KEBIJAKAN ASUHAN PADA PEREMPUAN DENGAN

GANGGUAN KESEHATAN MENTAL

RINA, SST, M.Tr. Keb

BIDAN , HARUS
BAGAIMANA ?

KOMPETENSI UMUM BIDAN

BERDASARKAN ICM(INTERNATIONAL
CONFEDERATION OF MIDWIVES)

BIDAN WAJIB MEMILIKI KOMPETENSI

UTK MELAKUKAN PENILAIAN,
PROMOSI DAN DETEKSI KOMPLIKASI
PADA IBU DAN BAYI BAIK PADA MASA
SEBELUM KEHAMILAN HINGGA
SETELAH MELAHIRKAN
UU KEBIDANAN NO.4 THN 2019
PASAL 49
KEWENANGAN BIDAN :
MELAKUKAN DETEKSI DINI KASUS
RISIKO DAN KOMPLIKASI PADA
MASA KEHAMILAN, PASCA
PERSALINAN, MASA NIFAS, SERTA
ASUHAN PASCA KEGUGURAN
DAN DILANJUTKAN DENGAN
RUJUKAN
PERAN BIDAN DLM
KESEHATAN MENTAL
PERINATAL

MENINGKATKAN KESADARAN MENGENAI LITERASI KES MENTAL PERINATAL

MEMBANGUN HUBUNGAN SALING PERCAYA
MENGURANGI STIGMA
MEMPERKUAT KESEJAHTERAAN MENTAL IBU
MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN KESEJAHTERAAN IBU SAAT INI
MEMBERIKAN PELAYANAN YG TEPAT
MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA ANGGOTA KELUARGA
 DASAR HUKUM

UU NO.36/2009 TENTANG
KESEHATAN
UU NO.35/2009
TENTANG NARKOTIKA
UU NO.18/2014
TENTANG KESEHATAN JIWA
UU NO.35/2014
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
UU NO.8/2016
TENTANG PENYANDANG DISABILITAS
PERMENKES NO.39/2016 TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA DAN
PERMENKES NO.54/2017 TENTANG
PENANGGULANGAN PEMASUNGAN PADA ODGJ
TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN 2021-2024
5 RPJMN DAN 6 PILAR
TRANSFORMASI

VISI PRESIDEN UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG

SEHAT, PRODUKTIF, MANDIRI DAN BERKEADILAN

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU, ANAK, KELUARGA BERENCANA

1 DANKESEHATAN REPRODUKSI

MEMPERCEPAT PERBAIKAN GIZI

2 MASYARAKAT

MEMPERBAIKI PENGENDALIAN
3 PENYAKIT

4 GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

MEMPERKUAT SISTEM KESEHATAN DAN PENGENDALIAN

5 OBAT DAN MAKANAN
TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN 2021-2024
5 RPJMN DAN 6 PILAR
TRANSFORMASI

6 PILAR TRANSFORMASI

1 LAYANAN PRIMER

2 LAYANAN RUJUKAN

3 SISTEM KETAHANAN KESEHATAN

4 SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

5 SDM KESEHATAN

6 TEKNOLOGI KESEHATAN
KESEHATAN JIWA DALAM
TRANSFORMASI SISTEM
KESEHATAN
- PEMBIAYAAN PEMBERDAYAAN LOKAL, LAYANAN
SKRINING, PROMOSI, PREVENSI
TRANSFORMASI SISTEM - PENYELERASAN REGULASI PEMBIAYAAN DAN
PEMBIAYAAN KESEHATAN STANDARISASI PELAYANAN
- PENGHITUNGAN ULANG SKEMA PEMBIAYAAN
- KEMITRAAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN

- PENGUATAN KUANTITAS DAN KUALITAS SDM LAYANAN

TRANSFORMASI SDM
PRIMER, SPESIALIS DAN SUB SPESIALIS DI BIDANG
KESEHATAN
KESEHATAN JIWA

- PENGEMBANGAN MEDIA EDUKASI

- PENGEMBANGAN PRAKTIK TELEMEDICINE
TRANSFORMASI TEKNOLOGI - PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATA DAN
KESEHATAN INFORMASI
- PENGEMBANGAN SISTEM TRAKING
KESINAMBUNGAN PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
KEKAMBUHAN
 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
MASALAH KESEHATAN JIWA DAN NAPZA

- TERWUJUDNYA MASYARAKAT PEDULI KESEHATAN JIWA

ARAH KEBIJAKAN - TERWUJUDNYA PELAYANAN JIWA DAN NAPZA YG KOMPREHENSIF
- TERWUJUDNYA UPAYA KESEHATAN JIWA DAN NAPZA BERBASIS
MASYARAKAT

- PENGUATAN REGULASI MASALAH KESEHATAN JIWA DAN

NAPZA (MKJN)
- ADVOKASI DAN SOSIALISASI PROGRAM P2MKJN
- PENINGKATAN JEJARING KEMITRAAN MASALAH KESEHATAN
JIWA DAN NAPZA (MKJN) DGN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS
SEKTOR
- PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA DAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA TERINTEGRASI DI FASYANKES/PKM
DLM KERANGKA JKN
STRATEGI - PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN JIWA DAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA BERBASIS KELUARGA,
MASYARAKAT, INSTITUSI PENDIDIKAN, LINGKUNGAN KERJA
- PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN MKJN
- PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SURVEILANS MKJN
DENGAN OPTIMALISASI IT
- PPERLUASAN RISET DAN INOVASI UTK TERSEDIANYA DATA
KEMATIAN KRN BUNUH DIRI DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
SECARA BERKESINAMBUNGAN
- PENINGKATAN PERAN SERTA KOMUNITAS, MASYARAKAT,
MITRA DAN MULTISEKTOR LAINNYA DLM PENCEGAHAN MKJN
- PENINGKATAN KAPASITAS DAN MUTU SUMBER DAYA
KESEHATAN JIWA DNA NAPZA
 JUMLAH PENDERITA
PENYAKIT MENTAL DI
INDONESIA PER TAHUN
2021 SEBESAR 20% DARI 18%
250 JUTA PENDUDUK PEMASUNGAN
TERJADI DI
PEDESAAN

17% (250 JUTA 19 JUTA JIWA

JIWA PENDUDUK MENGALAMI
DATA
INDONESIA GANGGUAN
PENYANDANG
GANGGUAN MENTAL
KEJIWAAN DI EMOSIONAL
INDONESIA

57 RIBU JIWA 18.800 JIWA MASIH

PERNAH DI DIPASUNG HINGGA
PASUNG/DIKURUN SKRNG
G
PENGERTIAN

UU NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

KESEHATAN ADALAH KEADAAN SEHAT BAIK SECARA FISIK, MENTAL,
SPRITUAL, MAUPUN SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG
UNTUK HIDUP PRODUKTIF SECARA SOSIAL DAN EKONOMIS

WHO
SEHAT ADALAH KEADAAN YANG SEMPURNA BAIK FISIK, MENTAL
MAUPUN SOSIAL, TIDAK HANYA TERBEBAS DARI PENYAKIT ATAU
KELEMAHAN/CACAT

UNDANG-UNDANG NO. 18 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN JIWA

KESEHATAN JIWA ADALAH KONDISI DIMANA SESEORANG INDIVIDU
DAPAT BERKEMBANG SECARA FISIK, MENTAL, SPRITUAL,DAN SOSIAL
SEHINGGA INDIVIDU TERSEBUT MENYADARI KEMAMPUAN SENDIRI,
DAPAT MENGATASI TEKANAN, DAPAT BEKERJA SECARA PRODUKTIF,
DAN MAMPU MEMBERIKAN KONTRIBUSI UNTUK KOMUNITASNYA
KATEGORI KONDISI KES JIWA
SESEORANG
ORANG DGN MASALAH KEJIWAAN (ODMK)
ADALAH ORANG YG MEMPUNYAI MASALAH FISIK, MENTAL, SOSIAL,
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN, DAN/ATAU KUALITAS HIDUP
SEHINGGA MEMILIKI RISIKO MENGALAMI GANGGUAN JIWA

ORANG DGN GANGGUAN JIWA (ODGJ)

ADALAH ORANG YANG MENGALAMI GANGGUAN DALAM PIKIRAN,
PERILAKU, DAN PERASAAN YANG TERMANIFESTASI DLM BENTUK
SEKUMPULAN GEJALA DAN/ATAU PERUBAHAN PERILAKU YANG
BERMAKNA, SERTA DAPAT MENIMBULKAN PENDERITAAN DAN
HAMBATAN DLM MENJALANKAN FUNGSI ORANG SEBAGAI MANUSIA

GANGGUAN JIWA BERAT (ODGJ)

ADALAH GANGGUAN JIWA YANG DITANDAI OLEH TERGANGGUNYA
KEMAMPUAN MENILAI REALITAS ATAU TILIKAN (INSIGHT) YANG BURUK
GEJALA SEPERTI HALUSINASI, ILUSI, WAHAM, GANGGUAN PROSES
PIKIR, KEMAMPUAN BERPIKIR, SERTA TINGKAH LAKU.
CONTOH PSIKOSIS : SKIZOPRENIA
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA PSIKOFRENIA

JENIS STRESOR PSIKOSOSIAL

PERKAWINAN (PERTEKARAN, PERPISAHAN, PERCERAIAN)

PROBLEM ORANG TUA (TIDAK PUNYA ORTU, KEBANYAKAN

ANAK, KENAKALAN ANAK, ANAK SAKIT)
HUB INTERPERSONAL (ANTAR PRIBADI)
HUBUNGAN DGN KAWAN DEKAT YG MENGALAMI
KONFLIK,KONFLIK DGN REKAN KERJA
LINGKUNGAN KERJA
MASALAH PERUMAHAN, PINDAH TEMPAT TINGGAL,
PENGUSURAN
PEKERJAAN
KEHILANGAN PEKERJAAN, PEKERJAAN TERLALU BANYAK,
PEKERJAAN TDK COCOK
KEUANGAN
PENDAPATAN JAUH LEBIH RENDAH DARIPADA PENGELUARAN,
TERLILIT HUTANG, KEBANGKRUTAN
HUKUM
TUNTUTAN HUKUM PENGADILAN
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GANGGUAN JIWA PSIKOFRENIA

JENIS STRESOR PSIKOSOSIAL

PERKEMBANGAN
MASA REMAJA, MASA DEWASA,USIA LANJUT

PENYAKIT FISIK/CIDERA
PENYAKIT KRONIS JANTUNG, KANKER, KECELAKAAN

FAKTOR KELUARGA
STRES YG DIALAMI ANAK REMAJA DANDEWASA, HUB ORANG
TUA YG TIDAK BAIK
UPAYA YANG DILAKUKAN

1 PENGUATAN KEBIJAKAN
1. UU NO 18 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN JIWA
2. PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO 54 TAHUN 2017
TENTANG PENANGGULANGAN PEMASUNGAN PADA
ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA

2 KEMITRAAN LINTAS SEKTOR

TIM PENGARAH, PEMBINA, PELAKSANA KES JIWA
MASYARAKAT (TPKJM)

3 OPTIMALISASI AKSES LAYANAN KESEHATAN JIWA

PENINGKATAN JUMLAH PUSKESMAS KESEHATAN JIWA
KEBIJAKAN YANG HARUS DILAKUKAN

UU NO 36 TAHUN 2009 PASAL 144 TENTANG KESEHATAN,

PENANGANAN GANGGUAN JIWA HARUS DILAKUKAN DENGAN
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN PARIPURNA YANG MELIPUTI :

PROMOTIF
PROMOSI KES ADALAH FILOSOFI UMUM YANG IDE UTAMANYA BAHWA KES ATAU
KESEJAHTERAAN ADALAH PENCAPAIAN PERSONAL DAN KOLEKTIF, MELALUI
DUKUNGAN KELUARGA DAN UNIT KES MENTAL
PREVENTIF
ASPEK PREVENTIF DLM PENANGANAN KES JIWA DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA RESIKO GANGGUAN KEJIWAAN BERKEMBANG. DALAM HAL INI
MENEKAN PERMASALAHAN KEJIWAAN AGAR TDK MELUAS MENJADI GANGGUAN
KEJIWAAN YANG BERAT, MAKA DILAKUKAN PENDEKATAN PSIKOSOSIAL DENGAN
MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA KELUARGA DAN KLIEN ATAU PASIEN

KURATIF
ASPEK KURATIF DALAM PENANGANAN KES JIWA LEBIH BANYAK MENEKANKAN PADA
INTERVENSI MEDIS. OLEH KARENA ITU DOKTER SPESIALIS JIWA, PSIKIATRI DAN
PERAWAT KEJIWAAN MERUPAKAN TENAGA PROFESIONAL YANG PALING
DIBUTUHKAN UNTUK MENYEDIAKAN PELAYANAN KURATIF

REHABILITATIF
PROSES REHABILITASI PADA PENANGANAN KES JIWA BERBEDA DENGAN REHABILITASI
KESEHATAN, DAN SOSIAL UMUMNYA. DALAM TAHAPAN INI ASPEK REHABILITATIF
BERTUJUAN UNTUK MENGEMBALIKAN FUNGSI PERSONAL DAN KEBERADAAN
SOSIALNYA MELALUI PEMBERIAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
SAFE WOMEN TO SAFE WORD, YOU WERE BORN TO BE REAL NOT TO BE
PERFECT
DENGAN SELAMATKAN WANITA KITA AKAN SELAMATKAN DUNIA
WANITA LAHIR UNTUK MENJADI NYATA BUKAN MENJADI SEMPURNA