Anda di halaman 1dari 13

Surveilans Epidemiologi

Disusun Oleh :
Deby Nurmala Zulfa
Ismo Rusmanto
Nanda Fitria
Novita Ratna Sari
Kegunaan Surveilans Epidemiologi

1. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi


masalah kesehatan atau penyakit. Artinya
gambaran penyakit menurut orang, tempat
dan waktu.
2. Untuk menetapkan prioritas masalah.
3. Untuk mengetahui cakupan pelayanan
4. Untuk kewaspadaan dini terjadinya KLB
Sumber Informasi :
a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan,berupa laporan kesakitan yang
sering menjadi sumber utama dari rumah sakit, puskesmas,
balai pengobatan dan dokter praktek swasta
b. Laporan kematian, hanya dapat bermanfaat kalau proporsi
kematian yang di laporkan cukup luas
c. Laboratorium, terutama informasi yang di dasarkan pada
pemerikasaan khusus, misalnya isolasi mikroorganisme
d. Masyarakat, biasanya dibatasi untuk penyakit atau masalah
kesehatan tertentu, misalnya malaria dan program
pengembangan imunisasi.
Sumber Data
1. Data Mortalitas
Data mortalitas tersedia secara rutin di tingkat local dan
nasional, dank arena adanya hokum pemakaman, statistic
mortalitas dapat digunakan pada tingkat local dalam
hitungan hari. Data mortalitas untuk kasus kematian
tertentu tersedia dalam basis mingguan.
2. Data Morbiditas
Kebanyakan Negara mengharuskan adanya laporan
penyakit penting tertentu kepada para ahli kesehatan.
System surveilens dilaporkan oleh doketer atau penyedia
perawatan kesehatan yang lain dan penyakit yang paling
menular dilaporkan oleh practicing dokter.
3. Data Laboratorium
Laboratorium tetap memberikan informasi
kepada ahli epidemiologi, terutama selama KLB
penyakit menular, walupun labiratorium
melayani satu rumah sakit, departemen
kesehatan local maupun nasional, ataupun agen
kesehatan internasional.
Alur Distribusi Data Surveilens
Distribusi data surveilens dari unit
surveilens kepada unit surveilens yang
akan melakukan komplikasi data
Distribusi data surveilens dari unit
surveilens yang melaksanakan
kompilasi data kepada semua unit
surveilens yang mengirimkan data
Distribusi data surveilens dari
puskesmas dan rumah sakit sentinal
Prioritas Masalah Kesehatan
Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar
manager kesehatan sebagai inti proses perencanaan.
Langkah yang mengarah pada titik ini, dapat dikatakan
sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam
penetapan prioritas. Sekali prioritas ditetapkan langkah
berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif
menuju pelaksanaan.
Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini,
ada beberapa hal yang harus dilakukan. yakni:
1. Melakukan Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Penyajian Data
4. Pemilihan Prioritas Masalah
Dalam Menetapkan Prioritas masalah,
dapat digunkan Metode metode seperti :
1. Metode Delbecq
2. Metode Hanlon
Metode Delbecq
Metode Delbecq yaitu dengan cara mendiskusikan
masalah anggota kelompok dengan saran dari narasumber (Dwi
Sapta A. 2014)
Proses penetuan kriteria diawali dengan pembentukan
kelompok yang akan mendiskusikan merumuskan dan
menetapkan kriteria (Amiruddin, Ridwan. 2015).
Sumber informasi yang dipergunakan dapat berasal dari:
Pengetahuan dan pengalaman individual para anggota
Saran dan pendapat nara sumber
Peraturan pemerintah yang relevan
Hasil rumusan analisa keadaan dan masalah kesehatan.
Langkah selanjutnya adalah:
Menginventarisir kriteria
Menginventalisir dan mengevaluasi criteria
Metode Hanlon
Hanlon yaitu dengan system scoring yang
mana semua anggota rapat di minta untuk
memeberikan nilai terhadap masalah (Dwi Sapta
A. 2014)
Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk
menentukan prioritas masalah kesehatan dengan
memperhatikan teknik responsive dimana tujuan
yang dicapai dari program jelas yang dituangkan
dalam kriteria dan faktor-faktor lain yang
memungkinkan dengan 4 kelompok kriteria,
masing-masing adalah sebai berikut :
1. Kelompok kriteria A : besarnya masalah
2. Kelompok kriteria B : tingkat kegawatan masalah
3. Kelompok kriteria C : kemudahan
penanggulangan masalah
4. Kelompok kriteria D = Pearl faktor, dimana:
Propriety : Kesesuaian dengan program daerah/
nasional/ dunia
Economy : Memenuhi syarat ekonomi untuk
melaksanakannya
Acceptability : Dapat diterima oleh petugas,
masyarakat, dan lembaga terkait
Resources : Tersedianya sumber daya
Legality : Tidak melanggar hukum dan etika

Anda mungkin juga menyukai