PENYAKIT
PARKINSON
dr. Tumpal Siagian, SpS
PENDAHULUAN
Pusat motorik asesoris terpenting adalah ganglia
basalis, suatu kumpulan nuklei subkortikalyang terletak di
substansia alba telensefali yang dalam.
Lesi pada ganglia basalis dan pada nukeli lain
yang memiliki fungsi yang berkaitan, seperti substansia
nigra dan nukleus subtalamikus, dapat menimbulkan
impuls yang berkaitan dengan pergerakan yang
kurang atau berlebih, dan/atau perubahan patologis
tonus otot. Gangguan ganglia basalis tersering adalah
penyakit Parkinson.
ANATOMI (1)
Nuklei utama ganglia basalis adalah nukelus
kaudatus, putamen dan sebagian globus palidus;
nuklei lain yang dianggap sebagai bagian ganglia
basalia berdasarkan latar belakang embriologis
adalah klaustrum dan amigadala.
http://brainmind.com/BasalGanglia.html
http://sci-lib.com/article614.html
ANATOMI (2)
Nukleus Asosiasi
Nuklei lain yang secara fungsional
berkaitan erat dengan ganglia basalia
antara lain:
Dua nuklei mesensefali yaitu
Guyton AC, Hall JE. Pengaturan Fungsi Motorik oleh Korteks dan Batang Otak.
In: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
Penentuan Saat Bergerak dan Skala
Intensitas Gerakan
Dopamin
GABA
Asetilkolin
Jaras umum yang
menyekresikan
norepinefrin, serotonin,
enkafalin dan
beberapa
neurotransmiter lain
Guyton AC, Hall JE. Pengaturan Fungsi Motorik oleh Korteks dan Batang Otak.
In: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
Dopamin (1)
http://scientopia.org/blogs/scicurious/2009/03/16/depressi
on-post-5-the-genetics-of-depression/
Dopamin (2)
Faktor Genetik
Faktor Lingkungan
Usia
Ras
Klinis Modifikasi
Possible: adanya salah satu dari gejala kardinal dan
tanda minor
Probable: kombinasi kedua gejala di atas, salah saty
dari tiga gejala pertama asimetris.
Definite: kombinasi tiga dari empat gejala atau
setiap dua dengan satu dari tiga gejala pertama
asimetris
KRITERIA DIAGNOSIS(2)
Koller
Dua dari tiga gejala kardinal
Gelb
http://www.ninds.nih.gov/disorders/parkinsons_disease/parkinsons_research.htm
PATOFISIOLOGI (1)
Terdapat dua neuropatologis mayor yang
ditemukan sebagai alur perjalanan penyakit Parkinson
yaitu (1) hilangnya pigmen neuron dopaminergik pada
substansia nigra pars kompakta dan (2) adanya Lewy
bodies
http://www.anatomie-amsterdam.nl/sub_sites/cup_321/html_pages/wk_05_cs_04_pd/parkinson_lewy_bodies_label.htm
http://pt851.wikidot.com/parkinsons-disease-cell-biology
PATOFISIOLOGI (2)
Rangkaian neuronal menghubungkan ganglia basal dengan
regio motor kortikal untuk regulasi fungsi motorik. Striatum adalah
input utama pada ganglia basalis sedangkan globus palidus internus
dan substansia nigra pars retikulata ialah regio output utama. Pada
penyakit Parkinson, denervasi dopamin menyebabkan peningkatan
kerusakan neuron pada subtansia nigra dan globus palidus internus.
Hal ini mengakibatkan inhibisi berlebih pada talamus, menurunnya
aktibasi sistem motor kortikal dan berkembangnya gejala Parkinson.
John C. M. Brust. Current Diagnosis and Treatment In Neurology.
In: Harrisons Principles of Internal Medicine 18th ed. London: McGraw-Hill; 2007.
PENATALAKSANAAN (1)
Pilihan terapi penyakit Parkinson dapat dibagi menjadi
beberapa pendekatan sebagai berikut:
Meningkatkan transmisi dopaminergik dengan cara (1)
meningkatkan konsentrasi dopamin pada sinaps (Levodopa);
(2) memberikan agonis dopamin; (3) meningkatkan pelepasan
dopamin; (4) menghambat reuptake dopamin; (5) menghambat
degradasi dopamin;
Manipulasi neurotransmiter non dopaminergik dengan obat-
obat antikolonergik dan obat-obat lain yang dapat
memodulasi sistem non dopaminergik;
Memberikan terapi simtomatik terhadap gejala Parkinson
yang muncul;
PENATALAKSANAAN (2)
Memberikan obat-obat neuroprotektif untuk menghambat
progresivitas penyakit dengan mencegah kematian sel-sel
neuron;
Terapi pembedahan: ablasi (tallamotomy, pallidotomy),
stimulasi otak dalam, brain grafting (bertujuan untuk
memperbaiki atau mengembalikan seperti semula proses
patologis yang mendasari);
Terapi pencegahan/preventif: menghilangkan faktor resiko
atau penyebab.
John C. M. Brust. Current Diagnosis and Treatment In Neurology.
In: Harrisons Principles of Internal Medicine 18th ed. London: McGraw-Hill; 2007.
Medikamentosa (1)
Obat yang Mengganti Dopamin (Levodopa,
Carbidopa)
Di dalam tubuh, levodopa akan diubah sebagai
dopamin. Efek samping obat ini antara lain mual,
dizziness, muntah, hipotensi postural dan konstipasi.
Obat ini juga mempunyai efek samping jangka
lama yaitu munculnya diskinesia (gerakan involunter
yang tidak dikehendaki seperti korea, mioklonus,
distonia dan akatisia).
Medikamentosa (2)
Agonis Dopamin (Bromociptine, Pergolide,
Pramipexole, Ropinirol)
Merupakan obat yang mempunyai efek serupa
dopamin pada reseptor D1 maupun D2. Di dalam
tubuh tidak akan mengalami konversi sehingga
dapat digunakan sebagai obat tunggal pengganti
levodopa. Efek samping obat ini ialah halusinasi,
psikosis, eritromelalgia, edema kaki, mual dan
muntah.
Medikamentosa (3)
Antikolinergik (Benztropin, Triheksifenidil,
Biperiden)
Obat ini menghambat aksi neurotransmiter otak
yang disebut asetilkolin. Obat ini membantu koreksi
keseimbangan dopamin dan asetilkolin sehingga
dapat mengurangi gejala tremor. Efek sampingnya
ialah mulut kering dan mata kabur.
Medikamentosa (4)
Penghambat Monoamin Oxidase/MAO (Selegiline)
Peranan obat ini untuk mencegah degradasi
dopamin menjadi 3-4 dihidroxyphenilacetic di otak.
Karena MAO dihambat maka umur dopamin
menjadi lebih panjang. Selain itu, obat ini bisa
berfungsi sebagai antidepresi ringan. Efek samping
obat ini berupa penurunan tekanan darah dan
aritmia.
Medikamentosa (5)
Amantadin
Berperan sebagai pengganti dopamin tetapi
bekerja di bagian lain otak. Obat ini ditemukan
dapat menghilangkan gejala tremor, bradikinesia
dan fatigue pada awal penyakit Parkinson serta
dapat menghilangkan flutuasi motorik (fenomena
on-off). Efek samping yang paling menonjol
mengakibatkan mengantuk.
Medikamentosa (6)
Penghambat Catechol-O-Methyl Transferase/COMT
(Tolcapone, Entacapone)
Obat ini berfungsi menghambat degradasi
dopamin oleh enzim COMT dan memperbaiki transfer
levodopa ke otak. Obat ini dapat memperbaiki
fenomena on-off, memperbaiki kemampuan aktivitas
sehari-hari. Efek sampingnya ialah gangguan terhadap
fungsi hati sehingga perlu diperiksa tes fungsi hati
secara serial pada penggunanya. Selain itu, obat ini
juga menyebabkan perubahan warna urin menjadi
merah oranye.
John C. M. Brust. Current Diagnosis and Treatment In Neurology. In: Harrisons Principles of Internal Medicine 18th ed. London: McGraw-Hill; 2007.
Terapi Lain
Pembedahan
Ablasi Lesi di Otak
DBS
Transplantasi Otak
Rehabilitasi
http://www.skepticink.com/gps/2013/12/21/deep-brain-stimulation-
for-tic-disorders-fad-therapy-or-good-medicine/
KESIMPULAN
Penyakit Parkinson merupakan penyakit yang
berhubungan dengan proses menua di otak. Penyebab
penyakit ini masuk belum jelas tetapi beberapa faktor
telah diidentifikasi. Patofisiologi terjadinya Parkinson
adalah berkurangnya neurotransmiter dopamin akibat
kematian sel neuron di substansi nigra pars kompakta
yang mengakibatkan adanya gejala kardinal. Diagnosis
Parkinson dapat ditegakkan berdasarkan kriteria klinis
dan menyingkirkan penyakit lain yang termasuk dalam
Sindrom Parkison. Penatalaksanaan dari penyakit
Parkinson ditujukan untuk meminimalkan disabilitas
fungsional dan menghambat progresivitas penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baehr M, Frotscher M. Ganglia Basalis. In: Diagnosis Topik Neurologi Duus 4th ed.
Jakarta: EGC; 2007.
2. Mardjono M, Sidharta P. Gangguan Gerakan Tangkas Voluntar. In: Neurologi
Klinis Dasar 5th ed. Jakarta; Dian Rakyat; 1988.
3. Guyton AC, Hall JE. Pengaturan Fungsi Motorik oleh Korteks dan Batang Otak. In:
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC; 2007.
4. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Penyakit
Parkinson. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 5th ed, vol I. Jakarta:
InternaPublishing; 2009.
5. Crocker AD. Dopamine: Mecanism of Action. [Internet]. [published 1994 Jan; cited
2014 Jan 8]. Available from:
http://www.australianprescriber.com/magazine/17/1/17/21
6. John C. M. Brust. Current Diagnosis and Treatment In Neurology. In: Harrisons
Principles of Internal Medicine 18th ed. London: McGraw-Hill; 2007.
7. Hauser RA, Lyons KE, McClain TA, Pahwa R. Parkinson Disease. [Internet]. [updated
2013 Oct 21; cited 2014 Jan 8]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1831191-overview#a0156