Desentralisasi
Perubahan
struktur
Sosial
Decentralization: changing the game
Future Realities
Goals/Problems
Regional Program
Sectoral Program
Sectoral Program
Sectoral Program
Regional Program
Regional Program
?
Current Realities
Sectoral Program
Sectoral Program
Sectoral Program
Goals/Problems
Goals/Problems
Sinyalemen Terakhir
Beberapa indikator Indonesia Sehat 2010
dapat dicapai beberapa hari lagi....namun
IPM Indonesia tetap tidak akan beranjak dari
ranking 110/190 negara di dunia
IPM Indonesia tetap menjadi terendah di
antara negara pendiri ASEAN
Situasinya mirip SEAGAMES Vientiene 2009:
Indonesia rangking 3 namun ketinggalan jauh
dari no. 1 dan 2 dan hampir disusul no 4 & 5
Rapor merah utk Desentralisasi Kesehatan
APA ARTINYA BAGI KITA?
P
E
R P
D E
J E
A M
S E
L E
A R I
N I
N T N
A N D
R T
N A O
A N
L H
I E
A S
A N
S I
I A
Pengantar
Pembagian Kekuasaan
Dalam rangka menyelenggarakan kepentingan
rakyat
Mencegah kesewenang-wenangan
(Fungsi Kekuasaan Lembaga-lembaga Negara)
Hubungan Kekuasaan
Horisontal
Hubungan antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Vertikal
Hubungan yang bersifat atasan dan bawahan, dalam arti antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Di dalamnya terdapat
semacam pembagian kerja antara pusat dan daerah
Pembagian Kerja
Pembagian Kekuasaan secara Vertikal:
Pembagian Kekuasaan menurut tingkatnya.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah Pembagian Kekuasaan
antara beberapa tingkat pemerintahan.
Carl J. Friedrich memakai istilah Pembagian Kekuasaan secara
Teritorial (Territorial Division of Power).
Pembagian Kekuasaan ini dengan jelas dapat kita saksikan kalau
kita melakukan perbandingan antara negara KESATUAN, negara
FEDERAL serta KONFEDERASI.
Dalam negara Kesatuan jelas sekali terlihat bhw:
Pembagian kekuasaan secara vertikal melahirkan
garis hubungan antara pusat dan daerah dalam
sistem :
1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
3. Medebewind
1. Desentralisasi :
Pasal 1 Butir 7 UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah:
Penyerahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah
kepada daerah otonomi untuk
mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Desentralisasi dan Sentralisasi
Konsensus nasional mengenai keberadaan desentralisasi dalam
Negara Kesatuan Indonesia tersebut mengandung arti bahwa
penyelenggaraan organisasi dan administrasi negara Indonesia tidak
hanya semata-mata atas dasar asas sentralisasi, tetapi juga dengan
desentralisasi dan otonomi daerah sebagai perwujudannya. Dengan
demikian, setidak-tidaknya di kalangan Pembentuk UUD 1945 dan
penyelenggara organisasi negara Indonesia telah diterima pemikiran
yang mendasar bahwa sentralisasi dan desentralisasi masing-
masing sebagai asas organisasi tidak ditempatkan pada kutub yang
berlawanan (dichotomy), tetapi kedua asas tersebut merupakan
suatu rangkaian kesatuan (continuum). Kedua asas ini memiliki
fungsi yang berlainan, tetapi saling melengkapi bagi keutuhan
organisasi negara. Sentralisasi berfungsi menciptakan
keseragaman, sedangkan desentralisasi menciptakan keberagaman
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Pendulum TheoryLaksono
SENTRALISASI DESENTRALISASI
Pemerintah Pemerintah
Gerakan
Pusat Pendulum Daerah
Pemerintahan
2. Dekonsentrasi :
Pasal 1 Butir 8 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan
Daerah:
Pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil
Pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah
tertentu.
Dekonsentrasi
Pelimpahan wewenang
Pembuatan keputusan, keuangan dan
fungsi manajemen
Level pemerintahan yang berbeda
Dalam Yurisdiksi pemerintah pusat
Melahirkan local state government atau
field administration atau wilayah
administrasi.
Penerapan dari asas
desentralisasi & dekonsentrasi
Pada Negara Kesatuan
- adalah merupakan perwujudan dari
DISTRIBUTION OF POWERS antara
PEMERINTAH PUSAT & PEMDA
- Sebagai konsekwensinya :
- Terjadi penyerahan urusan Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah
DISTRIBUTION OF POWERS
pada Negara Federal
(Kebalikan dari Negara Kesatuan):
Distribution of Powers (Pembagian Kekuasaan) antara
Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian adalah
lanjutan dan konsekwensi dari penyerahan kekuasaan dan
kedaulatan oleh negara-negara bagian kepada Pemerintah
Federalnya dalam rangka menegakkan suatu Negara
Serikat.
Terdapat penyerahan urusan dari Negara2 Bagian ke Pusat,
karena negara2 bagian yang sebelumnya merupakan
negara2 berdaulat penuh dan berdiri sendiri, menyerahkan
urusan2 & hal2 tertentu untuk diselenggarakan oleh
Pemerintah Federal.
3. Medebewind (Tugas Pembantuan):
Pasal 1 Butir 9 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah:
50
KESIMPULAN UMUM
Penerapan desentralisasi telah
mendorong terjadi peningkatan
dinamika pada pemerintahan
Kabupaten Bogor. yang sebagai wujud
dari desentralisasi; dengan beberapa
catatan:
51
KESIMPULAN-1
Kebijakan belum fokus pada upaya
mendekatkan dan memperbaiki layanan pada
tingkat puskesmas dan desa
Program belum tajam menuju penyelesaian
permasalahan yang dihadapi masyarakat dan
kebutuhan peningkatan kapasitas aparat
berhadapan dengan program titipan-desakan
dari pihak lain
52
KESIMPULAN-2
Kemampuan dan persebaran SDM belum
merata dihadapkan dengan belum merata-
cukupnya infrastruktur serta kemampuan
keuangan pemerintah daerah
Pembinaan dan pengendalian ke tingkat layanan
masyarakat (puskesmas-desa) sebagai bagian
dari percepatan layanan telah terjadwal dengan
baik namun belum optimal dilaksanakan karena
disibukkan urusan administrasi dan luasnya
wilayah
53
KESIMPULAN-3
Masih ada proyek dari pusat yang suka
mendesak dan memaksa untuk
dilaksanakan tanpa melihat kebutuhan
dan perencanaan yang telah dibuat
daerah
Secara umum P1 sangat baik, P2 baik-
sangat repot, P3 masih melempem
54
REKOMENDASI
55
Rekomendasi-1
Desentralisasi membutuhkan
kepemimpinan yang visioner dan kuat
untuk menterpadukan seluruh potensi
yang dimiliki menuju penyelesaian
masalah dan tujuan yang ditetapkan
Pelatihan kepemimpinan strategis
Continuing building commitment
Open and interactive dialogue
56
Rekomendasi-2
Perlunya membangun Sistem Kesehatan
Daerah Kabupaten Bogor yang komprehensif
yang mampu mengakomodir seluruh komponen
dan sumber daya yang dimiliki (mengurangi
program titipan dan paksaan)
Investasi kepada peningkatan kualitas SDM dan
pemerataan pada tingkat layanan langsung
kepada masyarakat
Pendidikan bergelar
Pelatihan manajemen kesehatan
Koordinasi internal yang terstruktur dan terjadwal
57
Kebutuhan Pembaharuan
Pekerjaan Cara Kerja Harapan-Hasil Istilah
58
MEMANFAATKAN
DESENTRALISASI
Model-Gaya Baru
Pemerintahan
Model Jembrana
Model Musi Banyu Asin
(Sumsel?)
Model Balikpapan Apa yang bisa kita pelajari?
Mengapa Daerah lain bisa?
Model Purbalingga Bisakah di tempat kerja
saya dijalankan?
Model DKI Jakarta Apa yang menjadi kunci
Model Kota Solo keberhasilannya?