PPT Batu Saluran Kemih
PPT Batu Saluran Kemih
TEORI MATRIKS
Matriks organik terdiri atas serum/protein urine
(albumin, globulin, dan mukoprotein) merupakan
kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal
batu.
PENGHAMBAT KRISTALISASI
Urine orang normal mengandung zat
penghambat pembentuk kristal, antara lain :
magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein
dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu
atau beberapa zat itu berkurang, akan
memudahkan terbentuknya batu di dalam
saluran kemih.
KOMPOSISI BATU
umumnya mengandung unsur kalsium oksalat
atau kalsium fosfat (75%), asam urat (8%),
magnesium-amonium-fosfat (MAP) (15%),
xanthyn, dan sistin, silikat dan senyawa lain
(1%)
BATU KALSIUM
Dijumpai lebih dari 80% batu saluran
kemih, baik yang berikatan dengan
oksalat maupun fosfat.
Etiologi :
- Hiperkalsiuri : kalsium dalam urine lebih
besar dari 250-300 mg/24 jam
- Hiperoksaluri : ekskresi oksalat urine
melebihi 45 gram per hari
- Hiperorikosuria, yaitu kadar asam urat
dalam urine melebihi 850 mg/24 jam.
- Hipersitraturi
- Hipomagnesuria
BATU STRUVIT
- Disebut juga batu infeksi.
Bedah terbuka
Pielolitotomi atau nefrolitotomi :
mengambil batu di saluran ginjal
Vesikolitotripsi
1. Elektrohidrolik (EHL)
Merupakan salah satu sumber energi yang cukup kuat untuk menghancurkan
batu kandung kemih.
Masalah timbul bila batu keras maka akan memerlukan waktu yang lebih
lama dan fragmentasinya inkomplit.
EHL tidak dianjurkan pada kasus batu besar dan keras.
Angka bebas batu : 63-92%.
Penyulit : sekitar 8%, kasus ruptur kandung kemih 1,8%.
Waktu yang dibutuhkan : 26 menit.
2. Ultrasound
Litotripsi ultrasound cukup aman digunakan pada kasus batu kandung kemih,
dapat digunakan pada batu besar, dapat menghindarkan dari tindakan
ulangan dan biaya tidak tinggi.
Angka bebas batu : 88% (ukuran batu 12-50 mm).
Penyulit : minimal (2 kasus di konversi).
Waktu yang dibutuhkan : 56 menit.
3. Laser
Yang digunakan adalah Holmium YAG. Hasilnya sangat baik
pada kasus batu besar, tidak tergantung jenis batu.
Kelebihan yang lain adalah masa rawat singkat dan tidak ada
penyulit.
Angka bebas batu : 100%.
Penyulit : tidak ada.
Waktu yang dibutuhkan : 57 menit.
4. Pneumatik
Litotripsi pneumatik hasilnya cukup baik digunakan sebagai
terapi batu kandung kemih. Lebih efisien dibandingkan litotripsi
ultrasound dan EHL pada kasus batu besar dan keras.
Angka bebas batu : 85%.
Penyulit : tidak ada.
Waktu yang dibutuhkan : 57 menit.
Vesikolitotomi perkutan
Merupakan alternatif terapi pada kasus batu pada anak-anak atau
pada penderita dengan kesulitan akses melalui uretra, batu besar
atau batu mltipel. Tindakan ini indikasi kontra pada adanya
riwayat keganasan kandung kemih, riwayat operasi daerah pelvis,
radioterapi, infeksi aktif pada saluran kemih atau dinding abdomen.
Angka bebas batu : 85-100%.
Penyulit : tidak ada.
Waktu yang dibutuhkan : 40-100 menit.
Vesikolitotomi terbuka
Diindikasikan pada batu dengan stone burden besar, batu keras,
kesulitan akses melalui uretra, tindakan bersamaan dengan
prostatektomi atau divertikelektomi.
Angka bebas batu : 100%.
ESWL
Merupakan salah satu pilihan pada penderita yang tidak
memungkinkan untuk operasi. Masalah yang dihadapi
adalah migrasi batu saat tindakan.
Adanya obstruksi infravesikal serta residu urin pasca miksi
akan menurunkan angka keberhasilan dan membutuhkan
tindakan tambahan per endoskopi sekitar 10% kasus untuk
mengeluarkan pecahan batu.
Dari kepustakaan, tindakan ESWL umumnya dikerjakan
lebih dari satu kali untuk terapi batu kandung kemih.
Angka bebas batu : elektromagnetik; 66% pada kasus
dengan obstruksi dan 96% pada kasus non obstruksi. Bila
menggunakan piezoelektrik didapatkan hanya 50% yang
berhasil.
BATU URETRA
Batu yang umumnya berasal dari batu
kandung kemih yang turun ke uretra.
Sangat jarang batu uretra primer kecuali
pada keadaan stasis urin yang kronis dan
infeksi seperti pada striktur uretra atau
divertikel uretra.
Dua pertiga batu uretra terletak di uretra
posterior dan sisanya di uretra anterior.
Gejala
Keluhan
tidak bergejala
disuria,
aliran mengecil atau retensi urin.
Jika batu berasal dari ureter yang turun ke
buli-buli kemudian ke uretra,
pasien mengeluh nyeri pinggang sebelum
mengeluh kesulitan miksi ( riwayat kolik ).
Nyeri dirasakan pada glands penis atau
Penatalaksanaan
IDENTITAS PASIEN
No RM : 01215044
Nama : Ny. MS
Alamat : Villa Pertiwi Blok H-3 No. 3
Status : Menikah
Pendidikan : Tamat SLTA
Kebangsaan : Indonesia
ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang
pasien datang ke RS Fatmawati dengan
keluhan nyeri di pinggang kanan sejak satu
tahun sebelum masuk rumah sakit. Nyeri
dirasakan hilang timbul, tidak menjalar dan
tidak di pengaruhi dengan aktivitas. Saat
serangan nyeri bisa sampai tiga sampai lima
jam, nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
Anamnesis
Nyeri pinggang
Keluhan kanan sejak satu
tahun sebelum
utama masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit
Sekarang
Riwayat penyakit sekarang
pasien datang ke RS Fatmawati dengan
keluhan nyeri di pinggang kanan sejak satu
tahun sebelum masuk rumah sakit. Nyeri
dirasakan hilang timbul, tidak menjalar dan
tidak di pengaruhi dengan aktivitas. Saat
serangan nyeri bisa sampai tiga sampai lima
jam, nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk
Riwayat Penyakit Dahulu
Diabetes
Melitus
-
Alergi Hipertensi
- +
Penyakit
Asma
yang sama
-
-
Riwayat Penyakit Keluarga
Diabetes
Hipertensi
melitus
-
-
Alergi Asma
- -
Penyakit
kuning
-
RIWAYAT KEBIASAAN
Olahraga Merokok
(-) (-)
Obat -
alkohol
obatan
(-)
(-)
Kesan umum: tampak sakit ringan.
Kesadaran : kompos mentis.
Gizi : kesan gizi berlebih.
TB : 155 cm.
BB : 65 kg.
BMI : 27,08.
Tanda Vital
Tekanan darah
160/90
Suhu
36,7 c
STATUS GENERALIS
Kepala : normochepal, rambut tersebar merata, tidak
mudah dicabut.
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.
Telonga : normotia, liang telinga lapang, serumen -/-,
Hidung : deviasi septum nasal (-), sekret hidung -/-, konka
hipertrofi -/-,
Mulut : uvula di tengah, arkus faring simetris, faring
hiperemis (-), tonsil T1/T1.
Leher : trakea terletak di tengah, kelenjar getah bening
tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba
membesar. JVP 5-2 cm H2O.
PEMERIKSAAN THORAKS
INSPEKSI
Ictus Cordis tidak terlihat
PALPASI
Ictus cordis teraba setinggi 5th ICS Midclav Sinistra
PERKUSI
Batas Kanan Jantung : ICS 3-5 Sternalis Dextra
Batas Kiri Jantung: ICS 5 1cm medial Midclav Sinistra
Batas Atas Jantung: ICS 3 Sternalis Sinistra
AUSKULTASI
- BJ I dan II reguler , Murmur (-), Gallop (-)
PARU
AKRAL
HANGAT
- -
OEDEM
- -
- -
- -
STATUS UROLOGI
REGIO SUPRASIMFISIS
REGIO CVA
Inspeksi : datar, bekas luka (-),
benjolan/ massa (-), perubahan
Inspeksi : datar, bekas warna (-), memar (-).
luka (-) benjolan (-), Palpasi : buli tidak teraba penuh,
perubahan warna (-), nyeri tekan (-), benjolan/ massa (-).
memar (-), bulging (-/-).
Palpasi : massa -/-, REGIO GENITALIA EKSTERNA
ballotement -/-, nyeri tekan
-/-, Inspeksi : bekas luka (-), benjolan
Perkusi : nyeri ketok CVA (-), perubahan warna (-), memar (-),
+/-. sekret (-), tanda radang (-), OUE
Auskultasi : bruit -/-. letak normal.
Palpasi : nyeri tekan (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi : BNO
Kesan batu ginjal kanan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
14 Maret 2013 URINALISA
Epitel : positive
Eritrosit : 3-5 /LPB
Lekosit : 40 - 45
/LPB
Silinder : negative
Kristal : negative
Bakteri : positive
URINALISA
SEDIMEN URIN
FUNGSI GINJAL
Epitel : positive
Asam urat darah : 5,5 mg/dl Eritrosit : 3 - 5 /LPB
Ureum darah : 34 mg/dl Lekosit : >50 /LPB
Kreatinin darah : 1,0 mg/dl Silinder : negative
Kristal : negative
Bakteri : positive
RESUME
Pasien perempuan , 72 tahun, datang ke RSUP
fatmawati dengan keluhan nyeri di pinggang kanan sejak
satu tahun sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
hilang timbul tidak menjalar dan tidak di pengaruhi
dengan aktivitas. Saat serangan nyeri bisa sampai tiga
sampai lima jam, nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk.
Pasien mengaku pernah mengalami nyeri yang lebih berat
dari sebelumnya kurang lebih dua bulang sebelum masuk
rumah sakit, nyeri dirasakan menjalar sampai ke paha
kanan dan pasien mengeluhkan urin bercampur dengan
pasir pasir saat BAK
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bulging
negatif, ballotement negatif, nyeri tekan pada regio CVA
kanan positif. Pada pemeriksaan laboratorium terakhir
sebelum dilakukan operasi (22 April 2013) menunjukkan
adanya peningkatan LED (76 mm) dan pada urinalisa
didapatkan Protein Urin 1+, Nitrit positive, Lekosit 3+,
Darah /HB 1+. Dan pada sedimen urin ditemukan Eritrosit
3 - 5 /LPB,Lekosit >50 /LPB, bakteri positive serta pada
pemeriksaan BNO polos ditemukan gambaran batu cetak
ginjal kanan.
DIAGNOSIS-ANJURAN PEMERIKSAAN-ANJURAN TATA
LAKSANA-PROGNOSIS
Batu Cetak
(Staghorn) Ginjal Operatif
Kanan. Open Extended
Pyelolitotomi Dekstra
Edukasi
AD AD
AD VITAM
FUNCTIONAM SANATIONAM
Ad bonam Ad bonam Dubia ad
bonam
Laporan Operasi
Tanggal Operasi : 18 Juni 2013
Nama Ahli Bedah : dr. Asrorudin, SpU
Jenis Anestesi : General Anestesia
Diagnosis Sebelum Operasi : Batu Staghorn Kanan
Diagnosis Paska Operasi : Batu Staghorn Kanan
Nama/ Macam Operasi : Open Ext. Pielolitotomi Dexstra
Jaringan Yang Dieksisi/ Insisi: Ginjal
Komplikasi/ Penyulit : Tidak ada
Jumlah perdarahan : 100 cc
PROSEDUR OPERASI
Insisi lumbotomi intercostal XI-XII sinistra menembus kutis dan subkutis,
fascia, musculus obliqus externus, musculus obliqus internus dan
musculus transversus abdominis. Peritoneum disisihkan ke medial
tampak peritoneum terbuka, dilakukan penjahitan dengan interrupted
suturing.
Fascia gerota dibuka, ginjal dibebaskan.
Tampak lemak berkonglomerasi sekitar pielum.
Ureter dicari dan dibebaskan sampai dengan sekitar pielum.
Dilakukan ext. pielolitotomi dikeluarkan batu sesuai foto, disondase ke
ginjal,
Sondase ke distal lancar
Pielum dijahit.
Luka operasi dijahit lapis demi lapis dengan meninggalkan drain 18F
retroperitoneal.
Operasi selesai.
INSTRUKSI POST OPERASI
Awasi TNSP.
IVFD: Aminofluid 2 kolf, Dextrose 5% 1 kolf, RL 1kolf/ 8 jam.
Puasa sampai dengan BU (+) dan pasien sadar penuh.
Ukur Produksi Drain/ 24 jam.
R/ ceftriaxone 1 x 2 gr I.V
Transamin 3 x 1 amp I.V
Ozid 2 x 1 ampul I.V
Alinamin F 3x 1 gr
Pro nalges sup 2 x 1
FOLLOW UP
(SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ASSESMENT, PLANNING)
Tanggal 20 Juni 2013
Tanggal 19 Juni 2013 S : Nyeri pada luka
operasi berkurang, vas 3 - 4.
S : Nyeri pada luka operasi,
vas 4-5, demam (-) O : Baik, CM.
O : Baik, CM. TD: 130/80, Nadi: 84x/m,
TD: 140/80, Nadi: 88x/m, Napas: Napas: 18x/m, Suhu: 36,5 oC,
19x/m, Suhu: 36,7 oC. BU (+).
Status lokalis: regio flank kanan: Status lokalis: regio flank kanan
tertutup kassa, rembesan darah (-). : tertutup kassa, rembesan
Drainase (+), produksi drain: 100 darah (-).
cc/24 jam.
Drainase (+), produksi drain: 10
Terpasang D/C, produksi (+).
A : Pasca Ext. Pielolitotomi cc/24 jam.
H+1. BAK spontan (+) sedikit
P: pispot.
Ketorolac 3 x 30 mg A : Pasca Ext.
Makan dan minum bertahap Pielolitotomi H+2.
Boleh miring ke kiri dan boleh duduk P: - Th/ lanjutkan.
Th/ lanjutkan - Boleh makan.
Tanggal 21 Juni 2103
S : Nyeri luka operasi berkurang, vas 2,
BAK (+) kuning jernih.
O : Baik, CM.
TD: 140/80, Nadi: 85x/m, Napas: 18x/m, Suhu:
36,6 oC.
Status lokalis: regio flank kanan: tertutup kassa,
rembesan darah (-).
Drainase (+), drain: 10 cc/24 jam.
BAK spontan (+) pispot.
A : Pasca Ext. Pielolitotomi H+3.
P: - banyak minum.
- mobilisasi duduk di tempat tidur.
- Th/ lain lanjutkan.
ANALISIS KASUS
Diagnosa
ANAMNESIS
Batu pada kaliks ginjal memberikan keluhan nyeri ringan sampai berat
karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga batu pada pelvis renalis,
dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat.
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien penderita batu ginjal
umumnya adalah nyeri pada pinggang
SISTEM
GASTROINTESTINAL
SISTEM
UROGENITAL
SISTEM VASKULAR
Sistem
Infeksi keganasan
Urogenital
Trauma
INFEKSI KEGANASAN
Faktor ekstrinsik
Pasien jarang melakukan aktifitas
: bulging negatif, ballotement
negatif, terdapat nyeri ketok
Pemeriksaan CVA kanan
Fisik
ANAMNESIS
BATU CETAK
GINJAL KANAN
PEMERIKSAAN FISIK
OPEN EXTENDED
PEMERIKSAAN PYELOLITHOTOMI
PENUNJANG
AD AD
AD VITAM
FUNCTIONAM SANATIONAM
Ad bonam Ad bonam Dubia ad
bonam