Disampaikan oleh :
Kasubdit Bina Perlindungan Kesehatan
Anak
LATAR BELAKANG
DASAR HUKUM
KONVENSI HAK ANAK
(KHA)
Hak atas kelangsungan
survival);
hidup (child
TUNA RUNGU
(14,4
TUNA WICARA
%)
INSTITUSI
TUNA RUNGU-WICARA PEMBINAAN
KESEHATAN
TUNA GRAHITA
ANAK DGN
TUNA GANDA MASYARAKAT DISABILITAS
TUNA DAKSA (85,6
TUNA LARAS %)
AUTISME
AUTISME :
Diseluruh dunia terjadi peningkatan secara tajam;
Tahun 1987 1 : 5000
10 tahun kemudian 1 : 500
Tahun 2000 1 : 250
Amerika 1 : 160
Inggris 1 : 100
Asia 1 : 150
Indonesia ??? (termasuk Asia)
DATA AUTISME DI DUNIA
Hongkong
CDC Study, 2008
Amerika,
1,68 : 1000
2008 1 : 80 (anak usia <15 thn)
(anak usia < 8 thn)
INDONESIA???
Jika menggunakan asumsi
yg sama dg Hongkong Study
UNESCO, diperkirakan 112 ribu >
anak autis (19%) dari
2011 35 juta penyandang
66.000.805 anak usia 5 19
thn berdasarkan data
autisme di seluruh populasi penduduk, BPS,
dunia; dgn rasio 2010
6 : 1000
KEBIJAKAN
PELAYANAN KESEHATAN
ANAK DENGAN DISABILITAS
UPAYA PEMENUHAN HAK ANAK
RIGHT BASED
APPROACH
LIFE CYCLE
APPROACH
P HAK ANAK DALAM KHA:
kriminasi; PELAYANAN
ngan yang terbaik bagi anak;
uk hidup, kelangsungan hidup & KESEHATAN YANG
bangan; BERKUALITAS
rgaan terhadap pendapat anak
IMPLEMENTASI :
o Terintegrasi, komprehensif, holistik
o Dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah,swasta,
organisasi profesi, masyarakat, dan keluarga.
PEMBINAAN KESEHATAN ANAK
TERKAIT RAN HAM
PUSKESMAS
1 Lapas/Rutan
SLB
RUJUKAN 2
RUMAH SAKIT
3
Panti/LKSA
TARGET PROGRAM KESEHATAN ANAK
TERKAIT RAN HAM
KEGIATAN TAHUN
PERLINDUNGAN KESEHATAN ANAK
2012 2013 2014 2015
Pembinaaan
Kesehatan 20% 40% 60% 90%
Anak di
Panti
Pembinaan
Kesehatan 15 prop 22 prop 28 prop 33 prop
Anak di SLB
Pembinaan
Kesehatan
Anak di 21 prop 25 prop 29 prop 33 prop
Lapas/
Rutan
KEBIJAKAN
Pembinaan kesehatan anak dengan
disabilitas merupakan bagian integral dari
pembinaan kesehatan anak secara umum.
Pembinaan kesehatan anak dengan
disabilitas diarahkan agar setiap anak
berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang berkualitas sesuai kebutuhan tumbuh
kembangnya
Upaya pembinaan kesehatan bagi anak
dengan disabilitas dilakukan secara
komprehensif dgn melibatkan sektor terkait
Pembinaan kesehatan anak dengan
disabilitas dikembangkan melalui pelayanan
kesehatan di tingkat dasar dan rujukan
STRATEGI
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan bagi anak dengan disabilitas di
pelayanan dasar dan rujukan
Meningkatkan kerjasama dengan Tim
Pembina UKS, YPAC, PSIKI, Kelompok
Masyarakat Peduli Anak Dengan Disabilitas
(POTADS, ISDI, YAI, FKKADK dll) dan
Organisasi profesi terkait
Meningkatkan sistem informasi dan monev
berkaitan dengan program anak dengan
disabilitas
Menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat sekolah dan keluarga dlm
penjaringan/deteksi dini, perawatan dan
pemeliharaan kesehatan anak dengan
STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN ANAK DGN
DISABILITAS DI SLB
Rumah Sakit
Pelaksanaan 7K
(kebersihan,keindahan,kenyamanan,ket
Pembinaan ertiban, keamanan,kerapihan dan
kekeluargaan)
Lingkungan Pembinaan & pemeliharaan Kesling
Sekolah Sehat Pemanfaatan halaman/pekarangan
sekolah
Lomba Kebersihan
Puskesmas
STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN ANAK DGN DISABILITAS DI
TINGKAT KELUARGA
SISWA YANG
MAMPU MENJADI KEMANDIRIAN
MENINGKATKAN ANAK DIDIK
KADER FUNGSI (SESUAI DG KECACATANNYA)
PEMULIHAN
MENGHINDARI KOMPLIKASI
GURU PENDAMPING MENINGKATKAN
DAYA TAHAN
YG BISA DICEGAH
TUBUH
TERHADAP
PENYAKIT DAN
CEDERA
SLB (data Dit.PSLB thn 2008)
SLB A
SLB B
SLB C
SLB D
SLB E
SLB F
KHUSUS AUTIS
SLB G
Capaian Puskesmas Membina SLB Tahun 2014: 89,80% , Jumlah Kab/Kota yang
memiliki puskesmas membina SLB: 204, jumlah puskesmas yang memiliki SLB 500,
jumlah puskesmas yang membina SLB :449, jumlah SLB: 578 Laporan Program Kesehatan Anak Terkait RAN HAM Tahun 2014
PENJARINGAN KESEHATAN
BAGI ANAK DISABILITAS DI SLB
SLB A
PETUGAS KESEHATAN DAN GURU PENDAMPING
Pemeriksaan
dg Kartu E,
Snellen Chart
Tajam
SD dan Pin Hole
Penglihatan
Tajam Kesehatan
Perilaku Kebugaran
DAN Pemeriksaan
mata lengkap
Terbanyak
adalah beresiko
Pendengaran
dan Status gizi
Pemeriksaan
gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
SLB A kelainan
refraksi
Rujukan
SD Uji Penala
DAN
SLB B Uji Berbisik
Perilaku
Tajam
Penglihatan Pemeriksaan Kebugaran
Kesehatan
Tunarungu/ Tajam
Mental dan
Tunawicara Pendengaran beresiko dan Status gigi mulut Jasmani
gizi integensia
Ringan,
komtrol / 6
bln
Tunarungu/
Tunawicara
Sedang
Tunarungu/
Tunawicara
Berat
Pemeriksaan
mental dengan
mebandingkan
perkembangan
dg saudara
atau teman
sebaya
Perilaku
abnormal
SD Ada gambaran
fisik yg mudah Tajam Kesehatan
Tajam Perilaku Kebugaran
DAN dikenali (btk
kepala, wajah, Penglihatan beresiko
Pendengaran
dan Status gizi
Pemeriksaan
gigi mulut Jasmani
Mental dan
integensia
SLB C mata, lidah dll
Kesulitan
adaptasi
Rujukan
Dasar : Rujukan :
Pelayanan Kesehatan
Anak Yang Berhadapan
?
Hukum di Lapas/ Rutan,
Anak di Panti/ LKSA,
Anak dengan Disabilitas
Penanganan Kekerasan
terhadap Anak
PERMASALAHAN
1. Sosialisasi kurang (baik dari instansi kesehatan maupun
instansi sosial)
PERTUMBUHAN
Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sehingga dapat diukur dengan satuan berat
badan, panjang badan, lingkar kepala
PERKEMBANGAN
Bertambahnya fungsi / kemampuan
Sensorik (dengar, lihat, raba, rasa,
cium)
Motorik (gerak kasar, halus)
Kognitif (pengetahuan, kecerdasan)
Komunikasi / berbahasa
Emosi - sosial
Cara Deteksi Dini Penyimpangan
Tumbuh Kembang Anak
PERTUMBUHAN
Timbang berat badannya (BB)
Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
Lihat garis pertambahan BB, TB dan LK pada grafik
PERKEMBANGAN
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
TDD (Tes Daya Dengar)
TDL (Tes Daya Lihat),
KMME (Mental Emosional)
CHAT (Autis)
CONNERS (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif
KPSP
Kuesioner
Pra Skrining
Perkembangan
TES
DAYA LIHAT
KUESIONER DETEKSI AUTIS (CHAT)
A. Pertanyaan pada orangtua / pengasuh
1. Senang di ayun-ayun, diguncang-guncang
2. Tertarik memperhatikan anak lain
3. Suka memanjat tangga
4. Suka main ciluk-ba, petak umpet
5. Bermain pura-pura membuat minuman
6. Meminta dengan menunjuk
7. Menunjuk benda
8. Bermain dengan benda kecil
9. Memberikan benda utk menunjukkan sesuatu
B. Pengamatan perilaku anak
Anak memandang mata pemeriksa
Anak melihat ke benda yang ditunjuk
Bermain pura-pura membuat minum
Menunjjuk benda yang disebut
Menumpuk kubus
KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL