Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN BENDA

KERJA YANG ERGONOMIS PADA SAPU LIDI

DISUSUN OLEH :
M A R DI US SYA H PUTRA 1510 6 3114 0 0 8 4
MUHAMMAD FAJARUDIN 1510 6 3114 0 0 9 6
N A N DA N G S E ST YA N A 1510 6 3114 010 5
LATAR BELAKANG
Sapu lidi biasanya digunakan manusia untuk
membersihkan sampah di sekitaran rumah. Sampah yang
dibersihkan pun masih relatif bisa terjangkau. Misalnya
saja sampah yang berasal dari daun-daun kering.
Masyarakat pedesaan khususnya, dalam membuat
sapu lidi tidak memperhatikan sisi ke-ergonomis-an.
Mereka hanya membuat sapu lidi berdasarkan panjang
batang tulang daun kelapa. Maka dari itu peran desainer
harus ada dalam penyelesaian masalah ini.
DASAR TEORI/MATERIAL SAPU LIDI
Material yang digunakan dalam pembuatan sapu lidi
sangatlah gampang, yaitu tulang daun kelapa yang
sudah kering. Material ini masih banyak dijumpai di daerah
pedesaan. Karena masih banyaknya pohon kelapa yang
ditanam disekitar rumah. Material yang kedua adalah tali.
Tali ini bisa bermacam- macam. Bisa berasal dari tali raffia,
tali dari pelepah daun pisang, maupun dari rotan yang
digulung sedemikian rupa. Tergantung dari pembuat sapu
tersebut.
METODOLOGI/PERANCANGAN SAPU LIDI
Hampir semua orang di pedesaan bisa membuat sapu
lidi. Memang caranya sangat mudah. Pertama ambil daun
kelapa yang sudah kering. Kemudian pisahkan per batang
daun kelapa dari pelepahnya. Setalah batangan daun kelapa
terpisah dari pelepahnya, pisahkan kembali antara tulang
daun kelapa dengan daunnya. Setelah dirasa cukup, barulah
tulang daun kelapa yang biasa disebut lidi diikat menjadi
satu bagian menggunakan tali.
KETERANGAN TABEL DAN GAMBAR

Permasalahan

Ide

Tujuan

Desainer

Produk
PEMBAHASAN

Penyebab tulang punggung terasa pegal saat menyapu


adalah panjangnya sapu lidi yang digunakan tidak sebanding
dengan tinggi badan. Berikut ini merupakan gambar sapu lidi
yang kurang ergonomis
Alhasil badan dari usernya membungkuk. Inilah kelemahan sapu
lidi yang biasa digunakan user pada umumnya. Peran desainer sangat
penting disini. Walaupun hanya sekedar sapu lidi, tetap harus
diperhitungkan sisi ergonomisnya. Sehingga usernya tidak merasa pegal
pada bagian punggung. Seringnnya membungkuk saat menyapu teramat
berbahaya. Apalagi user yang sudah berumur 50 keatas.
Kebiasaan ini yang membuat desainer melakukan suatu
terobosan dengan mendesain ulang sapu lidi. Desainer
menggabungkan satu batang kayu satau semacamnya dan
kemudian diikatkan pada apu lidi agar user tidak terlalu
membungkuk saat menyapu. Berikut contoh sapu lidi yang sudah
didesain ulang.
RE-DESAIN
Ada
Yang
beberapa
terakhir bagian
diubahyangadalahdiubah
bagiandesainer
Bagian kedua yang diubah adalah
pada
penampang
sapu lidisapu
yaitulidi.
bagian
Desainer
genggaman tangan,
badan sapu lidi. Yaitu dengan
bagian
melebarkan
pemanjangan
penampangnya
tongkat dimaksudkan
pegangan, dan
menambahkan tongkat kayu yang
pelebaran
agar sampah
penampang
yang disapusaputerbawa
lidi.
disesuaikan dengan tinggi badan
Yang
banyak.
pertama
Dan juga
alasan
userdiubahnya
tidak harus pegangan
usernya. User tidak lagi
tangan
meregangkan
agar usersapu
leluasa
lidi terus
menggenggam
menerus. saat
membungkuk saat menyapu.
menyapu.
Dari perubahan
Sapu lidi
desain
yang sapu
belum lidididesain
mampuulang
biasanya
mengatasiterlalu
3 masalah
besar. Sehingga
sekaligus.sulit
digenggam. Dalam hal ini desainer mengubah
bagian genggaman tangan menggunakan
sebuah batangan kayu. Selain mudah
digenggam, user juga bisa menggunakan
kedua tangannya.
Harga yang ditawarkan setelah mendesain ulang
sapu lidi juga tidak terlalu tinggi, setidaknya masih dapat
dijangkau masyarakat menengah kebawah.
Setelah di desain ulang , pemakaian sapu lidi akan seperti
ini :

pemakaian seperti ini lebih ergonomis


karena user tidak perlu membungkuk.
Keuntungan dari perubahan desain sapu lidi
ini sangat dirasakan oleh para petugas
kebersihan kota. Setiap hari mereka
membersihkan jalanan dari daun-daun
kering pohon dipinggir jalan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah menganalisa dan meredesain ulang sapu lidi, didapatkan
kesimpulan yaitu menambahkan tongkat setinggi badan user mengurangi beban
pada punggung. Dikarenakan punggung tidak membungkuk. Sedangkan pelebaran
penampang pada bagian pangkal sapu lidi membantu user mendapatkan sampah
daun banyak saat menyapu. Efisiensi waktu juga dapat ditingkatkan.
Saran
Masalah harga mungkin masih menjadi pertimbangan dengan perubahan
desain sapu lidi ini. Harga yang ditawarkan harus menjangkau masyarakat ekonomi
menengah kebawah. Sebaiknya para deainer langsung terjun ke lapangan untuk
melakukan penyuluhan kepada masyarakat bawah. Dan mengajarkan penting
ergonomiK dalam kehidupan sehari-hari.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai