Anda di halaman 1dari 11

DEMINERALISASI

Kelompok 7
1. Ria Octaviyatun Ni'mah 2315030011
2. Farihah Naafiumamah 2315030069
3. Ahmad Yoga Satriawan 2315030079
4. Novaria Mawadati S. 2315030091
Pendahuluan

Berbagai jenis operasi di industri membutuhkan air yang disebut air


industri. Air industri ini meliputi: air proses, air umpan boiler, air pendingin
(cooling water), air sanitasi dan air limbah. Kelima jenis air ini memerlukan
tingkat pengolahan yang berbeda dan secara umum tingkat pengolahan air
industri, akan tergantung pada sumber air darimana air baku diambil dan juga
maksud penggunaan terhadap air hasil olahan tersebut. Pada prinsipnya,
pengolahan air bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi zat yang
terkandung dalam air yang berada dalam bentuk terlarut (ion), bentuk
tersuspensi ataupun bentuk koloid hingga dicapai kualitas air yang memenuhi
dengan persyaratan sesuai dengan maksud penggunaannya
(Zulkarnain, 2009).
Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan demineralisasi adalah


bagaimana menganalisa air demineralisasi pada sampel air
PDAM Rungkut, Surabaya dengan parameter pH, Total
Dissolved Solid (TDS), silika, dan Total Hardness?
Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan demineralisasi adalah bagaimana


menganalisa air demineralisasi pada sampel air PDAM
Rungkut, Surabaya dengan parameter pH, Total Dissolved
Solid (TDS), silika, dan Total Hardness.
Tinjauan Pustaka

1. Softener
Softener adalah suatu alat yang digunakan untuk
menghilangkan hardness (Ca dan Mg) yang terdapat dalam air
sumber sehingga didapatkan air yang mempunyai pH 7,5-10
dan kesadahan 0 ppm CaCO3. Softener berupa tabung berisi
resin dan air. Fungsi dari resin adalah menangkap hardness
sehingga hardness tidak terbawa ke dalam ketal uap. Karena
resin terus digunakan maka akan mengalami kejenuhan dan
perlu dilakukan regenerasi atau pencucian.
2. Demineralisasi
Demineralisasi adalah suatu proses kimia untuk
menghilangkan mineralmineral yang masih terdapat dalam
air ketel. Dalam proses demineralisasi ini dilakukan
pengambilan mineralmineral yang masih ada dalam air ketel
melalui pertukan ion. Untuk ini digunakan dua macam resin
yaitu resin kation dan resin anion.

3. Derajat Keasaman (pH)


Sebagai pengukur sifat keasaman atau kebasaan air
diambil nilai pH yang didefinisikan sebagai logaritma dari
pulang baliknya konsentrasi ion hidrogen dalam mol per liter
dari tiap-tiap jenis.
4. Total Dissolve Solid (TDS)
TDS (Total Dissolved Solid / Jumlah Zat Padat Terlarut) adalah
ukuran jumlah partikel padat terlarut, baik berupa senyawa organik maupun
senyawa anorganik. Pengertian terlarut disini adalah partikel padat di dalam
air yang memiliki ukuran di bawah 1 nano-meter. Pengukuran TDS
dilakukan menggunakan alat TDS-Meter, atau biasa juga disebut
Conductivity-Meter, atau PPM-Tester.

5. Total Hardness
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki
oleh air. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+,
Mg2+, atau karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam
bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam
sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil.
2. Analisa pH
a. Mengambil sampel sebanyak 10 ml
b. Mencelupkan elektroda pH meter ke dalam erlenmeyer
c. Mencatat hasil nilai yang tertera pada display pH meter

3. Analisa TDS
a. Mengambil sampel sebanyak 10 ml
b. Mencelupkan elektroda TDS meter ke dalam erlenmeyer kemudian mencatat
hasil nilai yang tertera pada display

4. Analisa Total Hardness


a. Mengambil sampel sebanyak 10 ml
b. Mengasamkan sampel hingga menjadi pH +3 dengan menambahkan HCl
c. Menambahkan NaOH 0,1 N untuk membuat sampel pada pH basa yaitu >10
d. Menitrasi dengan larutan EDTA 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari
warna ungu menjadi biru.
e. Menambahkan indikator hardness EBT bubuk hingga warna sampel yang
semula bening menjadi ungu pekat
Hasil Percobaan

Hasil Pengujian
Parameter JIS B8224
Sampel Softener Demineralisasi

pH 7,59 7,50 7,12 7-9

TDS (mg/L) 259 243 239 -

SiO2 2,2 2,2 0,2 -

Total Hardness
800,72 670,60 600,54 <60
(mg CaCO3/L)
Kesimpulan
1. pH air PDAM Rungkut, softener, dan demineralisasi memiliki pH masing-
masing sebesar 7,59; 7,50; dan 7,12. Hal ini sesuai dengan literatur yang
menunjukkan bahwa air dari proses demineralisasi yang dihasilkan sesuai
dengan syarat air pengisi ketel menurut JIS B:8224 yang mempunyai pH
pada kisaran 7 sampai 9.

2. Kadar Total Hardness air PDAM Rungkut, softener, dan demineralisasi


masing-masing memiliki nilai sebesar 800,72 mg CaCO3/L; 670,60 mg
CaCO3/L; dan 600,54 mg CaCO3/L. Hal ini tidak sesuai dengan literatur
yang menunjukkan bahwa PDAM Rungkut Surabaya tidak sesuai dengan
standar air pengisi boiler sebesar kurang dari 60 mg CaCO3/L menurut JIS
B:8224.

3. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa air PDAM Rungkut belum
memenuhi standar air pengisi boiler.

Anda mungkin juga menyukai