SKRIPSI
Oleh :
Suci Oktavia Dwi Ningsih
4121301015
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai Analisis Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dengan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) penelitian bertujuan untuk
mengidentifikasi, potensi bahaya menggunakan Job Safety Analysis (JSA), penilaian
risiko, pengendalian risiko, dan pemantauan dan evaluasi. Penelitian ini dilakukan di
PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing, data dalam penelitian ini diperoleh melalui
pengamatan secara langsung, dokumentasi, serta wawancara dengan tujuh orang
informan yaitu : HSE Manager, Staff HSE, Safety Officer dan empat orang pekerja
Hydrotest Manual. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Langkah dalam melakukan analisis data yaitu mengetahui urutan proses produksi,
mengidentifikasi potensi bahaya, mengetahui analisis potensi bahaya dengan Job
Safety Analysis (JSA), penilaian resiko, pengendalian resiko, pemantauan dan
evaluasi, analisis dan pembahasan, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian
menunjukkan PT. Cladtek pada bagian Hydrotest Manual terdapat potensi bahaya
dengan rata-rata bahaya resiko sedang, JSA dapat menurunkan resiko kecelakaan
kerja, potensi kecelakaan kerja jarang terjadi, dapat mengendalikan resiko dimasa
yang akan datang, pemantauan dan evaluasi baik.
iv
ABSTRACT
This study concerned about Risk Analysis Occupational Health and Safety (OHS)
using Hazard and Operability Study (HAZOP). This study aimed to identified
hazardous potential of using Job Safety Analysis (JSA), risk assessment, risk control,
monitoring and evaluation. This study was conducted at PT. Cladtek Bi-
Metal Manufacturing, the data were obtained through direct observation,
documentation, and interviews with seven interviewees :
HSE Manager, Staff HSE, Safety Officer and four employees of Hydrotest
Manual. This study was using qualitative descriptive method. The Process of data
analyzing was determined the step of the production process, identified hazardous
potential, to knew the analysis of the hazardous potential to the Job Safety
Analysis (JSA), risk assessment, risk control, monitoring and evaluation, analysis and
discussion, and the conclusion. The result showed Department of Hydrotest Manual
in PT. Cladtek occurred a hazardous potential with hazard medium risk, JSA could
reduced risk of occupational incident, occupational incident rarely happening,
control the risk for the future work, better monitoring and evaluation.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT,
karena karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) pada bagian Hydrotest Manual di
PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing. Salam dan sholawat tercurah kepada Nabi
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerja sama dari berbagai
1. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
2. Bapak Uuf Brajawidagda, S.T., M.t., Ph.D selaku Pembantu Direktur I Bidang
Akademik.
3. Ibu Dwi Kartikasari, S.T., M.B.A selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis
Bisnis Terapan
5. Ibu Shinta Wahyu Hati, S.Sos., M.AB selaku Dosen Pembimbing yang selalu
agar dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat waktu dan dengan baik.
6. Ibu Rusda Irawati,S.E., M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
vi
7. Ibu Nur Rahmah Andayani, S.IP., M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah
8. Kedua orang tua saya yang sangat saya cintai, yang senantiasa memberikan
kasih sayang, doa dan dengan sabar memberikan semangat baik moral maupun
waktu.
9. Sahabat seperjuangan Saras, Windy dan Riska yang selalu ada disaat suka dan
duka, yang selalu memberikan motivasi dan menghibur disaat sedang stress
tingkat stress-nya meningkat 100%, terima kasih karena sudah ada di saat-saat
10. Bapak Jan Jonswan Hutasoit selaku Manager HSE yang telah mengizinkan
11. Kak duma, kak lona, Pak Ali, Pak Juni, Pak Gunawan, Bang Hendra, Bang
Khairul, Pak Yohanes, Ibu fitri, Pak Roy, Pak Janatul, Pak Iswantika, Pak
Fahmi, dan Pak Kabib yang telah membantu dan menerima saya sebagai anak
magang dan dengan ikhlas membagikan ilmu tentang dunia kerja yang
12. Pak Kamiruddin, Pak Gumba Arianto, Pak Robert, dan Pak Sultan Juliadi
penelitian saya.
13. Untuk kelas Reguler AB-A dan kelas Karyawan AB-B terima kasih karena
sudah menjadi teman sekelas yang baik dan menerima saya. Suka dan duka
vii
telah kita dilewati bersama-sama, khususnya untuk kelas regular AB-A terima
kasih untuk 4 tahunnya kalian teman sekelas yang terbaik untuk saya.
14. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
Besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua orang yang
membaca walaupun skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun agar laporan ini semakin baik.
Batam,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
4.2.3Mengidentifikasi adanya Potensi Bahaya terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja .........................................................................................70
4.2.4 Mengetahui Analisis Potensi Bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja .........................................................................................................71
4.3 Penilaian Resiko terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................78
4.3.1 Melakukan Perangkingan Kemungkinan (Likelihood) ..............................78
4.3.2 Melakukan Perangkingan Keparahan (Consequences) ..............................79
4.3.3 Tingkat Bahaya dalam bentuk Matriks Resiko (Risk Matrix) ..................80
4.3.4 Temua Potensi Bahaya (Risk Level) ..........................................................83
4.4 Pengendalian Resiko terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja .....................87
4.4.1 Tindakan Pencegahan .................................................................................87
4.5 Pemantauan dan Evaluasi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja ..............94
4.6 Pembahasan Penelitian .........................................................................................97
4.6.1 Identifikasi Bahaya PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing ........................98
4.6.2 Analisis Potensi Bahaya dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA)
PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing ......................................................99
4.6.3 Penilain Resiko PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing ...........................100
4.6.4 Pengendalian Resiko PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing ...................102
4.6.5 Pemantauan dan Evaluasi PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing ...........104
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Asean) atau dalam istilah asing MEA disebut sebagai ASEAN Economics
Indonesia. Artinya, tenaga kerja asing akan banyak di Negara ini. Begitu pula
diterapkan agar daya asing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Tiongkok
dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini
barang atau jasa, tetapi juga para tenaga kerja Profesional yang ahli dibidang-
Dengan adanya MEA tersebut tentu akan membuat tenaga kerja lokal
pekerjaan, hal ini akan membuat tenaga kerja lokal harus mampu bersaing secara
sehat untuk mendapatkan pekerjaan, namun tidak jarang ada yang bersaing
dengan tidak sehat maksudnya adalah dengan menghalalkan segala cara agar
1
2
dan pengetahuan yang merupakan hal penting untuk melakukan suatu pekerjaan
dunia sebanyak tidak kurang dari enam pekerja setiap harinya. Angka tersebut
sebanyak dua orang yang disebabkan oleh kecelakaan kerja. Menurut data
kecelakaan kerja sebanyak 99.000 kasus, mengakibatkan 70% kematian dan cacat
seumur hidup.
Penyebab dari kecelakaan kerja bisa datang kapan, di mana dan kepada
siapa saja, terhadap yang beresiko mengalami kecelakaan kerja yang ditimbulkan
karena faktor kesengajaan atau tidak. Dari sebuah Modul tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja (2009) bahwa, potensi bahaya keselamatan
dan kesehatan kerja dapat di mana dan kepada siapa saja. Resiko bisa berakibat
fatal atau hanya kecelakaan kecil, tergantung pada tingkat peluang bahaya yang
ada.
3
suatu bahaya kesehatan akan muncul apabila seseorang kontak dengan sesuatu
yang dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan bagi tubuh ketika terjadi
disebabkan oleh pekerjaan suatu sumber bahaya di tempat kerja. Potensi bahaya
kesehatan biasanya berasal dari lingkungan kerja diantaranya faktor kimia, faktor
fisik, faktor biologi, faktor ergonomis, dan faktor psikologi. Maka dari itu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting untuk kepentingan diri sendiri
(K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya
kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kecelakan kerja perlu dilakukan sebuah langkah antisipasi baik dari pihak pekerja
Diantaranya menurut Hati & Irawati (2016) bahwa melakukan pekerjaan sesuai
dengan standard dan prosedur kerja adalah bagian dari keterampilan kerja, sikap
melakukan pekerjaan sesuai prosedur adalah bagian dari sikap professional dalam
bekerja. Sesuai dengan penelitian Hati & Wahyuni (2016) ada kesadaran
(HAZOP).
peralatan yang kompleks, atau proses produksi (Kotek dalam Restuputri & Sari,
kecelakaan, seperti rilis beracun, ledakan dan kebakaran (Dunjo dalam Restuputri
(2015) bahwa HAZOP itu sendiri secara sistematis bekerja dengan mencari
dilakukan untuk mengurangi dampak dari potensi risiko yang telah diidentifikasi.
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah,
Bab ini membahas tentang Desain atau Jenis Penelitian, Jenis dan Sumber Data,
Teknik Pengumpulan Data, Me tode Analisis Data, Waktu dan Tempat Penelitian
Pembahasan Hasil.
Bab V. PENUTUP
NAMA
PENELITI ALAT
NO JUDUL VARIABEL HASIL
DAN ANALISIS
TAHUN
8
9
pekerja dan
kondisi
lingkungan kerja.
operator,
mendetail dalam
mengidentifikasi
bahaya, lebih
dominan terhadap
equipment namun
bentuk form lebih
rumit,
membutuhkan
waktu identifikasi
lebih lama dan
kurang mudah
digunakan.
3. Hubungan
antarak
keselamatan dan
kesehatan kerja
(K3) dengan
produktivitas
kerja karyawan
adalah positif,
sangat nyata dan
berkorelasi kuat.
Semua faktor K3
memiliki
hubungan yang
posiitif, sangat
nyata, dan
berkorelasi kuat
dengan
produktivitas
kerja karyawan.
Pengawasan dan
disiplin memiliki
nilai korelasi
tertinggi
menunjukkan
bahwa faktor ini
memiliki
hubungan yang
paling kuat
dengan
produktivitas
kerja karyawan
dibandingkan
dengan faktor-
faktor lainnya.
Kemudian diikuti
oleh peningkatan
kesadaran K3,
kontrol
lingkungan kerja,
pelatihan
keselamatan, dan
publikasi
keselamatan kerja
memiliki nilai
korelasi terendah.
tingkat nilai
signifikansi
dibawah 0,05
yaitu (0,000 <
0,05).
2. Disiplin kerja
berpengaruh
terhadap
produktivitas
tenaga kerja
wanita bagian
operator sebesar
0,255 atau 25,5%.
Adanya pengaruh
ini dibuktikan
dengan
menggunakan uji
t. Hasil analisis
uji t diperoleh
nilai t hitung
4.230 dan t table
1,671. Bisa
disimpulkan
bahwa t hitung >
t table.. Adanya
pengaruh juga
ditunjukkan
dengan melihat
tingkat nilai
signifikansi
dibawah 0,05
yaitu (0,000 <
0,05).
3. Keterampilan
kerja berpengaruh
terhadap
produktivitas
tenaga kerja
wanita bagian
operator sebesar
0,323 atau 25,5%.
Adanya pengaruh
ini dibuktikan
dengan
menggunakan uji
t. Hasil analisis
uji t diperoleh
nilai t hitung
5.847 dan t table
1,671. Bisa
disimpulkan
bahwa t hitung >
t table.. Adanya
14
pengaruh juga
ditunjukkan
dengan melihat
tingkat nilai
signifikansi
dibawah 0,05
yaitu (0,000 <
0,05).
rencana yang
lebih
implementasi
rinci.
langkah-langkah
pengendalian
yang tepat.
2. Kemudian sesuai
dengan tingkat
keparahan dari
bahaya mereka
akan dihilangkan
atau dikendalikan
mereka dengan
rekayasa dan
kontrol tindakan.
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dengan cara mengenali hal-hal yang
Dari dalam buku yang ditulis oleh Hamali (2016) juga mengatakan
kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efien, dan
produktif.
tinggi.
gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh
tindakan perbaikan yang segera. Hal ini hanya mungkin jika ada:
pengawas.
kecelakaan.
perusahaan.
gizi karyawan
2) Pengaturan Udara
a. Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang
3) Pengaturan Penerangan
tepat
adalah:
sempurna
sempurna
2) Faktor manusia
dengan baik
yang efektif
berbahaya
Kerja
keselamatan kerja.
masa selanjutnya.
bersangkutan.
paralatan kerja dengan baik, dan para karyawan juga dilatih untuk
kerja.
a. Merancang pekerjaan
kerja
insentif.
Kerja
1) Prinsip
Prinsip-prinsipnya adalah :
karyawan.
hanya akan berhasil jika dua pihak, yaitu perusahaan dan karyawan,
pada karyawan.
optimum.
karyawan.
karyawan.
31
kerja, yang meliputi : faktor usia, cirri fisik karyawan, dan tingkat
kurun waktu tertentu. Bentuk lain adalah berupa peluang karier bagi
panduan yang berisi peraturan dan aturan yang menyangkut apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan oleh karyawan di tempat kerja. Isinya
maksimum.
a. Merancang pekerjaan
kerja
insentif.
2016) :
33
baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan
kerja berakhir.
kematian.
4) Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat
beracun.
34
beracun.
beracun.
beracun.
beracun.
beracun.
beracun.
beracun.
beracun.
18) Penyakit yang disebabkan oleh derivate nitro dan amina dari benzene
19) Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya.
35
21) Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau
sulfide, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel.
23) Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan
lebih.
24) Penyakit oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
(Suardi,2007) :
kebangkrutan.
36
optimal dan ini tentu akan berdampak pada produk yang dihasilkan.
Pada gilirannya ini akan meningkakan kualitas produk dan jasa yang
systems, but has later been extended to other types of systems and also to
masalah yang mungkin mewakili resiko untuk personil atau peralatan, atau
jenis lain dari sistem dan juga untuk operasi yang kompleks seperti operasi
boiler dan untuk merekam deviasi dan konsekuensi. HAZOP adalah teknik
(2015) bahwa HAZOP itu sendiri secara sistematis bekerja dengan mencari
bahwa teknik analisis HAZOP didasarkan pada prinsip dari beberapa ahli
dengan latar belakang yang berbeda dapat berinteraksi secara kreatif, yang
METODE PENELITIAN
meneliti pada kondisi objek yang alamiah di mana peneliti adalah sebagai
kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif labih menekankan makna dari pada
generalisasi.
dan kesehatan kerja dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study
(HAZOP).
1. Survei pendahuluan
untuk mengangkat studi kasus yang ada. Hal pertama yang dilakukan
40
41
kepada Safety Officer dan karyawan di area produksi baik masalah yang
2. Studi Literatur
Studi literatur ini didapatkan baik dalam buku, kumpulan Tugas Akhir,
3. Identifikasi masalah
4. Perumusan masalah
sebenarnya.
5. Tujuan penelitian
masalah.
Objek dalam penelitian ini adalah para karyawan lapangan pada PT.
Jenis data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
orang, yang terdiri dari: Manager HSE 1 orang, Staff HSE 1 orang,
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
relevan, yaitu Manager HSE, sumber tertulis baik catatan yang berupa
safety safary, induction for, power tool register, dan lifting gear register.
43
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian ini peneliti mengambil data risk assessment
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan
dokumentasi.
3.4.1 Observasi
1. Participant Observation
kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data,
kegiatan atau proses yang sedang diamati. Dalam hal ini peneliti tidak
3.4.2 Dokumentasi
atau permit to work, HSE procedure, risk assessment, dan laporan P2K3
sedangkan untuk foto tersebut berupa foto kecelakaan kerja, foto tentang
salah satu barang yang diproduksi atau dihasilkan dan untuk pengumpulan
3.4.3 Wawancara
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap
kredibel.
Kotek dalam Restuputri & Sari (2015), menyatakan bahwa dalam proses
langsung.
3. Melengkapi kriteria yang ada pada Job Safety Analysis (JSA) worksheet
operasi.
tersebut (consequences).
yang hilang.
tersebut.
beralamat di Jl. Tenggiri, Batu Merah, Batu Ampar, Batam pada bulan Oktober –
Februari 2017.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Overlay dan Lining pada pipa baja karbon untuk keperluan industri. PT. Cladtek
Batam pada tanggal 12 April 2007 yang beralamat di Jalan Tenggiri, Kelurahan
Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar, Batam, Indonesia. PT. Cladtek Bi-Metal
Manufacturing ini didirikan dengan Akta Pendirian No. 24 dengan Notaris yang
Direktorat Jenderal Pajak. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PT. Cladtek Bi-
48
49
Identitas Perusahaan
Website : www.cladtek.com
Luas : 9,3 ha
dan misi yang memiliki fungsi memaparkan tujuan suatu perusahaan. Adapun visi
1. Visi Perusahaan
1. Menjadi produsen dan atau pemasok, Welded Pipe, Bi-Metal pipa berjajar
pipa, bends, fitting, dan flange untuk petrokimia, industri minyak dan gas,
yang dibuktikan dalam setiap ucapan dan tindakan setiap saat. Kebijakan K3L
Cladtek didasarkan pada prinsip bahwa tidak ada kompromi dalam memastikan
bahwa setiap karyawan Cladtek dengan aman, sehat dan selamat. Untuk mencapai
alat pelindung diri, Informasi, metode dan system yang tepat untuk
5. Memenuhi semua hukum dan peraturan K3L yang berlaku dan membuat
prosedur dan proses kerja yang mencerminkan praktik terbaik dari industri
balik serta pelajaran yang dipetik dari bisnis dan dari lintas industri minyak
dan gas.
7. Menetapkan tujuan dan sasaran yang terkait dengan K3L dan mengatur
kinerja K3L. Cladtek akan berbagi informasi ini dengan semua karyawan,
perbaikannya.
52
bisnis.
2. Misi Perusahaan
2. Terciptanya kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang terkait dalam
GM
Batam
Facilities
HSE
Manager
(HSE), pada stuktur organisai di atas ditandai dengan bagan yang berwarna
kuning.
struktur perusahaan.
operasional.
lingkungan kerja.
4. Quality Manager
memimpin langsung proyek induk dan tetap stand by di Site Office. General
55
Manager Project juga berfungsi sebagai wakil dari pihak pemilik perusahaan
6. Production Manager
dengan baik oleh unit kerja lainnya yang ada di dalam perusahaan.
c. Melakukan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan para unit kerja
para unit kerja lain untuk memenuhi pengadaan barang atau jasa.
56
8. Maintenance Manager
9. Fabrication Manager
dikelola pabrik.
Negara seperti:
Cladtek Bi-Metal Manufacturing ada beberapa prosedur dan tata kerja yang telah
2. Calon karyawan harus mempunyai fisik yang sehat dan juga lulus test
mendapatkan masa uji coba selama 3 bulan terhitung sejak mulai atau
gabung di perusahaan.
4. Bagi karyawan yang telah melewati masa percobaan dengan baik, maka
B. Peraturan Perusahaan
karyawan lainnya. Semua karyawan wajib memakai alat keselamatan kerja yang
58
mengenai keselamatan kerja. Diluar waktu kerja yang sudah ditentukan oleh
Dalam perusahaan untuk pembagian hari kerja dan jam kerja sangat
Perusahaan menetapkan hari kerja adalah hari Senin s/d Jumat, apabila
karyawan kerja diluar jam kerja aktif berarti setiap jamnya dihitung
a. Senin-Kamis
b. Jumat
c. Sabtu
Clad pipe, fittings Flanges dan Bends, Pipe Spool Fabrication, Pressure vessels,
Ball Velves, Seawater Tubes dan Underwater Sheaves, Thermal Sleeves, dan
Pengiriman
Proyek Pengerjaan Finalisasi
Dan Selesai
Diterima Produk Dokumen
Pembayaran
Keterangan :
bahan baku dan produk sudah berada di workshop kerja, serta siap untuk
dikerjakan.
atau lapangan 1 (satu) di mana hampir semua proses produksi dilakukan di dalam
penyimpanan material yang baru datang atau barang lainnya yang telah tidak
terpakai.
1. Incoming material
2. Sandblasting
biasanya berupa pasir silika atau steel gril dengan tekanan tinggi
kontaminasi seperti karat, cat, garam, oli dan lain-lain. Selain itu juga
3. Welding
pipa yang telah selesai diproduksi atau diolah, apabila barang yang
selanjutnya.
5. Hydrotest Automatic
bantu mesin.
64
6. Hydrotest Manual
garis aman agar terhindar dari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi
pada saat pipa diberikan tekanan air pipa tersebut dapat pecah
Kejadian kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi adalah baut yang
sekitarnya.
PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing maka perlu diketahui alur dari proses
produksi tersebut. Proses produksi pada bagian Hydrotest Manual di PT. Cladtek
Mulai
Mempersiapkan Menghubungkan
Pipa Masuk oleh
komponen pipa, elbow, Tidak
Forklift/Crane (pipa,
Hydrotest dan flange, T dikunci
flange, elbow, T)
aksesoris dengan baut
Menghubungkan
semua Aksesoris
Hydrotest manual ke Memindahkan Memeriksa
Ya
Material/Pipa yang Pipa ke bungker Sambungan Pipa
akan dilakukan Proses
Hydrotest
Tidak
Stop dan
Hydrotest
Lepaskan pipa mengosongkan
Ya mencapai
dari aksesoris tekanan dalam
tekanan
pipa
Memindahkan
Melepaskan
komponen dari
sambungan pipa, House Keeping
bungker oleh
elbow dan T
crane
Menyimpan
Selesai kembali aksesoris
hydrotest
Manual dengan menggunakan alat angkut dan alat angkat yaitu Forklift
aksesoris yang dimaksud seperti pada gambar di atas yang diberi tanda
proses ini dapat melakukan pengecekan pada 3 material pada sekali waktu
68
tersebut.
baik, apakah baut yang telah dipasang sudah terkunci dengan benar atau
terhempas ke udara dan mengenai pekerja yang ada di sekitar area kerja,
pengecekan.
satu material ke material lain atau dari pipa elbow disambungkan dengan
pompa ke dalam semua pipa dengan ukuran yang telah ditentukan atau
sesuai standart.
70
tekanan.
11. Stop dan mengosongkan tekanan, yaitu menghentikan tekanan air karena
12. Melepaskan pipa dari aksesoris, yaitu melepaskan semua aksesoris yang
15. House keeping, yaitu membersihkan tempat kerja dari baut yang mungkin
Kesehatan Kerja
Analysis (JSA) yang dalam pelaksanaannya form JSA tersebut diisi oleh seorang
Supervisor dan diperiksa kembali oleh seorang Safety Officer, JSA bermanfaat
untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan dalam menangani bahaya yang
telah ditemukan di dalam JSA tersebut pada area kerja, di bawah ini adalah Form
Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja maka perlu melengkapi kriteria yang ada pada Job Safety
1 2
3
4
5 9
6
7 8
11
10
12 13 14
15
16 17 18 19
1. Area of Work Considered (Tempat Kerja), yaitu tempat kerja yang akan
keselamatan kerja.
4. Plant Area Location and Details (Lokasi dan Rincian Area Pabrik), yaitu
Safety Officer.
7. Type of Permit Required (Jenis Izin yang Dibutuhkan), yaitu jenis izin
tersebut.
10. JSA Review Process (Proses Peninjauan JSA), yaitu proses peninjauan
menunjang pekerjaan.
12. Reviewed by (Ditinjau oleh), yaitu ditinjau kembali oleh Safety Officer.
13. Signature (Tanda Tangan), yaitu tanda tangan oleh pihak yang meninjau
insiden yang pernah terjadi pada departemen tesebut dalam kurun waktu
16. Job Step (Langkah Kerja), yaitu proses kerja atau langkah kerja dalam
departemen tersebut.
19. Action by (Tindakan), yaitu pihak yang bertanggung jawab dalam proses
maka ditemukannya beberapa bahaya dan resiko pada proses produksi Hydrotest
Manual tersebut sesuai dengan langkah kerja yang telah disebutkan dan
yaitu beberapa bahaya yang dapat terjadi selama proses kerja pada daerah
Hydrotest Manual di PT. Cladtek adalah tertimpa benda jatuh, kelelahan dan
terjepit oleh benda yang beresiko cedera, memar kulit dan luka robek. Dalam
proses produksi pada bagian hydrotest manual tidak menutup kemungkinan akan
adanya kecelakaan kerja atau kegagalan dalam proses produksi, berikut contoh
kurang baik, penyebab dari kegagalan tersebut bisa terjadi juga karena bahan
untuk membuat pipa yang kurang baik atau bisa jadi selama proses produksi pipa
terdapat langkah kerja yang dilakukan dengan tidak benar sehingga menyebabkan
bahaya yang rendah dikarenakan hanya memiliki retakan yang kecil, yang tidak
kuat dan besar. Maka dari itu pada saat melakukan proses ini Safety Officer akan
mengontrol ruang gerak kerja agar pekerja yang tidak berkepentingan berada jauh
di batas aman, pada saat proses tersebut akan diberikan barikade garis seperti
zona bahaya, selain itu seorang Safety Officer juga akan mengumumkan akan
dilakukan pada saat jam istirahat untuk mengurangi tingginya korban kecelakaan
kerja tersebut.
bahaya dalam proses produksi dengan melihat matriks (Risk Matrix), yang
(Likelihood) :
79
proses kerja pada bagian hydrotest tersebut. berikut adalah cara untuk
Kemungkinan Konsekuensi
mungkin ( Score 1) : Kecelakaan Tidak ada (score 1) Bahaya yang secara nyata
secara teori dapat terjadi tapi tidak mengakibatkan :
mungkin , Catatan menyimpulkan
bahwa selama ini tidak pernah terjadi 1. Tidak ada yang terluka
Keterangan warna :
RESIKO TINGGI
RESIKO SEDANG
RESIKO RENDAH
matriks dengan warna cream, nilai rata-rata tersebut didapat dari nilai
yang terjadi sekali setahun atau satu kali per tiga tahun sampai satu kali
keparahan, termasuk dalam kriteria serius yaitu bisa terjadi cedera berat
dan dapat dirawat di rumah sakit tetapi tidak menimbulkan cacat tetap dan
bawah 3 hari. Hal ini juga berdasarkan hasil wawancara yang telah
berada pada level tinggi, hal tersebut juga dikatakan oleh salah satu
”...selama saya bekerja di PT. Cladtek ini kecelakaan kerja yang menurut
saya beresiko fatal adalah ketika ada pipa yang sedang dilakukan
pengetesan kemudian pipa tersebut meledak, namun kecelakaan kerja
yang sampai mengenai korban jiwa selama saya bekerja disini belum ada
kecelakaan kerja yang sampai terdapat korban jiwa”. (Kamiruddin
Wawancara, Kamis 27 April 2017).
4.4 Pengendalian Resiko terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang mungkin timbul dari kesalahan orang seperti ceroboh, malas, tidak tenang,
latihan, kurang terampil, atau kurang pengawasan dapat dilakukan dengan cara
terjadinya kecelakaan kerja di masa yang akan datang, yaitu dengan cara
sebagai berikut :
88
Safety induction
tempat kejadian.
Toolbox Meeting
dalam bekerja.
91
Tindakan Koreksi
Safety Alert
(P2K3)
kerja.
93
6. Memelihara Catatan
1) Safety Calender
Kerja
kerja yang dilakukan oleh PT. Cladtek dari hasil wawancara yang telah
95
dilakukan dengan Bapak Jan Jonswan Hutasoit Manager HSE yang mengatakan
pada saat bekerja sehari-hari hanya saja karena sudah menganggap hal tersebut
hal yang biasa dilakukan, maka dianggap bukanlah lagi sebuah evaluasi maupun
1. Pengecekan Peralatan
pekerja dapat bekerja sesuai dengan prosedur atau tahap kerja yang
telah ditentukan oleh pihak terkait agar tidak terjadi yang namanya
4. Safety Briefing
dalam bekerja.
Sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, maka
resiko, pengendalian resiko, dan pemantauan & evaluasi bahaya yang digunakan
kesehatan kerja (K3) dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study
(HAZOP) yang dilakukan dapat menurunkan angka kecelakaan kerja atau tidak.
kelelahan dan kejatuhan material, dan juga memiliki resiko (risk) yang
dapat dialami oleh para pekerja diantaranya patah tulang, memar kulit,
keseleo dan luka robek maka dari itu dalam proses produksi harus
stres dan depresi dan juga dari segi pemakaian peralatan kerja yaitu
dapat mengetahui bahaya kerja yang dapat terjadi dan juga mengetahui
agar terhindar dari kecelakaan kerja dan juga merasa aman dan
(2014) yang berjudul ”Job Safety Analysis and Hazop for Fasteners
atau proses kerja, ketiga mengidentifikasi setiap langkah kerja atau proses
perusahaan dan juga memberikan rasa aman bagi karyawan dari bahaya
bentuk matriks resiko (risk matrix) dan ditemukan potensi bahaya pada
tidak ada, pada tingkatan 2 (dua) memiliki kriteria rendah, pada tingkatan
sendiri untuk mengetahui sumber dari bahaya tersebut dan seberapa besar
potensi atau tingkat bahaya yang terjadi pada proses produksi pada bagian
sudah ada saat ini sudah berhasil memperkecil angka kecelakaan kerja,
mengatakan bahwa :
pecah dan bagian pipa ini misalnya mengenai seseorang maka akan
sangat mengakibatkan vatality sehingga untuk mengatasi itu dibuatlah
pengecekan baik itu pada baut-bautnya dan pastikan semua sambungan
pipanya sudah dilakukan pemeriksaan dengan baik dan memberikan
baricade memastikan bahwa tidak ada orang pada jarak yang tidak
aman...”. (Gunawan Panjaitan Wawancara, Kamis 27 April 2017).
Hasil penelitian ini juga di dukung oleh hasil penelitian
Restuputri & Sari (2015), bahwa hasil penilaian potensi potensi bahaya
menunjukkan resiko ekstrim, tinggi, sedang & rendah, hasil penelitian ini
organisasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang efektif dengan cara
calender) dan izin bekerja (permit to work). Hal ini dijelaskan oleh
disebutkan tentang jenis izin bekerja, tujuan izin bekerja, jumlah pekerja,
dan pihak yang bertanggung jawab. Selain itu dalam penelitian tersebut
bagian produksi.
105
sebelumnya yang dilakukan oleh Hati & Irawati, bahwa pemantauan dan
automatis akan adanya perbaikan dari apa yang telah dipantau dan
dievaluasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
cedera.
baik.
106
107
5.2 Saran
yang perlu disampaikan untuk PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing agar tetap
kecelakaan kerja.
3. Pada proses penilaian resiko yang selama ini dilakukan oleh PT.
tersebut.
108
4. Pada proses pengendalian resiko yang selama ini dilakukan oleh PT.
kerja.
5. Para proses pemantauan dan evaluasi yang selama ini dilakukan oleh
5.3 Keterbatasan
adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Hati, S.W. (2014). “Analisis Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) pada Pembelajaran
di Laboratorium Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Batam”.
Proceeding Seminar Ekonomi Nasioanl (SNE 2014) Pembangunan Manusia
Melalui Pendidikan dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015,
UNESA, Surabaya, 03 Mei 2014.
Hati, S.W; Wahyuni S. (2016). “The Effect of The Application of Work Safety and
Health to Awareness of SOP (Standard Operating Procedure) on Employee Bulk
(Subcontractor) Contructrion in The Company XYZ Batam”. Dipersentasikan
pada seminar ICAMESS 2016, 30 April 2016.
Karthika, S. (2013). “Accident Prevention by Using Hazop Study and Work Permit
System in Boiler”. International Journal of Advanced Engineering Research and
Studies. Vol. 2, No. 2, Halaman 125-129. e-ISSN: 2249-8974
Restuputri, D.P; Sari, Dyan R.P. (2015). “Analisis Kecelakaan Kerja dengan
Menggunakan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP)”. Jurnal Ilmiah
Teknik Industri. Vol. 14, No. 1, Juni 2015 Halaman, 24-35. ISSN 1412-6869.
110
Score. (2013). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Edisi pertama, Penerbit: International
Labor Organization, Jakarta.
Varun, K; Karthikeyan, A. (2014). “Job Safety Analysis and Hazop for Fasteners
Industry”. International Journal of Scientific Engineering and Technology
Research, Vol. 3, No. 7, Tahun 2014, Halaman 1278-1281.
Yuniar; Caecillia S.W; Zen H.R (2013). “Strategi Potensi Bahaya Berdasarkan Metode
Hazard and Operability (HAZOP) di PT. Agronesia”. Jurnal online Institut
Teknologi Nasional. Vol. 1, No. 1, ISSN 2338-5081.
http://www.suarabmr.com/2016/11/apa-itu-mea-masyarakat-ekonomi-asean/
(diakses pada tanggal 06 Maret 2017)
http://www.cbme.ust.hk/safetycourse/download/01.2.01ProcessSafetyManagementvsHe
althandSafetyatWork.pdf
(diakses pada tanggal 12 Maret 2017)
http://faculty.ksu.edu.sa/Emad.Ali/CHE%20422%20Fall20102011/HAZOP.ppt
(diakses pada tanggal 13 Maret 2017)
http://www.bioindustries.co.id/pengertian-sandblasting-3481.html
(diakses pada tanggal 19 Mei 2017)
111
LAMPIRAN
(HASIL WAWANCARA)
112
Hasil Wawancara Ke-3 Safety Officer HSE PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing
Nama : Gunawan Panjaitan
Usia : 41 Tahun
Lokasi : PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing
Waktu : 15.58 WIB (Kamis, 27 April 2017)
Di
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Magang Industri
Oleh:
4121301015
2017
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
1/51
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proses magang industri di
perusahaan PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing dan Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Magang Industri selama 4 bulan terhitung mulai 24 Oktober 2016
sampai dengan 23 Februari 2017.
Laporan ini sebagai bukti bahwa Penulis telah melaksanakan magang industri di
PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing dengan baik, dan laporan magang industri ini
menjadi syarat kelulusan program Diploma IV Jurusan Administrasi Bisnis Terapan di
Politeknik Negeri Batam.
1. Bapak. Dr. Priyono Eko Sanyoto Selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
2. Ibu Dwi Kartikasari, S.T., M.B.A. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis
Politeknik Negeri Batam.
3. Bapak. Rahmat Hidayat, M.AB. Selaku Ketua Program Studi Administrasi
Bisnis Terapan Politeknik Negeri Batam.
4. Ibu Shinta Wahyu Hati, S.Sos., M.AB. Sebagai dosen pembimbing di Politeknik
Negeri Batam yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan laporan magang ini.
5. Bpk. Jan Jonswan Hutasoit Manager HSE selaku Pembimbing selama magang di
PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing.
6. Bpk. Ali, Bpk. Juni, Bpk. Gunawan, Ibu Duma, Ibu Lona, Bpk. Hendra, Bpk.
Khairil, Bpk. Sarif, Bpk. Mangiring, Bpk. Roy, Bpk. Janatul, Bpk. Fahmi, Bpk.
Iswantika, Bpk. Yohanes, Ibu fitri dan seluruh Staff dan Karyawan PT. Cladtek
Bi-Metal Manufacturing yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
Magang Industri.
7. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan kasih sayang, semangat
dan doa restunya sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini.
Besar harapan Penulis Laporan ini dapat bermanfaat untuk semua orang yang
membaca walaupun laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun agar laporan ini semakin baik. Atas
perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 17 Tipe-x........................................................................................................... 31
DAFTAR TABEL
BAB I
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI
Identitas Perusahaan
Website : www.cladtek.com
Luas : 9,3 ha
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
7/51
A. Visi Perusahaan
1. Menjadi produsen dan atau pemasok, Welded Pipe, Bi-Metal pipa berjajar dan
operasi terkait seperti overlays, cladding komponen perpipaan seperti pipa,
bends, fitting, dan flange untuk petrokimia, industri minyak dan gas, bumi dan
energi.
2. Menciptakan produk yang berkualitas dan profesional dan menjadi perusahaan
No. 1 di dunia.
3. Mengembangkan perusahaan ke berbagai wilayah di seluruh dunia.
1. Memimpin LK3 dari puncak organisasi, dan memastikan bahwa setiap orang
di Cladtek masing-masing akuntabel terhadap LK3.
2. Memastikan bahwa setiap karyawan disediakan alat-alat, perlengkapan, alat
pelindung diri, Informasi, metode dan system yang tepat untuk pekerjaannya
dan memastikan lingkungan kerja yang selamat.
3. Memberikan pelatihan tentang keselematan dan metode kerja yang selamat
dan memastikan setiap karyawan memahami dan sadar akan persyaratan
kesematan, bahaya dan resiko kerja.
4. Menghimbau dan memberdayakan setiap karyawan untuk bersuara tentang
Lk3, meningkatkan kesadaran akan bahaya dan menghentikan setiap praktik
kerja yang tidak selmat.
5. Memenuhi semua hukum dan peraturan LK3 yang berlaku dan membuat
prosedur dan proses kerja yang mencerminkan praktik terbaik dari industri
yang sesuai dengan bisnis Cladtek.
6. Melaksanakan proses review dan peningkatan berkelanjutan terhadap
prosedur, praktik dan metode kerja dengan mempertimbangkan umpan balik
serta pelajaran yang dipetik dari bisnis dan dari lintas industri minyak dan gas.
7. Menetapkan tujuan dan sasaran yang terkait dengan LK3 dan mengatur kinerja
LK3. Cladtek akan berbagi informasi ini dengan semua karyawan, dan dengan
terbuka dan transparan dalam menyelidiki insiden dan perbaikannya.
8. Memastikan bahwa LK3 tidak dijadikan sebagai beban, melainkan dipahami
oleh setiap karyawan Cladtek sebagai bagian dalam menjalankan bisnis.
9. Bertindak dengan penuh tanggung jawab terhadap lingkungan dan hati-hati
dalam mengelola dampak dari bisnis Cladtek terhadap lingkungan sekitar.
B. Misi Perusahaan
GM Batam
Facilities
HSE
Manager
4. Quality Manager
a. Melakukan review terhadap kontrak untuk mengidentifikasi kualitas terkait
dokumentasi dan pengujian persyaratan khusus untuk pesanan pembelian.
b. Mengidentifikasi persyaratan inspeksi dan memastikan apakah persyaratan
inspeksi tersebut dapat diimplementasikan.
c. Memastikan dan menguji semua peralatan yang diperlukan untuk bekerja
dalam kondisi baik dan telah dikalibrasi.
d. Mengidentifikasi semua catatan yang diperlukan oleh client untuk
menunjukkan kesesuaian dengan catatan departmen QC.
6. Production Manager
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
b. Menentukan standar kontrol kualitas produk.
c. Mengawasi proses produksi.
d. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
e. Mengawasi pekerjaan staf junior.
f. Menilai kelayakan proyek.
g. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.
h. Menjadi penghubung dengan pembeli, pasar dan staf penjualan.
i. Memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang waktu dengan klien dan
manajer dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi.
c. Melakukan pengadaan barang atau jasa yang diperlukan para unit kerja
lain untuk mendukung pelayanan dan operasional perusahaan.
d. Melakukan analisa kebutuhan pengadaan barang atau jasa yang diminta
para unit kerja lain untuk memenuhi pengadaan barang atau jasa.
8. Maintenance Manager
a. Bertanggung jawab mengawasi pengadaan pengendalian produksi agar
produk sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditentukan.
b. Mengatur jadwal perbaikan dan perawatan mesin.
9. Fabrication Manager
a. Mampu mengayomi bawahan.
b. Mampu menguasai SDM dan juga faktor penting dalam pabrik.
c. Mampu mengatur manajemen yang baik.
d. Mampu menjalin hubungan yang baik dengan klien.
e. Meningkatkan kualitas produksi.
f. Mampu menciptakan suasana kerja yang baik.
g. Mampu membentuk SDM yang handal dan profesional.
h. Mengetahui, memantau dan mengerti semua asset perusahaan yang
dikelola pabrik.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
12/51
PT. Cladtek tidak hanya berdomisili di Batam, tetapi tersebar di beberapa Negara
seperti:
Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan ini dibuat untuk menjadi pegangan tentang hak dan
kewajiban masing-masing pihak dengan tujuan memelihara hubungan yang baik
antara karyawan dan perusahaan. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam
kelangsungan usaha perusahaan ini.
Dalam perusahaan untuk pembagian hari kerja dan jam kerja sangat
penting untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan, pembagian hari kerja yang
telah ditetapkan oleh PT. Cladtek Bi-Metal Manufacturing adalah:
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG INDUSTRI
Cara mengarsipnya
adalah sebagai
berikut :
a. Dokumen di
beri lubang
dengan
menggunakan
perforator.
b. Kemudian di
simpan ke
dalam ordner
Gambar 1. Mengarsip Dokumen
yang berjudul
Izin Bekerja izin kerja
masing-masing.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
16/51
cara memasukkan
data dan
mengarsipnya
adalah sebagai
berikut :
a. File di input ke
dalam Ms.
Excel dengan
format yang
sudah ada,
dengan judul
folder
Induction.
b. Kemudian
dokumen di beri
lubang dengan
menggunakan
perforator.
c. Di simpan ke
dalam ordner
sesuai dengan
Gambar 2. Mengolah Data & Mengarsip nama dokumen
Dokumen Induksi Induction
Employee,
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
17/51
Visitor atau
Contractor,
penyimpanan
dokumen sesuai
dengan tanggal
atau tanggal
yang muda
berada di
bawah.
cara mengarsipnya
adalah sebagai
berikut:
a. Dokumen di
beri lubang
dengan
menggunakan
perforator.
b. Kemudian
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
18/51
dokumen di
Gambar 3. Mengarsip Laporan simpan ke
Penerimaan Barang dalam ordner
yang berjudul
Receiving
Report,
penyimpanan
dokumen
sesuai dengan
tanggal atau
tanggal yang
muda berada di
bawah.
1. Memastikan setiap dokumen yang diinput tidak salah dan harus sesuai
dengan prosedur.
2. Memastikan lingkungan kerja yang sehat, bersih, nyaman dan terhindar dari
kotoran maupun debu agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat selesai
dengan baik.
3. Mengembalikan semua peralatan dan perlengkapan ke tempat semula ketika
waktu akan pulang agar tidak berserakan.
4. Memastikan semua tugas pekerjaan sehari-hari yang diberikan kepada
penulis dapat terselesaikan dengan baik.
Target yang diharapkan kepada penulis selama magang, terutama di unit kerja
departmen HSE, adalah :
1. Mampu menjaga nama baik kampus yaitu Politeknik Negeri Batam dan
Perusahaan selama masa magang berlangsung.
2. Dapat mengerti dan memahami dengan cepat serta memberikan kontribusi
yang baik selama magang.
3. Mampu memahami prosedur bisnis perusahaan dan mengerti tentang dunia
kerja, khususnya yang bergerak dalam bidang fabrikasi oil dan gas.
Maka dari itu, adapun cara mengatasi kendala yang dihadapi penulis dalam
pelaksanaan Magang Industri adalah :
4. Mendengarkan dengan baik instruksi staf dan teliti saat mengerjakan tugas,
serta bertanya apabila ada hal yang lupa dan yang tidak dimengerti.
5. Memeriksa kembali apabila tugas sudah selesai dikerjakan sebelum
diberikan kepada pihak yang berwenang.
Perangkat lunak atau perangkat keras yang digunakan selama magang yaitu:
Microsoft Excel
1. Komputer
Gambar 5 Komputer
2. Telepon
Gambar 6 Telepon
Digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain dari
jarak jauh, baik dalam lingkungan kantor maupun ke luar kantor.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
27/51
3. Mesin fotokopi
4. Mesin Printer
Alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks
maupun gambar atau grafik.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
28/51
5. Lemari arsip
Tempat menyimpan arsip dalam jumlah yang banyak dan juga agar ruangan
kantor dapat terlihat lebih tertata dengan baik sehingga dapat menimbulkan
rasa nyaman.
6. Ordner
Gambar 10 Ordner
Semacam map dan karton tebal yang dapat menampung banyak arsip dan
didalamnya terdapat besi untuk mengkaitkan arsip yang telah
dipervorator/dilobangi pinggirnya. Dan untuk membantu dalam mem-filling
serta merapikan dan melindungi dokumen penting dari cara penyimpanan
yang salah.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
29/51
7. Paper Clip
8. Binder Clip
1. Tipe-x
Gambar 17 Tipe-x
Cairan berwarna putih yang digunakan untuk menutup huruf atau tulisan
yang salah.
Digunakan untuk menulils suatu kata atau kalimat, menandai dokumen yang
salah dan sebagainya.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
32/51
3. Kertas A4
Gambar 19 Kertas A4
4. Stabillo
Gambar 20 Stabillo
5. Post-it
Gambar 21 Post-it
6. Penghapus
Gambar 22 Penghapus
Data dan dokumen yang diolah atau dihasilkan selama magang yaitu :
1. Safety Induction
Untuk tenaga kerja baru dan tamu yang berkunjung ke PT. Cladtek Bi Metal
Manufacturing, departemen HSE memberikan orientasi keselamatan kerja
(Safety Induction). Dalam orientasi ini dijelaskan mengenai kebijakan
perusahaan (Corporate Policy), kebijakan perusahaan terhadap keselamatan,
Kesehatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan (Health Safety and
Environment Policy), Kebijakan Berkendara (Driving Policy), Kebijakan
Obat-Obatan Terlarang Dan Alcohol (Drug Policy), Dan Kebijakan Tentang
Merokok (Smoking Policy), kebijakan yang berlangsung di lapangan beserta
potensi bahayanya, kewajiban untuk mengenakan APD (Alat Pelindung Diri)
selama beraktivitas.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
34/51
Izin kerja yang diberikan kepada tenaga kerja yang melakukan pekerjaan
pengangkatan beban di atas 30 ton.
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
37/51
3. Toolbox Meeting
Suatu analisis keamanan kerja yang terperinci dari sautu pekerjaan yang
diusulkan untuk dilaksanakan oleh Safety Officer dengan tujuan :
a. Mengidentifikasi tiap langkah pekerjaan
b. Mengidentifikasi setiap resiko yang mungkin muncul
c. Menentukan langkah-langkah yang perlu untuk menghilangkah,
mencegah dan mengurangi bahaya
d. Mengidentifikasi setiap Personal Protective Equipment (PPE) atau
peralatan khusus yang diperlukan
e. Membuat tim yang peduli akan bahaya yang timbul
6. Incident Report
Pengiriman
Proyek Pengerjaan Finalisasi
Dan Selesai
Diterima Produk Dokumen
Pembayaran
Keterangan :
Emergency
Jangan panik
Berkumpul di Master
Point
Supervisor/Foreman menghitung
anggotanya
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT MAGANG
Adapun tujuan diadakannya kegiatan magang industri ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Magang Industri yang diberikan oleh
pihak kampus.
2. Untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa/mahasiswi mengenai
lingkungan kerja yang sebenarnya.
3. Untuk memberikan pengalaman bekerja yang dapat membantu dalam
menghadapi dunia kerja dikemudian hari.
4. Untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama menempuh
perkuliahan dari semester awal hingga semester akhir
5. Untuk memperkenalkan kepada mahasiswa/mahasiswi mengenai proses kerja
yang ada di perusahaan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Lampiran A
Log Book
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
46/51
Lampiran B
Deskripsi
Produk yang
Dihasilkan
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
47/51
7. Thermal Sleeves
HAL.
No.FO.8.4.3.1-V0
51/51