Anda di halaman 1dari 20

DOSIS OBAT

DOSIS
Dosis: jumlah tertentu dari suatu obat yg diberikan
utk mendapatkan efek terapi yg dikehendaki.
Dosis dapat berefek:

terapi atau

racun

Dosis terapi optimum tiap pasien merupakan hal yg


sangat individualistik.
DOSIS

Dosis yg tepat bagi setiap pasien akan


berbeda tergantung pd banyak faktor, a.l:
Umur
Jenis kelamin, terutama gol. hormon
Berat badan
Luas permukaan tubuh
Keadaan penyakit (pato-fisiologik)
Toleransi/kerentanan thd suatu jenis obat
Psikologik
DOSIS
Beberapa pasien dpt mengadakan reaksi abnormal yg
kuat terhadap obat-obat tertentu; keadaan ini disebut
idiosinkrasi.

Beberapa pasien, pemberian obat dengan dosis rendah


efek, yg pada orang lain dgn dosis yg sangat tinggi.
Terkadang kelainan seperti ini dapat di turunkan.
DOSIS
Beberapa pasien peka/sensitif thd obat tertentu,
mis. Penisilin, golongan sulfa.
Disebabkan karena:
pada pemberian pertama obat-obat tsb, tubuh membentuk
zat-zat anti

pada pemberian kedua atau selanjutnya, zat anti tsb akan


berfungsi sbg penolak , dgn reaksi yang kuat, mis.gatal-
gatal, bengkak atau bahkan syok anafilaktik.
DOSIS LAZIM
Dosis lazim (usual dose): dosis yg biasa digunakan utk
pengobatan & dgn dosis tsb akan memberikan
kesembuhan.
Pd FI, dicantumkan daftar dosis lazim obat-obat utk
orang dewasa, anak-anak & bayi.

Dosis lazim merupakan pedoman bagi dokter dalam


memberikan terapi.
Dosis lazim di FI tidak mengikat.
DOSIS MAXIMUM
Dosis maximum: dosis tertinggi dari suatu obat yang
boleh diberikan kepada pasien dewasa untuk
pemakaian sekali dan sehari.

Dosis maximum tidak boleh dilampaui kecuali, pada


resep terdapat:
tanda seru dibelakang jumlah obat
jumlah obat digaris bawahi
DOSIS MAXIMUM (DM)

Dosis maximum tdp pd FI III & edisi sebelumnya,


dengan rute pemakaian:
Oral
Rektal
Injeksi (iv, im & subkutan)
Bagi anak-anak atau bayi, DM perlu dihitung terlebih
dahulu, dgn memperhitungkan thd DM orang dewasa.
Orang dewasa dianggap mulai berumur 20 thn, BB
(Berat Badan) 68,2 kg (150 pon), luas permukaan tubuh
1,73 m2
PERHITUNGAN DOSIS MAXIMUM

1 Berdasarkan umur

2 Berdasarkan berat badan

3 Berdasarkan luas permukaan tubuh


PERHITUNGAN DOSIS MAXIMUM
Berdasarkan umur

1. Menggunakan rumus Young ( Utk anak2 umur 1 - 8 tahun).

D.M.anak = umur ( dalam tahun ) x D.M dewasa


umur ( dalam tahun )+ 12

2. Rumus Dilling ( Untuk anak berumur diatas 8 tahun).

D.M anak = umur (dalam tahun) x D.M dewasa


20

3. Rumus Fried ( bagi bayi kurang dari satu tahun)

D.M. bayi = umur (dalam bulan) x D.M dewasa


150
PERHITUNGAN DOSIS MAXIMUM
Berdasarkan berat badan (BB)
DM obat umumnya disesuaikan bagi pasien dewasa yg
dianggap mempunyai BB 68,2 kg.

Rumus Clark:
D.M bayi = berat badan (kg) x DM dewasa
68,2
PERHITUNGAN DOSIS MAXIMUM

Berdasarkan luas permukaan tubuh


Luas permukaan tubuh rata-rata orang
dewasa pada umumnya adalah 1,73 m2
rumus:

DM anak = luas permukaan tubuh x DM dewasa


1,73
Menurut Du Bois dan Du Bois :
S = W 0.425 x H 0.725 x 71,84
Luas permukaan tubuh = tinggi x bobot
3600
S: luas permukaan tubuh ( m2 )
W: bobot tubuh ( kg )
H: tinggi (cm)
Bila dalam resep terdapat lebih dari 1 macam obat
yang mempunyai daya kerja yang sama/searah,
maka harus dibuat perhitungan dosis maximum
berganda.
Jika penjumlahan DM tersebut melampaui dari
100% berarti DM terlampaui. Perlu untuk
menghubungi dokter tersebut.

Pemakaian 1 kali zat A + pemakaian 1 kali zat B,


tdk melampaui 100%, demikian pula pemakaian 1
harinya.
DOSIS MAXIMUM BERGANDA
Contoh obat-obat yang bekerja searah:
1. Opium, Opii ekstrak, Opii tinctur, alkaloid,
dan garam-garamnya seperti morfin, kodein,
dionin, dilaudid, petidin.
2. Belladonnae folia, Hyoscyami folia, Stramonii
folia dan sediaannya seperti tingtur dan
ekstrak; alkaloida dan garam-garamnya
seperti atropin sulfas, novatropin, scopolamin
hidrobromidun.
3. Digitalis folium, sediaan-sediaannya seperti
tingtur, digitoxin, digoxin.
DOSIS MAXIMUM BERGANDA
4. Asam barbiturat dan turunannya, kloral
hidras, difentoin, bromural.
5. Adrenalin, efedrin, benzedrin, sinefrin.
6. Pilokarpin, fisostigmin dan garam-garamnya.
7. Difenhidramin, klortrimeton, prometazin, dan
antihistamin lainnya.
contoh Dokter Dora
Jl. Peta no.7 Bekasi
SIP.89/Dinkes/2003

No Bekasi, 5 /9/16

R/ Dekstrometorfan HBr 100 mg


Codein HCl 100 mg
Laktosa q.s

m.f.pulv. No.X
S.t.dd.pulv.I

Pro: Toto (27 thn)


Perhitungan DM:
Dari FI diketahui: DM Codein HCl Sekali 0,060 = 60 mg
Sehari 0,300 = 300 mg

Dalam 1 bungkus resep di atas, mengandung :


Codein HCl 100 mg = 10 mg
10 bks
% DM sekali 10 mg x 100% = 16,67%
60 mg
Untuk perhitungan % DM sehari, kita lihat
aturan pakai (signa) resep di atas.
Dalam sehari, berapa kali obat tersebut
diminum?
Signa yg tertulis adalah S.t.dd.pulv.I (Signa ter
dedie pulvis unam) = Sehari tiga kali satu
bungkus. Jadi dalam sehari diminum sebanyak
3 kali.
Perhitungan % DM sehari menjadi:

% DM sehari 3 x 10 mg x 100% = 10%


300 mg

Jadi % DM sekali 16,67% (< 100%)


dan % DM sehari 10% (< 100%)
TUGAS
1) Buat perhitungan DM dari resep-resep di bawah ini:
resep 1:

R/Aminophyllin 1500 mg
Asetosal 2500 mg
mf.pulv.no.X
S.2.dd.P.l.

Pro : Annisa (15 thn)

Hitung masing2 DM aminophyllin dan asetosal untuk


pemakaian sekali dan sehari!
TUGAS
Resep 2 :

R/ Parasetamol 5
Difenhidramin HCl 250 mg
CTM 20 mg
mf. pulv.no.X
da in caps.
S.2 .dd.caps.l.

Pro : Tuan Ahmad

Hitung DM Difenhidramin HCl dan CTM serta DM


bergandanya!

Anda mungkin juga menyukai