 71 Tahun 2014 ttg Tata
2009 BUK Cara Pengenaan Sanksi Administrasi
No.HK03.05/VI/ Bagi Nakes & Penyelenggara Fasyankes
UU No.36 ttg 1400/2012 Ttg Tim
1994 dlm Tindakan Aborsi & Yankespro dg
Kesehatan Pelaksana Sub
ICPD 2004 Bantuan atau Kehamilan di Luar Cara
Gugus Tugas PP Alamiah.
Kairo 1999 UU ttg 2007
KtPA dan TPPO Permenkes No. 97 Tahun 2014 ttg
UU No. 39 Penghapusan UU No.21 ttg
ttg Hak Yankes Kes. Masa Sebelum Hamil,
KDRT Pemberantasan
Asasi Hamil, Persalinan, Masa Sesudah
Tindak Pidana Melahirkan, Penyelenggaraan Yan.
Manusia.
Perdagangan Orang Kontrasepsi, serta Yankes Seksual.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BESARAN
MASALAH
KESEHATAN
JIWA ANAK
II. DAN REMAJA
Prevalensi Gangguan Mental Emosional*)
Umur 15+ tahun menurut Provinsi, 2013
*) berdasarkan Self Reporting Questionnaire-20, dengan Nilai Batas Pisah (Cut off Point) 6
14.0

12.0 11.6

10.0

8.0

6.0
6.0

4.0

2.0 1.2

0.0
Kalteng

Sumbar

Sulteng
Lampung

Jatim
Kaltim

Sulut

NTB

NTT
DIY
Bengkulu

Bali
Sumut

Malut
Sultra

Banten

Jabar
Kalsel

DKI

Indonesia

Sulsel
Kep.Riau
Riau

Sumsel

Maluku

Aceh
Jambi

Kalbar

Jateng
Papua

Sulbar
Pabar

Babel
Gorontalo

11
Masalah Kesehatan Jiwa Anak & Remaja

GANGGUAN MASALAH
PERKEMBANGAN
EMOSI DAN
BUNUH DIRI GANGGUAN
PERILAKU

ANAK CEMAS DAN


JALANAN DEPRESI

RELASI
MASALAH KESEHATAN
INTERPERSONAL JIWA ANAK & REMAJA MASALAH
& BELAJAR
KESEPIAN

DISABILITAS KEKERASAN
DAMPAK
ROKOK, PERUNDUNGAN
AKOHOL, (BULLYING)
DAN NAPZA
STATUS KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA

30% Aborsi Ilegal 2,1-2,4 36.9% AIDS pd usia


CEDERA: MERASA
juta Remaja Perempuan produktif 20-29 thn Usia 5-11 tahun 9.7%, KESEPIAN:
Usia 15-24 tahun 11.7% Perempuan 11,4 %
(Riskesdas 2013), Laki-laki 19,6%
ASFR 15-19 th : (Survey Kes
Sekolah, Depok
48/1000 2006)

Seks pranikah Umur 15-19: Karies Usia 12 Tahun 29.8%,


Laki-laki : 4,5 % Usia Diatas 12 Tahun 43.9%
Perempuan : 0,7 % (Riskesdas 2007),
(SDKI 2012)

Umur Pertama Pacaran


Umur : 12-14 : + 26 % Kurang Aktifitas fisik
Umur : 15-17 : + 46 % Usia 10-14 tahun : 49.6%,
PHBS rendah (CTPS dg benar ) Usia 15-19 tahun : 35.4%
Pengetahuan Kespro Rendah 17,2 % ( 10-14 th) (Riskesdas 2013)
23,6% 15-14 th)
(Riskesdas 2010)
Merokok/
Terpapar asap rokok
STATUS KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
KEK pada WUS 15-19 tahun: Usia 6-12 Tahun :
38.5% (hamil); Sangat Pendek 15.1%,
46.6% (tdk hamil) Pendek 20.5%,
lebih pendek 12,5 cm untuk
laki-laki dan 9,8 cm untuk
Kecacingan Siswa SD wanita dari standar WHO
31.8% (Dit. PPPL 2008)

Anemia Kegemukan : 9.2%,


Usia 5-14 th : 26.4%,
Usia 15-24: 18.4%
Obesitas : 15,4%
(Riskedas 2013) (Riskesdas 2013)

93% Kurang konsumsi


Makan makanan sayur dan buah
berisiko : nasi,
penyedap, bakar 44,6% Usia 6-12 Th Sarapan Mutu Rendah
(Riskesdas 2010)
SITUASI PEKERJA ANAK,
ANAK JALANAN,
ANAK BERHADAPAN DENGAN
ANAK TERLANTAR HUKUM (ABH)

Napi anak pidana : 2.753


(Sistem Data base Pemasyarakatan)

Masalah kesehatan : penyakit kulit


N= 4,0528 juta (scabies), TB, HIV & AIDS, NAPZA,
sanitasi lingkungan
Jumlah Anak Jalanan
232.000
(Kemensos,2010) Laporan KPAI : dalam sd tahun 2013
Kekerasan Seksual menjadi
urutan ke-3 penyebab pada ABH
masuk di penjara
8 jt Hanya 4 % (142.530)
anak terlantar yang memperoleh Bansos
di seluruh Indonesia melalui PKSA
LAPAS/ RUTAN ANAK BERUBAH
MENJADI LEMBAGA PEMBINAAN
5.849 Panti (LKSA) 3.136 Panti (LKSA) yang KHUSUS ANAK (LPKA)
yang teregistrasi dibina oleh Puskesmas
ANAK JALANAN

16
Data Pengaduan KPAI
(Komisi Perlindungan Anak Indonesia)

No Jenis Aduan Jumlah


1 Anak Berhadapan Hukum (ABH) 167
2 Keluarga dan pengasuhan alternatif 152
3 Pelanggaran hak pendidikan 84
4 Masalah pornografi dan cyber crime 67
5 Bidang Sosial dan Anak dalam Situasi Darurat 24
6 Bidang Agama dan Budaya 45
7 Bidang Hak Sipil dan Partisipasi 15
8 Bidang Kesehatan dan Napza 52
9 Bidangg Trafficking dan Eksploitasi 33
10 lain-lain 6
TOTAL 645

Sementara itu, sebanyak 21.689.987 laporan *hingga 15 Maret 2016


kasus pelanggaran hak anak terjadi di 33
provinsi di Indonesia selama lima tahun
belakangan.
Faktor Risiko Terkait Keswa Pelajar SMP dan SMA
FAKTA KEKERASAN DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

84% 45% 40%


Siswa Mengaku Siswa Laki-laki Siswa Usia 13-15 Th
Pernah Mengalami Menyebutkan Bahwa Melaporkan Pernah
Kekerasan Di Sekolah Guru Atau Petugas Mengalami
Sekolah Merupakan Kekerasan Fisik Oleh
Pelaku Kekerasan Teman Sebaya

ICRW, 2015 ICRW, 2015 UNICEF, 2014

75% 22% 50%


Siswa Mengakui Siswa Perempuan Anak Melaporkan
Pernah Melakukan Menyebutkan Bahwa Mengalami
Kekerasan Di Sekolah Guru Atau Petugas Perundungan
Sekolah Merupakan (Bullying) Di Sekolah
Pelaku Kekerasan

ICRW, 2015 ICRW, 2015 UNICEF, 2015


Hasil Penelitian Remaja Dengan SDQ
Hasil penelitian terhadap 385 remaja berusia 11-17
tahun di Jakarta dengan menggunakan SDQ (Strenght
Difficult Questionnaire) menunjukkan:
1. Masalah hiperaktivitas 5,96%
2. Masalah emosi 26,16%
3. Masalah perilaku 22,27%
4. Masalah dengan teman sebaya 2,59%
5. Masalah pro-sosial 2,59%

(dr. Elly Ang,2006-2007)


SISTEMATIKA PEMBAHASAN

KEBIJAKAN
UPAYA PROGRAM
KESEHATAN
ANAK DAN
III. REMAJA
RUANG LINGKUP UPAYA KESEHATAN JIWA
ANAK DAN REMAJA
(PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF, DAN REHABILITATIF)

Gangguan jiwa yang


Masalah yang
menimbulkan
berhubungan dengan
Masalah Psikososial penderitaan pada
perkembangan
yang timbul sebagai anak dan remaja atau
manusia yang
akibat terjadinya hambatan dalam
harmonis dan
perubahan sosial melaksanakan
peningkatan kualitas
aktivitas (peran
hidup
akademis dan sosial)
KESEHATAN JIWA DALAM
Lifeskills education Remaja
CONTINUUM OF CARE
Keswa
LIFE CYCLE ANAK School Mental Health remaja
Pencegahan
perilaku
Kesehatan jiwa anak pasca berisiko
bencana

Usia
Pelatihan parenting skills,
stimulasi Sekolah
Deteksi dini dan tata
Early intervention for laksana gangguan
high risk children keswa usia sekolah
Outreach service
Balita
Pemantauan pertumbuhan
& perkembangan
Deteksi dini dan tata
Batita laksana gangguan keswa
Kehamilan Deteksi dini dan tata laksana balita
Persalinan, masalah keswa batita
nifas, Neurodevelopmental disorders: Autism spectrum
neonatal disorders, Learning Difficulties, Intellectual
disability, ADHD
Perinatal Psychiatry *) 24
Riwayat kehamilan Riwayat persalinan Postnatal

Perawatan antenatal High risk group: BBLR Data bayi baru lahir
Hasil pemeriksaan dan Apgar score 7 termasuk data
laboratorium pada 1, 5 dan 10 menit perkembangan
pasca persalinan

High risk: Ibu dengan Low risk Postnatal


masalah kesehatan
fisik (misal: HIV) ; Kondisi kesehatan
gangguan jiwa, dsb jiwa ibu

Klinik Perkembangan
Anak Stimulasi Tatalaksana

Skrining
perkembangan anak Evaluasi Perkembangan Pulih
berkelanjutan

Diagram for integrated child development model


Perinatal Psychiatry
PETA STRATEGI KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA 2015-2019

KEUANGAN
1. TERWUJUDNYA GENERASI MUDA YANG SEHAT, CERDAS
DAMPAK
DAN BERKEPRIBADIAN
2. TERWUJUDNYA
PELAYANAN KESEHATAN 3. TERWUJUDNYA UPAYA KESWA
JIWA ANAK DAN REMAJA ANAK DAN REMAJA BERBASIS
OUTCOME

16. TERWUJUDNYA PENGANGGARAN BIDANG KESEHATAN JIWA ANAK &


INSTITUSI DAN MASYARAKAT
YANG KOMPREHENSIF

4.TERWUJUDNYA 5. TERWUJUDNYA 6. TERWUJUDNYA 7. TERWUJUDNYA


YANKESWA ANAK DAN PROGRAM PROMOSI INTEGRASI DAN
YANKESWA ANAK DAN
REMAJA DI TINGKAT % DAN PREVENSI KESWA KERJASAMA KESWA ANAK
PROSES REMAJA DI LUAR SEKTOR DAN REMAJA DALAM
PRIMER & RUJUKAN ANAK DAN REMAJA
STRATEGIS YG KESEHATAN PROGRAM LP/LS
HARUS
DILAKUKAN

8. ADVOKASI KESEHATAN JIWA ANAK DAN REMAJA

REMAJA
9. TERWUJUDNYA 11. TERWUJUDNYA SISTEM
10. TERWUJUDNYA
PERENCANAAN
PENELITIAN DAN INFORMASI KESWA & ANAK
PROGRAM KESWA ANAK
EVALUASI KESWA ANAK DAN REMAJA BERBASIS
DAN REMAJA YANG
DAN REMAJA DATA DAN PENGETAHUAN
TERPADU

12. TERWUJUDNYA 15.


13. TERWUJUDNYA SDM 14. TERWUJUDNYA TERWUJUDNYA
DUKUNGAN KEBIJAKAN
KESWA ANAK DAN PERBEKALAN KESWA DATA KESWA
SUMBER DAYA DAN REGULASI
REMAJA YANG ANAK DAN REMAJA ANAK DAN
KESEHATAN KESWA ANAK DAN
KOMPETEN SESUAI PEDOMAN REMAJA
REMAJA

26
Lintas Program Terkait Keswa Anak dan Remaja
Gizi
Gigi
KesOR

Indera
PTM

Kefarmasian UPAYA Kesling


KESEHATAN
JIWA ANAK
Kesga DAN REMAJA Imunisasi

PM Promkes

Kecacingan Kespro
LINTAS SEKTOR TERKAIT
Kepolisian Kemenkes
Dinkes
RI

Kemenag KPPA

UPAYA
BNN Kemendagri
KESEHATAN
JIWA ANAK
DAN REMAJA
Kemensos
BKKBN

Dinas Dinsos
Pendidikan
Kemendikbud
PERBANDINGAN ANGGARAN TA 2016 DAN TA 2017

NO UNIT KERJA TA 2016 TA 2017

SUBDIT P2M KESEHATAN JIWA ANAK DAN


1 2,4 M 4,4 M
REMAJA
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
SUBDIT ANAK DAN REMAJA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH
I. KESEHATAN JIWA DAN NAPZA DI SEKOLAH

PENCEGAHAN KASUS BUNUH DIRI


II.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN GEJALA PSIKOLOGIS PADA
III. ANAK KORBAN DAN PELAKU KEKERASAN

PENCEGAHAN ADIKSI PORNOGRAFI DAN GAME ON LINE


IV.
PELAYANAN KESWA BERGERAK (MMHS) DI SEKOLAH
V. DAN MASYARAKAT
PENINGKATAN KETERAMPILAN BAGI NAKES, KADER DAN
VI. GURU

INDIKATOR RENSTRA, SDGs DAN RKP NON PRIORITAS


SPM & KELUARGA SEHAT
ANAK & REMAJA
1. Pelayanan kesehatan ibu 1. Keluarga mengikuti KB
hamil
2. Ibu bersalin difaskes
2. Pelayanan kesehatan ibu
3. Bayi mendapat imunisasi
bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi
dasar lengkap
baru lahir 4. Bayi diberi ASI eksklusif
4. Pelayanan kesehatan balita selama 6 bulan
5. Pelayanan kesehatan pada 5. Pertumbuhan balita di
usia pendidikan dasar TB pantau tiap bulan
6. Pelayanan kesehatan pada Hipertensi 6. Penderita TB Paru berobat
usia produktif Kesehatan sesuai standar
7. Pelayanan kesehatan pada Jiwa 7. Penderita hipertensi berobat
usia lanjut teratur
IDL
8. Pelayanan kesehatan 8. Gangguan jiwa berat di
penderita hipertensi obati dan tidak
9. Pelayanan kesehatan ditelantarkan
penderita Diabetes Melitus
9. Tidak ada anggota
10.Pelayanan Kesehatan
keluarga yang merokok
orang dengan gangguan
jiwa berat
10.Keluarga memiliki atau
11.Pelayanan kesehatan memakai air bersih
orang dengan TB 11.Keluarga memiliki atau
12.Pelayanan kesehatan memakai jamban sehat
orang dengan risiko 12.Sekeluarga menjadi
terinfeksi HIV anggota JKN
31
KEGIATAN TERKAIT INDIKATOR
KELUARGA SEHAT DAN SPM TA 2017

PENYUSUNAN
PEDOMAN DETEKSI DINI
DAMPAK PORNOGRAFI
DAN KECANDUAN
GAMES ONLINE PADA
PENYUSUNAN ANAK DAN REMAJA PENYUSUNAN MODUL
PEDOMAN UPAYA PENCEGAHAN DAN
KESEHATAN JIWA PENGENDALIAN
ANAK DI TINGKAT MASALAH KESWA
PAUD ANAK DAN REMAJA

PENYUSUNAN BUKU SAKU


DETEKSI DINI DAN SOSIALISASI
PENCEGAHAN DAMPAK
PSIKOLOGIS PADA ANAK
KELUARGA KETRAMPILAN
DAN REMAJA KORBAN
KEKERASAN
SEHAT SOSIAL

KEGIATAN UPAYA PROMOTIF


KOORDINASI DAN PREVENTIF
LP/LS TERKAIT MELALUI LAYANAN
KESEHATAN JIWA
BERGERAK
PELATIHAN BIMBINGAN
KETRAMPILAN TEKNIS UPAYA
KESEHATAN JIWA
SOSIAL
DI SEKOLAH
KOMUNITAS Rumah Desa Sehat

Posyandu/PAUD/SDDTKA

Posbindu PTM/UKK
UKS / Poskestren

Posyandu lansia
Kelas bumil

Usia Usia Usia


Bumil Balita
sekolah produktif lanjut

Poskesdes / Polindes
1694 Puskesmas mampu tatalaksana
KtA di 372 Kab/Kota
1480 Puskesmas mampu
tatalaksana KtP di 278 Kab/Kota
FASILITAS
67 Rumah Sakit yang memiliki Pusat
PELAYANAN Pelayanan Terpadu (PPT) / Pusat Krisis
Terpadu (PKT)
KESEHATAN
25 Rumah Sakit & Puskesmas
18 Kantor Kesehatan & Pelabuhan
Sebagai Pelayanan Kesehatan Rujukan
TKI Bermasalah dari Luar Negeri (TPPO)
KtA = Kekerasan terhadap Anak
KtP = Kekerasan terhadap Perempuan
Laporan Menteri pd Gugus Tugas TPPO, 2015
NAMA RUMAH SAKIT RUJUKAN REGIONAL DENGAN LAYANAN JIWA
KUARTAL IV TAHUN 2016
NO NAMA PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO NAMA RSU
Kab. Aceh Barat 1. RSUD Cut Nyak Dhien
Kab. Aceh Tengah 2. RSUD Datu Beru Takengon
1. Nanggroe Aceh Darussalam Kab. Aceh Selatan 3. RSUD dr.H.Yulidin Away
Kab. Aceh Tengah,Takengon 4. RSUD Datu Beru
Kab. Bireun 5. RSUD dr Fauziah
2. Banten Kab.Serang 6. RSUD Kab Serang
Kab. Jakarta Barat 7. RSUD Cengkareng
Kab. Jakarta Pusat 8. RSUD Tarakan
DKI Jakarta
3. Kab. Jakarta Utara 9. RSUD Kodja
Kab. Jakarta Timur 10. RSUD Pasar Rebo
Kab. Sukabumi 11. RSUD Syamsudin
4.
Jawa Barat Kab. Cirebon 12. RSUD Gunung Jati
Kab. Cimahi 13. RSUD Cibabat
Kab. Pati 14. RSUDSoewondo
Kab. Purwokerto 15. RS Prof dr.Margono Soekarjo
5. Jawa Tengah
Kab.Surakarta 16. RSUD dr. Moewardi
Kab. Tegal 17. RSUD Kardinah
Kab. Malang 18. RSUD dr. Saiful Anwar
Kab. Jember 19. RSUD Soebandi
6. Jawa Timur
Kab. Djombang 20. RSUD Djombang
Kab. Madiun 21. RSUD Soedomo
7. DIY Kota Yogyakarta 22. RSUD Kota Yogyakarta
8. Sumatra Utara Kab. Labuhan Batu 23. RSUD Rantau Prapat
Kota Bukittinggi 24. RS Achmad Mochtar Bukittinggi
9. Sumatra Barat Kota Solok 25. RSUD Solok
Kota Pariaman 26. RSUD Pariaman
10. Bangka Belitung Kab. Belitung 27. RSUD Marsidi Judono
11. Kalimantan Tengah Kab. Sampit 28. RSUD dr.Murjani Sampit
Kab. Kandangan, Sungai Hulu Selatan 29. RSUD H. Hasan Basry
12. Kalimantan Selatan
Kab. Banjarmasin 30. RSUD Ansari Saleh
13. Gorontalo Kab. Gorontalo 31. RSUD dr. M.M Dunda
14. Bali Kab. Gianyar 32. RSUD Sanjiwani Gianyar
15. NTB Kab. Sumbawa 33. RSUD Kab. Sumbawa
Kab. Kolaka 34. RSUD Kolaka
16. Sulawesi Tenggara
Kab. Baubau 35. RSUD Baubau
PERSENTASE RS UMUM RUJUKAN REGIONAL YANG
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
JIWA/PSIKIATRI TA 2015 DAN 2016

31,8 %
30 %
35
20 %
30 20 %

25
20 Target
Capaian
15
10
5
0
RSU 2015 RSU 2016

36
INDIKATOR RENSTRA
BASELINE TARGET
DEFINISI OPERASIONAL CARA PEROLEH DATA
(2014) 2015 2016 2017 2018 2019

Provinsi yang memiliki 1. Pengelola program 1 Prov 5 Prov 19 Prov 34 Prov


minimal 30% SMA dan yang kesehatan jiwa dan
sederajat di Kab/Kota yang UKS di Dinas
menyelenggarakan upaya
pencegahan dan
Kesehatan dan
pengendalian masalah 2. Dinas Pendidikan
kesehatan jiwa dan NAPZA SMA dan yang
dengan kriteria minimal 1 dari sederajat
4 kriteria:
1. Melakukan upaya promotif
dan preventif (mis:
penyuluhan melalui media
KIE keswa) di sekolah.
2. Deteksi dini masalah
kesehatan jiwa dan NAPZA
melalui guru BK dan
Puskesmas di UKS
3. Memiliki buku rujukan
kasus ke Fasyankes
dasar/primer.
4. Guru BK terlatih keswa
INDIKATOR RKP NON PRIORITAS
BASELINE TARGET
DEFINISI OPERASIONAL CARA PEROLEH DATA
(2014) 2015 2016 2017 2018 2019

Provinsi yang memiliki 1. Pengelola program 1 Prov 5 Prov


minimal 30% tingkat SD, kesehatan jiwa dan
SMP,SMA dan yang sederajat,
menyelenggarakan upaya UKS di Dinas
pencegahan dan Kesehatan dan
pengendalian masalah 2. Dinas Pendidikan
kesehatan jiwa dan NAPZA SMA dan yang
dengan kriteria minimal 1 dari 4
kriteria:
sederajat
1. Melakukan upaya promotif
dan preventif (mis: penyuluhan
melalui media KIE keswa) di
sekolah.
2. Deteksi dini masalah
kesehatan jiwa dan NAPZA
melalui guru BK dan
Puskesmas di UKS
3. Memiliki buku rapor
kesehatanku rujukan ke
Fasyankes dasar/primer.
4. Guru BK terlatih keswa
I. KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN MASALAH
KESWA DI SEKOLAH MENDUKUNG INDIKATOR SEKOLAH

PAKET PROMOSI KIE KE SEKOLAH (PENYULUHAN, MCV DAN


1. MEDIA CETAK)

LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) BAGI PERWAKILAN


SMA DAN YANG SEDERAJAT DI 5 WILAYAH DKI JAKARTA (JAKBAR,
2. JAKTENG, JAKTIM, JAKSEL DAN JAKPUS) TAHUN 2016

LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) DI 5 PROVINSI (DKI


3. JAKARTA, JABAR, JATENG, JATIM DAN YOGYAKARTA) TAHUN 2017

ADVOKASI DAN SOSIALISASI USAHA KESEHATAN SEKOLAH


4.

BIMBINGAN TEKNIS KESWA SEKOLAH PERCONTOHAN


5.

PENINGKATAN KETERAMPILAN
INDIKATOR SDGs TTG BUNUH DIRI
TARGET
TAHUN DASAR INSTANSI
TARGET TPB INDIKATOR TPB PENCAPAIAN UIC
(2014) PELAKSANA
2017 2018 2019

TARGET 3.4: Indikator 3.4.2: 1.77 per 100.000 1,73 1,70 1,66 Direktorat Kementerian
Pencegahan
Pada tahun 2030 mengurangi Kesehatan
Angka penduduk dan
sepertiga angka kematian dini
Pengendalian
akibat dari penyakit tidak
menular (NCD), melalui
Kematian Dari (Litbang, 2014) Masalah
Kesehatan
pencegahan dan pengobatan, Percobaan Jiwa dan
serta mempromosikan
Napza
kesehatan mental dan Bunuh Diri
kesejahteraan

% Kematian Jumlah kematian dari percobaan bunuh diri


X 100%
Akibat Bunuh Diri
Jumlah kematian keseluruhan pada suatu periode waktu
BUNUH DIRI
Bunuh diri merupakan tindakan mengakhiri hidup untuk
mencapai kematian
Percobaan bunuh diri merupakan tindakan mengakhiri hidup
yang tidak berhasil mencapai kematian.
Faktor risiko bunuh diri adalah
Masalah dan gangguan jiwa contoh: gangguan depresi
berat, skizofrenia, ketergantungan NAPZA
Penyakit fisik kronis contoh: kanker, HIV/Aids dan
gangguan neurologis.
Manfaat:
1. Memperoleh angka kejadian (insidens rate) bunuh diri
2. Penyusunan kebijakan dan program pencegahan (KIE) serta
penanganan komprehensif untuk mengendalikan masalah
kesehatan jiwa yang dapat mengakibatkan bunuh diri
3. Peningkatan kualitas hidup dan kesehatan jiwa masyarakat
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BUNUH DIRI
MENDUKUNG INDIKATOR BUNUH DIRI

PAKET PROMOSI KIE KE SEKOLAH (PENYULUHAN, MCV DAN MEDIA


1. CETAK)

LAYANAN KESEHATAN JIWA BERGERAK (MMHS) DI SMA dan SEDERAJAT DI 5


WILAYAH DKI JAKARTA (PENYULUHAN DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN
2.
BUNUH DIRI SERTA SKRINING KESWA)

ADVOKASI DAN SOSIALISASI PENCEGAHAN BUNUH DIRI PADA REMAJA


3.

LOKAKARYA PENCEGAHAN BUNUH DIRI PADA REMAJA


4.

PERINGATAN HARI PENCEGAHAN BUNUH DIRI


5.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

KEGIATAN
SUBDIT ANAK
DAN REMAJA
TA 2016 DAN
IV. 2017
KEGIATAN SUBDIT MASALAH KESWA ANAK DAN REMAJA
TAHUN ANGGARAN 2016

NO KEGIATAN
PENYUSUNAN MODUL POLA ASUH YANG LOKAKARYA DALAM HARI PENCEGAHAN
1
MENDUKUNG TUMBUH KEMBANG ANAK 8 BUNUH DIRI SEDUNIA
PENYUSUNAN MODUL DAMPAK PSIKOLOGIS ADVOKASI DAN SOSIALISASI PROGRAM
2 KEKERASAN PADA ANAK 9 PENANGANAN DAMPAK PSIKOLOGIS PADA
ANAK KORBAN KEKERASAN
PENYUSUNAN JUKLAK PEMBIAYAAN KOORDINASI LP / LS PENANGANAN DAMPAK
3 PENANGANAN DAMPAK PSIKOLOGIS PADA ANAK 10 PSIKOLOGIS PADA ANAK KORBAN KEKERASAN
DAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN
PENYUSUNAN PEDOMAN PENGENDALIAN ADVOKASI PENINGKATAN KESWA REMAJA
4 DAMPAK DISABILITAS PADA ANAK 11 MELALUI KETERAMPILAN SOSIAL PADA
BERKEBUTUHAN KHUSUS PEMANGKU KEBIJAKAN
PENYUSUNAN ROADMAP KESWA ANAK DAN LOKAKARYA DALAM RANGKA HARI AUTISME
5
REMAJA 12 SEDUNIA

PENYUSUNAN MATERI MEDIA KIE KESWA ANAK PELAYANAN KESWA PENCEGAHAN DAN
6 DAN REMAJA 13 PENANGGULANGAN PADA KELOMPOK
BERESIKO DAN HARI KESEHATAN (MMHS)
ADVOKASI DAN SOSIALISASI PROGRAM KEGIATAN TERLAKSANA 100% DENGAN
7
PENCEGAHAN BUNUH DIRI PADA REMAJA PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR RENSTRA
KEGIATAN SUBDIT MASALAH KESWA ANAK DAN REMAJA
TAHUN ANGGARAN 2017

NO KEGIATAN
Penyusunan Buku Saku Deteksi dini dan Pencegahan Dampak Psikologis pada Anak dan Remaja Korban
1 Kekerasan bagi Keluarga dan Kader Kesehatan Jiwa.
Penyusunan Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa Anak di Tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2

3 Penyusunan Modul Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
Penyusunan Pedoman Deteksi Dini Dampak Pornografi dan Kecanduan Games on Line pada Anak dan
4 Remaja di Keluarga dan Sekolah

Sosialisasi, Pelatihan dan Bimbingan Teknis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja
5

Upaya Promotif dan Preventif Melalui Layanan Kesehatan Jiwa Bergerak (Mobile Mental Health
6 Services/MMHS)

Layanan Kesehatan Jiwa Bergerak (Mobile Mental


7 Health Services/MMHS)
KEGIATAN SUBDIT MASALAH KESWA ANAK DAN REMAJA
SUMBER DANA DEKON

NO KEGIATAN PROVINSI

TAHUN 2017
PELATIHAN PENANGANAN DAMPAK 12 PROVINSI
1 PSIKOLOGIS KEKERASAN PADA ANAK
BAGI TENAGA KESEHATAN

TAHUN 2018
PELATIHAN KESEHATAN JIWA REMAJA 34 PROVINSI
1 MELALUI KETERAMPILAN SOSIAL (LIFE
SKILL) BAGI GURU
12 LOKUS PELATIHAN PENANGANAN
DAMPAK PSIKOLOGIS KEKERASAN PADA ANAK
BAGI TENAGA KESEHATAN
1. Prov NAD
2. Prov Sumatra Utara
3. Prov Lampung
4. Prov Banten
5. Prov DKI Jakarta
6. Prov Jawa Barat
7. Prov Jawa Timur
8. Prov Bali
9. Prov NTT
10. Prov Kalimantan Timur
11. Prov Kalimantan Utara
12. Prov Maluku
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

TANTANGAN
DAN RENCANA
TINDAK
IV. LANJUT
TANTANGAN
Subdirektorat keswa anak dan remaja baru berjalan setahun
Meningkatkan program promotif dan preventif keswa melalui
berbagai media
Meningkatkan program dan kegiatan keswa tentang
perkembangan anak dan remaja berkebutuhan khusus
Ketersediaan anggaran dan sumber daya keswa masih terbatas
Data keswa masih sulit diperoleh
Pendidikan dan penelitian masih sangat kurang
Capaian target indikator
Koordinasi dan kolaborasi dengan LP/LS terkait
Memanfaatkan dana dekon sesuai dengan prioritas program di
daerah masing-masing
Meningkatkan bimtek dan monev keswa ke sekolah percontohan
RENCANA TINDAK LANJUT
Meningkatkan sosialisasi dan advokasi
Meningkatkan penyusun regulasi dan NSPK
Menyusun program dan kegiatan bersama LP/LS terkait (road
map dll)
Melaksanakan program dan kegiatan keswa yang mendukung
indikator dan prioritas bagi provinsi
Menguatkan sumber daya keswa
Melakukan bimtek
Mengupayakan best practise dan pilot project (mis sekolah)
Mengupayakan modul-modul keswa yang terakreditasi
Meningkatkan pelatihan untuk keterampilan nakes dan non
nakes dalam mengenali, deteksi dini dan penanganan awal
(keterampilan sosial, pola asuh dan kekerasan)
Melaksanakan monev minimal 1 kali/tahun
KEGIATAN KESEHATAN JIWA
BERGERAK DI 5 WILAYAH DKI
JAKARTA

SUBDIT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


MASALAH KESWA ANAK DAN REMAJA
LATAR BELAKANG
Tahun 2016 Subdit P2 Masalah Keswa Anak dan Remaja
telah melakukan Program Kesehatan Jiwa Bergerak
(MMHS) yang antara lain kegiatannya saat di sekolah
adalah memberikan penyuluhan dan deteksi dini pada
anak sekolah setingkat SMA dan Madrasah Aliyah di 5
wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan instrumen
tanpa konseling
Instrumen Deteksi Dini yang digunakan adalah SDQ
(Strength Difficulties Questionaire) untuk mengetahui
secara cepat tentang permasalahan psikososial yang
dialami oleh remaja.
Siswa yang telah mengisi Instrumen SDQ sebanyak 700
siswa yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak 315 orang
(45 %) dan siswa perempuan sebanyak 385 orang (55 %)
HAL YANG DINILAI DARI
INSTRUMEN SDQ
1. Kesulitan:
a. Gejala Emosional
b. Masalah Perilaku
c. Hiperaktifitas
d. Masalah Teman Sebaya

2. Kekuatan (Prososial):
a. Mampu mempertimbangkan perasaan orang lain
b. Bersedia berbagi dengan anak lain
c. Suka menolong
d. Bersikap baik pada anak yang lebih muda
e. Sering menawarkan diri membantu orang lain
HASIL PENGISIAN INSTRUMEN SDQ
Berdasarkan tabel diatas, siswa yang mempunyai gejala
emosional
- Normal sebanyak 627 siswa dengan persentase 89.6 %,
- Sedang sebanyak 44 siswa dengan persentase 6.3 % dan
- Tidak normal sebanyak 29 siswa atau 4.1 %.
Siswa yang mempunyai masalah Perilaku:
- Normal sebanyak 581 siswa dengan persentase 83.0 %,
- Sedang sebanyak 76 siswa dengan persentase 10.9 % dan
- Tidak normal sebanyak 43 siswa atau 6.1 %.
Berdasarkan tabel diatas siswa yang hiperaktifitas:
- Normal sebanyak 661 siswa dengan persentase 94.4 %,
- Sedang sebanyak 29 siswa dengan persentase 4.1 % dan
- Tidak normal sebanyak 9 siswa atau 1.3 %.
Berdasarkan tabel diatas siswa yang mempunyai masalah teman sebaya;
- Normal sebanyak 540 siswa dengan persentase 77.1 %,
- Sedang sebanyak 148 siswa dengan persentase 21.1 % dan
- Tidak normal sebanyak 12 siswa atau 1.7 %.
Berdasarkan ke-4 tabel diatas, maka siswa dengan masalah total
kesulitan;
- Normal sebanyak 597 siswa dengan persentase 85.3 %,
- Sedang sebanyak 84 siswa dengan persentase 12.0 % dan
- Tidak normal sebanyak 19 siswa atau 2.7 %.
Berdasarkan tabel diatas siswa yang mempunyai masalah Prososial;
- Normal sebanyak 642 siswa dengan persentase 91.7 %,
- Sedang sebanyak 49 siswa dengan persentase 7.0 % dan
- Tidak normal sebanyak 9 siswa atau 1.3 %.
Melalui MMHS dapat dilaksanakan
1. Pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan jiwa
dilingkungan sekolah melalui penyuluhan, deteksi dini
(skrining) dan konseling masalah kesehatan jiwa.
2. Dari hasil Siswa yang telah mengisi Instrumen SDQ
sebanyak 700 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki sebanyak
315 orang (45 %) dan siswa perempuan sebanyak 385 orang
(55 %) diperoleh:
a. Masalah kesulitan sedang sebanyak 84 siswa dengan
persentase 12.0 % dan masalah kesulitan tidak normal
sebanyak 19 siswa atau 2.7 %.
b. Masalah prososial sedang sebanyak 49 siswa dengan
persentase 7.0 % dan masalah prososial tidak normal
sebanyak 9 siswa atau 1.3 %.
erdas intelektual, emosional
dan spiritual
mpati dalam berkomunikasi
efektif
ajin beribadah sesuai agama
dan keyakinan
nteraksi yang bermanfaat bagi
kehidupan
sah, Asih dan Asuh Tumbuh
Kembang dalam Keluarga &
Masyarakat Terima-Kasih
Terima Kasih

ANAK DAN REMAJA


SEHAT JIWA BERASAL DARI
KELUARGA SEHAT
TIDAK ADA KESEHATAN TANPA KESEHATAN JIWA
(THERE IS NO HEALTH WITHOUT MENTAL HEALTH)

Anda mungkin juga menyukai