Anda di halaman 1dari 30

PRINSIP

ERGONOMI
PERKANTORAN
Adanya pembangunan Perkantoran dan penggunaan teknologi
sebagai penunjang modern dalam memperlancar pekerjaan.
Seperti : Komputer, Gadget, Ac dsb.

Namun dengan kemajuan ini selain menimbulkan dampak positif


juga ada dampak negatifnya.

Latar Dampak negatif ini berasal dari sarana dan prasarana kantor
belakang maaupun dari proses dan cara kerja karyawan yang tidak
ernonomis. Hal ini bila tidak diantisipasi dengan baik dapat
menimbulkan masalah khusus bagi pekerja . Oleh krena itu untuk
melindungi karyawan dari berbagai pengaruh negatif lingkungan
kerja kantor dan sekaligus untuk meningkatkan kenyamanan
kerja serta meningkatkan produktivitas kerja, maka pihak
manajemen sudah seharusnya menerapkan prinsip ergonomi
perkantoran.
Dasar Hukum
TUJUAN :

Terwujudnya suatu tempat kerja yang menunjang produktivitas


yang tinggi dengan mengendalikan factor resiko bahaya ergonomic
yang dapat mempengaruhi keamanan, Kesehatan dan kenyamanan
karyawan perkantoran.

Tujuan dan Tujuan Khusus :

Manfaat a. Menciptakan lingkungan kerja perkantoran yang ergonomis


(sehat, aman dan nyaman)

b. Meningkatkan pengetahuan, perilaku dan keterampilan


karyawan tentang ergonomic perkantoran

c. Menyediakan peralatan kerja dan mengembangkan proses kerja


diperkantoran secara ergonomis.

d. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari suatu pekerjaan di


kantor.
Manfaat :
MANFAAT • Penurunan GOTRAK di perkantoran
DAN •

Pengurangan angka absensi
Pengurangan mutasi pegawai
SASARAN • Peningkatan produktivitas
Sasaran : Karyawan
perkantoran dan Manajemen
perkantoran.
Ilmu yang
menghubungkan ilmu-
Pengertian :
ilmu Teknik dengan ilmu-
ilmu humaniora

PENGERTIAN
DAN PRINSIP
ERGONOMI Ergonomi mengupayakan
Ergonomi Perkantoran
adalah cabang ilmu
ergonomic yang khusus
adanya keserasian antara menangani lingkungan
manusia dengan peralatan kerja kantor seperti kursi
kerja/ mesin dan dan meja kerja, computer,
lingkungan kerja. telephone serta berbagai
perlengkapan kerja
lainnya.
FAKTOR RESIKO
ERGONOMI
PERKANTORAN
a. Computer Vision Syndrome (CVS),
dengan gejala
 Mata pegal
 Pandangan kabur
 Mata kering
 Sakit Kepala
 Leher dan Pundak sakit

b. Gangguan Tulang Otot Rangka


Akibat Kerja ( GOTRAK)
Faktor Resiko
Ergonomi penyebab
GOTRAK

a. Postur Janggal/ Awkward


Postures.
b . Gerakan berulang (Repetitive Movement)
◦ Melakukan gerakan yang sama atau sejenis tanpa diselingi dengan istirahat dapat menyebabkan cidera.

c. Aktivitas Statis.

Contohnya: Posisi duduk bekerja didepan computer dalam waktu yang lama, menjepit telephon
antara Pundak dan telinga.
d . Kekuatan ( Force)

Contoh : Menggenggam mouse terlalu kuat, Menggunakan perforator, membawa dokumen tebal
dan bertumpuk.

d . Mechanical Contact Stress.

Yaitu kondisi tertekannya lengan aatau tangan dengan permukaan benda keras atau lunak yang
menekan jaringan lunak, safaf atau pembuluh darah.
PRINSIP ERGONOMI
1. Lingkungan mempengaruhi lingkungan kerja.

2. Mengurangi postur janggal.

3. Meminimalisir Gerakan statis.

4. Hindari kontak tekanan.

5. Beristirahat.

6. Pendidikan.
JENIS-JENIS PERMASLAHAN
ERGONOMI DI PERKANTORAN.
1. Kelelahan mata.

2. Stres Kerja

3. GOTRAK

4. Skin Rash ( Efek radiasi)

5. Gangguan pada Kehamilan.


PROSES PENERAPAN ERGONOMI
PERKANTORAN
Berikut flowchart proses penerapan Ergonomi Perkantoran.
UPAYA PERBAIKAN ERGONOMI
PERKANTORAN.
A. Tempat Kerja
1. Luas ruang kerja. Diharapkan tiap orang yang bekerja mendapat ruang udara 10 m3 dengan tinggi tempat
kerja dari lantai ke langit-langit 3 m.
2. Kursi kerja kantor. Pastikan kursi yang dipilih sesuai dengan besar badan karyawan dan pilihlah kursi yang
ergonomis.
3. Postur duduk.
4. Meja kerja

5. Pentaan meja kerja


6. Tata letak barang diatas meja kerja.
B. Peralatan kerja perkantoran.
1. Komputer ( Monitor ), perhatikan jarak monitor, posisi monitor
2. Penggunaan Keyboard
3. Mouse
4. Penyangga Dokumen

5. Penyangga Telapak tangan


6. Laptop.
B. Lingkungan kerja perkantoran

a ) Suhu, Kelembapan dan kualitas udara

b ) Warna ( pantulan Warna)

c ) Pencahayaan dan silau ( Jumlah cahaya, Kontras dan silau)

d ) Kebisingan dan radiasi


e ) Penanganan beban secara manual.
C. Faktor pekerjaan
◦ 1. Lama Kerja.
◦ Ketentuan jam kerja diatur dalam 2 system yaitu:
a) 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja.
b) 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja. Apabila melebihi
ketentuan kerja tersebut maka waktu kerja biasa dianggap masuk sebagai kerja lembur dan pekerja
tersebut berhak atas upah lembur.
Istirahat singkat dilakukan dengan metode 20 – 20 -20
- Setiap 20 menit bekerja menggunakan computer.
- Diselingi 20 detik mata memandang ke arah jauh, termasuk melakukan peregangan.
2. Pengorganisaian
D. Kantor Hijau
◦ Kualitas udara dalam ruangan
◦ Penghematan pencahayaan.
◦ Tata letak dan desain interior kantor.
◦ Penghematan energi.
◦ Penghematan air
KIAT SINGKAT ERGONOMI
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT


AMET, CONSECTETUER ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS MORBI TRISTIQUE
ADIPISCING ELIT. A TELLUS. SENECTUS ET NETUS.

Anda mungkin juga menyukai