Anda di halaman 1dari 146

BUKU

SIAPA ITU
REMAJA?

KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEMENTERIAN KEMENTERIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI NASIONAL BADAN KEPENDUDUKAN KOMISI


PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PENANGGULANGAN
INDONESIA NASIONAL AIDS
NASIONAL
MENJADI REMAJA GENRE (GENERASI BERENCANA)
DITINJAU DARI “YOUTH WELLBEING INDEX”

Diterbitkan oleh
Direktorat Bina Ketahanan Remaja
Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
Badan Kependu­dukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Hak Cipta @2015
Cetakan pertama @2015

Pelindung
dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.D

Penasehat
Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A

Penanggung Jawab
Drs. Temazaro Zega, M.Kes

Koordinator Materi
Drs. M. Edi Muin, M.Si

Sekretaris
Alifah Nuranti, S.Psi, MPH
Didik Trihantoro, S.Si, MAPS

Tim Penulis
Andi Hendardi Ismoyo, SH
RR. Sri Kuswardani, SH
Hemiliana Dwi Putri, S.Psi, Psi
Antonius Angkawijaya, S.Psi, MM
dr. Indah Nurwulan
Farida Ekasari, S.IP, MKM

Direktorat Bina Ketahanan Remaja


Kedeputian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
JL. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma – Jakarta Timur
Telp/Fax : (021) 8009029, 8008548
www.bkkbn.go.id
SAMBUTAN
KEPALA BKKBN

dr. Surya Chandra


Surapaty, MPH, PhD

Kepala Badan Kependudukan


dan Keluarga Berencana
Nasional

PENDUDUK merupakan aset terpenting suatu bangsa.


Persoalan kependudukan harus dilihat dari segi kuantitas
dan kualitasnya karena dapat menentukan kemajuan suatu
bangsa. Di indonesia, secara kuantitas penduduk Indonesia
berjumlah 237,6 juta pada tahun 2010 (BPS, 2010) dan saat
ini (2015) jumlah penduduk Indonesia diperkirakan
mencapai 255 juta jiwa (Bappenas, BPS, UNFPA, 2013).
Jumlah yang besar ini menempatkan negara Indonesia pada
urutan ke 4 (empat) penduduk terbesar di dunia setelah
China, India dan Amerika Serikat.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 3


Jumlah penduduk besar merupakan aset yang istimewa
seandainya diimbangi dengan kualitas yang baik. Namun
pada kenyataannya, kualitas SDM yang dinilai melalui
“Human Development Index (HDI)” atau Indeks Pem­ba­
ngunan Manusia (IPM) oleh UNDP menempatkan Indonesia
pada urutan 108 dari 187 negara (2013).

Tantangan terbesar dalam upaya peningkatan kualitas ma­


nu­sia Indonesia dilihat dari IPM tersebut adalah masalah
kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan penduduk. Ke­se­
mu­ anya ini berkaitan dengan kuantitas serta struktur
penduduk (komposisi penduduk) Indonesia.

Saat ini, kom­posisi penduduk Indonesia masih menunjukkan


kondisi yang kurang menguntungkan yang ditandai dengan
mun­cul­nya gejala Triple Burden yaitu situasi di mana jumlah
balita, anak, remaja dan lansia yang semakin besar.

Terkait remaja, proyeksi penduduk pada tahun 2015


menunjukkan bahwa jumlah remaja (usia 10-24 tahun)
Indonesia mencapai lebih dari 66,0 juta. Artinya, 1 dari
setiap 4 orang penduduk Indonesia adalah remaja.

Jumlah yang sangat besar tersebut adalah potensi yang


memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan

4 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


terstruktur agar dapat dimanfaatkan menjadi modal pem­
bangunan ke depan.

Berbagai masalah seputar remaja seperti seks pranikah,


aborsi, kawin muda, IMS, NAPZA serta HIV dan AIDS
semakin lama semakin mengkhawatirkan.

Berbagai masalah remaja di atas menunjukkan pentingnya


remaja dikelola dengan baik, salah satunya melalui Program
Generasi Berencana (GenRe). Program GenRe adalah suatu
program pembinaan remaja yang bertujuan untuk me­
ningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam
rangka mewujudkan Tegar Remaja, yaitu remaja yang
berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda
usia perkawinan, mempunyai perencanaan kehidupan ber­
keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Se­jah­
tera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber in­for­
masi bagi teman sebayanya.

Oleh karena itu, Direktorat Bina Ketahanan Remaja


(Dithanrem) – BKKBN menyusun Buku “Menjadi Remaja
Genre (Generasi Berencana) Ditinjau Dari Youth Wellbeing
Index”. Global Youth Wellbeing Index merupakan data
dalam bentuk indeks mengenai sejauhmana suatu
masyarakat dalam hal ini negara telah mampu me­nyi­apkan

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 5


sumber daya dan menciptakan lingkungan yang mendukung
bagi generasi muda atau remaja dalam men­ja­lani masa
remajanya serta menyiapkan masa depannya, berkaitan
dengan perkembangan fisik, mental dan emo­si­onalnya.

Indeks ini mengukur sekitar 40 indikator yang dibagi ke


dalam 6 (enam) dimensi atau aspek yang saling berkaitan.
Keenam dimensi tersebut, yakni kehidupan bermasyarakat
(citizen participation), peluang ekonomi (economic
opportunity), pendidikan (education), kesehatan (health),
teknologi informasi dan komunikasi (information and com­
mu­nication technology), serta keselamatan dan ke­amanan
(safety and security).

Untuk itu, buku ini disusun dalam upaya membahas remaja


dari semua dimensi yang terdapat dalam “Youth Wellbeing
Index” tersebut. Adapun buku tersebut terdiri dari 7 (tujuh)
yaitu 1) Siapa Itu Remaja, 2) Menggapai Cita-Cita Remaja,
3) Menjadi Remaja Produktif, 4) Remaja Hidup Ber­ma­
syarakat, 5) Keamanan dan Perlindungan, 6) Menjadi
Remaja Sehat, dan 7) Remaja Dalam Dunia ICT.

Ketujuh seri buku tersebut diharapkan dapat dijadikan


sebagai bahan bacaan yang dapat digunakan oleh remaja,

6 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


orangtua, kader BKR, pengelola Program GenRe, Pengelola
PIK Remaja/Mahasiswa dalam rangka mensosialisasikan
program GenRe.

Dengan terbitnya Buku “Menjadi Remaja Genre (Generasi


Berencana) ini, diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu sarana pendukung KIE dalam upaya meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan remaja dan keluarga remaja
dalam memahami substansi Program GenRe. Semoga usaha
kita selalu mendapatkan tuntunan dan bernilai ibadah di
sisi Nya. Amin.

Jakarta, November 2015


Kepala BKKBN

dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, PhD.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 7


KATA PENGANTAR

Dr. Sudibyo Alimoeso, MA


Deputi Bidang Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan
Keluarga (KSPK)

REMAJA menghadapi berbagai tantangan dalam masa


transisi yang dilewati. Pada masa ini, remaja tengah meng­
hadapi perubahan dan perkembangan fisik, mental dan
emo­sional. Remaja menatap masa depan penuh dengan
ha­rapan dan potensi tetapi juga menghadapi kekhawatiran.

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mereka akan


mampu berkontribusi terhadap pembangunan dan peru­
bahan sosial ke arah yang positif. Atau justru mereka akan
terpinggirkan karena keterbatasan kemampuan dan kom­
petensi?

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 9


Sebenarnya dunia telah menyadari bahwa salah satu tan­ta­
ngan terbesar yang dihadapi adalah menyiapkan dukungan,
sumber daya dan lingkungan yang kondusif bagi remaja
untuk menyongsong masa depan. Oleh karena itu,
Dithanrem – BKKBN menyusun Buku “Menjadi Remaja
Genre (Generasi Berencana) Ditinjau Dari Youth Wellbeing
Index”.

Global Youth Wellbeing Index merupakan laporan yang


dikeluarkan oleh Center for Strategic and International
Studies (CSIS) dan International Youth Foundation (IYF)
pada tahun 2014. Laporan tersebut merupakan data dalam
bentuk indeks mengenai sejauhmana suatu masyarakat da­
lam hal ini negara telah mampu menyiapkan sumber daya
dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi generasi
muda atau remaja dalam menjalani masa remajanya serta
menyiapkan masa depannya, berkaitan dengan per­kem­
bangan fisik, mental dan emosionalnya.

Indeks ini mengukur sekitar 40 indikator yang dibagi ke


dalam 6 (enam) dimensi atau aspek yang saling berkaitan.
Keenam dimensi tersebut, yakni kehidupan bermasyarakat
(citizen participation), peluang ekonomi (economic

10 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


opportunity), pendidikan (education), kesehatan (health),
teknologi informasi dan komunikasi (information and com­
munication technology), serta keselamatan dan keamanan
(safety and security). Penghitungan indeks ini mencakup
75% remaja di dunia dan diambil dari 30 negara yang
mewakili berbagai macam karakteristik kewilayahan/regi­
onal dan pendapatan/ekonomi.

Untuk itu, buku ini disusun dalam upaya membahas remaja


dari semua dimensi yang terdapat dalam “Youth Wellbeing
Index” tersebut. Adapun buku tersebut terdiri dari 7 (tujuh)
yaitu 1) Siapa Itu Remaja, 2) Menggapai Cita-Cita Remaja,
3) Menjadi Remaja Produktif, 4) Remaja Hidup Ber­ma­
syarakat, 5) Keamanan Dan Perlindungan, 6) Menjadi
Remaja Sehat, dan 7) Remaja Dalam Dunia ICT.

Ketujuh seri buku tersebut diharapkan dapat dijadikan


sebagai bahan bacaan yang dapat digunakan oleh remaja,
orangtua, kader BKR, pengelola Program GenRe, Pengelola
PIK Remaja/Mahasiswa dalam rangka mensosialisasikan
program GenRe.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 11


Buku ini disusun oleh berbagai tim yang terdiri dari berbagai
pakar yaitu pakar di bidang psikologi remaja, kesehatan
reproduksi remaja, pakar informatika, pakar hukum, serta
pakar lainnya dari berbagai latar belakang pendidikan dan
keahlian.

Ucapan terima kasih kepada tim penyusun “BUKU MEN­


JADI REMAJA GENRE (GENERASI BERENCANA) DITINJAU
DARI “YOUTH WELLBEING INDEX” dan semoga Allah
SWT se­nantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga buku ini tersusun.

Jakarta, November 2015


Deputi Bidang Keluarga Sejahtera
dan Pemberdayaan Keluarga

Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A

12 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


DAFTAR ISI

SAMBUTAN KEPALA BKKBN | 3


KATA PENGANTAR |9
DAFTAR ISI | 13

1. DEFINISI REMAJA | 15
A. Kenapa 10 Tahun? | 19
B. Kenapa 24 Tahun? | 20
C. Kenapa Belum Menikah? | 25

2. PERKEMBANGAN DATA REMAJA | 27

3. BONUS DEMOGRAFI DAN REMAJA | 31


A. Definisi Bonus Demografi | 32

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 13


B. Yang Perlu Diwaspadai dalam Mengantisipasi
Windows of Opportunity | 33
C. Peran Remaja dalam Mengisi Bonus Demografi
Perkembangan Remaja | 49

4. PERKEMBANGAN REMAJA | 49
A. Perkembangan Fisik Remaja | 50
B. Perkembangan Kognitif Remaja | 57
C. Perkembangan Emosional dan Sosial Remaja |
77

5. TANTANGAN YANG DIHADAPI REMAJA | 87


A. Stres pada Remaja | 87
B. Bullying | 94
C. Peer Presure | 104

6. MENUJU REMAJA GENRE (GENERASI BE­REN­


CANA) |113

SUMBER FOTO | 141

14 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


1
DEFINISI REMAJA

REMAJA atau dalam beberapa literatur lain disebut sebagai


adolescent atau youth atau young people merupakan bagian
penting dari populasi atau masyarakat. Dari berbagai sudut
pandang, remaja memiliki kekhasan/karakteristik yang unik.
Remaja adalah mereka sedang mengalami transisi dari masa
ketergantungan kanak-kanak menuju kemandirian kaum
dewasa.
CEDARLAKECOB.ORG
MYLIFEATAIL.COM
Masa transisi tersebut sangat berkaitan dengan perubahan
mental, emosional, kognitif, sosial dan ekonomi. Salah satu
cara yang digunakan untuk mendefinisikan kelompok
remaja adalah dengan pendekatan umur. Dengan
pendekatan kelompok umur, akan didapatkan suatu
kelompok dengan karakteristik tertentu, termasuk karakterstik
yang menggam­barkan remaja.

Namun demikian, terdapat beberapa definisi yang berbeda


mengenai kelompok umur remaja. Hal ini dikarenakan latar
belakang atau kepentingan di balik penentuan kelompok
umur remaja tersebut.

16 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Entity/Instrument
Age Reference
/Organization

UN Secretariat/ UN Instruments,
Youth: 15-24
UNESCO/ILO Statistic

UN Habitat
Youth: 15-32 Agenda 21
(Youth Fund)

Adolescent: 10-19,
UNICEF/WHO
Young People: UNFPA
/UNFPA
10-24, Youth: 15-24

UNICEF/The
Convention
Child until 18 UNICEF
on Rights
of the Child

The African
Youth 15-35 African Union, 2006
Youth Charter

Definisi pemuda mungkin berubah dengan keadaan,


terutama perubahan demografis, keuangan, ekonomi dan
sosial budaya. Namun, definisi yang menggunakan
rentang usia 15-24 tahun sebagai remaja
cukup berfungsi untuk keperluan
statistik untuk menilai kebutuhan remaja , 2015
R : UN
SUMBE desadspd.org
dan memberikan pedoman untuk n
http://u uth.aspx
/Yo
pengembangan generasi muda.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 17


EXPERTBEACON.COM
Pada masa transisi tersebut ada beberapa hal yang sangat
krusial yang harus dilewati remaja. Transisi tersebut meliputi
beberapa hal yang mungkin berkaitan satu sama lain di
antaranya dari aspek fisik, kognitif, emosional, kultural,
sosial bahkan politik (USAID,2012).

Pada fase itu, remaja harus membuat berbagai keputusan


dan sikap penting untuk melewati tahap yang menentukan
masa depan remaja, yakni bersikap hidup sehat, melanjutkan
pendidikan, mencari pekerjaan, membentuk keluarga dan
hidup bernegara/berpartisipasi dalam masyarakat.

Berkaitan dengan itu, BKKBN sebagai lembaga pemerintah


yang bertanggung jawab terhadap isu kependudukan,
mendefinisikan remaja sebagai penduduk dalam rentang
umur antara 10-24 tahun dan belum menikah. Ini erat
kaitannya dengan intervensi atau program pemerintah
dalam menyiapkan generasi remaja dalam menyongsong
masa depan.

18 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


A. KENAPA 10 TAHUN?

Pada usia 10 tahun perkembangan


otak sudah memasuki pasca
golden period dimana proses
koneksi antar sel otak sudah
berjalan cukup optimal
(sinaptogenesis) pada fase ini
diperlukan tindak lanjut berupa
optimalisasi berbagai potensi kecerdasan
yang beragam (multiple intelligences) untuk
mendorong terjadinya proses pruning
(pemilihan koneksi yang terbaik) sebagai
bagian terpenting dari pembentukan identitas diri (berupa
kecerdasan, kepribadian, keterampilan).

Bagi remaja, baik laki-laki maupun perempuan, pada usia


10 tahun telah mulai mengalami sebagian atau beberapa
gejala pubertas. Oleh karenanya, penting bagi mereka yang
berusia 10 tahun untuk mulai mempersiapkan dirinya dalam
menghadapi berbagai hal berkaitan dengan pubertas ini.
Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja mulai pada usia ini
akan sangat menetukan masa depan mereka mupun
masyarakat pada umumnya.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 19


B. KENAPA 24 TAHUN?

Proses perkembangan otak remaja secara vertikal dimulai


dengan optimalisasi proses sinaptogenesis di area brain
stem, limbic system dan area prefrontal. Menurut McLeand,
kematangan di area brain stem (reptile brain) berhubungan
dengan fungsi sensomotorik. Yaitu dorongan-dorongan
untuk mengelola segala bentuk informasi sensasi dan gerak
(motorik).

Kematangan di area limbic system (mammalian brain)


berhubungan dengan proses pengembangan emosi baik
dari dalam diri maupun orang lain. Dan puncak kematangan
terjadi pada area prefrontal (human brain) di usia 22-24
tahun yang berhubungan dengan pembentukan pusat-pusat
berpikir intelektual.

20 | Buku 1: Siapa itu Remaja?

PATHEOS.COM
INSHAREPICS.INFO

Proses kematangan ini sangat dipengaruhi oleh kualitas


stimulasi yang masuk ke dalam otaknya. Stimulasi yang
dimaksud di sini adalah perlakuan-perlakuan baik yang

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 21


disengaja maupun yang tidak disengaja yang berpengaruh
langsung terhadap terbentuknya koneksi-koneksi antar sel
saraf.

Semakin banyak informasi positif yang diserap otak akan


semakin memperkuat dan memperkaya koneksi yang
terbentuk. Semakin kuat dan kaya koneksi yang terbentuk
akan mendorong integrasi antar prefrontal, limbic system
dan brain stem.

Optimalisasi kecerdasan majemuk bertujuan membentuk


kekayaan koneksi yang ada menjadi formasi koneks dan
integrasi di otak sebagai bentuk identitas diri yang optimal
(congruens).

FORBES.COM

22 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


UN
CO
VER
BRIL
LIA
NC
E.C
OM

Dari beberapa perspektif, usia 24


tahun dianggap sudah cukup ma­
tang, siap dan tuntas dalam men­
jalani masa transisinya.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 23


Sebagian remaja pada usia ini telah berada pada gerbang
terakhir transisi misalnya membentuk keluarga serta mulai
bekerja atau produktif secara ekonomis. Setelah usia 24
tahun, diharapkan remaja telah siap menjadi dewasa dan
bertanggung jawab secara penuh atas segala kepu­tus­
annya.

CO
NT
RA
MA
GA
ZIN
E.N
L

24 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


KOMPASIANA.COM

C. KENAPA BELUM MENIKAH?

Menikah atau berkeluarga adalah satu fase krusial bagi


remaja dan berdampak penting bagi isu kependudukan.
Program BKKBN adalah untuk menyiapkan remaja dalam
kehidupan berkeluarga. Jadi remaja yang menjadi sasaran
program adalah mereka yang belum menikah.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 25


2
PERKEMBANGAN DATA
REMAJA

DI INDONESIA, jumlah dan proposi


remaja menunjukkan trend yang sama
dengan trend global. Secara kuantitas,
saat ini remaja secara global berjumlah
1.8 miliar atau 25% dari seluruh pen­du­
duk. Berdasarkan proyeksi jumlah pen­
du­duk (Bappenas, 2013) jumlah remaja
Indonesia pada tahun 2015 adalah

APICASYSTEM.COM
66.004.800 jiwa (25,8%).

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 27


PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DAN PROPORSI REMAJA
TERHADAP TOTAL PENDUDUK DI INDONESIA 2015-2019

Proporsi Remaja
Terhadap Total
Penduduk

Jumlah Remaja

Sumber: BPS dkk, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035

RESTIANAWR.BLOGSPOT.COM

28 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK DAN PROPORSI REMAJA
TERHADAP TOTAL PENDUDUK DI INDONESIA 2015-2035

Proporsi Remaja
Terhadap Total Penduduk
(% Remaja/Total
Penduduk)

Jumlah Remaja
(Juta Jiwa)

Sumber: BPS dkk, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 - 2035

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 29


3
BONUS DEMOGRAFI
DAN REMAJA

BERDASARKAN gambaran struktur penduduk Indonesia


saat ini, kita dapat memproyeksikan karakteristik struktur
penduduk di masa depan. Dengan kata lain, Remaja
merepresentasikan masa kini dan bahkan masa depan suatu
bangsa.

WIKIPEDIA.ORG

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 31


COVENANTGROUP.COM

A. DEFINISI BONUS DEMOGRAFI

Berdasarkan gambaran struktur penduduk Indonesia saat


ini, secara nasional, dinamika struktur penduduk Indonesia
menunjukkan semakin meningkatnya jumlah dan proporsi
jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun). Tren ini akan
berlangsung hingga beberapa dekade ke depan.

Pada periode ini angka ketergantungan akan mulai turun


dan disebut sebagai bonus demografi. Sedangkan windows
of opportunity adalah periode tertentu, dimana angka
ketergantungan berada pada posisi paling rendah (berada
pada 46,9).

32 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


BONUS DEMOGRAFI

MENSHEALTHYLIFESTYLE.COM

B. YANG PERLU DIWASPADAI DALAM


MENGANTISIPASI WINDOWS OF OPPORTUNITY

Windows of opportunity ini merupakan peluang. Tidak ada


jaminan bahwa peluang ini akan serta merta atau otomatis
menjadi keuntungan. Bahkan, peluang akan menjadi
bencana apabila tidak dapat dimanfaatkan dengan baik.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 33


RUOTOLOASSOCIATES.COM

Beberapa saat setelah Windows of opportunity tertutup,


komposisi penduduk akan berubah. Angkatan kerja yang
sebelumnya berjumlah sangat besar akan segera memasuki
usia pensiun. Jumlah dan proporsi penduduk usia non
produktif tua (>65 tahun/lansia) menjadi bertambah. Angka
ketergantungan kembali naik.

Dampak dari fenomena ini akan lebih parah dari masa-masa


sebelum windows of opportunity terbuka, mengingat jenis
kebutuhan dan intervensi yang dilakukan untuk mengelola
lansia akan berbeda. Hal ini diperparah dengan laju
pertambahan lansia yang relatif cepat.

Terdapat beberapa hal yang perlu disiapkan dalam


memanfaatkan Windows of Opportunity.

34 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Terdapat 4 (empat) pra-syarat untuk merubah peluang
menjadi keuntungan, yakni:

DDJumlah usia produktif bertambah besar dan jumlah tenaga


kerja meningkat.

Fakta, pada tahun 2012, 5 juta remaja membutuhkan


pekerjaan. Dengan kata lain, dari total 7,2 juta
pengangguran di Indonesia, 71% di antaranya adalah
remaja (UNFPA,2014).

DDPeranan perempuan yang juga memasuki pasar kerja,


membantu peningkatan pendapatan. Prioritas pendidikan
dan pelatihan untuk kaum perempuan harus ditingkat­kan.

Fakta, ASFR kelompok 15-19 yang masiih relatif tinggi


48 per 1000 wanita pada periode yang sama. Proporsi
remaja usia 15-19 tahun yang sudah melahirkan dan
hamil anak pertama naik dari 8.5% (SDKI 2007) menjadi
9.5% (SDKI 2012). Peranan perempuan masih sangat
minin.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 35


IST.EDU
DDTabungan nasional yang diinvestasikan secara produktif.

Ini terjadi apabila jumlah penduduk yang bekerja lebih


banyak dan tanggungannya lebih sedikit.

DDInvestasi terhadap sumber daya manusia yang benar


mendorong meningkatnya partisipasi angkatan kerja.

TEROPONGBISNIS.COM

C. PERAN REMAJA DALAM MENGISI BONUS DEMOGRAFI

Saat ini, struktur usia penduduk di Indonesia berubah karena


turunnya angka kelahiran, dari struktur penduduk muda yang
didominasi penduduk berusia di bawah 15 tahun menjadi
struktur penduduk dengan angkatan/usia kerja yang

36 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


melimpah. Perubahan struktur umur ini dapat memiliki
dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang besar dan
berbeda satu dengan lainnya, terutama jika tidak diantisipasi.

Menurut pendekatan siklus hidup, penduduk dapat


dibedakan ke dalam kelompok usia/tahapan berbeda.
Berdasarkan tahapan siklus hidup, penduduk dapat dikelom­
pokkan menjadi penduduk muda (kelompok umur 0-14
tahun),remaja (15-24 tahun), usia kerja (25-59 tahun), dan
lanjut usia (lansia) (60 tahun ke atas).

Anak-anak berusia 5-14 tahun masih


tergantung kepada orang dewasa
secara finansial karena membutuhkan
kesehatan dan pendidikan. Kelompok
usia ini adalah wali, pemelihara masa
depan penduduk usia kerja atau
penduduk produktif. Oleh karena
itu, anak-anak yang sehat dan
BACKTOYES.COM

berpendidikan sangat penting


untuk mewujudkan “Masa Depan
yang Diinginkan Indonesia (The
Future Indonesia Wants)”.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 37


COLLEYPORTERBELL.COM
Dengan kata lain, pengeluaran untuk kesehatan dan pendi­
dikan anak-anak harus dilihat sebagai investasi yang akan
menghasilkan tenaga kerja berkualitas tinggi di masa depan.

Penduduk muda atau remaja (usia 15-24 tahun) masih


membutuhkan pelayanan kesehatan, teknologi, serta
pendidikan yang mahal. Tetapi pola perilaku konsumsi
mereka berbeda dengan anak-anak (usia 0-14 tahun) karena
perbedaan kebutuhan dan layanan mereka.

Sebagian dari remaja ini mungkin sudah aktif terlibat dalam


pasar tenaga kerja, terutama mereka yang tidak bisa
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sampai dengan
sarjana atau Strata 1 (S1). Remaja adalah kelompok
penduduk yang penting.Karena mereka berada pada
tahapan hidup terakhir sebelum memasuki angkatan kerja,

38 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


maka pe­ngem­bangan modal manusia (human capital deve­
lop­ment) bagi mereka akan menjadi sangat menen­tu­kan.

Kegagalan dalam memberikan pendidikan dan pelayanan


kesehatan yang lebih baik, terjangkau, dan dapat diakses
bagi remaja dapat berakibat mereka menjadi tenaga kerja
yang tidak produktif bagi perekonomian.

Kelompok usia dibawah 15 tahun (Young Persons) juga


sangat penting, karena orang-orang muda adalah kustodian
dari angkatan kerja di masa depan. Investasi di bidang
kesehatan dan pendidikan di kelompok usia ini akan
menentukan banyak produk­tivitas tenaga kerja di masa
depan, dan bahkan kesejahteraan orang-orang yang lebih
tua di masa depan.

AYOBUKA.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 39


Dengan kata lain, jenis investasi (khususnya di
bidang kesehatan dan pendidikan) dalam lima
belas tahun pertama kehidupan dapat menjadi
periode penting untuk meng­hasilkan tenaga
kerja yang produktif yang akan mampu mencapai
pembang­unan berkelanjutan.

STIKKU.AC.ID

40 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


NYU
NYU
.COM

Orang-orang muda berusia 10-14 tahun pada tahun 2015


akan mem­bentuk bagian termuda dari angkatan kerja pada
tahun 2030. Oleh karena itu perlu untuk memahami
dinamika penduduk orang muda.

Selanjutnya, kecuali di Jakarta, persentase penurunan pen­


duduk berusia di bawah 15 terlihat di hampir semua pro­
vinsi. Persentase penurunan penduduk muda akan me­
ringankan beban dalam memastikan jumlah yang cukup
dari barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 41


PIXGOOD.COM

42 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Setiap anak memiliki keun­­tu­
ngan dari sumber daya tam­ba­
han karena ukuran keluarga
ke­cil. Para orangtua juga lebih
baik, dibandingkan dengan me­
re­ka pada 1960-an dan 1970-
an.

Dengan ukuran keluarga yang


lebih kecil, mereka dapat me­
ning­katkan dan memperluas ka­
rir mereka; mereka dapat le­bih
mobile dan menikmati hi­dup
mereka lebih baik.

Akibatnya, tren ini memberikan


kesempatan untuk mencapai
pen­­didikan dasar universal dan
me­ngurangi kematian anak dan
juga meningkatkan tabungan ke­
luarga akibat jumlah ang­gota ke­
­lu­arga yang kecil sehingga pe­
ngeluaran keluarga juga kecil.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 43


Meskipun persentase remaja menurun, tidak berarti
keberadaan remaja menjadi tidak penting lagi. Secara angka
absolut, jumlah remaja di Indonesia akan terus meningkat
dari 42,5 juta pada tahun 2010, diperkirakan menjadi 43,5
juta pada tahun 2015 dan 47,0 juta dalam 15 tahun ke
depan (Gambar 2.12).

GUINTA.HOUSE.GOV

Bagi Indonesia, usia 15-24 tahun adalah periode penting


untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi
remaja dalam hal pendidikan: menyelesaikan SMP, masuk
dan menyelesaikan SMA, dan mungkin meneruskan dan
menyelesaikan pendidikan tinggi.

44 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Peran remaja dalam mengisi bonus demografi sangat
penting, mengingat besarnya jumlah remaja dan potensinya.
Berdasarkan pra-syarat yang diperlukan untuk meraih bonus
demografi yang telah disebutkan sebelumnya, remaja
dituntut untuk menjadi generasi yang sehat dan berkualitas,
sehingga pada saatnya tiba remaja mampu berkontribusi
sebagai generasi yang produktif. Bonus demografi akan
sangat sulit dicapai apabila pendidikan masyarakat, tingkat
kesehatan serta partisipasi perempuan dalam angkatan kerja
masih rendah.

Selain itu, remaja juga harus bersifat visioner. Mampu


melihat dan memiliki pandangan yang jauh ke depan. Hal
ini sangat penting mengingat begitu banyaknya godaan dan
tantangan yang dihadapi pada masa remaja.

NEOCORTEXCONSULT.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 45


Masa remaja dianggap sebagai masa yang paling
menyenangkan, penuh energi dan dinamis. Remaja yang
tidak memiliki visi jauh ke depan beresiko untuk terjebak
dalam “euforia” masa remaja. Banyak di antara remaja yang
terjerumus dan akhirnya gagal melewati tantangan dan
godaan sehingga masa depan menjadi berantakan.

ETAKSYSTEMS.COM

Sebaliknya, remaja yang memiliki visi akan sangat berhati-


hati dalam melewati masa remajanya. Visi mereka akan
masa depan menjadikan mereka berupaya sebaik mungkin
untuk mempersiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas,
proaktif, kompetitif dan mampu berperan dan berkontribusi
dalam pembangunan.

46 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


.ZA
RG
.O
IAT
JAM

Remaja diharapkan mampu mengidentifikasi dan me­


ngembangkan potensi diri remaja tidak hanya dengan mem­
praktekkan hidup sehat, melanjutkan pendidikan setinggi-
tingginya, serta mempersiapkan diri untuk menda­ patkan
pekerjaan yang layak, namun harus diimbangi dengan meng­
asah bakat dan telenta serta keterampilan hidup (life skills) yang
mendukung kesuksesan hidup remaja di masa depan.

Bagi remaja perempuan, diharapkan agar mereka mampu


berpartisipasi dalam lapangan kerja dengan menunda
pernikahan sampai usia yang ideal. Usia ideal menikah bagi
remaja perempuan minimal 21 tahun sedangkan bagi
remaja laki-laki minimal 25 tahun.

Peran remaja dalam berpartisipasi pada kehidupan


masyarakat dan bernegara juga sangat diperlukan. Hal ini
dapat dilakukan melalui berbagai organisasi kepemudaan,
sebagai wadah mengekspresikan diri dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Sehingga, mereka menjadi
generasi yang memenuhi pra-syarat terciptanya bonus
demografi.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 47


4
PERKEMBANGAN
REMAJA

FLICKR.COM

REMAJA merupakan transisi antara masa kanak-kanak


menuju masa dewasa,masa setengah baya dan masa tua.
Dimana masa remaja memiliki kematangan emosi, sosial,
pisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan per­
kembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 49


Remaja dalam tugas perkembangannya memiliki beberapa
fase, dengan melihat semakin rumit permasalahanya
sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan
remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh
remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan
masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani
permasalahan tersebut. Tumbuh kembang remaja ialah
tahap perubahan fisik dan psikologis remaja. Tumbuh ialah
tahap perubahan ukuran dan bentuk tubuh atau anggota
tubuh.

A. PERKEMBANGAN FISIK REMAJA

1. Perubahan Fisik Remaja


Perempuan

Memasuki usia remaja, beberapa jenis


hormon/zat dalam tubuh, terutama
hormon estrogen dan progesteron,
mulai berperan aktif sehingga
pada perempuan mulai tumbuh
payudara, pinggul mulai me­
le­bar dan membesar dan akan
mengalami menstruasi atau
haid. Perubahan lainnya se­
perti:

EZYHEALTH.COM

50 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


DDTumbuh rambut-rambut halus di sekitar ketiak dan
vagina/kemaluan
DDMuncul jerawat pada wajah
DDKulit dan rambut mulai berminyak
DDKeringat bertambah banyak
DDLengan dan tungkai kaki bertambah panjang
DDTangan dan kaki bertambah besar
DDTulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar,
sehingga tidak terlihat seperti anak kecil lagi
DDPinggul membesar
DDIndung telur membesar
DDVagina mulai mengeluarkan cairan

2. Perubahan Fisik Remaja Laki-laki

Sama halnya dengan remaja perempuan, hormon testosteron


akan membantu tumbuhnya bulu-bulu halus di sekitar
ketiak, kemaluan laki-laki, janggut dan kumis, terjadi per­
ubahan suara pada remaja laki-laki, tumbuhnya jerawat dan
mulai diproduksinya sperma yang pada waktu-waktu
tertentu keluar sebagai mimpi basah. Perubahan lain antara
lain:

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 51


DDTubuh bertambah berat dan tinggi
DDKeringat bertambah banyak
DDKulit dan rambut mulai berminyak
DDLengan dan tungkai kaki bertambah panjang
DDTangan dan kaki bertambah besar
DDTulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga
tidak terlihat seperti anak kecil lagi
DDPundak dan dada bertambah besar dan bidang
DDTumbuh jakun
DDSuara berubah menjadi berat
DDPenis dan buah zakar membesar

3. Kenapa Ada Jerawat?

Saat memasuki masa remaja, pori-pori kulit mengeluarkan


zat lemak yang disebut sebum. Ada kalanya zat ini terlalu
banyak dikeluarkan sehingga pori-pori kulit tertutup
olehnya. Inilah yang disebut jerawat.

Menjaga kebersihan kulit adalah cara terbaik mencegah


timbulnya jerawat berlebihan. Caranya cukup dengan
mencuci muka secara teratur, remaja dapat mencegah
munculnya jerawat berlebihan. Jangan memencet jerawat
sebab ini dapat menimbulkan infeksi dan merusak kulit.

52 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


DOCTOROZ.COM

4. Mengapa Tubuh Saya Jadi Begini?

Perubahan tubuh remaja itu hal normal. Namun bisa saja


remaja jadi khawatir. Remaja laki-laki dan perempuan yang
pertumbuhan tubuhnya terlalu cepat, misalnya, atau yang
pertumbuhannya agak lambat, akan merasa berbeda dengan
teman-temannya.

Pubertas adalah masa pertumbuhan menjadi orang dewasa.


Ini berarti tubuh sedang menjalani sebuah proses yang akan
menentukan jalan selanjutnya sehingga remaja menjadi
orang dewasa yang unik.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 53


Industri pakaian, sepatu, kosmetik, dan pembersih rambut
sering menampilkan model-model dengan bentuk tubuh
menarik dan dianggap ideal. Demikian pula film dan acara
televisi akan menampilkan model yang cantik dan tampan
yang kita senang melihatnya.

Beberapa hal perlu diketahui oleh remaja pada saat awal


masa tumbuh kembangnya, yaitu tentang seksualitas, pu­
bertas, mimpi basah dan menstruasi.

Seksualitas

Seksualitas adalah segala se­


suatu yang menyangkut
sikap dan perilaku seksual
ma­upun orientasi seksual.
Kata seksualitas berasal dari
kata dasar seks, yang me­
miliki beberapa arti, yaitu:
jenis kelamin, reproduksi
sek­­sual, organ orientasi sek­
sual (hetero seksual, homo
sek­sual, biseksual) dan pe­
nyim­­pang­an seksual.

54 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Pubertas

Masa pubertas adalah masa dimana seseorang mengalami


perubahan struktur tubuh dari anak-anak menjadi dewasa
dan perubahan psikis. Masa puber anak laki-laki biasanya
dimulai pada usia 13-14 tahun dan anak perempuan pada
usia 11-12 tahun. Batasan umur ini tidak mutlak tergantung
beberapa faktor antara lain gizi, kesehatan, lingkungan
keluarga, dll.

Mimpi Basah

Mimpi basah adalah keluarnya sperma tanpa rangsangan


pada saat tidur, dan umumnya terjadi pada saat mimpi
tentang seks. Sperma yang telah diproduksi oleh testis akan
keluar melalui saluran sperma/vas deferens kemudian
berada dalam cairan mani yang ada di vesicula seminalis
(kantung mani), dan jika tidak terjadi pengeluaran sperma
ini akan diserap kembali oleh tubuh.

ABIUMMI.COM
M
CO
Y.
AD
RE
TU
FU

Menstruasi

Menstruasi adalah proses pe­lu­


ruhan lapisan dalam/endo­me­
trium yang banyak mengandung
pembuluh darah dari uterus
me­lalui vagina secara periodik
dan berkala. Siklus menstruasi
umumnya berulang setiap
bulan. Rata-rata 28-29 hari
(Normal=20-35 hari) dan di­
mu­lai pada saat puber­tas, ber­
henti sesaat waktu hamil atau
menyusui, dan berakhir ketika
seorang perempuan ber­umur
sekitar 40-50an (meno­pause).

56 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


B. PERKEMBANGAN KOGNITIF REMAJA

Perkembangan kognitif remaja merupakan koordinasi dari


emosional, tingkah laku dan kecerdasan yang akan
berpengaruh terhadap masa depannya. Salah satu kekuatan
remaja dapat diketahui dengan mengeksplorasi jenis
kecerdasan yang dimiliki setiap remaja sebagai bekal belajar
mereka.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 57


Dengan mengetahui potensi kecerdasan yang dominan,
diharapkan remaja dapat lebih mengenal dirinya untuk
kemudian dapat menentukan arah cita-citanya.

58 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


UAI.AC.ID

Kecerdasan adalah
kemampuan untuk
menggunakan daya
ingat, pengetahuan,
pengalaman,
pemahaman,
penalaran, imajinasi
dan penilaian untuk
memecahkan
masalah dan
beradaptasi pada
situasi baru.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 59


Tipe-tipe intelegensia menurut Howard Gardner :

1. Kecerdasan Linguistik (Word Smart)

Kecerdasan tipe ini sangat berpengaruh dalam mengolah


kata secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Remaja yang
memiliki kecerdasan linguistik mempunyai kepekaan yang
tajam terhadap bunyi atau bahasa. Remaja kelompok ini
juga mahir memanipulasi struktur dan susunan kalimat,
menguasai pemahaman yang dalam tentang makna. Ke­
cerdasan jenis ini banyak dimiliki para penulis, jurnalis,
editor, orator, pembawa acara, penyair, pengacara, pen­do­
ngeng, dan penerjemah.

60 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Remaja yang cerdas dalam bi­
dang ini dapat berargumentasi,
meyakinkan orang, menghibur
atau mengajar melalui kata-
kata yang diucapkan. Mereka
gemar sekali membaca, dapat
menulis dengan jelas dan dapat
mengartikan bahasa tulisan
secara luas.

BUK
UBA
LITA
KU.W
ORD
PRE
SS.C
OM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 61


Pengembangan kecerdasan linguistik pada remaja dapat
diperoleh melalui: 1) Membaca buku, koran, majalah; 2)
Membuat tulisan atau karangan, 3)melatih kemampuan
untuk bercerita; 4) Melatih kemampuan berpidato, berdiskusi

HMJADPENDUPI.WORDPRESS.COM

62 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


dan berdebat; 5) Melakukan permainan kata seperti mengisi
teka-teki silang (TTS), acak kata (scrabble) dan lain
sebagainya, dan 6)Belajar menggunakan beragam bahasa,
baik bahasa daerah ataupun bahasa asing.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 63


Contoh orang-orang dengan kecerdasan linguistic
adalah Shakespeare, Chairil Anwar, W.S. Rendra,
Taufik Ismail, Raditya Dhika, Gayatri Wailissa, dan
RM. Panji Sosrokartono.

2. Kecerdasan Logika-Matematika (Logic Smart)


Kecerdasan ini berhubungan dengan masalah matematika,
mengolah angka, menggunakan logika atau akal sehat
dengan baik serta kemampuan antisipasi. Mampu menalar,
berpikir sebab akibat, berhipotesis, memiliki keteraturan
konseptual dan pola numerik serta pandangan hidup yang
selalu rasional.

HUFFPOST.COM
HUFFPOST.COM
Kecerdasan tipe ini banyak dimiliki oleh para ilmuwan,
akuntan, ahli matematika, ahli statistik, programer komputer.
Pengembangan kecerdasan logika-Matematika untuk remaja
dapat dilakukan dengan: 1) Merangsang remaja untuk
melakukan permainan logika-matematika, seperti Sudoku,
2) Mengajak remaja untuk membaca buku-buku mengenai
sains ataupun matematika, 3)Mengasah kemampuan remaja
dalam berpikir sebab-akibat, cara memecahkan masalah
dan mengambil kesimpulan, 4) Menumbuhkan kesenangan
pada ilmu sains maupun matematika sejak dini.

Contoh orang-orang dengan kecerdasan ini adalah Isaac


Newton, Albert Einstein, BJ Habibie, dan lainnya.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 65


3. Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart)

Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk berpikir saat


melihat gambar dan menciptakan berbagai macam aspek
dunia visual-spasial. Kecerdasan ini dimiliki oleh arsitek,
pelukis, fotografer, pilot, designer, pematung.

Remaja tipe ini juga akan memiliki kepekaan yang tajam


terhadap detil visual-spasial dan dapat menggambarkan
sesuatu dengan begitu hidup, melukis dan membuat sketsa
secara jelas, serta mudah menyesuaikan orientasi dalam
ruang tiga dimensi.

Tokoh yang memiliki kecerdasan visual-spasial


adalah Pablo Picasso, Affandi, Basuki
Abdullah, Darwis Triadi, Anne Avantie.

Pengembangan kecerdasan visual-spasial untuk remaja


antara Lain dengan mengenalkan remaja dengan karya-
karya seni terkenal, mengajak remaja untuk membuat hasta
karya seperti gambar, lukisan, foto, patung serta mengasah
keterampilan dengan menentukan arah dan membaca peta.

66 | Buku 1: Siapa itu Remaja?

NETNZ.ORG
4. Kecerdasan Musikal (Music Smart)

Remaja yang memiliki kecerdasan music yang peka terhadap


nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, mengikuti
irama musik dan mendengarkan berbagai karya musik.
Kecerdasan ini dimiliki oleh seorang komposer, pencipta
lagu, penyanyi dan kritikus musik.

Contohnya adalah Beethoven, Bach, Adie MS,


Chrisye, Titiek Puspa, Bob Tutupoli, Yovie Widiyanto,
Agnes Monica, Kevin Aprilio, dan lainnya.

Pengembangan kecerdasan musikal untuk remaja dapat


dilakukan dengan :1) Mengasah kemampuan seni musik
remaja, seperti menyanyi ataupun memainkan alat musik;
2) Merangsang remaja dengan berbagai jenis musik; 3)
Mengajak remaja menghadiri pentas seni musik; 4) Mengajak
remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang
berhubungan dengan seni musik.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 67


5. Kecerdasan Kinestik (Body Smart)

Kecerdasan kinestik ini berkaitan dengan kemampuan


menggunakan seluruh tubuh untuk mengekpresikan ide dan
perasaan. Komponen inti kecerdasan ini adalah kemampuan
yang tinggi untuk mengendalikan gerak tubuh, seperti atlet,
penari, pantomim, dan aktor.

Remaja dengan kecerdasan ini juga memiliki keterampilan


dalam menjahit, merakit model dan lain-lain. Mereka (tetap)
adalah orang-orang yang cekatan, tidak bisa tinggal diam,
memiliki indera peraba yang peka, dan berminat dengan
segala hal Remaja kelompok ini menikmati berbagai
kegiatan fisik seperti berjalan, lari, menari, berenang dan
lain-lain.

YONDESIGN/FOTOGRAFI.THAMRIN.AC.ID

68 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Tokoh yang memiliki kecerdasan ini adalah
Rudi Hartono, Taufik Hidayat, Didi Ninik
Towok, Septian Dwicahyo, dan Chris John.

ZIMBIO.COM

Pengembangan kecerdasan kinestetik untuk kelompok


remaja ini antara lain: 1) Mengajak remaja untuk berolahraga,
baik melalui olah raga permainan maupun kompetisi; 2)
Mengajak remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan seni
tari; 3) Merangsang remaja dengan aktivitas di luar rumah;
4) Mengajak remaja mempelajari keterampilan seperti
menenun, membatik, atau mengukir.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 69


6. Kecerdasan Interpersonal atau Kecerdasan
Antara Pribadi (People Smart)

Pada kecerdasan antar pribadi, remaja memiliki kemampuan


untuk memahami dan bekerja sama dengan orang lain,
memiliki rasa belas kasihan, empati dan tanggung jawab
sosial yang besar seperti Mahatma Gandhi, Soekarno, Gus
Dur. Mereka juga sangat tepat menjadi juru runding atau
negosiator, guru, pekerja sosial dan lain-lain.

LIFE/PUSAKAINDONESIA.ORG

70 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


CLIPARTHUT.CO
M

Pengembangan kecerdasan interpersonal untuk remaja


antara lain: 1) Mengajak remaja untuk aktif di organisasi,
baik di sekolah maupun di luar sekolah; 2) Merangsang
remaja untuk membaca buku-buku mengenai komunikasi;
3) Mengajak remaja perlunya untuk meluangkan waktu
mendengarkan sahabat atau teman dekat; dan 4) Berbagi
pengetahuan dan pengalaman dengan remaja mengenai
pentingnya memperbanyak kontak dengan teman, kenalan,
kerabat, dan lain-lain.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 71


7. Kecerdasan Intrapersonal atau Kecerdasan
Dalam Diri Sendiri (Self Smart)

Kecerdasan ini mencakup kemampuan untuk memahami


diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Mereka sangat mawas diri, berkontemplasi, atau bentuk lain
penelusuran jiwa yang mendalam. Mereka juga mandiri,
terfokus pada tujuan dan disiplin.

Pengembangan kecerdasan intrapersonal untuk remaja


antara lain: 1) Mengajak remaja melakukan kegiatan yang
memberi kesempatan untuk saling menyampaikan pikiran
dan mengungkapkan perasaan; 2) Mengajak remaja untuk
membuat catatan harian atau biografi pribadi; 3) Mengajak
remaja untuk melakukan hobinya.
MAMASHEALTH.COM

72 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


8. Kecerdasan Naturalis atau Kecerdasan
Lingkungan (Nature Smart)

Mampu memahami flora dan fauna dengan baik. Orang


yang punya kecerdasan naturalis mampu hidup di luar
rumah, dapat berkawan dan berhubungan baik dengan
alam, serta mudah membuat identifikasi dan klasifikasi
tanaman dan binatang.
MAMASHEALTH.COM

Orang ini mempunyai kemampuan mengenal sifat dan


tingkah laku binatang, biasanya mencintai lingkungan dan
tidak suka merusak lingkungan hidup. profesi dokter hewan,
ahli botani, petugas kehutanan. Hobinya berkebun,
memelihara binatang, dan lain-lain.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 73


Pengembangan Kecerdasan naturalis untuk remaja antara
lain: 1) Mengajak remaja untuk mengenali benda alam yang
ada di sekitar, seperti serangga, burung, tanaman; 2) Mencari
informasi yang berkaitan dengan dunia alam, ekologi, flora
dan fauna; 3) Memperkenalkan remaja dengan kegiatan
seperti berkebun, memelihara binatang ataupun beternak;
4) Merangsang remaja untuk mengikuti kegiatan pramuka
atau pecinta alam.

9. Kecerdasan Spiritual-Eksistensial

Kecerdasan jenis ini memperlihatkan kemampuan seseorang


untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam mengenai
eksistensi atau keberadaan manusia. Mereka tidak puas
hanya menerima keadaannya, keberadaannya secara
otomatis, tetapi mencoba menyadarinya dan mencari
jawaban yang terdalam. Pengembangan

74 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Kecerdasan spiritual-eksistensial untuk remaja antara lain :

DDMengajak remaja untuk aktif di organisasi pemuda


keagamaan.
DDMengajak remaja menghadiri kegiatan-kegiatan ibadah,
layanan masyarakat yang bertemakan keagamaan, filsafat
atau konteks eksistensial lainnya.

Tokoh dengan kecerdasan Spiritual-


Eksistensial: Bunda Theresa, Dalai Lama,
Mahatma Gandhi, Quraisy Shihab, Buya
Hamka, dan Romo Mangunwijaya.

“Setiap orang bisa memiliki lebih dari satu kecerdasan,


contohnya Agnes Monica yang memiliki kecerdasan
musikal, kinestetik, linguistik, dan interpersonal yang baik”

YTIMG.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 75


Keberhasilan remaja di masa depan tidak hanya ditentukan
oleh IQ, tetapi juga membutuhkan kematangan emosi,
spiritual, sikap dan perilaku. Karena IQ digunakan hanya
untuk mengukur kecerdasan dengan mengandalkan faktor
kognitif (kemampuan verbal dan logis).

76 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


BRAN
DISH
.COM
.NG

C. PERKEMBANGAN EMOSIONAL DAN


SOSIAL REMAJA

1. Perubahan Psikologis pada Remaja


DDMasa remaja merupakan masa yang penuh gejolak.
DDRemaja mengalami perubahan yang dramatis dalam
kesadaran diri mereka.
DDRemaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang
direfleksikan.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 77


DDPara remaja juga sering menganggap diri me­
reka serba mampu, sehingga seringkali me­
reka terlihat tidak memikirkan akibat dari per­
buatan mereka.
DDPada usia 16 tahun keatas, keunikan remaja
akan ber­kurang karena telah sering diha­
dapkan pada dunia nyata.

PHOTOBUCKET.COM

78 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


2. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Karl C.Garrison (dalam al-mighwar) ada 6 kelom­


pok pembagian tugas perkembangan yang berbeda yaitu :

DDMenerima Keadaan Jasmani


Pada periode pra-remaja (periode pubertas), anak tumbuh
cepat yang mengarahkannya pada bentuk orang dewasa.
Pertumbuhan ini diiringi juga oleh perkembangan sikap
dan citra diri.
Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah sebagai
model pujaannya. Remaja wanita biasanya sering
mendambakan wajahnya secantik bintang film pujaannya,
sementara remaja laki-laki sering berkhayal menjadi
seorang pahlawan pujaannya.
Mereka sering membandingkan dirinya dengan teman-
teman sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya
tidak seperti model pujaannya atau teman-teman
sebayanya.
Pada masa remaja, hal itu semakin berkurang, dan
mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta
memelihara dan memanfaatkannya seoptimal mungkin.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 79


DDMemperoleh Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan
Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin

Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja


mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial,
terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa
mencari dan mendapatkan teman baru yang berlainan
jenis. Mereka ingin mendapat penerimaan dari kelompok
teman sebaya lawan jenis ataupun sesama jenis agar
merasa dibutuhkan dan dihargai.

WIKIHOW.COM

80 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


ZENIUS.NET

Kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi


penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam
pergaulannya. Tanpa penerimaan teman sebaya, dia akan
mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan
sosial, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku
mengganggu orang lain.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 81


DDMenerima Kondisi dan Belajar Hidup Sesuai Jenis
Kelaminnya

Sejak masa puber, perbedaan fisik antara laki-laki dan


wanita tampak jelas lalu berkembang matang pada
masa dewasa.

Apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan, mereka


menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Pa­dahal,
mereka seharusnya menerima kondisinya dengan
penuh tanggung jawab.

THESTAR.COM

82 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


EVERYDAYFEMINISM.COM

DDMendapatkan Kebebasan Emosional dari Orang Tua dan


Orang Dewasa Lainnya

Bebas dari kebergantungan emosional merupakan tugas


perkembangan penting yang dihadapi remaja. Apabila
tidak memiliki kebebasan emosional, mereka akan
menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak
bisa membuat keputusan sendiri dan bertanggungjawab
atas pilihan yang ditempuhnya.

DDMendapatkan Kesanggupan Berdiri Sendiri dalam


Masalah Ekonomi.

Tugas lainnya adalah kesanggupan mencakup dua tugas


yaitu mencari sumber keuangan atau pemasukan, serta
pengelolaan keuangan.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 83


DDMemperoleh Nilai-nilai dan Falsafah Hidup

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa masalah yang


berkaitan dengan kehidupan dan falsafah hidup seperti
tujuan hidup, perilaku dirinya, keluarganya dan orang lain,
serta soal keagamaan menjadi daya tarik tersendiri bagi
remaja.

84 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


BIGTHINK.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 85


Para remaja memang diharapkan memiliki pola pikir,
sikap perasaan, dan perilaku yang menuntun dan
mewarnai berbagai aspek kehidupannya dalam masa
dewasa kelak.

Dengan demikian mereka memiliki kepastian diri, tidak


mudah bingung, tidak mudah terbawa arus kehidupan
yang terus berubah yang pada akhirnya tidak mendapatkan
kebahagiaan.

86 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


5
TANTANGAN YANG
DIHADAPI REMAJA

ASPIREDTHERAPIES.CO.UK

A. STRES PADA REMAJA

Perubahan yang terjadi dalam diri remaja baik fisik maupun


psikis serta segala permasalahan yang dihadapi, maka
remaja yang mampu melalui dengan baik akan menjadi

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 87


remaja yang tangguh. Namun, tidak jarang remaja karena
ke­tidaktahuannya, maka remaja yang seperti ini tidak mam­
pu melalui tugas perkembangannya dengan baik sehingga
bisa menjadi stress.

HOLISTICVANITY.CA

88 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


SLIDESHARE.NET

Stress adalah gangguan atau kekacauan mental dan emo­


sional yang bisa terjadi pada siapapun, termasuk pada kaum
remaja. Dalam keadaan stress seperti ini sangatlah perlu
adanya bimbingan orangtua mengingat emosi remaja yang
masih labil efek lanjutan yang mungkin timbul akibat
gangguan tersebut.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 89


1. Sumber Stress pada Remaja

Stress pada remaja disebabkan karena beberapa faktor


antara lain:

DDSekolah. Faktor sekolah seperti tuntutan akademis (nilai


buruk, tugas menumpuk dan harapan orangtua) dapat
memicu stress. Bahkan lingkungan sekolahpun juga
sangat mempengaruhi, termasuk lingkungan pergaulan.
DDBentuk tubuh. Biasanya pada masa remaja akan tumbuh
jerawat, terlalu gemuk atau terlalu kurus sehingga muncul
perasaan yang kurang nyaman dan tidak percaya diri
sehingga remaja tersebut terganggu pergaulannya.
DDKondisi keluarga yang kurang harmonis, keuangan
keluarga yang pas-pasan merupakan menjadi faktor
pemicu stress pada remaja.
DDJatuh cinta. Rasa suka kepada lain jenis akan mulai
mewarnai kehidupannya. Apabila remaja menghadapi
penolakan perasaan cinta dari lawan jenis atau putus
cinta dengan pacarnya, maka bisa membuat emosi
remaja menjadi tidak terkendali bahkan bisa berbuat
nekat. GULALIVES.COM

90 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


2. Gejala Stress

Remaja harus memperhatikan gejala


stress yang biasanya berlangsung terus
menerus dan lebih dari dua minggu.
Gejala stress seperti :
DDHilangnya minat terhadap kegiatan
yang disenangi
DDHilang selera makan
DDLelah
DDRasa bersalah yang tidak pada
tempatnya
DDTidak bisa berkonsentrasi dan pefikir
jernih
DDRasa sedih berlebihan
DDPusing dan sakit perut
DDIngin bunuh diri.

Jika gejala ini terjadi, maka remaja


sangatlah memerlukan bantuan orang
lain terutama orangtua untuk
menyelesaikan masalah yang
sebenarnya terjadi.
BLOG.ASKIITIANS.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 91


3. Cara Mencegah atau Mengatasi Stress

Remaja harus mengetahui cara mencegah atau


mengatasi stress pada dirinya, dengan cara:

DR
MI
CH
ELL
ER
OB
IN
.CO
M

92 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


DDOlah raga
DDIstirahat cukup
DDBersikap terbuka

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 93


B. BULLYING

Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak


remaja di sekolah. Perilaku bullying dapat berupa ancaman
fisik atau verbal.

94 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Bullying terdiri dari perilaku langsung
seperti mengejek, mengancam, men­
CONNECTUS-NOW.COM
cela, memukul, dan merampas yang
dilakukan oleh remaja kepada kor­
ban atau remaja yang lain.

Selain itu, bullying juga dapat berupa


perilaku tidak langsung, misalnya de­
ngan mengisolasi atau dengan se­
ngaja menjauhkan seseorang yang
dianggap berbeda.

Baik bullying langsung maupun tidak


langsung pada dasarnya bullying
adalah bentuk intimidasi fisik atau­
pun psikologis yang terjadi berkali-
kali dan secara terus-menerus mem­
bentuk pola kekerasan.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 95


1. Bentuk-bentuk Bullying

DDBullying secara fisik: menarik rambut,


meninju, memukul, mendorong, menusuk.
DDBullying secara emosional: menolak,
meneror, mengisolasi atau menjauhkan,
menekan, memeras, memfitnah, menghina,
dan adanya diskriminasi berdasarkan ras,
ketidakmampuan, dan etnik.
DDBullying secara verbal: memberikan nama
panggilan, mengejek, dan menggosip.
DDBullying secara seksual: ekshibisionisme,
berbuat cabul, dan adanya pelecehan
seksual.

96 | Buku 1: Siapa itu Remaja?

WISEGEEK.ORG
KOMPASIANA.COM

2. Mengapa Remaja Menjadi Pelaku Bullying?

Kebanyakan perilaku bullying berkembang dari berbagai


faktor lingkungan yang kompleks. Tidak ada faktor tunggal
menjadi penyebab munculnya bullying. Faktor-faktor
penyebabnya antara lain:

DDFaktor Keluarga

Remaja yang melihat orang tuanya atau saudaranya


melakukan bullying sering akan mengembangkan perilaku
bullying juga. Ketika remaja menerima pesan negatif berupa
hukuman fisik di rumah, mereka akan mengembangkan
konsep diri dan harapan diri yang negatif.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 97


Kemudian dengan pengalaman terse­
but mereka cenderung akan lebih dulu
meyerang orang lain sebelum mereka
diserang. Bullying dimaknai oleh re­
maja sebagai sebuah kekuatan untuk
me­lindungi diri dari lingkungan yang
mengancam.

DD Faktor Sekolah

Bullying berkembang dengan pesat da­


lam lingkungan sekolah yang sering
mem­ berikan masukan yang negatif
pada siswanya misalnya, berupa huku­
man yang tidak membangun se­hingga
tidak mengembangkan rasa meng­
hargai dan menghormati antar sesama
anggota sekolah.

DD Faktor Teman/Kelompok Sebaya

Kadang kala beberapa remaja mela­ku­


kan bullying untuk mem­ buktikan
bahwa mereka bisa masuk dalam ke­
lompok tertentu, meskipun mereka
sen­diri merasa tidak nyaman dengan
perilaku tersebut.
FLICKR.COM

98 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Buku 1: Siapa itu Remaja?| 99
3. Bagaimana dengan Korban Bullying?

Korban atau victim adalah seseorang yang berulangkali


mendapatkan perlakuan agresi dari kelompok sebaya baik
dalam bentuk serangan fisik, atau serangan verbal, atau
bahkan kekerasan psikologis. Biasanya mereka yang menjadi
korban bullying pada kelompok laki-laki adalah mereka
yang lemah secara fisik dibandingkan dengan kelompok
sebayanya.

DEVIANTART.COM

100 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


4. Apa yang Terjadi di Balik Bullying?

Konsekuensi adalah sebuah kata yang tepat untuk


menggambarkan bagaimana dan apa yang bisa terjadi di
balik perilaku bullying ini. Pada artikel Ron Banks pada
tahun 1997 dipaparkan sebuah penelitian di Scandinavian
bahwa ada korelasi yang kuat antara bullying yang dilakukan
oleh remaja selama beberapa tahun sekolah di mana mereka
kemudian menjadi pelaku kriminal saat dewasa.

Ini adalah sebuah penelitan yang memberikan gambaran


bagaimana bullying bisa membentuk sebuah kepribadian
yang menempatkan seorang anak pada perjalanan dan
pengalaman hidup yang kelam.

Sedangkan mereka sebagai korban bullying sering


mengalami ketakutan untuk sekolah dan menjadi tidak
percaya diri, merasa tidak nyaman, dan tidak bahagia. Aksi
bullying menyebabkan seseorang menjadi terisolasi dari
kelompok sebayanya karena teman sebaya korban bullying
tidak mau akhirnya mereka menjadi target bullying karena
mereka berteman dengan korban.
HUFFPOST.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 101


5. Apa yang Perlu Dilakukan?

Banyak hal yang harus bisa kita lakukan untuk meyelamatkan


perkembangan psikologis remaja. Kekerasan sejak dini
bukan merupakan bagian dari perkembangan psikologis
mereka, oleh sebab itu banyak elemen harus ikut terlibat,
baik orang tua, pihak sekolah, bahkan pemerintah.

Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

DDOrang tua membiasakan diri memberikan feedback


positif bagi anak sehingga remaja belajar untuk
berperilaku sosial yang baik dan mereka mendapatkan
model interaksi yang tepat bukan seperti perilaku bullying
dan agresi. Kemudian, menggunakan alternatif hukuman
bagi anak dengan tidak melibatkan kekerasan fisik
maupun psikologis.
DDOrang tua mau menjalin relasi dengan sekolah untuk
berkonsultasi jika remaja baik sebagai pelaku bullying
ataupun korban.
DDPihak sekolah menciptakan lingkungan yang positif
misalnya dengan adanya praktik pendisiplinan yang tidak
menggunakan kekerasan. Selain itu juga, meningkatkan
kesadaran pihak sekolah untuk tidak mengabaikan
keberadaan bullying.

Sumber: http://disan99.blogspot.com/2012/03/pengertian-
bullying.html

102 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


ALPHACODERS.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 103


C. PEER PRESURE

Peer pressure bisa dikatakan sebagai sebuah momen di


mana proses pengambilan keputusan kamu dipengaruhi
oleh orang lain. Lebih jauh lagi, ada unsur paksaan (baik
langsung atau tidak langsung) dalam proses tersebut.
Apapun hasil keputusannya bukanlah murni hasil
perhitungan kamu, tapi memasukkan unsur pendapat orang
lain yang mengandung paksaan.

CTFNET.ORG

104 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


1. Sisi Positif dan Negatif Peer
Presure
a. Peer pressure yang dapat dikatakan positif
adalah jika keputusan yang diambil akan
berujung kepada perubahan positif pada
seseorang. Misalnya, remaja yang selalu
merasa ditekan untuk berhenti merokok
atau yang dipaksa untuk berhenti menjadi
pecandu alkohol.

Jika mereka berhenti, dampaknya akan


sangat positif bukan? Nah, itulah sisi baik
dari fenomena ini. Namun, setinggi apapun
kadar positif yang diberikan, tetap ada unsur
paksaan di dalamnya. Keputusan tersebut
bukanlah benar-benar sebuah keputusan
yang dipikirkan matang-matang.

FAITHINOURFAMILIES.WORDPRESS.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 105


b. Sisi negatif dari peer pressure. Pernahkah Sahabat GueTau
merasa dijauhi jika tidak ikut kebiasaan jelek teman main
atau teman di sekolah? Misalnya, dibilang tidak jantan
hanya karena kamu tidak ikut merokok? Jika karena hal-
hal tersebut akhirnya membuat kamu memutuskan untuk
merokok, maka teman-teman telah berhasil dijerumuskan
oleh apa yang disebut peer pressure.

106 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Ada tekanan, paksaan, untuk
mengikuti hal-hal yang se­be­
narnya tidak kamu inginkan.
Semua hanya karena kamu ti­
dak ingin dijauhi, dijuluki de­
ngan predikat tertentu, atau
ti­d­ak ingin kalah ‘keren’ dari
te­man-teman itu, padahal se­
be­nar­nya belum tentu keren.

INSHAREPICS.INFO

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 107


2. Bagaimana Menanggapi Hal-hal Tersebut?

DDCari role model atau figur positif untuk kamu jadikan


contoh. Kamu akan sadar bahwa di luar sana banyak

108 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


orang keren tanpa rokok dan tanpa alkohol, bahkan ba­
nyak dari mereka di luar sana yang populer karena rajin
olah raga!

TWITTER.COM
EMAZE.COM

DDSelalu pikirkan risiko yang akan kamu terima jika me­la­


ku­kan satu hal hanya demi dianggap keren, salah satunya
adalah dilabeli anak bandel, padahal sebenarnya itu
bukan kemauan kamu.

110 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


DDMenolak ajakan yang menurut kamu tidak baik dengan
santai. Tidak ada salahnya kamu bilang ‘maaf ya, malu
ah, udah besar masih kayak gitu’ dengan nada santai dan
humoris. Yakin, deh, teman kamu akan mengerti dengan
sendirinya dan menghormati prinsip kamu.

HUFFPOST.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 111


6
MENUJU REMAJA GENRE
(GENERASI BERENCANA)

CHRISTINEELISON.COM

R EMAJA menghadapi berbagai tantangan dalam masa


transisi yang dilewati. Pada masa ini, remaja tengah
menghadapi perubahan dan perkembangan fisik, mental
dan emosional. Remaja menatap masa depan penuh dengan
harapan dan potensi tetapi juga menghadapi kekhawatiran.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 113


Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah mereka akan
mampu berkontribusi terhadap pembangunan dan pe­r­u­ba­
han sosial ke arah yang positif. Atau justru mereka akan

114 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


BLOGS.BMJ.COM

terpinggirkan karena keterbatasan kemampuan


dan kom­petensi?

Sebenarnya dunia telah menyadari bahwa


salah satu tan­ta­ngan terbesar yang dihadapi
adalah menyiapkan dukungan, sumber daya
dan lingkungan yang kondusif bagi remaja
untuk menyongsong masa depan.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 115


Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan
International Youth Foundation (IYF) pada tahun 2014
mengeluarkan sebuah laporan yang berjudul Global Youth
Wellbeing Index Report.

Laporan tersebut merupakan data dalam bentuk indek


mengenai sejauh mana suatu masyarakat dalam hal ini
negara telah mampu menyiapkan sumber daya dan men­
ciptakan lingkungan yang mendukung bagi generasi muda
atau remaja dalam menjalani masa remajanya serta me­
nyiapkan masa depannya. berkaitan dengan perkem­bangan
fisik, mental dan emosionalnya.

116 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Your Wellbeing
INDEX DOMAINS

Information &
Citizen Economic Safety and
Education Health Communication
Participation Opportunity Securty
Technology

AKUKAMUINDONESIA.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 117


Indek ini mengukur sekitar 40 indikator yang dibagi kedalam
6 (enam) dimensi atau aspek yang saling berkaitan, yakni
kehidupan bermasyarakat (citizen participation), peluang
ekonomi (economic opportunity), pendidikan (education),
kesehatan (health), teknologi informasi dan komunikasi
(information and communication technology) dan
keselamatan dan keamanan (safety and security).
Penghitungan Indek ini mencakup 75% remaja di dunia dan
diambil dari 30 negara yang mewakili berbagai macam
karakteristik kewilayahan/regional dan pendapatan/
ekonomi.

Ke 6 (enam) dimensi dalam Youth Wellbeing Index


merupakan aspek-aspek yang saling terkait. Keenam dimensi
tersebut, antara lain :

Pendidikan

Pendidikan merupakan dimensi yang


dianggap paling penting. Aspek ini
berpengaruh terhadap aspek
lainnya, misalnya employ­
ment, kesehatan dan
kehidupan ber­
n e­­g a r a /

118 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


bermasyarakat. Perkembangan kognitif juga dipercaya akan
berkembang maksimal pada masa remaja hingga dapat
menempuh pendidikan relatif tinggi.

Selain itu, keputusan seorang remaja dalam hal pendidikan,


misalnya untuk menentukan atau memilih sekolah umum
atau kejuruan akan sangat menentukan kesiapan dan
produktifitas remaja dalam mendapatkan lapangan
pekerjaan. Namun, masalah yang sering dijumpai adalah
disparitas ketersediaan sarana dan dukungan pendidikan
pada berbagai wilayah.

AZALEAHEALTH.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 119


Hal ini berakibat pada kesenjangan pendidikan remaja
antar wilayah. Remaja di wilayah yang masih terbelakang
memiliki akses terbatas. Selain itu, kesenjangan juga terjadi
antara remaja laki-laki dan perempuan. Oleh karenanya,
peran negara dalam me­ nye­diakan pendidikan seluas-
luasnya bagi remaja merupakan keharusan.

120 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Saat ini data menunjukkan bahwa rata-rata usia sekolah
ma­syarakat Indonesia adalah 8,4 tahun. Ini berarti pen­di­
dikan rata-rata masyarakat Indonesia yang di dalamnya
termasuk usia remaja, masih dalam tingkat pendidikan
dasar. Apabila tidak ada perubahan positif dalam aspek pen­
didikan, remaja berada dalam masalah besar.

PRINT.KOMPAS.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 121


Mereka akan menjadi generasi yang tidak produktif dan
berkualitas. Padahal, menurut Jenny Robinson dalam CSIS
dan IYF, 2014, pendidikan yang berkualitas, jurusan yang
re­levan berpengaruh terhadap meningkatnya derajat ke­
sehatan, turunnya angka kematian ibu melahirkan, me­ning­
katnya kesetaraan gender, menurunnya laju per­tum­buhan
penduduk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan.

SUARA.COM

122 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


HUFF
INGT
ONP
OST.C
OM

Kesehatan

Masa remaja ditandai dengan perkembangan psi­


ko­logis dan perubahan sosial. Perilaku remaja
yang menjadi sangat beresiko berdampak pada
kondisi kesehatan pada saat mereka dewasa atau
bahkan pada usia lansia. Remaja, khususnya
perempuan juga merupakan bagian dari masyarakat
yang “rentan”.

Mereka tidak memiliki akses yang cukup terhadap


informasi dan layanan kesehatan. George Patton,
menyatakan bahwa kesehatan merupakan pilar
utama dan fondasi dalam mempersiapkan transisi
lainnya yakni melanjutkan pendidikan, mencari
pekerjaan, hidup bermasyarakat hingga membentuk
keluarga.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 123


Kesehatan bukan hanya berarti terbebas dari penyakit baik
fisik maupun mental, namun juga meliputi kesehatan sosial.
Bagi remaja, kesehatan sosial sama penting atau bahkan
bisa jadi lebih penting daripada kesehatan fisik semata.

Menurut Kessler dkk (UN, 2014) remaja memiliki resiko


lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental
karena mereka tengah dalam transisi dari masa anak-anak
ke masa dewasa, dari masa ketergantungan ke masa ke­man­
dirian.

124 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


PSYCHOLOGYTODAY.COM
Secara global, 20% remaja di dunia mengalami gangguan
kesehatan mental. Perubahan lingkungan sosial, media yang
semakin permisif, arus informasi, tekanan teman sebaya dan
sebagainya berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja.
Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku menyimpang atau
tidak sehat seperti, penyalahgunaan narkoba, perilaku
remaja yang agresif, stres dan lain sebagainya.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 125


Akibatnya, remaja dengan perilaku tidak sehat akan me­
ngalami kerugian. Mereka seringkali di “isolasi”, dikucilkan.
Stigma yang cenderung negatif juga sering menempel
pada remaja. Mereka akan mengalami kesulitan untuk
dapat bersosialisasi atau membaur sebagaimana remaja
yang sehat pada umumnya.

Kesempatan Bekerja

Akses dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sa­


ngat penting bagi kesejahteraan individu maupun ma­sya­
rakat. Remaja yang mampu mendapatkan pekerjaan yang
layak dan produktif secara ekonomi akan menjadi individu
dengan tingkat kesehatan yang lebih baik. Mereka juga tidak
akan membebani negara, justru akan berkontribusi positif
terhadap masyarakat secara luas.

PORTALSATU.COM

126 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


KABARBURUH.COM

Sebaliknya, negara atau masyarakat yang tidak mampu


menyerap potensi angkatan kerja dari generasi muda akan
menghadapi masalah sosial seperti kriminalitas, peng­ang­
guran dan kemiskinan yang seringkali menjadi “lingkaran
setan”. Kestabilan situasi keamanan (safety and security)
suatu masyarakat juga sangat ditentukan oleh ketersediaan
lapangan pekerjaan yang produktif bagi remaja.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 127


Situasi yang kondusif bagi remaja untuk mendapatkan pe­
kerjaan merupakan fondasi bagi generasi muda untuk me­
na­tap masa depan secara optimis. Hal ini penting bagi re­
maja karena mereka akan mempersiapkan dirinya dengan
se­baik mungkin untuk meraih peluang kerja di masa depan

128 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


dengan menempuh pendidikan setinggi mungkin dan ber­
sikap hidup sehat. Setinggi apapun pendidikan generasi
muda berapapun jumlah suplai tenaga kerja hanya akan
tetap tidak menjadi potensi apabila tidak terdapat lapangan
pe­kerjaan yang mampu menyerap mereka.

LIBRARY.JHU.EDU

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 129


Safety and Security
(Keamanan dan Keselamatan)

Keamanan adalah perasaan bebas dari rasa cemas dan takut


dari berbagai bahaya. Keamanan sangat erat kaitannya
dengan keselamatan. Remaja sangat memerlukan perasaan
aman agar mereka dapat melaksanakan berbagai aktifitas
terutama dalam melewati masa transisinya dengan tenang
dan fokus tanpa kekhawatiran.

130 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


FAMILIESFORLIFE.SG

Remaja yang tidak memiliki rasa aman akan mengalami


berbagai masalah dalam jangka panjang, baik dari sisi
ekonomi, sosial, mental maupun emosional. Misalnya,
remaja rentan terhadap berbagai kekerasan yang dapat
mengancam keselamatan fisik atau psikologis yang dapat
mengakibatkan cidera/cacat, gangguan mental dan
psikologis atau trauma. Berbagai gangguan tersebut dapat
mengganggu potensi remaja dalam berbagai aspek bahkan
sampai pada jangka panjang.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 131


Faktor keselamatan harus menjadi perhatian bagi negara
untuk menjamin dan menjaga potensi remaja. Bukan hanya
dalam artian “selamat” dari berbagai macam tindak kriminal
dan kekerasan, namun negara harus mampu memberikan
berbagai macam fasilitas, sarana dan prasarana yang aman
bagi remaja “youth friendly”.

Hal ini terutama disebabkan oleh sifat remaja yang dinamis,


energik dan menyukai tantangan, namun di sisi lain mereka
juga merupakan kelompok yang masih rentan dan belum
sepenuhnya berdaya.

ANNINVITATION.COM

132 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


JESY1701351212.WORDPRESS.COM

Negara juga akan dapat meminimalkan masalah sosial


apabila remaja mempunyai tempat bernaung yang aman,
misalnya tersedianya panti sosial bagi anak jalanan maupun
yatim piatu.

Sebaliknya, masyarakat dengan tingkat konflik dan keti­


dakpastian yang tinggi akan menghadapi berbagai macam
masalah seperti tingginya biaya kesehatan yang disebabkan
besarnya jumlah korban dalam berbagai insiden, bahkan
turunnya produktifitas akibat terganggunya berbagai aktifitas
ekonomi.

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 133


SUKMAJAYA.DEPOK.GO.ID

Kehidupan Bermasyarakat (Citizen Participation)

Masa remaja ditandai salah satunya dengan transisi dari


masa ketergantungan menuju masa kemandirian. Masa ini
berkaitan dengan pembentukan identitas diri, termasuk
identitas kewarganegaraan.

Misalnya, remaja sudah diakui secara legal sebagai warga


negara yang memiliki hak suara dalam proses demokrasi,
memiiki identitas kependudukan (KTP), surat izin me­nge­
mudi atau secara legal sudah memenuhi syarat usia mi­ni­
mum untuk menikah, bahkan di beberapa negara, pada
umur tertentu sudah diwajibkan membayar pajak.

134 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Beberapa hal tersebut menunjukkan bahwa pada fase ini,
remaja telah mulai aktif terlibat dalam kehidupan ber­ma­
syarakat dan bernegara.

Keterlibatan dan partisipasi remaja dalam bermasyarakat


akan menciptakan masyarakat yang kompak dan solid.
Negara harus mampu menyediakan ruang, media dan kebi­
jakan yang positif bagi remaja untuk menyalurkan aspirasinya
sehingga remaja akan terbiasa dengan sifat peduli dan
bertanggung jawab dan tidak apatis terhadap berbagai ma­
salah di masyarakat.

Keterlibatan remaja dalam dalam kehidupan bermasyarakat


dan bernegara sejak dini akan menentukan kualitas
partisipasi masyarakat di masa depan.

SELASAR.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 135


Teknologi Informasi dan Komunikasi

Generasi remaja saat ini tumbuh pada era dimana teknologi


informasi dan komunikasi (IT) tengah berkembang secara
pesat. Perkembangan IT mengubah berbagai hal, dunia
yang sebelumnya terasa besar seolah menyempit akibat

136 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


perubahan teknologi komunikasi dan informasi yang
membuat seluruh belahan dunia terhubung secara digital
melalui internet.

Akses terhadap informasi menjadi lebih luas dan bebas.


Informasi pada satu belahan dunia bisa secara cepat di­
transfer dan diakses oleh siapapun dan di manapun.

M
K.CO
HAR
PIXS

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 137


MARKETERS.COM

Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi remaja. Di


satu sisi, remaja dapat memperoleh berbagai informasi yang
diinginkan secara cepat dan murah. Di sisi lain, internet
mengakibatkan perubahan nilai dan norma dalam masya­
rakat karena content sebagian informasi yang bersifat me­
rusak moral remaja, misal pornografi.

138 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


Sebagai digital native, cara, gaya dan budaya berkomunikasi
generasi remaja saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya.
Remaja saat ini sangat tergantung dan mengandalkan IT
dalam kehidupan kesehariannya, mulai dari mencari
informasi mengenai pendidikan, kesehatan dan mencari
pekerjaan. Mereka juga lebih senang bersosialisasi, bertukar
informasi dan melakukan berbagai hal berbasis IT.

Negara sangat perlu melaksanakan pembangunan dengan


berbasis IT, sebagai upaya menyediakan dukungan dan
investasi bagi remaja untuk menciptakan masa depan yang
lebih “youth friendly”.

YOUTUBE.COM

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 139


YELP.COM

Namun, untuk mengantisipasi dampak negatif yang sangat


mungkin muncul akibat perkembangan IT, remaja perlu
mendapatkan intervensi khusus sehingga IT tidak justru
membuat generasi remaja kehilangan potensinya karena
prinsip dasar pembangunan adalah untuk memperluas
peluang dan meningkatkan kesejahteraan, dalam hal ini
kesejahteraan remaja.

140 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


SUMBER FOTO

• www.akukamuindonesia.com
• www.alphacoders.com
• www.anninvitation.com
• www.apicasystem.com
• www.aspiredtherapies.co.uk
• www.ayobuka.com
• www.azaleahealth.com
• www.backtoyes.com
• www.bigthink.com
• www.blog.askiitians.com
• www.blogs.bmj.com
• www.brandish.com.ng
• www.bukubalitaku.wordpress.com
• www.cedarlakecob.org
• www.cliparthut.com

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 141


• www.coleyporterbell.com
• www.connectus-now.com
• www.contramagazine.nl
• www.covenantgroup.com
• www.ctfnet.org
• www.dbta.com
• www.deviantart.com
• www.doctoroz.com
• www.dreamtimes.com
• www.drmichellerobin.com
• www.elobservatoriocetelem.com
• www.emaze.com
• www.etaksystems.com
• www.everydayfeminism.com
• www.evolllution.com
• www.expertbeacon.com
• www.ezyhealth.com
• www.ezyhealth.com
• www.faithinourfamilies.wordpress.com
• www.familiesforlife.sg
• www.FBI.gov
• www.flickr.com

142 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


• www.forbes.com
• www.forumforindonesia.org
• www.fotografi.thamrin.ac.id/ yondesign
• www.guinta.house.gov
• www.gulalives.com
• www.hmjadpendupi.wordpress.com
• www.holisticvanity.ca
• www.huffingtonpost.com
• www.huffpost.com
• www.insharepics.info
• www.insharepics.info
• www.issabelsmithnutrition.com
• www.IST.Edu
• www.jamiat.org.za
• www.jesy1701351212.wordpress.com
• www.kabarburuh.com
• www.kidscartechnology.com
• www.kompasiana.com
• www.laurelbennet.com
• www.library.jhu.edu
• www.listcrux.com
• www.mamashealth.com

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 143


• www.marketers.com
• www.menshealthylifestyle.com
• www.mylifeatail.com
• www.mytonsystems.com
• www.neocortexconsult.com
• www.nyunyu.com
• www.patheos.com
• www.pemudaindonesia07.blogspot.com
• www.photobucket.com
• www.pixgood.com
• www.pixshark.com
• www.portalsatu.com
• www.print.kompas.com
• www.psychologytoday.com
• www.pusakaindonesia.org
• www.restianawr.blogspot.com
• www.ruotoloassociates.com
• www.selasar.com
• www.slideshare.net
• www.startupsmith.co
• www.stikku.ac.id
• www.suara.com

144 | Buku 1: Siapa itu Remaja?


• www.sukmajaya.depok.go.id
• www.tabloidnova.com
• www.teropongbisnis.com
• www.theblazt.com
• www.thestar.com
• www.twitter.com
• www.uai.ac.id
• www.uncoverbrilliance.com
• www.wikihow.com
• www.wikipedia.org
• www.wisegeek.org
• www.www.futuready.com
• www.yelp.com
• www.youtube.com
• www.ytimg.com
• www.zenius.net
• www.zimbio.com

Buku 1: Siapa itu Remaja?| 145

Anda mungkin juga menyukai