Anda di halaman 1dari 25

Nama Kelompok:

Destiana Anisa Putri


Rosita Budiawanty
Yuvie Monica Rovina

DIII Teknologi Lab Medik


Semester 3
2017
Biokimia
Bertujuan untuk memahami bagaimana interaksi biomolekul
satu dengan lainnya yang membawa sifat-sifat kehidupan ini.

Uji Biokimia
Pengujian larutan atau zat-zat kimia dari bahan-bahan dan
proses-proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup,
sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi
kimia.
Katalase Enzim yang berperan mengkatalis proses degradasi
H2O2 menjadi H2O dan O2

Tujuan
Untuk mendeterminasikan kemampuan mikroorganisme yang
memiliki enzim katalase.
Pada bakteri bentuk coccus, uji katalase untuk membedakan
jenis bakteri gram positif antara Streptococcus (negatif) dan
Staphylococcus (positif).
Prinsip
Setiap bakteri mempunyai enzim yang tergolong flavoprotein yang
bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa beracun hidrogen
peroksida & superoksida (O2- ).
Hasil respirasi bakteri aerobic & anaerobic fakultatif H2O2
H2O2 bersifat toksik karena dapat menginaktifkan enzim dalam sel
bakteri, sehingga H2O2 harus dipecah agar tidak bersifat toksik lagi.
Bakteri dengan enzim katalase mengurai hidrogen peroksida menjadi
H2O dan O2, mencegah oksidasi radikal bebas yang dapat merusak
atau membunuh bakteri.
Bakteri anaerobik fakultatif mempunyai enzim peroksidase.
Bakteri anaerob obligat tidak mempunyai enzim katalase dan enzim
peroksidase.
Alat: Cara Kerja :
Ose 1. Jangan gunakan media blood agar karena akan
Object glass menghasilkan positif palsu, gunakanlah media MSA.
2. Ambil satu ose secara aseptis dan diinokulasikan
Bunsen pada object glass.
Pipet tetes 3. Kemudian tambahkan 1-2 tetes H2O2 3% dengan
pipet tetes pada object glass.
Bahan: 4. Setelah itu amati gelembung O2.
Biakan
Rujukan Hasil :
H2O2 3% (+)Gelembung udara Staphylococcus
(-)Tidak ada gelembung Streptococcus
Contoh bakteri uji katalase positif :
Staphylococcus
Corynebacterium diphtheriae
Enterobacteriaceae (Citrobacter, E.coli, Enterobacter, Klebsiella, Shigella,
Proteus, Salmonella , Pseudomonas, Mycobacterium Tuberculosis)

Contoh bakteri uji katalase negatif :


Streptococcus
Lactobacillus
Clostridium

Setelah dibedakan genus bakteri lakukan tes biokimia lainnya untuk


menentukan spesies bakteria tersebut.
Untuk menentukan spesies Staphylococcus dilakukan tes koagulase dan uji
sensitivitas novobiocin (antibiotik untuk membedakan streptococcus alfa dan
beta).
Tipe hemolisis pada agar darah dan agar coklat (agar darah yang dipanaskan
70 hingga berwarna coklat) digunakan untuk membedakan spesies
Streptococcus.
Tujuan
Untuk mendeterminasi kemampuan mikroorganisme yang
menghasilkan enzim koagulase, untuk patogenitas pada
Staphylococcus aureus.
Reaksi koagulase positif sangat penting untuk
membedakan S. aureus dengan spesies Staphylococcus
yang lain.
Prinsip
Koagulase merupakan protein ekstraseluler yang dihasilkan oleh S.
aureus yang dapat menggumpalkan plasma dengan bantuan faktor
yang terdapat dalam serum.
Peran koagulase yang dihasilkan oleh S. aureus dapat digunakan
sebagai sarana diagnostik.

Staphylococcus aureus mempunyai dua macam koagulase yaitu:


Koagulase terikat / faktor penjendalan yang terikat pada dinding sel
bakteri, bila suspensi bakteri dicampur dengan plasma maka enzim
tersebut dapat menggunakan fibrin yang ada di dalam plasma
membentuk deposit/gumpalan pada permukaan selnya, kemampuan
ini untuk menghindari sel dari serangan sel fagosit hospes, dapat
dideteksi dengan slide test untuk uji cepat atau screening.
Koagulase bebas adalah enzim ekstraseluler yang juga dapat
menjendalkan fibrin, dapat dideteksi dengan uji tabung yang
memberikan hasil lebih baik dari pada slide test.
Alat: Cara Kerja :
Ose 1. Satu ose biakan yang diuji diletakkan di atas object
Object glass glass
2. Tambah 1-2 tetes plasma darah pada biakan tersebut.
Bunsen 3. Lalu keduanya dicampur dengan menggunakan ose
Pipet tetes dan kemudian digoyangkan sampai muncul koagulasi
(2-3 menit).
Bahan: 4. Perhatikan ada/tidak gumpalan halus pada slide.
Biakan
Rujukan Hasil :
Plasma (+)Gumpalan halus Staphylococcus aureus (virulen)
darah (-)Tidak ada gumpalan Staphylococcus lain
(+)Gumpalan halus
Uji koagulase metode slide
Cara Kerja :
Alat: 1. Empat tetes atau 200 l plasma darah dimasukkan
Ose secara aseptis ke dalam tabung reaksi steril.
Tabung 2. Tambah 3-4 koloni atau 1 tetes biakan
reaksi Staphylococcus sp.
3. Campur dengan hati-hati.
Bunsen
4. Lalu tabung dimasukkan ke dalam inkubator pada
Pipet tetes suhu 37oC 1-4 jam. Pengamatan dilakukan pada 4
Inkubator jam pertama, dan sesudah 18-24 jam.
5. Perhatikan kepadatan media
Bahan:
Rujukan Hasil :
Biakan
(+) Terbentuk clot/jelly dan ketika tabung dimiringkan
Plasma jelly tetap berada di dasar Staphylococcus aureus
darah (virulen)
(-)Tidak terbentuk clot/jelly Staphylococcus lain
Contoh bakteri uji koagulase negatif :
Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus saprophyticus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada uji koagulase :


Ada beberapa strain Staphylococcus yang memproduksi stafilokinase yaitu
enzim yang dapat melisiskan jendalan fibrin pada inkubasi yang lebih lama
sehingga akan terjadi hasil negatif semu.
Bila plasma atau suspensi Stapylococcus terkontaminasi kemungkinan
dapat memberikan hasil positif atau negatif semu.
Test koagulase dilakukan untuk membedakan antara Staphyolococcus
aureus dengan Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus
saprohyticus, karena pada Staphylococcus aureus mempunyai enzim
koagulase.
Tujuan
Untuk mendeterminasi kemampuan mikroorganisme yang dapat
memecah DNA dengan enzim deoksiribonuklease (DNase) dan
juga mengidentifikasi bakteri Staphylococcus yang bepotensi
patogen.
Prinsip
DNAse adalah enzim ekstraseluler yang dapat memotong DNA
menjadi nukleotida yang dapat larut dalam asam sedangkan DNA
tidak larut dalam asam.
Koloni memproduksi Hidrolisa Dnase asam deoksiribonukleat. Kalau
medium digenangi atau diasami dengan HCl, DNA
mengendap/kekeruhan dan zona terang terlihat disekitar koloni.
Alat: Cara Kerja :
Ose 1. Bakteri digoreskan pada media agar DNAse dengan
Cawan petri menggunakan ose
2. Kemudian diinkubasikan pada suhu 35oC selama 18-
Bunsen 24 jam
Inkubator 3. Lalu koloni digenangi dengan HCl 3%.
4. Amati zona bening disekitar lokasi pertumbuhan
Bahan: bakteri.
Biakan
Rujukan Hasil :
Media agar (+)Zona bening di sekeliling koloni Staphylococcus
DNAse aureus
HCl 3% (-)Tidak ada zona bening Staphylococcus lain
Positif ada zona
bening di sekitar
garis koloni

Sebelum Pemberian HCL 3% Sesudah Pemberian HCL 3%


Tujuan
Untuk mendeterminasi kemampuan mikroorganisme yang
dapat melisiskan darah, mengidentifikasi bakteri
Streptococcus.
Alat: Cara Kerja :
Ose 1. Media BHIB dalam tabung reaksi ditambahkan 1 tetes
Tabung darah
reaksi 2. Setelah itu masukkan biakan bakteri dengan
menggunakan ose.
Bunsen 3. Homogenkan, tetapi jangan terlalu kencang karena
Pipet tetes dapat membuat darah menjadi lisis.
Inkubator 4. Lalu inkubasi selama 24 jam
5. Perhatikan warna yang terbentuk pada media.
Bahan:
Rujukan Hasil :
Biakan 1. Alfa ()
Media BHIB 2. Beta()
Darah 3. Gamma()
Tipe tipe reaksi hemolisis dengan BHIB :
1. Alfa () / Hemolisis Tidak Sempurna (Hemolisis Sebagian)
Pelisisan eritrosit sebagian
Mendestruksi sebagian eritrosit dari hemoglobin menjadi
methemoglobin
Muncul zona hijau di sekitar bakteri.
Ada gumpalan di bawah, sedikit gumpalang mengambang di tengah.

2. Beta () / Hemolisis Sempurna


Pemecahan sempurna sel darah merah
Menghasilkan zona jernih disekitar koloni

3. Gamma () / Tidak Hemolisis (Anhemolisis)


Tidak menunjukkan terjadinya pemecahan eritrosit di sekitar koloni
Tidak terdapat zona disekitar koloni dan tidak ada perubahan pada
media.
Warna kuning jernih, gumpalan turun ke bawah.
Alfa - Beta - Gamma
Alat: Cara Kerja :
Ose 1. Siapkan media BA yang sudah berisi biakan
Cawan petri 2. Setelah itu ambil biakan bakteri dengan
menggunakan ose yang sudah di bakar.
Bunsen 3. Tusukan ose yang berisi biakan pada media BA
Pipet tetes tersebut, lalu beri tanda lingkaran di sekita tusukan.
Inkubator 4. Lalu inkubasi selama 24 jam.
5. Perhatikan zona yang terbentuk di lokasi tusukan.
Bahan:
Rujukan Hasil :
Media BA 1. Alfa ()
yang sudah 2. Beta()
berisi biakan
3. Gamma()
Tipe tipe reaksi hemolisis dengan cara tusuk :

1. Alfa () / Hemolisis Tidak Sempurna (Hemolisis Sebagian)


Terbentuk zona/selaput bening kehijauan

2. Beta () / Hemolisis Sempurna


Terbentuk zona jernih seperti cawan petri

3. Gamma () / Tidak Hemolisis (Anhemolisis)


Terbentuk zona merah seperti media.
Streptococcus pyogenes menampakkan antigen grup A di dinding
selnya dan beta hemolisis saat dikultur di plat agar darah.
Streptococcus pyogenes khas memproduksi zona beta hemolisis
yang besar, gangguan eritrosit sempurna dan pelepasan hemoglobin,
sehingga kemudian disebut Streptococcus Grup A (beta hemolisis).

Streptococcus beta hemolitik group A (S. pyogenes) merupakan


bakteri penyebab utama infeksi saluran pernafasan, sedangkan
group B merupakan flora normal mukosa vagina dan telah terbukti
sebagai penyebab demam purpularis. Kadang-kadang menyebabkan
meningitis neonatal dan endokarditis. Streptococcus beta kelompok
C menyebabkan radang tenggorok.

Anda mungkin juga menyukai